BAB I PENDAHULUAN. secara tegas tercantum dalam penjelasan umum Undang-Undang Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu kontrak nominaat dan innominaat. Kontrak nominaat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Tujuan dari Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah normatif, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

III. METODE PENELITIAN. hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pada umumnya memuat beberapa unsur, yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai Negara berkembang tentu sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN ASAS-ASAS PERJANJIAN JUAL BELI DALAM TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA (FUTURES CONTRACT) DI BURSA BERJANGKA BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksistensi fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dalam tata

III. METODE PENELITIAN

Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis, metodologis, dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap konsumen atau pembeli. menggunakan berbagai cara dan salah satu caranya adalah berbuat curang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang dapat diidentifikasikan dari tingkat pertumbuhan ekonominya.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua instansi terkait (stakeholders) bertanggung jawab di bidang jalan;

III. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB I PENDAHULUAN. adalah termasuk perbankan/building society (sejenis koperasi di Inggris),

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Uang adalah suatu alat pembayaran terhadap suatu barang dan/atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya kehendak untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat meningkat, dengan banyaknya pelaku pelaku usaha yang tumbuh dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk aktif di dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan tidak lagi berupa benda yang berwujud. Perdagangan berjangka dilakukan di Pasar Berjangka (futures market).

BAB I. Kehadiran profesi Notaris sangat dinantikan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan apabila menghadapi masalah hukum. Class action merupakan contoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

METODE PENELITIAN. menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat

. METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai dasar ketentuan hukum untuk menganalisis tentang apakah

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan prasyarat penting dalam negara. demokrasi. Dalam kajian ilmu politik, sistem Pemilihan Umum diartikan sebagai

I. PENDAHULUAN. Secara etimologis kata hakim berasal dari arab hakam; hakiem yang berarti

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengeluarkan produk pemberian kredit untuk keperluan konsumtif.

I. PENDAHULUAN. Hukum merupakan seperangkat aturan yang diterapkan dalam rangka menjamin

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum. bahan-bahan kepustakaan untuk memahami Piercing The

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339

BAB I PENDAHULUAN. Produk hukum, terutama undang-undang, keberadaannya dituntut. untuk dinamis terhadap kebutuhan hukum yang diperlukan oleh

III. METODE PENELITIAN. lazim digunakan untuk meneliti ketentuan-ketentuan hukum positif sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asas demokrasi ekonomi. Jelas hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1)

PERATURAN DAERAH JAMBI DALAM LINGKUP PERATURAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL DI INDONESIA. Oleh : Lili Naili Hidayah 1. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Penyalahgunaan izin tinggal merupakan suatu peristiwa hukum yang sudah sering

IMPLEMENTASI KEMAUAN POLITIK PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG DEMOKRATIS BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era global dimana segala aspek mulai berkembang pesat salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. (UUPT) modalnya terdiri dari sero-sero atau saham-saham.

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. Hukum bukan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, undang-undang yang mengatur asuransi sebagai sebuah

METODE PENELITIAN. sistematika, dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakarta telah melaksankan ketentuan-ketentuan aturan hukum jaminan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, sesuai Pasal 1 ayat (3)

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat berlomba lomba untuk mendapatkan kehidupan yang

PENGGUNAAN HAK RECALL ANGGOTA DPR MENURUT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD, DAN DPRD (MD3) FITRI LAMEO JOHAN JASIN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pernyataan tersebut secara tegas tercantum dalam penjelasan umum Undang-Undang Dasar 1945 1. Tujuan hukum dibuat untuk suatu tujuan yang mulia, yaitu memberikan pelayanan bagi masyarakat guna terciptanya suatu ketertiban, keamanan, keadilan dan kesejahteraan, namun pada kenyataannya masih tetap terjadi penyimpangan-penyimpangan atas hukum, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja atau lalai 2. Percepatan pembangunan ekonomi nasional adalah upaya mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia, oleh karena itu diperlukan peningkatan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, Indonesia adalah Negara berkembang dan merupakan suatu pasar yang potensial untuk melakukan investasi bisnis. Selain masyarakat Indonesia yang sedang tumbuh dan berkembang perekonomiannya, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan faktor terpenting untuk berinvestasi. 1 Ismail Sunny. 1981. Mekanisme Demokrasi Pancasila. Jakarta. Aksara Baru. Hal. 10. 2 Andi Hamzah. 2002. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika. Hal. 8.

