Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan nasional merupakan alat untuk meningkatkan kualitas bangsa

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan sarana terciptanya sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Saat belajar siswa tidak lepas dari sumber belajar. Sumber belajar

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

Smart, Innovative, Professional

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospritual

penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP MATEMATIKA

PROFESIONALITAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEBERHASILAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan semakin banyak menghadapi masalah yang perlu. mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak baik pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Transkripsi:

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 PARADIGMA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI ( IT ) DALAM PROSES PEMBELAJARAN PAI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN ( STUDY DI SMP NEGERI 2 CILEDUG KABUPATEN CIREBON) Agus Muhibudin Akademi Maritim Cirebon email: agusmuhibudin@yahoo.com Abstrak Teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar PAI. Terlihat ada suatu kesenjangan dalam pengajaran PAI diberbagai lembaga pendidikan, Guru PAI di SMP Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon belum bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam mengajar. Hal ini mengidentifikasikan ada yang bermasalah dengan kemampuan Guru PAI dalam memanfaatkan teknologi informasi. Oleh karena itu Guru berkewajiban meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi informasi. Pemberian Pelatihan dan Pembinaan Teknologi Informasi untuk guru PAI sangatlah penting dilaksanakan, Mengingat Guru PAI belum bisa memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi sehingga proses belajar mengajar PAI masih bersifat klasik yang hanya menggunakan metode ceramah dan buku paket. Adapun cara yang efektif untuk mengembangkan pembelajaran PAI melalui teknologi informasi dengan cara mengadakan pelatihan tentang teknologi informasi dan mengadakan pelatihan pengembangan ke-pai-an dalam menggunakan metode dan media yang kreatif dan efektif dengan mendatangkan para ahli di bidang pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam Kata Kunci :Pembelajaran, Pemanfaatan, Peningkatan Mutu Pendidikan Pendahuluan Persoalan pendidikan diakui oleh banyak Negara merupakan persoalan yang pelik. Bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya tentu menyatakan bahwa pendidikan yang baik merupakan kunci keberhasilan dari bangsanya. Dalam hal ini Guru merupakan salah satu penentu tinggi 1

Agus Muhibudin rendahnya pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan siswa didiknya melalui proses pembelajaran. Proses belajar mengajar menurut Asnawir (2002: 13) adalah proses komunikasi dengan menggunakan alat atau media, karena menggunakan alat atau media adalah sebagai informasi sikap dan pengembangan informasi. Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan dan menyebarkan informasi. Sementara William dan Sawyer (2003), Mengungkapkan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Undang-undang No.20 tahun 2003). Berkaitan dengan itu Pemerintah telah melakukan berbagai penataan dalam sistem standarisasi pendidikan seperti yang dituangkan dalam peraturan pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam kedua peraturan tersebut dikemukakan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan Nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Seperti yang telah dijelaskan pada Peraturan Pemerintah PP nomor 19 tahun 2005 dan PP nomor 32 tahun 2013 di dalam Standar Nasional Pendidikan bahwa 2 Syntax Literate, Vol. 2, No. 2 Februari 2017

Paradigma Pemanfaatan Teknologi Informasi seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan kompetensi sosial (Mulyasa, 2013: 12). Masalah yang dihadapi guru PAI adalah belum maksimalnya penggunaan teknologi informasi pada pembelajaran PAI, Guru hanya mengandalkan metode ceramah yang memang sangat tidak sesuai dengan tujuan Standar Nasional Pendidikan bahwa seorang guru harus profesional dan berkompeten dalam pembelajaran, tapi kenyataannya guru PAI di SMP Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon belum memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan Pendidikan Agama Islam. Permasalahan tersebut mengakibatkan peserta didik atau kompetensi lulusan yang tidak mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang luas dan berkompetensi sesuai tujuan pendidikan nasional. Pembahasan Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk PAI Pemanfaatan teknologi informasi untuk PAI masih sangat kurang, bagaimanapun teknologi informasi seperti internet, komputer infokus masih sangat di butuhkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Pengetahuan Agama Islam, sehingga Pendidikan Agama Islam akan terus berkembang di era globalisasi ini. Pada dunia pendidikan di Indonesia, komputer sudah diperkenalkan dan digunakan di sekolah-sekolah mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan untuk pendidikan di kota-kota besar, komputer sudah diperkenalkan sejak anakanak masuk taman kanak-kanak atau Play group untuk bermain dan belajar. Selain digunakan sebagai alat bantu untuk pembelajaran interaktif juga bersifat audio-visual untuk memudahkan proses pembelajaran itu sendiri. Dengan komputer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan-bahan pembelajaran juga bisa di dapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan elektronik (e-library) atau buku elektronik (e-book). Ditambah lagi dengan adanya internet dimungkinkan untuk mencari koleksi perpustakaan berupa buku-buku, modul, jurnal, makalah, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Bahkan saat ini sudah bisa dilakukan pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan electronic learning (e-learning). Beberapa Negara telah menerapkan sekolah yang Syntax Literate, Vol. 2, No. 2 Februari 2017 : 1-7 3

