PROFIL KEUANGAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pengelolaan Keuangan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Merangin. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN 2014

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

Tabel Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai Pembangunan Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal.III. 12

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Pada Bab II telah diuraiakan kondisi riil daerah yang ada di

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB IIIGAMBARAN GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

PENDAHULUAN. Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo. Page 1. D a t a K e u a n g a n K a b u p a t e n S i d o a r j o T a h u n s.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN. Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Transkripsi:

1

PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Otonomi daerah yang diwujudkan dalam bentuk desentralisasi, diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu pertama Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa, dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil hasil pembangunan (keadilan) di seluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia dimasing masing daerah. Manfaat kedua adalah Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap. Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap), oleh sebab itu pengelolaan keuangan daerah yang efektif menjadi sangat penting. Penyelenggaraan pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan sumber-sumber penerimaan daerah yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah (Perda). Dalam hubungannya dengan RPJMD, APBD merupakan komitmen politik penyelenggara pemerintahan daerah setiap tahunnya untuk mendanai 1

pembangunan pada satuan program dan kegiatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam APBD, sehingga analisis mengenai pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah. Oleh karenanya, perlu dilakukan analisis pengelolaan keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas ataukemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Tujuan digambarkannya kinerja keuangan daerah adalah untuk mengetahui kondisi keuangan yang dipergunakan oleh Pemerintah Daerah dalam membiayai Pembangunan. Hasil evaluasi terhadap kinerja keuangan periode 5 (lima) tahun terakhir dapat menjadi salah satu informasi bagi Pemerintah Daerah dalam menetapkan kebijakan keuangan untuk membiayai pembangunan di masa yang akan datang. Keuangan daerah meliputi penerimaan atau pendapatan daerah, pengeluaran daerah atau belanja daerah dan pembiayaan daerah. Sesuai dengan amanat Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah maka pengelolaan keuangan daerah menganut azas tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Kemampuan keuangan daerah dapat dilihat dari APBD. Ditinjau dari sisi APBD, keuangan daerah dipergunakan untuk membiayai program/kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dari tahun ke tahun yang diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan ini disesuaikan 2

dengan perkembangan kebutuhan pembangunan, baik secara fisik maupun non fisik. Secara umum kinerja pemerintah dianggap baik jika pendapatan daerah cenderung meningkat dan peningkatan ini di dorong oleh Pendapatan Asli Daerah. Di sisi lain pendapatan tersebut dapat dialokasikan ke belanja daerah dimana belanja langsung memiliki komposisi yang lebih besar dari pada belanja rutin. Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Kapuas Hulu berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sejalan dengan pedoman di atas, pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Dalam rangka menjamin konsistensi tersebut, maka penyusunan RPJMD Kabupaten Kapuas Hulu periode tahun 2016 2021 harus menerapkan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting), berjangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan terpadu (Unified Budgeting). 3

Perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Kapuas Hulu selama kurun waktu 5 (lima) tahun periode 2010 sampai dengan tahun 2014 setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya dan usaha pemerintah daerah dalam mendayagunakan serta mengelola sumber-sumber PAD secara optimal melalui SKPD terkait. Sumber-sumber keuangan Kabupaten Kapuas Hulu terdiri dari 4 (empat) pos penerimaan, yaitu: - Pendapatan asli daerah. - Dana Perimbangan. - Lain-lain penerimaan yang sah. - Sisa lebih penggunaan anggaran tahun lalu. a) Analisis Penerimaan Daerah Tahun 2011 2015 Rata-rata peningkatan penerimaan Kabupaten Kapuas Hulu selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir adalah sebesar 12,13% dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1 Total Penerimaan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 No. Tahun Total Penerimaan (Rp) Peningkatan / (Penurunan) 1. 2011 852.158.070.753,77 9,63 2. 2012 915.937.541.307,87 7,48 3. 2013 1.081.457.520.226,47 18,07 4. 2014 1.225.466.444.483,32 13,32 5. 2015 1.452.312.446.375,73 18,51 Rata-rata 1.105.466.404.629,43 13,40 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015. Komponen pendapatan asli daerah (PAD) dalam 5 (lima) tahun terakhir masih merupakan komponen terbesar ketiga setelah dana perimbangan dan pendapatan transfer pemerintah pusat lainnya, namun demikian selalu memiliki perkembangan (trend) yang terus meningkat dari tahun ke tahun.hal ini dapat dilihat 4

dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama kurun waktu 2011 2015 pada tabel berikut ini : Tabel 2 Total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 No. Tahun Total PAD (Rp) Peningkatan / (Penurunan) 1. 2011 24.798.926.783,90 20,29 2. 2012 31.525.600.001,35 27,12 3. 2013 31.134.105.914,47 (1,24) 4. 2014 72.989.107.133,41 134,43 5. 2015 69.732.520.195,63 (4,46) 6. Rata-rata 46.036.052.005,75 35,23 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015. Dalam kurun waktu selama Tahun 2011 2015, pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu masih bergantung pada aliran dana dari pusat (APBN) yang berupa dana perimbangan. Jumlah dana perimbangan yang diterima oleh Kabupaten Kapuas Hulu selama periode Tahun 2011 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 No. Tahun Dana Perimbangan (Rp) Peningkatan / (Penurunan) 1. 2011 758.227.846.944,00 13,79 2. 2012 817.428.186.873,00 7,81 3. 2013 958.423.357.896,00 17,25 4. 2014 1.028.091.938.709,00 7,27 5. 2015 1.109.066.828.126,00 7,88 6. Rata-rata 934.247.631.709,60 10,80 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015. Secara lebih rinci struktur pendapatan Kabupaten Kapuas Hulu selama Tahun 2011 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : 5

Tabel 4 Jumlah Penerimaan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 NO U R A I A N 2011 2012 2013 2014 2015 1 PENDAPATAN 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 24.798.926.783,90 31.525.600.001,35 31.134.105.914,47 72.989.107.133,41 69.732.520.195,63 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 6.492.823.274,95 5.060.609.619,42 28.590.607.980,75 20.024.761.515,61 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 7.684.896.553,42 11.769.684.219,20 12.046.442.797,70 25.596.993.702,52 18.716.318.088,05 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 4.260.522.299,21 5.841.254.344,12 6.086.859.027,46 5.627.210.004,16 7.082.191.039,11 Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 10.661.035.961,64 7.421.838.163,08 7.940.194.469,89 13.174.295.445,98 23.909.249.552,86 1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.026.686.086.537,0 1.098.082.202.709,0 758.227.846.944,00 873.269.873.033,02 0 0 1.109.066.828.126 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - 1.028.091.938.709,0 758.227.846.944,00 817.428.186.873,00 958.423.357.896,00 Dana Perimbangan 0 1.109.066.828.126 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 57.749.561.063,00 53.089.991.873,00 55.180.722.896,00 46.489.758.709,00 49.370.863.126,00 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 600.726.085.881,00 686.858.835.000,00 782.050.975.000,00 873.552.160.000,00 913.007.845.000,00 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 99.752.200.000,00 77.479.360.000,00 121.191.660.000,00 108.050.020.000,00 146.688.120.000,00 1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - 37.844.041.000,00 49.269.813.000,00 53.570.402.000,00 166.123.241.000,00 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 1.2.2.2 Dana Penyesuaian - 37.844.041.000,00 49.269.813.000,00 53.570.402.000,00 166.123.241.000,00 1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi - 17.997.645.160,02 18.992.915.641,00 16.419.862.000,00 41.494.641.413,00 1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - 17.997.645.160,02 18.992.915.641,00 16.419.862.000,00 41.494.641.413,00 1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 69.131.297.025,87 11.142.068.273,50 23.637.327.775,00 54.395.134.640,91 65.895.215.641,10 1.3.1 Pendapatan Hibah - 531.968.273,50 309.727.775,00 291.534.640,91 1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 9.683.061.145,87 - - - 6