Investasi merupakan salah satu faktor esensial dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Melalui investasi, baik investasi dari asing maupun dalam negeri, diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi suatu negara, sehingga negara dituntut untuk mengatur sedemikian rupa agar investasi dapat memberikan pengaruh positif bagi bangsa dan masyarakatnya. Kewajiban negara mengatur investasi dikarenakan kompleksitas sifat penanaman modal serta memiliki dampak terhadap banyak aspek, mulai dari masalah pertanahan, tenaga kerja, permodalan, perpajakan dan berbagai aspek lainnya. Salah satu bentuk investasi yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia adalah investasi emas, karena emas merupakan salah satu komoditi yang berharga untuk dijadikan investasi, emas juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Belakangan ini kasus penipuan bermotif investasi emas kembali berulang. Maraknya perusahaan di bidang investasi yang banyak merugikan masyarakat, terutama perdagangan emas banyak menelan korban, hal ini disebabkan oleh minimnya informasi yang diketahui masyarakat dalam berinvestasi dan masyarakat yang tergiur oleh keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang investasi emas yaitu CV. Raihan Jewellery (RJ) di Surabaya. Dari ribuan nasabah di berbagai daerah di Indonesia, CV RJ telah berhasil mengumpulkan nilai investasi hingga Rp 13,2 trilliun. Dalam investasi ini, nasabah membeli emas ke CV RJ dengan harga 20%-30% lebih mahal. Nasabah, dijanjikan keuntungan 2,5%/bulan 2

dalam kurun waktu enam bulan atau satu tahun, tergantung perjanjian yang disepakati. Modus operandi penipuan yang dilakukan oleh CV. Raihan Jewellery ini, tidak jauh berbeda dengan kasus penipuan lainnya. Di Surabaya, jumlah korban penipuan CV. Raihan Jewellery mencapai ratusan dengan nilai investasi sekitar Rp 20 miliar. Para nasabah Raihan Jewellery, diimingimingi keuntungan yang fantastis jika mau berinvestasi. Namun, janji tinggallah janji. Setelah enam bulan berinvestasi, para nasabah Raihan Jewellery hanya bisa gigit jari, sebab perusahaan yang digadang-gadang memberi keuntungan ratusan juta, bahkan miliaran rupiah itu, ternyata 'bodong' alias fiktif. 3 Investasi bodong adalah investasi yang tidak memberikan return baik berupa hasil maupun modal yang diinvestasikan, dikarenakan perusahaan pencari dana tidak mempunyai usaha yang produktif sehingga tidak bisa mengelola modal yang diinvestasikan oleh investor. Investasi bodong dapat juga disebabkan pialang, broker, maupun dealer yang berfungsi sebagai perantara tidak memiliki izin atau memiliki itikad tidak baik yang mengarah pada praktik penipuan kepada investor. Berbagai macam kasus investasi emas yang ternyata bodong tentulah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat. Dalam peristiwa tersebut banyak ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilanggar, seperti ketentuan di dalam KUH Perdata, UU Perlindungan Konsumen, dan UU 3 Korban Penipuan Investasi Emas Terus Bertambah. Suara Pembaharuan. 5 Maret 2013. 3

Penanaman Modal. Berkaitan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dalam sebuah penulisan hukum dengan judul ANALISIS YURIDIS INVESTASI BODONG DALAM PERJANJIAN INVESTOR EMAS DENGAN CV. RAIHAN JEWELLERY DI SURABAYA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimanakah kekuatan hukum perjanjian investasi emas antara CV. Raihan Jewellery di Surabaya dengan investor ditinjau dalam prespektif Hukum positif? 2. Upaya hukum apa yang dapat dilakukan oleh investor yang dirugikan dalam perjanjian tersebut? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus kajian atau rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prespektif hukum mengenai kasus investasi bodong dalam perjanjian investor emas dengan CV. Raihan Jewellery di Surabaya, jika ditinjau menggunakan Hukum Positif yang berlaku di Indonesia. 2. Untuk mengetahui berbagai upaya hukum yang dapat ditempuh oleh para korban investasi bodong dalam perjanjian investor emas dengan CV. 4

Raihan Jewellery di Surabaya berdasarkan ketentuan perundangundangan yang terkait dalam kasus ini guna mendapatkan kembali hakhak investor. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Secara Teoristis Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan pada ilmu hukum terutama berkaitan dengan investasi emas yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta hambatan dan cara mengatasinya. 2. Secara Praktis a. Untuk penulis Hasil penelitian ini digunakan peneliti sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang prosedur penyelesaian menurut perspektif Hukum Perdata dan Hukum Perlindungan Konsumen serta syarat untuk penulisan tugas akhir dan menyelesaikan studi S1 di fakultas hukum universitas muhammadiyah malang b. Untuk praktisi hukum Memberikan wawasan mengenai Hukum Perdata, Hukum Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Penanaman Modal 5

