LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS

KEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN LOKAL DI SURABAYA JAWA TIMUR DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM SIARAN PEMILU TAHUN

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURAT EDARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN NOMOR : 051/306/KPID-SS/III/2013 TENTANG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Strategi Komunikasi KPID Provinsi Jawa Tengah. Dalam Meminimalisasi Pelanggaran Isi Siaran Lembaga Penyiaran Swasta. Di Jawa Tengah Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

KEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN LOKAL JAWA BARAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM SIARAN PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2013

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013 S/D 2018

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah

AKTIFITAS PERSIAPAN STASIUN TELEVISI MENUJU SISTEM PENYIARAN TELEVISI DIGITAL Studi Kasus pada MNC Group Jawa Timur SKRIPSI

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU TAHUN 2016 MEWUJUDKAN KPI PUSAT DAN KPI DAERAH SEBAGAI REGULATOR PENYIARAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

Oleh Ketua KPID Sulsel Makassar, 26 Fabruari 2013

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB V PENUTUP. yang melibatkan birokrat masuk dalam arena pertarungan politik yang terjadi dalam

SKRIPSI. Edo Pramadita NIM: Pembimbing I: Joko Susilo M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

STRATEGI CALEG PEREMPUAN TERPILIH SEBAGAI ANGGOTA DPRD KABUPATEN/ KOTA DI KALIMANTAN SELATAN PEMILU 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 005/SK/KPI/5/2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

Fokus Malam Edisi Rabu, 24 Juni 2009 Tema : Politik Topik : Mencermati Iklan-iklan politik capres di Media

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

LAPORAN HASIL PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL (Tahun Pertama) JUDUL:

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 008/SK/KPI/8/2004 TENTANG

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Alam, 2010), untuk penyelenggaraan pemilukada setidaknya menelan biaya

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

Warna-Warni Pemilu 64 Lensa Pemilu 2009

SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Diajukan oleh: RIANO NIM.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan pokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2011 NOMOR 6

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori

BAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MADYA

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEDIRI (Analisis Isi Program Acara Warta 6 Pada Masa Kampanye di KSTV Kediri)

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2013 KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RANTAU TV (RAN TV) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 57 /Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 3TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Media penyiaran merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

LAPORAN AKHIR RISET UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

INFORMASI PEMILU DI MEDIA SIARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PERAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI DALAM KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

MANUAL PROSEDUR PENGABDIAN MASYARAKAT DPP/SPP

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO DAN TELEVISI KABUPATEN BULUNGAN

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Kesarjanaan Strata 1 Program Studi Pendidikan Pancasila Dan kewarganegaraan.

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

_Bidang Unggulan: KBI / Kebijakan, Budaya, dan Informasi Kode/Nama Rumpun Ilmu: 703 / Penyiaran_ LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI KEBIJAKAN LEMBAGA PENYIARAN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM SIARAN PEMILU TIM PENELITI Ketua : Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH, M.Si. NIDN: 0005026807 Anggota : Prof. H. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. Dra. Hj. Henny Sri Mulyani Rohayati, M.Si. NIDN: 0028015803 NIDN: 0013096105 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI NOVEMBER 2014

ii

RINGKASAN Laporan ini merupakan laporan akhir penelitian tentang kebijakan lembaga penyiaran di Indonesia dalam Pemilu 2014. Menjelang masa kampanye pemilu anggota legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah, media massa harus segera bersiap-siap untuk menjadi saluran yang digunakan para peserta Pemilu untuk berlomba mempengaruhi masyarakat. Fenomena yang biasa terjadi ini menjadi menarik karena banyak terjadi media massa tidak mampu menjaga independensinya sebagai lembaga yang netral. Riset ini dilakukan untuk melihat fenomena tersebut terutama pada lembaga penyiaran. Tujuannya adalah untuk menemukan kebijakan program siaran Pemilu dalam hal pemilu 2014, mengkritisi kinerja lembaga penyiaran melalui konsep-konsep dan teori yang relevan, serta untuk merumuskan rekomendasi tentang bagaimana seharusnya lembaga penyiaran berperilaku. Metode yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif dengan objek beberapa lembaga penyiaran di Kalimantan Timur, Aceh dan Jawa Timur. Dalam melakukan analisis, peneliti menggunakan konsep Jurnalisme Damai, Elemen Jurnalisme, Kode Etik Jurnalistik, serta P3/SPS KPI. Dari hasil riset ditemukan bahwa ada indikasi dan kecenderungan beberapa lembaga penyiaran memanfaatkan momentum pemilu untuk menjadi sarana sosialisasi dan bahkan kampanye sekaligus momentum untuk mendapatkan keuntungan pemasangan iklan dari para peserta pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2014. Meski ditemukan ada yang sangat kentara keberpihakan kepada kandidat tertentu namun secara umum masih berada pada jalur yang sesuai dengan rambu-rambu atau ketentuan penyelenggaraan siaran pemilu. Keberpihakan yang kentara salah satunya berkaitan dengan kedekatan pemilik atau pengelola media dengan kandidat atau partai pengusung kandidat pada lembaga penyiaran. iii