Agus Muhibudin pembelajarannya melalui internet atau semacam universitas terbuka. Mahasiswanya dapat belajar lewat buku-buku atau modul yang disajikan lewat internet. Bahkan dengan internet dimungkinkan untuk setiap mahasiswanya berkomunikasi dengan e-mail bahkan berinteraksi langsung dengan menggunakan teleconference dan Videoconference. Peningkatan Mutu Pendidikan Masalah utama pekerjaan profesi adalah implikasi dan konsekuensi jabatan tersebut tugas dan tanggung jawabnya. Persoalan ini dianggap penting sebab inilah perbedaan pokok antara satu profesi dan profesi lainnya. Kita dapat mengambil contoh dua jabatan profesi, misalnya dokter dan guru. Keduanya memenuhi syarat jika dikaji dari segi ciri-ciri profesi. Dalam hal ini melalui observasi dan metode wawancara, serta pembagian angket untuk mengetahui situasi di lapangan bagaimana guru PAI mengajar di sekolah. Namun, sebelum melihat tugas dan tanggung jawab yang diembannya, kita belum dapat membedakan kedua macam profesi tersebut. Sepintas kita dapat melihat bagaimana dan tanggung jawab seorang dokter. Tugas utamanya tidak lain adalah mengobati orang sakit. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang dokter memulainya dengan mendiagnosis penyakit, yakni mencari sebabsebabnya dengan cara memeriksa keadaan pasien, seperti denyut jantung, tekanan darah, dan suhu badan. Setelah diketahui penyebabnya, barulah ia menentukan pengobatan atau cara penyembuhannya. Mengingat kemajuan keahliannya. Dimulai dari dokter umum kemudian menjurus ke spesialisasi, seperti spesialisasi paru-paru, mata, bedah, dan kulit. Ini berarti adanya usaha pengembangan jabatan profesi. Menurut Zamroni (2007;16) ada tiga perencanaan strategis yang berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah, yaitu strategi yang menekankan pada hasil (The Output Oriented Strategy), strategi yang menekankan pada proses (The Process Oriented Strategy), dan strategi komprehensif (The Comphrehensive Strategy). Strategi yang menekankan pada hasil bersifat top down. Hasil yang akan dicapai, baik kuantitas maupun kualitas, telah ditentukan dari atas (dari pemerintah pusat, pemerintah daerah propinsi, ataupun pemerintah daerah Kabupaten/ Kota). 4 Syntax Literate, Vol. 2, No. 2 Februari 2017