1.3.3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 50.507.735.880,00 - - - 1.3.4 Pendapatan Dana Darurat 1.3.5 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi 8.940.500.000,00 10.610.100.000,00 23.327.600.000,00-65.597.6000.000 1.3.6 Pendapatan lainnya - - - 10.329.000.000,00 297.615.641,10 JUMLAH PENDAPATAN 1.081.457.520.226,4 1.225.466.444.483,3 1.452.312.446.375,7 852.158.070.753,77 915.937.541.307,87 7 2 3 3 PEMBIAYAAN 78.748.680.196,62 84.629.164.780,01 60.112.330.975,00 82.088.721.027,35 116.344.101.079,20 3.1 Penerimaan Pembiayaan 78.748.680.196,62 84.629.164.780,01 60.112.330.975,00 82.088.721.027,35 116.344.101.079,20 JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 78.748.680.196,62 84.629.164.780,01 60.112.330.975,00 82.088.721.027,35 116.344.101.079,20 TOTAL PENERIMAAN 1.000.566.706.087,8 1.141.569.851.201,4 1.307.555.165.510,6 1.568.656.547.454,9 930.906.750.950,39 8 7 7 3 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 7

Dilihat dari perbandingan antara target dengan realisasi penerimaan setiap tahunnya diketahui bahwa persentase perbandingan total realisasi penerimaan dengan total target penerimaan Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan angka yang fluktuatif dari tahun ketahun, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 5 Perbandingan Target dan Realisasi Penerimaan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 No. URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 1 PENDAPATAN 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 77,69 86,16 94,69 64,92 120,67-100,00 138,88 48,18 106,21 67,27 64,48 90,60 51,49 127,18 100,00 100,00 100,00 100,00 99,71 92,26 97,53 68,65 112,36 139,69 97,81 91,17 193,69 100,16 98,09 68,31 95,61 1.727,27 100,31 74,90 100,22 0,00 100,00 100,00 100,00 100,01 886,51 100,00 100,00 96,65 8

1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya - 100,00 100,00 100,00 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 1.2.2.2 Dana Penyesuaian - 100,00 100,00 100,00 100,00 1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi - 100,00 100,00-1.2.3.1 Pendapatan Bagi - 100,00 100,00 - Hasil Pajak 1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 1.3 LAIN-LAIN 13,25 100,17 100,00 99,46 PENDAPATAN YANG SAH 1.3.1 Pendapatan - 103,47 100,00 - Hibah 1.3.2 Dana Bagi Hasil 136,45 Pajak dari Provinsi 1.3.3 Dana 100,00 Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.3.4 Pendapatan Dana Darurat 1.3.5 Bantuan - - 100,00 100,00 100,00 Keuangan Pemerintah Provinsi 1.3.6 Pendapatan 13,25 100,17 100,00 99,46 100,45 lainnya JUMLAH 98,91 91,64 182,88 100,31 100,12 PENDAPATAN 3 PEMBIAYAAN 3.1 Penerimaan 100,00 100,01 100,77 100,00 100,00 Pembiayaan Total Penerimaan 100,00 100,01 100,77 100,00 100,00 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 Komposisi penerimaan dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu selama 5 (lima) tahun terakhir bervariasi, tidak terdapat pos penerimaan yang secara konsisten dapat mempertahankan kontribusinya dalam komposisi 9

