BAB I LATAR BELAKANG. maupun wisata rekreasi. Wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. udara kotor, sekaligus penghasil utama kayu. Hutan dengan komponen biotik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah melupakan sejarahnya. Islampun sering menyinggung tentang hal ini,

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PWM JATENG ASPEK RELIGIUS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

ب د اث خ ف األ س ض ال ط بئ ش ط ش ث ج بد إ ال أ أ ث بى ن بف ش ط ب ف اى ن ز ت اى ز أ ض ه اى س ئ أ ف أ خ ش ج ب ث ج بد م و ف أ خ ش ج ب خ ض ش ا خ ش ج د ج ب

KEPEMIMPINAN PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat S-1. Oleh: Ivan Fauzi

IMAM / BILAL BERTUGAS USTAZ ASWANZIE ABBYD BIN ZAINAL ABIDIN USTAZ MUHAMMAD ALI BIN JANAS MUAZZIN/BILAL KHATIB /IMAM

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

Lailatul Qadar. Surah Al Qadr 97 : 1-5

Hukum Mengubah Nazar

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Objek. Berdasarkan pada beberapa ayat al-qur`an antara lain bahwa alam

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

PENGERTIAN TENTANG PUASA

PENGANTAR EDISI PRAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

ISBN:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

KHUTBAH JUM AT. Air Sumber Kehidupan. Khutbah 1

A B S T R A K. Kata Kunci : Wisata Bahari, Budidaya Ikan Kerapu, Ekologi Arsitektur.

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB I PENDAHULUAN. sering dilakukan oleh banyak orang Islam, beberapa diantaranya adalah dengan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

KHUTBAH ISTIQAMAH SERIAL KHUTBAH JUMAT MASJID ISTIQAMAH KANDANGAN KHUTBAH JUMAT OLEH KHAIRUDDIN, S.HI

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Q.S. Al Baqoroh ayat Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tercantum dalam al-qur`an:

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu

BAB VII ANALISIS DAN REFLEKSI. A. Mengembangkan Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based. Tourism) di Rumah Apung Rembeng Raya

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Kota dan Kabupaten Madiun tidak lepas dari semakin

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Transkripsi:

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 LatarBelakang Indonesia memiliki sangat banyak tempat tujuan wisata, baik wisata alam maupun wisata rekreasi. Wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan sumber daya alam dan tata lingkungannya. Di Jawa Timur saja, terdapat banyak sekali objek wisata alam, diantaranya Wisata Gunung Bromo, Kebun Raya Purwodadi, Gua Maharani, Pantai Pasir Putih, Pantai Popoh, Pantai Ngliyep, Wisata Pantai Balekambang, dan Waduk Karangkates. Sementara itu, wisata rekreasi adalah kegiatan aktif atau pasif yang dilakukan dengan bebas dan kreatif dalam waktu senggang sebagai selingan pekerjaan sehari-hari sesuai dengan bakat dan kegemarannya. Di Jawa Timur terdapat sangat banyak objek wisata rekreasi, di antaranya Jawa Timur Park, Batu Night Spectacular, Sengkaling, dan masih banyak lagi. Perlu diketahui, wisata alam akhir-akhir ini kurang diminati pengunjung. Sebagian besar lebih memilih objek wisata rekreasi. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan jumlah pengunjung antara wisata alam dengan wisata rekreasi yang sangat signifikan. Contohnya adalah perbandingan pengunjung antara wisata alam Balaikambang dengan wisata rekreasi Trans Studio Bandung. Di wisata alam Pantai Balikambang jumlah pengunjung mencapai 340.000 pengunjung, sedangkan wisata rekreasi di Trans Studio Bandung mencapai dua hingga tiga juta pengunjung. Perbandingan yang sangat signifikan tersebut dikarenakan wisata rekreasi lebih menarik pengunjung dari pada wisata alam. Indikasinya adalah karena 1

