Ide-ide atau konsep-konsep tentang kesejahteraan dan perlindungan anak yang ada pada saat ini tak bisa dilepaskan dari ide-ide atau konsep-konsep yang pernah muncul dan berkembang pada masa-masa sebelumnya, sebagai suatu kesinambungan sejarah. Situasi sosial politik dan sosial budaya pada suatu masa turut mempengaruhi bagaimana konsep-konsep tersebut dilahirkan, di samping referensi pemikiran yang dimiliki oleh para konseptor tersebut. Yang pasti, konsep-konsep tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi solusi terhadap masalah yang muncul pada masa tersebut dan mengantisipasi perkembangan di masa depan. YKAI pada tahun 1993 pernah menerbitkan buku berjudul Penjabaran Asta Citra Anak Indonesia (ACAI). Buku ini merupakan rangkuman pemikiran yang dihasilkan dari sejumlah pertemuan diskusi dengan sejumlah pakar, pemerhati dan praktisi di bidang anak, termasuk kelompok orangtua dan anak-anak sendiri, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Anak Indonesia (FK-PPAI), sebuah forum komunikasi yang digagas oleh YKAI. ACAI merupakan rangkuman delapan kriteria yang terdapat dalam Panduan Dasar Idola Anak Citra Indonesia. Panduan ini disusun berdasarkan pertimbangan perlunya pengembangan kepribadian bangsa Indonesia yang dilakukan secara terus menerus melalui pembekalan kepada anak-anak oleh generasi terdahulu untuk mempertahankan kebudayaan bangsa Indonesia. Dengan pembekalan kepribadian melalui ACAI tersebut diharapkan anak-anak Indonesia dapat menatap masa depannya dengan lebih baik. Bangsa Indonesia hanya akan memiliki masa depan apabila anak-anak Indonesia berkeyakinan bahwa mereka masih mempunyai masa depan. Dengan adanya pembekalan tersebut juga diharapkan kepribadian bangsa tetap terjaga. ACAI memiliki motto : Aku anak Indonesia, Berjiwa Pancasila dan Berwawasan Nusantara, yang memiliki citra yang terdiri dari delapan kriteria sebagai beriku: 1 / 9
Rajin Beribadat Hormat dan Bakti Kepada Orang Tua dan Guru Jujur dan Cakap Dalam Membawakan Diri Serta Peka Akan Seni Pandai Membaca dan Menulis Serta Rajin Belajar dan Bekerja Terampil Penuh Prakarsa, Rajin Berkarya Mengejar Prestasi dan Berjiwa Gotong Royong Mandiri, Penuh Semangat, Berdisiplin dan Bertanggung Jawab Sehat dan Berhati Riang, Penuh Keyakinan dan Usaha Menghadapi Mas Depan Cinta Tanah Air. Pertanyaannya adalah sejauh mana konsep ACAI tersebut masih memiliki relevansi dengan situasi yang berkembang pada saat ini. Hal itu juga tergantung pada sejauh mana kita mampu menyerap substansi yang terkandung di dalamnya dan menyumbangkan bagi pemecahan masalah, khususnya masalah yang dihadapi bangsa ini dan anak-anak Indonesia, baik yang terjadi pada saat ini maupun pada masa depan. 2 / 9
***** Penjelasan Tentang Idola Citra Anak Indonesia Yang Dituangkan Dalam Asta Citra Anak Indonesia Pengertian Idola Citra Anak Indonesia Kata Idola berarti idaman, tokoh ideal bagi pengaggumnya. Tokoh idaman yang menjadi panutan. Sedangkan kata Citra memiliki arti pesona karena sifatnya yang mulia, indah berseri, jernuh atau adanya pancaran, penampilan dan perwatakan. Yang dimaksud Anak di sini ialah yang berumur antara 0-15 tahun ( Red.: pada saat dokumen ACAI ini disusun, batasan usia anak 0-18 tahun seperti yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak belum berlaku, dan batas atas usia yakni 15 tahun diambiltentukan berdasarkan pertimbangan usia 16 tahun sudah masuk dalam kategori pemuda, seperti yang tercantum dalam UU Kepemudaan ), di insan titipan Tuhan Yang Maha Esa kepada sepasang orang tua, yang masih memerlukan bimbingan dalam pertumbuhan atau perkembangannta menurut situasi kondisi lingkungannya, bakat, minat dan naluri serta adat budaya. Asta berarti tangan (pegangan) atau angka delapan. Jadi Asta Citra Anak Indonesia berarti delapan/pegangan Citra Anak Indonesia. Arti Setiap Aspek Dari Asta Citra Anak Indonesia 3 / 9
Rajin Beribadat - Rajin beribadat merupakan suatu wujud nyata dari iman dan taqwa seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Rajin - berarti tidak malas untuk berbuat secara terus menerus dan berkesinambungan. Beribadat - artinya menjalankan aturan agama. Iman - berarti memiliki keyakinan teguh atas kepercayaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Taqwa - berperilaku saleh/baik sesuai dengan ajaran agama. Tuhan Yang Maha Esa - ialah Yang Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Pengasih dan Penyayang dan Maha Adil. Setiap insane diberikan apa yang terbaik bagi dirinya. Karenanya wajib mensyukuri nikmat yang diberikan olehnya. Hormat dan Bakti Kepada Orang Tua dan Guru Hormat dan bakti kepada orang tua dan guru, mengacu kepada budi pekerti luhur. Hormat - artinya menghargai, menjunjung tinggi serta memuliakan seseorang karena jasa-jasa, 4 / 9
