BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

CHAIRUNNISA NURSANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. Tabel 4.1 Analisis Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Mean Deviation LDR 45 40,22 108,42 75,1242 16,76969 CAR 45 10,47 46,79 16,2878 5,83834 BOPO 45 40,20 114,63 74,7560 18,27576 ROA 45,18 4,93 2,1869 1,02516 Valid (listwise) N 45 Dari tabel 4.1 statistik deskriptif dapat dilihat bahwa dari 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011 memiliki rasio LDR dengan nilai minimum sebesar 40,22 yaitu pada bank Victoria dan memiliki nilai maksimum sebesar 108,42 yaitu pada bank BTN serta 54

nilai rata-rata sebesar 75,1242 dengan standar deviasi sebesar 16,76969. Hal ini menunjukan bahwa dari 45 sampel yang diuji terdapat rata-rata sebesar 75,1242 faktor LDR yang berpengaruh terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan ROA. Dan untuk CAR dapat dilihat bahwa terdapat nilai minimum sebesar 10,47 yaitu pada bank Bumiputera dan memiliki nilai maksimum sebesar 46,79 yaitu pada bank Capital serta nilai rata-rata sebesar 16,2878 dengan standar deviasi sebesar 5,83834. Hal ini menunjukan bahwa dari 45 sampel yang diuji terdapat rata-rata sebesar 16,2878 faktor CAR yang berpengaruh terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan ROA. Untuk rasio BOPO, dari sampel sebanyak 45 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 dapat dilihat bahwa rasio BOPO memiliki nilai minimum sebesar 40,20 yaitu pada bank Mandiri dan nilai maksimum sebesar 114,63 yaitu pada bank Bumiputera dan nilai rata-rata sebesar 74,7560 dengan standar deviasi sebesar 18,27576. Hal ini menunjukan bahwa dari 45 sampel yang diuji terdapat rata-rata sebesar 73,7560 faktor BOPO yang berpengaruh terhadap ROA. Pada variabel dependen yaitu Return On Assets ( ROA ) yang digunakan dari 45 sampel perusahaan perbankan periode 2009-2011 memiliki nilai maksimum sebesar 4,93 dan nilai minimun sebesar 0,18. Dan untuk nilai standar deviasi 1,02 serta nilai rata-rata sebesar 2,18. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesehatan bank yang diukur dengan ROA masuk dalam kriteria sangat sehat, hal ini sesuai 55

dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu rasio dengan tingkat rasio ROA 1.215% yaitu masuk kriteria sangat sehat. B. UJI ASUMSI KLASIK 1.Uji Multikolinearitas Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 5,741,921 6,233,000 LDR -,005,008 -,084 -,666,509,923 1,084 CAR -,042,022 -,238-1,888,066,923 1,084 BOPO -,033,007 -,593-4,897,000,999 1,001 a. Dependent Variable: ROA Uji multikolinearitas merupakan pengujian asumsi dalam regresi berganda yang menyatakan bahwa varial independen harus terbebas dari faktor multikolinearitas. Uji multikolinearitas ini menggunakan nilai Variance Inflation Factor ( VIF ). Toleransi dalam multikolinearitas terjadi antara > 0,1 dan VIF <10. Dari pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.2 diatas diketahui bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,1 dan tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF diatas 10. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen, atau dapat dikatakan bahwa tidak ditemukannya multikolinearitas antar variabel independen. 56

2. Uji Autokorelasi Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Summary b Model Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1,632 a,399,355,82327,843 a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, LDR b. Dependent Variable: ROA Autokorelasi diukur dengan uji Durbin Watson dengan ketentuan bahwa akan terjadi korelasi positif apabila DW <-2 ( kurang dari minus dua ), tidak terjadi autokorelasi apabila DW antara -2 ( minus dua ) sampai plus +2 ( plus dua ), dan terjadi autokrelasi negatif apabila nilai DW >+2 ( plus dua ). ( Danang Sunyoto ). Dari pengujian Durbin Watson diatas dapat dilihat pada tabel 4.3 menunjukan bahwa nilai DW sebesar 0,843, dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi. 57

3.Uji Heterokedasitas Gambar 4.1 Uji Heterokedasitas Dari uji heterokedasitas menunjukan titik-titik yang ada menyebar di atas dan dibawah nol yang kemudian membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya heterokedasitas. 58

