Lampiran 1. Peta Jenis Tanah Lokasi Penelitian
Lampiran 2. Peta Tutupan Lahan Lokasi Penelitian
Lampiran 3. Tutupan Lahan Bagian Hilir
Lampiran 4. Trial-Error Parameter Model Tangki Parameter model tangki terdiri dari : a. Koefisien limpasan (lubang samping tangki) Tangki 1 = a 1, b Tangki 2 = a 2 Tangki 3 = a 3 Tangki 4 = a 4 b. Koefisien infiltrasi (lubang bawah tangki) Tangki 1 = z 1 c. Koefisien perkolasi (lubang bawah tangki) Tangki 2 = z 2 Tangki 3 = z 3 d. Parameter tampungan air simpanan sebagai tinggi lubang samping tangki Tangki 1 = ha 1, h 5 Tangki 2 = ha 2 Tangki 3 = ha 3 e. Parameter simpanan air tanah : Tangki 1 = X 1 Tangki 2 = X 2 Tangki 3 = X 3 Tangki 4 = X 4 Parameter yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Tangki 1 : z 1, a 1, b, ha 1, dan h 5 b. Tangki 2 : z 2, a 2, dan ha 2 c. Tangki 3 : z 3, a 3, dan ha 3 d. Tangki 4 : a 4 Prosedur penentuan parameter, yaitu : a. Nilai awal koefisien lubang samping tangki, lubang bawah tangki, dan tinggi lubang samping tangki mengacu pada initial model Sugawara (1984), sedangkan nilai kandungan air tangki diperoleh dari ratio antara lubang samping tangki dan penjumlahan lubang samping tangki dengan lubang bawah tangki. Nilai kandungan air maksimum diasumsikan tidak melebihi simpanan maksimum yang merupakan pengurangan antara total curah hujan tahunan dengan total evapotranspirasi aktual tahunan. b. Initial parameter diubah-ubah secara coba-ulang hingga didapatkan keluaran berupa debit model yang mendekati debit observasi. Walaupun dilakukan secara coba ulang, perubahan nilai parameter dapat dilakukan dengan mengikuti cara yang telah dilakukan Sugawara (1984) yaitu : Jika ingin mengubah bentuk hidrograf maka yang perlu diperhatikan yaitu penjumlahan lubang bawah tangki dengan lubang samping tangki. Bila ingin menghasilkan hidrograf yang curam maka diperbesar hasil penjumlahannya, demikian sebaliknya. Jika ingin memperbesar volume limpasan tanpa mengubah bentuk maka nilai koefisien lubang samping tangki diperbesar dan lubang bawah tangki diperkecil dengan persentase yang sama sehingga penjumlahan antar lubang tersebut tidak berubah. Parameter tangki teratas memberi pengaruh untuk hasil volume limpasan terhadap curah hujan, sedangkan parameter pada tangki ke-2 memberi pengaruh terhadap hasil volume limpasan pada periode transisi. Pada saat hujan jarang terjadi hasil volume limpasan disesuaikan melalui perubahan parameter-parameter tangki ke-3 dan ke-4. Persamaan matematis dalam model tangki, yaitu : a. Tangki 1 Total simpanan [X 1 (t)] = X 1 (t-1) + CH (t) Eta (t) Aliran vertikal (qz 1 ) = [X 1 (t)] * z 1 Sub-surfaceflow (qa 1 ) = ([X 1 (t)] - ha 1 ) * a 1
Surfaceflow (qb) = ([X 1 (t)] h 5 ) * b b. Tangki 2 Total simpanan [X 2 (t)] = qz 1 + X 2 (t-1) Aliran vertikal (qz 2 ) = [X 2 (t)]* z 2 Interflow [qa 2 (t)] = ([X 2 (t)] ha 2 ) * a 2 c. Tangki 3 Total simpanan [X 3 (t)] = qz 2 + X 3 (t-1) Aliran vertikal [qz 3 (t)] = [X 3 (t)]* z 3 Sub-baseflow [qa 3 (t)] = ([X 3 (t)] ha 3 ) * a 3 d. Tangki 4 Total simpanan [X 4 (t)] = qz 3 + X 4 (t-1) Baseflow (qa 4 ) = [X 4 (t)] * a 4 Contoh hasil trial-error parameter : a. Percobaan pertama Parameter tangki TANGKI INITIAL TINGGI (h a) KOEFISIEN (a) KOEFISIEN (z) STORAGE SAMPING SAMPING (X) 1 2 1 2 BAWAH TANK 1 0.50000 25.00000 15.00000 0.10000 0.10000 0.20000 TANK 2 0.33333 15.00000 0.03000 0.06000 TANK 3 0.33333 15.00000 0.00600 0.01200 TANK 4 1099.65000 0.00100
Keluaran model Parameter yang digunakan masih perlu dimodifikasi. Walaupun bentuk hidrograf debit model hampir mengikuti debit observasi namun nilai debit model masih jauh dari harapan. Parameter utama yang perlu diubah yaitu koefisien lubang samping tangki,lubang bawah tangki dan simpanan awal. Agar nilai debit model menjadi besar maka nilai koefisien lubang samping tangki diperbesar sedangkan lubang bawah tangki diperkecil dengan persentase yang sama agar bentuk hidrograf dapat dipertahankan tetap. b. Percobaan ke-2 Parameter tangki TANGKI INITIAL TINGGI (h a) KOEFISIEN (a) KOEFISIEN (z) STORAGE SAMPING SAMPING (X) 1 2 1 2 BAWAH
TANK 1 0.50000 52.50175 7.16634 0.12000 0.12000 0.16000 TANK 2 0.42857 30.00000 0.03600 0.04800 TANK 3 0.42857 40.00000 0.00720 0.00960 TANK 4 879.72000 0.00120 Keluaran model Nilai parameter telah diubah 20% dari nilai awal. Keluaran model masih belum mendekati debit observasi sehingga parameter masih harus dicoba-ulang. c. Percobaan ke-3 Parameter tangki TANGKI INITIAL TINGGI (h a) KOEFISIEN (a) KOEFISIEN (z) STORAGE SAMPING SAMPING (X) 1 2 1 2 BAWAH TANK 1 0.50665 52.50175 17.16634 0.03285 0.04065 0.10057
TANK 2 1.09270 30.00000 0.81935 0.05364 TANK 3 1.19163 50.00000 0.48209 0.00339 TANK 4 812.86128 0.00670 Keluaran model PER BANDIN GAN HIDROGRAF ALIR AN HARIAN HASIL SIMULASI MODEL TANGK I DAN OBSER VASI 30 0 25 30 Debit (m 3 /dt) 20 15 10 60 90 Curah Hujan (mm) 5 120 0 0 50 100 150 200 250 300 350 Hari Ke Curah Hujan Hasil Simulasi Observasi 150 Dari hasil perbandingan hidrograf aliran hasil simulasi model tangki dan observasi terlihat bahwa bentuk dan nilai debit model hampir mendekati debit observasi. Perbedaan yang signifikan terlihat pada nilai debit model saat hujan jarang terjadi.