wisata alam kurang dalam pengembangan serta pengelolaannya dari pada wisata rekreasi (http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/trans-studio-bandung-beroperasi-juni). Salah satu wisata alam yang kurang mendapat perhatian adalah Objek Wisata Waduk Karangkates yang terletak di Kabupaten Malang. Objek Wisata Waduk Karangkates memiliki banyak potensi, di antaranya panorama alam yang indah dan waduk buatan yang menarik. Sayangnya, potensi-potensi yang menarik di Objek Wisata Waduk Karangkates itu kurang mendapat pengelolaan dengan baik. Kurangnya pengawasan dan pengelolaan objek ini mengakibatkan banyaknya tindak perusakan alam oleh manusia yang mengakibatkan banyaknya ikan di Waduk Karangkates yang mati, adanya limbah yang mencemari air waduk, punahnya ekosistem waduk, dan masih banyak lagi. Pada gilirannya, segala perusakan yang disebabkan oleh manusia itu dapat merugikan alam dan umat manusia itu sendiri. Objek Wisata Waduk Karangkates perlu dijaga kelestariannya, karena menurut pandangan Islam manusia sebagai khalifah di muka bumi ini wajib menjaga dan melestarikan alam. Seperti dijelaskan pada surat Ar-Rum ayat 41-42. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41) Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (42) Dari ayat di atas dapat menjadi dalil tentang kewajiban tentang melestarikan lingkungan hidupdan untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) bumi. 2

Lebih jauh, Objek Wisata Waduk Karangkates sebenarnya memiliki letak yang strategis, yaitu di jalur utama transportasi antara Malang dan Blitar. Akan tetapi, wisata ini kurang menarik pengunjung. Pengunjung yang telah berkunjung ke Objek Waduk Karangkates sering kali enggan berkunjung kembali ke objek wisata ini. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang kurang terjaga dan minimnya fasilitas yang ada, seperti sarana pendidikan, sarana bermain, dan sarana sosialisasi. Faktor lain yang menyebabkan enggannya para pengunjung untuk datang adalah banyaknya sampah yang dibuang sembarangan, taman yang dirusak, dan pohon yang dicorat-coret seenaknya. Hal tersebut tentu bertentangan dengan tugas khalifah untuk menjaga bumi dari kerusakan, baik kerusakan lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Sebagai khalifah dimuka bumi manusia harus memiliki kearifan yang sangat besar dan ilmu yang benar dalam pengelolaan lingkungan hidup. Karenanya, Allah swt membekali manusia dengan ilmu yang tidak dimiliki oleh para malaikat, seperti dalam firman-nya di ayat berikutnya, قال هللا تعالى :و إ ذ ق ال ر ب ك ل ل م ال ئ ك ة إ ن ي ج اع ل ف ي األ ر ض خ ل يف ة ق ال وا أ ت ج ع ل ف يه ا م ن ي ف س ف يه ا و ي س ف ك ال م آء و ن ح ن ن س ب ح ب ح م ك و ن ق س ل ك ق ال إ ن ي أ ع ل م م ا ال ت ع ل م ون }03{ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: sebutkan kepada- Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. al-baqarah [2]: 30). Karena itu, Objek Wisata Waduk Karangkates akan dirancang dengan konsep edukatif. Melalui objek wisata yang memiliki nilai pendidikan, manusia bias meningkatkan kualitas hidupnya. Di dalam Islam orang yang berilmu sangat dihargai. Nabi Muhammad saw bersabda, 3