penerimaan dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu. Kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6 Komposisi Sumber Penerimaan APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 No U R A I A N 2011 2012 2013 2014 2015 1 PENDAPATAN 91,54 91,54 94,73 93,72 92,58 1.1 PENDAPATAN ASLI 2,66 3,15 2,73 5,58 4,45 DAERAH 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 0,24 0,65 0,44 2,19 1,28 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 0,83 1,18 1,06 1,96 1,19 1.1.3 Pendapatan Hasil 0,46 0,58 0,53 0,43 0,45 Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli 1,15 0,74 0,70 1,01 1,52 Daerah Yang Sah 1.2 PENDAPATAN TRANSFER 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - 81,45 81,70 83,96 78,63 70,70 Dana Perimbangan 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 6,20 5,31 4,83 3,56 3,15 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 64,53 68,65 68,51 66,81 58,20 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 10,72 7,74 10,62 8,26 9,35 1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat - 3,78 4,32 4,10 10,59 Lainnya 1.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 1.2.2.2 Dana Penyesuaian - 3,78 4,32 4,10 10,59 1.2.3 Transfer Pemerintah - 1,80 1,66 1,26 2,65 Provinsi 1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - 1,80 1,66 1,26 2,65 1.2.3.2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 7,43 1,11 2,07 4,16 4,20 YANG SAH 1.3.1 Pendapatan Hibah - 0,05 0,03 0,02 1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 1,04 - - - 1.3.3 Dana Penyesuaian dan 5,43 - - - Otonomi Khusus 1.3.2 Pendapatan Dana Darurat 1.3.3 Bantuan Keuangan 0,96 1,06 2,16-4,18 Pemerintah Provinsi 1.3.4 Pendapatan lainnya 0,96 1,06 2,16-0,02 JUMLAH PENDAPATAN 91,54 91,54 94,73 93,72 92,58 10

3 PEMBIAYAAN 3.1 Penerimaan Pembiayaan 8,46 8,46 5,27 6,28 7,42 JUMLAH PENERIMAAN 8,46 8,46 5,27 6,28 7,42 PEMBIAYAAN Total Penerimaan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 b) Analisis Belanja Daerah Tahun 2011 2015 Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa belanja menurut kelompok belanja terdiri dari : 1) Belanja tidak langsung, yaitu belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung ini terdiri dari belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tak terduga. 2) Belanja langsung, yaitu belanja yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung ini terdiri dari belanja pegawai, barang dan jasa, serta belanja modal. Komposisi belanja langsung dan belanja tidak langsung pembangunan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu selama 5 (lima) tahun terakhir (2011 2015) dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7 Komposisi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 No. Tahun Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Total Belanja (Rp) % (Rp) % 1 2011 352.787.657.628,00 42,31 481.116.630.456,59 57,69 833.904.288.084,59 2 2012 418.495.514.552,00 45,20 507.306.650.404,00 54,80 925.802.164.956,00 3 2013 484.946.893.249,00 46,34 561.464.100.769,00 53,66 1.046.410.994.018,00 4 2014 535.367.784.389,00 45,80 633.530.021.237,47 54,20 1.168.897.805.626,47 5 2015 697.907.663.221,00 49,09 723.667.529.594,00 50,91 1.421.575.192.815,00 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 11

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2011 2015) jumlah anggaran dan realisasi belanja tidak langsung dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan angka yang fluktuatif sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 8 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 No Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % 1 2011 290.383.086.830,00 331.990.870.890,59 114,33 2 2012 373.586.698.263,74 393.792.383.766,00 105,41 3 2013 488.020.204.136,00 457.274.953.799,00 93,70 4 2014 543.612.378.422,00 511.293.672.989,00 94,05 5 2015 747.904.896.704,54 697.907.663.221,00 93,32 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015. Seperti halnya dengan anggaran dan realisasi belanja tidak langsung, angka belanja belanja langsung selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2011 2015) menunjukkan angka yang fluktuatif dari tahun ke tahun, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 9 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Dalam APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011 2015 Anggaran Realisasi No Tahun (Rp) (Rp) % 1 2011 576.976.851.120,00 501.914.652.342,00 86,99 2 2012 557.103.766.705,00 531.923.676.759,00 95,48 3 2013 632.573.426.892,00 589.161.622.719,00 93,14 4 2014 713.379.848.264,00 657.604.132.637,00 92,18 5 2015 770.741.354.480,00 723.667.529.594,00 93,89 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015. 12

c) NERACA KEUANGAN Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas (perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah) yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan Neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintahan daerah (seperti Kepala daerah dan Kepala Bagian Keuangan serta Kepala dinas), pihak legislatif daerah maupun para Kreditur/Pemberi Pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen utama neraca pemerintah daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalam sub-sub rekening yang lebih terinci. 1) Aset Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari (i) aset lancar, (ii) investasi jangka panjang, (iii) aset tetap, (iv) dana cadangan, dan (v) aset lainnya. Pada tahun 2015, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki aset senilai Rp 2.433.403.710.026,17 dengan nilai asset terbesar berasal dari aset tetap sebesar Rp 2.191.992.735.842,06 Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar untuk Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2015 mencapai Rp 123.828.336.967,05. Investasi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi jangka panjang untuk Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2015 sebesar Rp 89.710.663.803,58. 13