tuntunan maupun lindungannya. Bakti - mengandung makna setia, yang diwujudkan dalam pemberian atau pengabdian sebagai pengungkapan rasa cinta kasih dan terima kasih. Orang tua - khususnya ayah dan ibu kandung yang melahirkannya, wali yang mengasuhnya atau secara umum mereka yang dituakan karena dianggap sebagai pembimbing dan pelindung. Guru - pembimbing yang memiliki keutamaan sehingga patut menjadi panutan dalam pengembangan pribadi dan penguasaan ilmu pengetahuan Jujur dan Cakap Membawakan Diri Serta Peka Akan Seni Jujur - berarti berterus terang; satunya kata dan perbuatan, tidak mengambil atau mengaku sesuatu yang bukan haknya dan dapat dipercaya. Cakap membawakan diri dalam pergaulan - Tahu akan sopan santun menurut nilai-nilai masyarakat. Tidak pemalu, tidak canggung. Mampu tampildi depan umum, mudah membaur dan menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang benar. Pekan akan seni - berarti memiliki apresiasi tentang seni dan budaya, berperasaan halus dan mampu menghargai dan memiliki rasa indah. 5 / 9
Pandai Membaca dan Menulis Serta Rajin Belajar dan Bekerja Membaca - maksudnya ialah mampu menyerap dan menguasai pengetahuan, pengalaman atau informasi lewat media apapun. Menulis - berarti mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara teratur untuk dimengerti oleh pihak lain. Rajin belajar - ialah senantiasa menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Rajin bekerja - ialah senantiasa giat melakukan sesuatu yang bermanfaat. Terampil, Penuh Prakarsa, Rajin Berkarya, Mengejar Prestasi dan Berjiwa Gotong Royong. 6 / 9
Terampil - artinya cekatan. Cakap melakukan sesuatu secara cermat, cepat dan tepat sesuai dengan kaidah yang berlaku. Penuh Prakarsa - berarti tanggap. Memilikigairah untuk melakukan sesuatu. Penuh inisiatif yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya dalam kerangka hidup kekeluargaan dan gotong royong. Rajin berkarya - maksudnya ialah senang berusaha untuk menemukan hal-hal baru melalui gagasan-gagasan berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dikuasainya untuk memecahkan persoalan. Mengejar prestasi - berarti selalu ingin mengadakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya, mencapai hasil yang maksimal. Mandiri, Penuh Semangat, Berdisiplin dan Bertanggung Jawab. Mandiri - didorong oleh rasa percaya diri dan berkepribadian luhur selalu berusaha menyelesaikan tugasnya dan tidak tergantung pada pihak lain. Penuh Semangat - Tekun mengerjakan dan bergairah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pekerjaan dalam hal ini juga berarti belajar dan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, termasuk kegiatan yang kreatif dan rekreatif. Berdisiplin - ialah dengan kesadaran selalu mengikuti peraturan yang berlaku baginya, 7 / 9
menepati janji, waktu dan tempat yang ditentukan. Bertanggungjawab - artinya terpanggil untuk berbuat sebaik mungkin, sesuai dengan hak dan kewajiban. Sehat dan Berhati Riang, Penuh Keyakinan dan Usaha menghadapi Masa Depan Sehat Jasmani - bermakna mengutamakan hidup yang sehat melalui cara hidup yang teratur. Berhati riang - sebagai menifestasi sehat jiwa/rokhani yang terpancar dalam keceriaan dan kegairahan. Penuh keyakinan dan usaha menghadapi masa depan - berarti, seseorang yakin akan masa depan yang lebih baik, berfikir positif dan penuh optimism, terus menerus berusaha tanpa mengenal putus asa mengejar prestasi dan kemajuan. Cinta kepada Tanah Air Cinta kepada Tanah Air, dimaksudkan juga cinta kepada bangsa. Bersemangat kebangsaan dan beorientasi ke masa depan. Bangga akan kepribadian dan budaya pula sikap menjunjung 8 / 9
tinggi hak dan kewajiban untuk berbuat banyak dan berbuat baik untuk kemuliaan bangsa dan kejayaan Negara. Hak dan kewajiban itu diwujudkan dengan rela berkorban dalam arti luas; baik jasa, harta, waktu; tenaga, raga maupun jiwa demi kepentingan tanah air dan bangsa. Sumber: Buku Pandangan Para Pemuka Agama Tentang Pembinaan Dan Pengembangan Anak Indonesia - FK-PPAI 9 / 9