Barang siapa memilih jalur ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya kesurga. Apresiasi ilmu bukan hanya terkandung didalam ajaran Islam, tetapi juga terbukti dalam sejarah klasik Islam. Hal ini dibuktikan dengan Periode Klasik (650-1250H) berkembang pesat budaya islam secara mandiri, dan kemajuan bukan hanya dibidang ilmu agama Islam tetapi juga ilmu pengetahuan secara umum. Karena itu, perancangan Objek Wisata Waduk Karangkates dengan unsur edukatif ini sangat tepat sebagai sarana untuk mendidik pengunjung agar lebih peduli kepada lingkungan. Kawasan Objek Wisata Waduk Karangkates ini akan dirancang menjadi kawasan wisata alam yang menyediakan sarana wisata rekreasi, pendidikan, sosialisasi, dan konservasi alam. Oleh karena itu Arsitektur Ekologi diambil sebagai tema dalam perancangan. Arsitektur ekologis diterapkan sebagai tema perancangan agar alam lebih terjaga dan sebagai sarana pendidikan kepedulian lingkungan. Pada tema arsitektur ekologi yang diterapkan menuraut Richard L. Crowther ada tiga aspek yaitu site specific factors, ecologic interiors, dan human responsive accord. Objek Wisata Waduk Karangkates perlu diperbaiki dengan mempertahankan potensi-potensi yang ada serta tetap menjaga lingkungan yang ada dan penataan landscape yang menarik, unik, dan menjadi ciri khas dari Objek Wisata Waduk Karangkates. Selain itu, penggunaan material yang ramah lingkungan dan bahan bekas dengan proses daur ulang (recycled) dengan konsep, strategi, serta proses yang ramah lingkungan merupakan salah satu titik berat pula di dalam perancangan ini. Dengan demikian, diharapkan perbaikan Objek Wisata Waduk Karangkates dapat menyuguhkan wisata alam dengan panoramanya yang indah, sekaligus memberikan sarana edukatif yang bermanfaat bagi para 4

pengunjungnya, sehingga Objek Wisata Waduk Karangkates tidak hanya menarik secara visual, namun mampu menyadarkan pengunjung agar peduli terhadap lingkungan. 1.2 RumusanMasalah 1. Bagaimana rancangan Objek Wisata Waduk Karangkates sehingga menjadi kawasan wisata alam yang memiliki fungsi rekreasi, fungsi edukatif, dan fungsi konservasi? 2. Bagaimana rancangan Objek Wisata Waduk Karangkates dengan pendekatan tema arsitektur ekologi menurut Richard L. Crowther yang terdiri dari 3 aspek yaitu: site specific factors, ecologic interiors, dan human responsive accord diterapkan dalam rancangan objek wisata Waduk Karangkates? 1.3 TujuanPerancangan 1. Menghasilkan rancangan Objek Wisata Waduk Karangkates sehingga menjadi kawasan wisata alam yang memiliki fungsi edukatif, fungsi konservasi, dan fungsi rekreasi. 2. Menerapkan arsitektur ekologis menurut Richard L. Crowther yang terdiri dari 3 aspek yaitu: site specific factors, ecologic interiors, dan human responsive accord diterapkan dalam rancangan Objek Wisata Waduk Karangkates. 1.4 Manfaat Rancangan 1. Merancang kembali Objek Wisata Waduk Karangkates untuk pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Malang. 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitar, dengan memberikan wadah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 5

3. Penggunaan tema arsitektur ekologi agar alam tetap terjaga dan memberikan sarana pendidikan kepedulian lingkungan. 4. Dengan adanya rancangan ini, bisa dijadikan sebuah rancangan kawasan pariwisata antara lingkungan dengan manusia. Sehingga manusia dapat peduli dan menjaga lingkungan dengan baik. 1.5 Batasan 1. Merancang kembali Objek Wisata Waduk Karangkates dengan fungsi edukasi, konservasi, dan rekreasi. 2. Menghasilkan sebuah rancangan Arsitektur Ekologi dengan rujukan dari Richard L. Crowther yang terdiri dari 3 aspek yaitu: site specific factors, ecologic interiors, dan human responsive accord. 3. Berlandaskan nilai-nilai Islam untuk membatasi rancangan-rancangan yang lebih memiliki nilai manfaat dengan perwujudan Arsitektur Ekologi yang tidak menyimpang dari nilai-nilai Islam. 6