Paradigma Pemanfaatan Teknologi Informasi Strategi yang menekankan pada proses, muncul tumbuh berkembang dan digerakkan mulai dari bawah, yakni sekolah sendiri. Pelaksanaan strategi sangat ditentukan oleh inisiatis dan kemampuan dari sekolah. Strategi komprehensif menggariskan bahwa hasil yang akan dicapai yakni standar proses, standar pengelolaan sekolah, standar guru, kepala sekolah dan pengawas, standar keuangan, standar isi kurikulum, serta standar sarana prasarana. Di balik standar yang ditentukan dari atas, sekolah memiliki kekuasaan dan otonomi yang besar untuk mengelola sekolah, dalam rangka mencapai standar hasil. Setiap strategi mengandung kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan ini intinya menggerakkan semua komponen sekolah yang bermuara pada peningkatan kualitas lulusan. Strategi untuk meningkatkan mutu mencakup membangun kapasitas level birokrat. Menurut Zamroni (2007;19) memerlukan tiga hal, yaitu mengembangkan budaya kerja, mempersiapkan infrastruktur dan pengembangan tenaga pendidik, khususnya guru. Adapun prosedurnya merupakan rangkaian kegiatan yang dikendalikan secara sistematis dan berkesinambungan guna mencapai tujuan tertentu. Kegiatan peningkatan mutu sekolah mencakup tiga hal, yaitu birokrat yang meliputi suatu wilayah, sekolah dan kelas. Pada tataran birokrat dicapai sekolah ditentukan secara nasional, yang diwujudkan dalam standar nasional. Untuk mencapainya, berbagai standar yang berkaitan dengan hasil juga ditentukan sebagai jaminan hasil yang akan dicapai, upaya peningkatan mutu berupa kebijakan dan program yang jelas, yang dapat menjadi pedoman bagi peningkatan mutu tataran sekolaj dan kelas. Pelaksanaan peningkatan mutu pada level sekolah dan kelas merupakan satu kesatuan, sehingga tidak perlu dipisah dalam suatu prosedur sendiri-sendiri. Peningkatan mutu level ini menurut Zamroni (2007: 20) dapat dilakukan melalui aktivitas : (a) Melakukan school review (b) Merumuskan visi, misi dan strategi, serta program kerja (c) Memperluas kepemimpinan partisipasif (d) Intervensi pada berbagai level Kesimpulan Syntax Literate, Vol. 2, No. 2 Februari 2017 : 1-7 5

Agus Muhibudin Proses kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dalam kegiatannya masih monoton dengan menggunakan metode ceramah dan menggunakan Buku Paket dalam menyampaikan materi oleh pendidik ke peserta didik, hal ini tidak akan merubah kemajuan pendidikan dalam mengarungi perkembagan zaman, sehingga akan menyebabkan peserta didik yang tidak terampil dan kreatif yang sesuai tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD No. 20 tahun 2003. Tingkat pemahaman Guru PAI SMP Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon tentang teknologi informasi masih sangat rendah dan kualitas Guru PAI harus ditingkatkan dalam menunjang proses Belajar Mengajar PAI, bagaimanapun teknologi informasi seperti Infokus, Komputer, Internet, dan yang lainnya merupakan alat penunjang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya PAI, sehingga PAI terus berkembang dalam menghadapi Era Globalisasi, hanya teknologi informasi yang merupakan penunjang yang Modern dalam mengembangkan teknologi Informasi. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak dimanfaatkannya teknologi informasi seperti komputer, infokus, internet oleh guru PAI diantaranya : a) Kurangnya pemahaman Guru PAI tentang teknologi informasi b) Kurangnya kreatifitas dan keterampilan Guru PAI yang hanya menggunakan metode ceramah yang tidak efektif dan buku paket. c) Kurangnya pemahaman Guru PAI tentang infokus, power point, dan Program yang lainnya yang menunjang proses kegiatan Belajar Mengajar. Adapun cara yang efektif untuk mengembangkan pembelajaran PAI melalui teknologi informasi dengan cara mengadakan pelatihan tentang teknologi informasi dan mengadakan pelatihan pengembangan ke-pai-an dalam menggunakan metode dan media yang kreatif dan efektif dengan mendatangkan para ahli di bidang pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam. 6 Syntax Literate, Vol. 2, No. 2 Februari 2017

Paradigma Pemanfaatan Teknologi Informasi BIBLIOGRAFY Ahmad, 2002. Kamus Lengkap 250 Juta. Yogyakarta: GALAN Press. Arief Kurniawan, 2009. Terampil Berinternet. Bandung: Karya Kita. Asnawir, 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. Doni Wahyudi, Ade. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Surakarta: CV. Sinar Mandiri. John M. Echols, Hassan Stadily, 2003. An English Indonesian Dictionary. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Maylany Christine, 2009. Strategi dan Teknik Mengajar Dengan Berkesan. Bandung: PT. Setia Purna Inves. Mulyasa, 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Murhada, 2011. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Widiyanti, 2009. Konsep Mutu Dalam Manajemen Pendidikan Vokasi. Semarang: Sindur Press. Syntax Literate, Vol. 2, No. 2 Februari 2017 : 1-7 7