Investasi jangka panjang ini didominasi oleh investasi permanen berupa penyertaan modal Pemerintah Daerah. 2) Kewajiban Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 23.703.177.269,77. Kewajiban jangka pendek, yang diharapkan harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan sebesar Rp 15.284.397.020,04. 3) Ekuitas Dana Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah daerah. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan pemerintah daerah yang diinvestasikan dalam Dana cadangan untuk tujuan tertentu di masa mendatang. Nilai ekuitas dana Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2015 mencapai Rp 2.409.700.532.756,40. 14

Uraian Pemerintah Daerah ASET ASET LANCAR Tabel 10 Neraca Keuangan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 Tahun Anggaran 2011 2012 2013 2014 2015 Kas di Kas Daerah 82.755.341.585,01 58.512.672.650,88 80.903.207.227,35 115.896.054.809,20 98.730.632.165,93 Kas di Bendahara 1.878.703.783,00 2.094.944.706,00 1.193.801.304,00 452.805.748,00 126.209.641,00 Pengeluaran Kas Lainya di Bendahara Pengeluaran - 11.817.000,00 - - 0 Kas di Bendahara 122.991.000,00 177.223.975,00-6.064.094,00 0 Penerimaan Piutang Pajak 197.684.313,77 247.793.964,36 235.654.396,45 773.112.352,00 421.316.394,45 Piutang Bagi Hasil Provinsi - - - 11.579.282.627,00 9.598.401.384,00 Piutang Retribusi 280.809.529,00 5.776.257,40 3.646.533.445,57 947.520.975,05 2.158.520.523,05-64.766.086,00 17.996.200,00 614.553.800,00 449.167.070,00 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Piutang Lainnya 689.429.642,00 786.129.634,00 391.766.400,00 3.860.795.064,00 3.860.003.064,00 Penyisihan Piutang (2.824.643.235,38) Persediaan 6.086.066.355,50 6.347.272.746,25 6.607.588.657,00 6.658.626.758,00 11.308.729.960,00 Jumlah Aset Lancar 92.011.026.208,28 68.248.397.019,89 92.996.547.630,37 140.788.816.227,25 123.828.336.967,00 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Dana Bergulir 865.379.500,00 2.793.682.396,00 1.118.776.000,00 972.626.000,00 Jumlah Investasi Non 865.379.500,00 2.793.682.396,00 1.118.776.000,00 972.626.000,00 Permanen 15

Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan Modal pada PT. Bank Kalbar Penyertaan Modal pada PDAM Kab. Kapuas Hulu Penyertaan Modal pada BUMD PD. Uncak Kapuas Penyertaan Modal pada PT. Uncak Kapuas Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Investasi Permanen Lainnya 19.606.000.000,00 24.106.000.000,00 34.106.000.000,00 44.106.000.000,00 54.106.000.000,00 21.182.000.000,00 23.182.000.000,00 23.444.096.258,40 48.945.174.296,00 17.312.758.766,58 454.363.211,00 1.204.363.211,00 1.055.813.721,00 389.169.158,00 9.416.905.036,00 8.000.000.000,00 41.242.363.211,00 48.492.363.211,00 58.605.909.979,40 93.440.343.454,00 89.710.663.803,00 Jumlah Investasi Jangka Panjang ASET TETAP 42.107.742.711,00 51.286.045.607,00 59.724.685.979,40 94.412.969.454,00 Tanah 74.103.010.112,50 78.422.448.534,50 79.306.684.144,50 246.279.279.835,19 Peralatan dan Mesin 164.710.084.503,75 199.991.775.962,25 209.816.393.505,73 230.898.696.781,87 Gedung dan Bangunan 645.615.909.806,26 765.041.598.280,98 808.952.966.841,08 899.626.789.592,25 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.162.496.142.449,0 1 1.292.751.626.869,01 1.511.354.631.670,01 1.755.529.306.894,63 Aset Tetap Lainnya 12.674.603.646,99 20.224.290.146,99 20.982.659.146,99 29.827.072.901,79 Konstruksi dalam Pengerjaan 58.989.234.972,80 27.235.010.254,80 45.328.012.748,80 60.472.318.195,80 89.710.663.803,00 249.962.987.442,89 269.424.818.251,29 951.885.701.444,21 2.049.057.450.064,34 31.137.461.362,60 59.228.883.261,92 16