PRAKATA Independensi media penyiaran merupakan salah satu indikator majunya demokrasi di sebuah negara. Salah satu tantangan terbesar independensi media penyiaran adalah keterlibatan media penyiaran dalam pesta politik pemilu terutama pada masa kampanye. Mendekati masa kampanye pemilu baik pemilu anggota legislatif, presiden dan kepala daerah (pemilukada), media massa harus segera bersiap-siap untuk menjadi saluran yang digunakan para peserta Pemilu untuk berlomba mempengaruhi masyarakat. Fenomena yang biasa terjadi ini menjadi menarik karena banyak terjadi media massa tidak mampu menjaga independensinya sebagai lembaga yang netral. Dalam menunjang hal tersebut, kami selaku Tim Peneliti tergerak untuk meneliti masalah kebijakan media penyiaran dalam mengelola siaran pemilu di berbagai media dengan memanfaatkan peluang bantuan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini. Kami mendapat peluang ketika bantuan nasional ini kemudian difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Padjadjaran. Selain itu, dukungan dari Fakultas Ilmu Komunikasi untuk penyelenggaraan penelitian ini sungguh sangat besar. Ditambah dengan dukungan dari pihak-pihak lain, kami merasa bersyukur pada akhirnya penelitian ini dapat berjalan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. H. Ganjar Kurnia, DEA.Ph.D., Rektor Universitas Padjadjaran yang telah mendorong dan memberi peluang untuk terus berprestasi melakukan penelitian. iv

2. Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.Si, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unpad, yang selalu memberi semangat dan peluang penelitian secara kompetitif di lingkungan Unpad. 3. Prof. H. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Dekan Fikom Unpad dengan penuh kesabaran dalam mendorong dan memberi kesempatan kepada seluruh dosen Fikom untuk terus meningkatkan kinerja dan melakukan penelitian. 4. Rekan-rekan dari Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan Daerah serta pengelola industri media massa yang menyatakan kesediaannya untuk membantu penelitian ini: KPID Aceh, KPID Kalimantan Timur, KPID Jawa Timur, dan KPI Pusat, serta TVRI Aceh, Serambi FM, Tepian TV-Samarinda, Suara Samarinda FM, BTV-Balikpapan dan KP FM-Balikpapan, BerauTV, JTV Surabaya dan Radio Suara Surabaya. 5. Seluruh teman-teman dari sivitas akademika Fikom Unpad yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam kelancaran melakukan penelitian secara berkualitas. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat, terutama untuk kemajuan dunia penyiaran di Indonesia. Bandung, November 2014 Tim Peneliti v

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN ii RINGKASAN iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI vi BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 11 BAB IV METODE PENELITIAN 12 BAB V HASIL YANG DICAPAI... 16 BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA.. 46 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 47 DAFTAR PUSTAKA 49 LAMPIRAN... 51 vi

BAB 1 PENDAHULUAN Media Massa adalah salah satu sarana yang cukup penting dalam proses komuikasi politik dalam fungsi sosialisasi dan edukasi politik bagi berbagai suprastruktur maupun infrastruktur sistem politik dimana pun. Media massa banyak digunakan kerena peranan dan pengaruhnya yang tidak dapat diabaikan. Dari sekian banyak jenis media massa, saat ini yang sangat strategis adalah media penyiaran. khususnya di Indonesia. Hampir setiap keluarga atau rumah tangga di Indonesia memiliki radio dan atau televisi. Sehingga kemungkinan pemakaian media tersebut oleh masyarakat menjadi potensi penyampaian berbagai pesan termasuk pesan-pesan politik dari para aktor politik. Media penyiaran dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan frekuensi sebagai ranah publik yang terbatas, sehingga kaidah-kaidah penggunaan media massa penyiaran diatur khusus sehingga berbeda dengan media massa lainnya. Prinsip penggunaan frekuensi sebagai ranah publik menyebabkan media penyiaran diatur secara ketat (highly regulated), termasuk dalam penggunaannya bagi kepentingan politik. Lembaga penyiaran harus diabdikan sebesar-besarnya kepentingan publik dan seyogyanya independen terhadap kepentingan politik tertentu. Oleh karena itu bagaimana media penyiaran di Indonesia, menjalankan peran dan fungsinya dalam aktivitas politik khususnya kebijakan dalam penyaiaran pemilu menjadi sangat penting untuk diketahui. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang kebijakan lembaga penyiaran dalam menyelenggarakan siaran yang berkaitan dengan pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2014. Diharapkan akan diketahui berbagai aspek dalam penyelenggaraan penyiaran pemilu ini, seperti regulasi yang relevan serta kebijakan lembaga penyiaran dalam