dalam menyelesaikan suatu permasalahan terkait dengan investasi bodong, serta hambatan dan cara mengatasinya. c. Untuk masyarakat Memberikan pengetahun tentang tata cara investasi yang aman dan sesuai ketentuan perundang-undangan serta mengetahui hak-hak konsumen sesuai dengan ketentuan yang ada dalam perundangundangan agar mengetahui secara jelas hak-hak konsumen dan/atau investor dalam membeli suatu produk investasi emas. E. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, penelitian ini merupakan penelitian hukum (legal research) Menurut F. Sugeng Istanto, penelitian hukum adalah penelitian yang diterapkan dan diberlakukan khusus pada ilmu hukum, dengan bertujuan untuk membantu pengembangan ilmu hukum dalam mengungkap suatu kebenaran hukum. 4 Sasaran penelitian hukum pada dasarnya adalah hukum atau kaidah (norm). Meneliti pada hakikatnya mencari, yang dicari dalam penelitian hukum adalah kaidah, norm atau das sollen, bukan peristiwa, perilaku dalam arti fakta atau das sein. 5 Penelitian ini menggunakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan diolah atas dasar data kepustakaan yang terbatas sifatnya. Diuraikan juga oleh Peter Mahmud Marzuki. 6 Penelitian hukum adalah suatu proses untuk 4 F.Sugeng Istanto. 2007. Penelitian Hukum. Yogyakarta. CV. Ganda. Hal. 29. 5 Sudikno Mertokusumo. 2009. Penemuan Hukum: Sebuah Pengantar. Yogyakarta. Liberty. Hal. 29. 6 Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum. Jakarta. Kencana. Hal. 35. 6

menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Namun penulis berkeyakinan bahwa untuk memperoleh hasil penelitian yang mumpuni maka penggunaan jenis penelitian hukum dan metode pendekatan menjadi penting. Di dalam mengkaji berbagai data yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa pendekatan yang akan digunakan. Dengan pendekatan tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya. Pendekatan-pendekatan yang digunakan sebagaimana lazimnya dalam penelitian ilmu hukum adalah pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan historis (historical approach), dan pendekatan konseptual (conseptual approach). Apabila dipandang dari sumber datanya, maka penelitian hukum normatif merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini bukanlah untuk memperoleh hasil-hasil yang dapat diuji melalui statistik, tetapi penelitian ini merupakan penafsiran subjek setelah dilakukan pengembangan teori-teori dalam kerangka penemuan hukum. Dengan pendekatan yuridis normatif ditunjukkan dengan penggunaan konstitusi Republik Indonesia maka metodenya akan mencakup : 1. Metode pendekatan Berdasarkan permasalahan yang menjadi objek dari penelitian/penulisan hukum ini, maka akan difokuskan pada hal-hal yang menyangkut asasasas, konsepsi-konsepsi serta pandangan dan doktrin-doktrin hukum serta masalah isi kaidah hukum yang berhubungan erat dengan investasi 7

bodong serta upaya yang dapat dilakukan atau ditempuh oleh para korban untuk mendapatkan hak-hak yang telah dijanjikan dan tertuang dalam perjanjian antara investor dengan CV. Raihan Jewellery di Surabaya. 2. Jenis dan Bahan Hukum Secara yuridis normatif, penelitian ini membutuhkan dua macam bahan hukum, yaitu bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer idealnya dikumpulkan dari hasil penelitian lapangan dengan mempergunakan teknik wawancara yang bersifat bebas terhadap para responden. Sedangkan bahan hukum sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan dan studi dokumen di perpustakaan maupun sumber-sumber lain yang dianggap penting untuk pengumpulan data penulisan hukum ini. Adapun jenis dan bahan hukum dalam penelitian ini meliputi : a. Bahan hukum primer dalam penelitian ini adalah : 1) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2) Burgerlijk Wetboek 3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Pasar Modal 5) Akta Perjanjian Investasi 8

b. Bahan hukum Sekunder Bahan hukum sekunder meliputi hasil-hasil penelitian bidang hukum bisnis tentang investasi, dan tulisan tentang perlindungan hukum terhadap korban investasi. 3. Teknik Analisis Bahan Hukum Selanjutnya berbagai bahan tersebut diseleksi dengan cara mengumpulkan bahan penelitian yang kemudian dikelompokkan berdasarkan substansi dan kebutuhan yang sesuai dengan maksud agar tercipta gambaran umum penelitian. Pada dasarnya pengolahan, analisis dan investasi dapat dilakukan secara kualitatif dan atau secara kuantitatif. 7 F. Sistematika Penulisan Dalam penelitian hukum ini, penulis membagi dalam 4 (empat) bab dan masing-masing bab terdiri atas sub bab yang bertujuan mempermudah dalam pemahamannya. Adapun sistematika dan alur pembahasannya dapat dikemukakan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian, serta sistematika pembahasan. 7 Soerjono Soekanto. 1981. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 68. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan memaparkan tentang investasi bodong dalam prespektif Hukum Perdata, Hukum Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Penanaman Modal serta perlindungan hukum atas investor serta hak hak mereka dan kewajiban perusahaan. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perlindungan hukum bagi investor yang berinvestasi di CV. Raihan Jewellery serta untuk mengetahui berbagai upaya hukum yang dapat ditempuh oleh para korban investasi bodong dalam perjanjian investor emas dengan CV. Raihan Jewellery di Surabaya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang terkait. BAB IV PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan penelitian hukum ini dimana berisikan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta berisikan saran atau rekomendasi penulis terhadap permasalahan yang diangkat penulis dalam penelitian hukum ini dan diharapkan akan menjadi masukan yang bermanfaat bagi semua pihak kelak nantinya. 10