Akumulasi Penyusutan - - - (1.309.833.050.461,58) (1.418.704.565.985,18) 2.118.588.985.491,3 2.191.992.735.842,06 Jumlah Aset Tetap 1 2.383.666.750.048,53 2.675.741.348.057,11 1.912.800.413.739,95 DANA CADANGAN Dana Cadangan Jumlah Dana Cadangan ASET LAINNYA Tunggakan UUDP dan UYHD 768.825.998,00 689.015.814,00 1.146.498.476,00 473.155.998,00 Tagihan Penjualan Angsuran 202.397.424,00 9.000.000,00 - - Tuntutan Ganti Rugi 305.316.504,00 Penyisihan Tuntutan Ganti (284.316.504,00) Kemitraan dengan pihak - 161.753.240,00 254.777.973,00 - ketiga Aset Tak Berwujud 2.961.212.014,00 7.648.889.214,00 4.660.213.214,00 4.964.970.264,00 5.267.550.264,00 Amortisasi Asset tak (3.940.344.432,98) Berwujud Aset Lain-lain 18.553.751.566,94 18.415.257.566,94 18.126.986.594,09 18.716.894.037,09 25.552.641.583,47 Kas yang telah ditetapkan penggunaannya Kas Yang Belum jelas Statusnya Jumlah Aset 2.275.193.941.413,5 2.530.125.108.510,36 2.852.651.057.923,97 2.172.157.219.720,29 2.433.403.710.026,17 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 3 Utang Bunga Utang Pada Pihak Ketiga - - - Utang Perhitungan Pada 17.373.778,00 32.142.504,00 8.287.346,00 4.759.478,00 Pihak Ketiga 17

Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Propinsi Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya Bagian Lancar Utang Dalam Negeri- Lembaga Keu. Bank Pendapatan diterima dimuka 5.671.232,88 Utang Jangka pendek lainnya 15.278.725.787,16 Jumlah Kewajiban Jangka 6.945.383.990,80 781.928.361,00 1.100.740.325,00 4.981.829.228,00 15.284.397.020,04 Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri- 38.418.780.249,73 38.418.780.249,73 38.418.780.249,73 23.418.780.249,73 8.418.780.249,73 Pemerintah Pusat Jumlah Kewajiban Jangka 38.418.780.249,73 38.418.780.249,73 38.418.780.249,73 23.418.780.249,73 8.418.780.249,73 Panjang JUMLAH KEWAJIBAN 45.381.538.018,53 39.232.851.114,73 39.527.807.920,73 28.405.368.955,73 23.703.177.269,77 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan 84.633.824.596,01 60.575.474.852,88 82.088.721.077,35 116.344.101.079,20 Anggaran (SiLPA) Pendapatan Yang 123.211.772,00 177.223.975,00 108,00 6.064.094,00 Ditangguhkan Cadangan Piutang 1.167.923.484,77 1.104.465.941,76 4.291.950.442,02 17.775.264.818,05 Cadangan Persediaan 6.086.066.355,50 6.347.272.746,25 6.607.588.657,00 6.658.626.758,00 Dana yang belum dapat ditetapkan statusnya Dana yang Harus Disediakan (6.962.757.768,80) (770.111.361,00) (1.100.740.325,00) (4.981.829.228,00) untuk Pemb. Utang Jangka Pendek Jumlah Ekuitas Dana Lancar 85.048.268.439,48 67.434.326.154,89 91.887.519.959,37 135.802.227.521,25 EKUITAS DANA INVESTASI 18