4.Normalitas Distribusi Data Tabel 4.4 Uji Normalitas Distribusi Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a,b Mean,0000000 Std. Deviation,79470892 Most Differences Extreme Absolute,110 Positive,110 Negative -,058 Kolmogorov-Smirnov Z,739 Asymp. Sig. (2-tailed),645 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai K-S pada residual hasil regresi telah terdistribusi secara normal, karena memiliki nilai probabilitas asymp sig (2- tailed) lebih besar dari α=0,05. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : - Jika Asymp.Sig > 0,05 maka distribusi data adalah normal. - Jika Asymp.Sig < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki sebaran data berdistribusi normal dan layak digunakan dalam penelitian ini. 59

C. UJI PERSAMAAN LINIER BERGANDA Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS ( Statistical Product and Services Solution ) diperoleh informasi sebagai berikut : Coefficients a Tabel 4.5 Analisis Uji Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1(Constant) 5,741,921 6,233,000 LDR -,005,008 -,084 -,666,509 CAR -,042,022 -,238-1,888,066 BOPO -,033,007 -,593-4,897,000 a. Dependent Variable: ROA Y=5,741-0,005(LDR)-0,042(CAR)-0,033(BOPO)+e Besarnya koefisien masing-masing variabel independen dapat di interpretasikan bahwa : a. Besarnya nilai konstanta adalah sebesar 5,741 menunjukkan bahwa jika semua variabel bebas dianggap konstan atau tidak berpengaruh terhadap ROA, maka besarnya ROA adalah 5,741. 60

b. Setiap kenaikan satu satuan variabel LDR akan menurunkan tingkat kinerja perbankan yang diukur dengan ROA sebesar -0,005. c. Setiap kenaikan satu satuan variabel CAR akan menurunkan tingkat kinerja perbankan yang diukur dengan ROA sebesar -0,042. d. Setiap kenaikan satu satuan variabel BOPO akan menurunkan tingkat kinerja perbankan yang diukur dengan ROA sebesar -0,033. D. UJI HIPOTESIS 1.UJI ANOVA F ( SIMULTAN ) ANOVA b Tabel 4.6 Uji Anova F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 18,454 3 6,151 9,076,000 a Residual 27,789 41,678 Total 46,242 44 a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, LDR b. Dependent Variable: ROA Uji F dilakukan untuk mengetahui bahwa variabel independen ( LDR, CAR, dan BOPO ) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA. 61

Pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti masih dibawah nilai alpha=0,05. Hal ini menunjukan bahwa dari variabel independen yang diuji yaitu LDR, CAR, BOPO secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kinerja perbankan yang diukur dengan ROA. 2.UJI PARSIAL (t ) Coefficients a Tabel 4.7 Uji Parsial T Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1(Constant) 5,741,921 6,233,000 LDR -,005,008 -,084 -,666,509 CAR -,042,022 -,238-1,888,066 BOPO -,033,007 -,593-4,897,000 a. Dependent Variable: ROA Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel independen yaitu LDR dan CAR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja perbankan yang diukur dengan ROA. Karena nilai signifikansinya berada diatas nilai alpha = 0,05. Sedangkan untuk variable independen BOPO menunjukan 62

bahwa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perbankan yaitu ROA. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh persamaan analisi regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 5,741-0,005X1-0,042X2-0,33X3+e 1. Rasio LDR Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah rasio LDR ( Loan Deposit Ratio ) mempengaruhi kinerja perbankan yaitu ROA. Pengujian dilakukan dengan menggunakan persamaan linier berganda. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan hasil t sebesar -0,666 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,509 berada lebih besar dari nilai alpha=0,05. Hal ini menyatakan bahwa pengaruh rasio LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perbankan yaitu ROA. Nilai signifikansi t (sig-t) sebesar 0,509 lebih besar dari 0,05artinya bahwa ada kecenderungan pengaruh LDR terhadap ROA positif, akan tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan atau tidak berarti. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2007), yang menyatakan bahwa LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hasil perhitungan statistic dengan uji t menunjukan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukan bahwa semakin kecil Loan to Deposit Ratio maka laba yang diperoleh bank (ROA) akan semakin kecil. Hal tersebut menunjukan bahwa kecilnya Loan to Deposit Ratio disebabkan karena bank yang bersangkutan tidak mampu meningkatkan penyaluran kredit secara efektif. Hal ini 63

dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain ketidakstabilan perekonomian suatu Negara atau tingkat inflasi yang tinggi. Karena bank tidak akan menambah beban kerjanya yang akan menyebabkan tingkat kemacetan kredit / NPL yang semakin tinggi maka penyaluran kredit dibatasi sehingga hal ini juga akan berdampak pada penurunan profitabilitas bank (ROA) yang diperoleh bank tersebut. 2. Rasio CAR Pengujian hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah rasio CAR mempengaruhi kinerja perbankan yaitu ROA. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan hasil t sebesar -1,888 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,066 berada lebih besar dari nilai alpha =0,05. Hal ini menyatakan bahwa pengaruh rasio CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perbankan yaitu ROA. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai CAR, menunjukkan semakin tinggi tingkat profitabilitas bank tersebut, sehingga struktur modal bank semakin kuat. Semakin kuatnya struktur modal yang dimiliki oleh bank, maka bank akan dapat menjaga profitabilitasnya dengan baik. Tingginya CAR tidak akan berpengaruh terhadap profitabilitas karena permodalan yang kuat.besarnya modal suatu bank, akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Muhammad Alhaq (2012) yang menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.. 64

3. Rasio BOPO Pengujian hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah rasio BOPO mempengaruhi kinerja perbankan yaitu ROA. Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan hasil t sebesar -4,897 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 berada lebih kecil dari nilai alpha =0,05. Hal ini menyatakan bahwa pengaruh rasio BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perbankan yaitu ROA. Dengan demikian secara parsial hipotesis Ha3 diterima, artinya untuk mengukur tingkat profitabilitas/rentabilitas suatu bank variabel BOPO yang merupakan proxy efisiensi operasional seperti yang digunakan BI dapat dibenarkan. Hasil regresi parsial ini memberi bukti semakin efisien kinerja operasional suatu bank maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2007) yang memperoleh kesimpulan dari penelitiannya, bahwa pengaruh yang terjadi antara BOPO terhadap ROA adalah negatif dan signifikan. 3. UJI KOEFISIEN DETERMINASI ( R-square ) Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Model Summary b Model Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate 1,632 a,399,355,82327 a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, LDR b. Dependent Variable: ROA 65

Nilai koefisien ditunjukan dengan nilai adjusted R-square dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui besarnya indeks pengungkapan pengaruh peranan variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang mempengaruhi variabel independen. Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa besarnya adjusted R-square sebesar 0,355. Hal ini menunjukan bahwa persentase variabel independen yang terdiri atas LDR, CAR, BOPO terhadap variabel dependen yaitu ROA sekitar 35,5 %. Sedangkan sisanya yaitu 64,5 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini. E. PEMBAHASAN Analisis pengaruh rasio LDR, rasio CAR dan rasio BOPO pada 15 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan ROA dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Yuliani (2007) dan Muhammad Alhaq ( 2012 ). Dengan hasil tersebut menunjukan bahwa dengan LDR tinggi cenderung akan meningkatkan kinerja perbankan yang diukur dengan ROA. Karena salah satu ukuran untuk menghitung likuiditas bank adalah Loan todeposit Ratio (LDR), yaitu seberapa besar dana bank dilepaskan ke perkreditan. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR), maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Besar- 66

kecilnya rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut. Dengan tingkat LDR yang baik dalam penelitian ini menunjukan bahwa bank tersebut mampu dalam menjaga profitabilitasnya dengan baik dan tidak akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank tersebut. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman, dan sebagainya. Semakin tinggi nilai CAR mengindikasikan bahwa bank telah mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk didalamnya risiko kredit. Hasil penelitian terhadap rasio CAR dalam penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Muhammad Alhaq (2012) menunjukkan bahwa Capital AdequacyRatio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). BOPO diukur secara kuantitatif dengan mengunakan rasio efisiensi. Melalui rasio ini diukur apakah manajemen bank telah mengunakan semua faktor produksinya dengan efektif dan efisien. Adapun efisien usaha bank diukur dengan mengunakan rasio operasional dibandingkan dengan pendapatan operasi (BOPO). BOPO merupakan perbandingan antara total biaya dengan total pendapatan operasional. Karena dengan menggunakan semua faktor produksinya secara efektif dan efisien, maka kinerja bank juga akan meningkat. Hasil penelitian terhadap rasio BOPO dalam penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya 67

yang dilakukan Yuliani (2007) yang menunjukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 68