Diinvestasikan dalam 42.107.742.711,00 51.286.045.607,00 59.724.685.979,40 94.412.969.454,00 Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset 2.118.588.985.491,3 Tetap 1 2.383.666.750.048,53 2.675.741.348.057,11 1.912.800.413.739,95 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 22.486.187.002,94 26.923.915.834,94 24.188.476.257,09 24.155.020.299,09 Dana yang Harus disediakan untuk Pemb. Utang Jangka Panjang (38.418.780.249,73) (38.418.780.249,73) (38.418.780.249,73) (23.418.780.249,73) Jumlah Ekuitas Dana 2.144.764.134.955,5 Investasi 2 2.423.457.931.240,74 2.721.235.730.043,87 2.007.949.623.243,31 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 2.229.812.403.395,0 JUMLAH EKUITAS DANA 0 2.490.892.257.395,63 2.813.123.250.003,24 2.143.751.850.764,56 2.409.700.532.756,40 JUMLAH KEWAJIBAN DAN 2.275.193.941.413,5 EKUITAS DANA 3 2.530.125.108.510,36 2.852.651.057.923,97 2.172.157.219.720,29 2.433.403.710.026,17 19

Selanjutnya untuk melihat kondisi keuangan daerah lebih lanjut berdasarkan data-data yang ada di Neraca Daerah dapat dilakukan analisis rasio keuangan daerah. Analisis tersebut untuk melihat kemampuan keuangan daerah dalam memenuhi kewajiban daerah yang menjadi beban pembangunan. Analisis rasio keuangan tersebut antara lain rasio lancar yaitu untuk mengukur seberapa jauh ekuitas dana lancar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kewajiban lancar. Selanjutnya rasio quick yaitu untuk melihat kemampuan perbandingan antara aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban lancar daerah. Rasio total hutang terhadap ekuitas yaitu untuk membandingkan besaran ekuitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah terhadap kewajiban daerah. Analisis tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut : No Tabel 11 Analisis Rasio atas Neraca Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2011-2015 Uraian Tahun Anggaran 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 Rasio Lancar (current ratio) (%) Rasio quick (quick ratio) (%) 28,23 83,85 83,84 13,21 810,16 26,90 77,90 76,04 12,34 646,78 3 Rasio total hutang terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) (%) 0,01 0,01 0,02 0,02 0,63 a. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar merupakan perbandingan jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar pada neraca daerah. Rasio lancar pada neraca daerah Kabupaten Kapuas Hulu periode 2011 2015 menunjukan nilai yang positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa beban keuangan pemerintah daerah atas kewajiban yang harus dipenuhi adalah tidak menjadikan beban. 20

b. Rasio Quick (Quick Ratio) Merupakan perbandingan antara kas dan setara kas dengan kewajiban lancar pada neraca daerah. Rasio quick pada neraca daerah Kabupaten Kapuas Hulu periode 2011 2015 menunjukan nilai yang positif. Hal tersebut menunjukan bahwa beban keuangan pemerintah daerah atas kewajiban lancar dapat ditanggung oleh kemampuan kas pemerintah daerah. c. Rasio Total Hutang terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity Ratio) Merupakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah dalam neraca daerah. Berdasarkan rasio total hutang terhadap total ekuitas neraca daerah Kabupaten Kapuas Hulu 2011 2015 bernilai <1 sehingga kemampuan ekuitas pemerintah daerah untuk menjamin hutang pemerintah daerah tidak menjadikan beban. Berdasarkan dari analisis atas Rasio Lancar dan Rasio Quick keuangan daerah Kabupaten Kapuas Hulu maka Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Demikian halnya dari Rasio total kewajiban terhadap total ekuitas dapat dilihat bahwa keuangan daerah tidak terbebani oleh kewajiban yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah. 21