ASTA CITRA ANAK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2014

MANAJEMEN, KEBIJAKAN OPERASIONAL, DAN KINERJA SEKOLAH BERWAWASAN BUDI PEKERTI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Etika Kerja Kementerian Pelajaran Malaysia. Etika Kerja. Kementerian Pelajaran Malaysia. Junjung Amanah Pembangunan Insan Mulia

Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Kreatif, Inovatif, Unggul, Berbudi Luhur, dalam Iptek dan Imtaq

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sambutan Presiden RI pada Hari Anak Nasional, 23 Juli 2010 Jumat, 23 Juli 2010

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

Oleh : Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar Komang Sri Marheni, S.Ag.M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

Transkripsi:

Ide-ide atau konsep-konsep tentang kesejahteraan dan perlindungan anak yang ada pada saat ini tak bisa dilepaskan dari ide-ide atau konsep-konsep yang pernah muncul dan berkembang pada masa-masa sebelumnya, sebagai suatu kesinambungan sejarah. Situasi sosial politik dan sosial budaya pada suatu masa turut mempengaruhi bagaimana konsep-konsep tersebut dilahirkan, di samping referensi pemikiran yang dimiliki oleh para konseptor tersebut. Yang pasti, konsep-konsep tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi solusi terhadap masalah yang muncul pada masa tersebut dan mengantisipasi perkembangan di masa depan. YKAI pada tahun 1993 pernah menerbitkan buku berjudul Penjabaran Asta Citra Anak Indonesia (ACAI). Buku ini merupakan rangkuman pemikiran yang dihasilkan dari sejumlah pertemuan diskusi dengan sejumlah pakar, pemerhati dan praktisi di bidang anak, termasuk kelompok orangtua dan anak-anak sendiri, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pembinaan dan Pengembangan Anak Indonesia (FK-PPAI), sebuah forum komunikasi yang digagas oleh YKAI. ACAI merupakan rangkuman delapan kriteria yang terdapat dalam Panduan Dasar Idola Anak Citra Indonesia. Panduan ini disusun berdasarkan pertimbangan perlunya pengembangan kepribadian bangsa Indonesia yang dilakukan secara terus menerus melalui pembekalan kepada anak-anak oleh generasi terdahulu untuk mempertahankan kebudayaan bangsa Indonesia. Dengan pembekalan kepribadian melalui ACAI tersebut diharapkan anak-anak Indonesia dapat menatap masa depannya dengan lebih baik. Bangsa Indonesia hanya akan memiliki masa depan apabila anak-anak Indonesia berkeyakinan bahwa mereka masih mempunyai masa depan. Dengan adanya pembekalan tersebut juga diharapkan kepribadian bangsa tetap terjaga. ACAI memiliki motto : Aku anak Indonesia, Berjiwa Pancasila dan Berwawasan Nusantara, yang memiliki citra yang terdiri dari delapan kriteria sebagai beriku: 1 / 9

Rajin Beribadat Hormat dan Bakti Kepada Orang Tua dan Guru Jujur dan Cakap Dalam Membawakan Diri Serta Peka Akan Seni Pandai Membaca dan Menulis Serta Rajin Belajar dan Bekerja Terampil Penuh Prakarsa, Rajin Berkarya Mengejar Prestasi dan Berjiwa Gotong Royong Mandiri, Penuh Semangat, Berdisiplin dan Bertanggung Jawab Sehat dan Berhati Riang, Penuh Keyakinan dan Usaha Menghadapi Mas Depan Cinta Tanah Air. Pertanyaannya adalah sejauh mana konsep ACAI tersebut masih memiliki relevansi dengan situasi yang berkembang pada saat ini. Hal itu juga tergantung pada sejauh mana kita mampu menyerap substansi yang terkandung di dalamnya dan menyumbangkan bagi pemecahan masalah, khususnya masalah yang dihadapi bangsa ini dan anak-anak Indonesia, baik yang terjadi pada saat ini maupun pada masa depan. 2 / 9

***** Penjelasan Tentang Idola Citra Anak Indonesia Yang Dituangkan Dalam Asta Citra Anak Indonesia Pengertian Idola Citra Anak Indonesia Kata Idola berarti idaman, tokoh ideal bagi pengaggumnya. Tokoh idaman yang menjadi panutan. Sedangkan kata Citra memiliki arti pesona karena sifatnya yang mulia, indah berseri, jernuh atau adanya pancaran, penampilan dan perwatakan. Yang dimaksud Anak di sini ialah yang berumur antara 0-15 tahun ( Red.: pada saat dokumen ACAI ini disusun, batasan usia anak 0-18 tahun seperti yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak belum berlaku, dan batas atas usia yakni 15 tahun diambiltentukan berdasarkan pertimbangan usia 16 tahun sudah masuk dalam kategori pemuda, seperti yang tercantum dalam UU Kepemudaan ), di insan titipan Tuhan Yang Maha Esa kepada sepasang orang tua, yang masih memerlukan bimbingan dalam pertumbuhan atau perkembangannta menurut situasi kondisi lingkungannya, bakat, minat dan naluri serta adat budaya. Asta berarti tangan (pegangan) atau angka delapan. Jadi Asta Citra Anak Indonesia berarti delapan/pegangan Citra Anak Indonesia. Arti Setiap Aspek Dari Asta Citra Anak Indonesia 3 / 9

Rajin Beribadat - Rajin beribadat merupakan suatu wujud nyata dari iman dan taqwa seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Rajin - berarti tidak malas untuk berbuat secara terus menerus dan berkesinambungan. Beribadat - artinya menjalankan aturan agama. Iman - berarti memiliki keyakinan teguh atas kepercayaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Taqwa - berperilaku saleh/baik sesuai dengan ajaran agama. Tuhan Yang Maha Esa - ialah Yang Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Pengasih dan Penyayang dan Maha Adil. Setiap insane diberikan apa yang terbaik bagi dirinya. Karenanya wajib mensyukuri nikmat yang diberikan olehnya. Hormat dan Bakti Kepada Orang Tua dan Guru Hormat dan bakti kepada orang tua dan guru, mengacu kepada budi pekerti luhur. Hormat - artinya menghargai, menjunjung tinggi serta memuliakan seseorang karena jasa-jasa, 4 / 9

tuntunan maupun lindungannya. Bakti - mengandung makna setia, yang diwujudkan dalam pemberian atau pengabdian sebagai pengungkapan rasa cinta kasih dan terima kasih. Orang tua - khususnya ayah dan ibu kandung yang melahirkannya, wali yang mengasuhnya atau secara umum mereka yang dituakan karena dianggap sebagai pembimbing dan pelindung. Guru - pembimbing yang memiliki keutamaan sehingga patut menjadi panutan dalam pengembangan pribadi dan penguasaan ilmu pengetahuan Jujur dan Cakap Membawakan Diri Serta Peka Akan Seni Jujur - berarti berterus terang; satunya kata dan perbuatan, tidak mengambil atau mengaku sesuatu yang bukan haknya dan dapat dipercaya. Cakap membawakan diri dalam pergaulan - Tahu akan sopan santun menurut nilai-nilai masyarakat. Tidak pemalu, tidak canggung. Mampu tampildi depan umum, mudah membaur dan menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang benar. Pekan akan seni - berarti memiliki apresiasi tentang seni dan budaya, berperasaan halus dan mampu menghargai dan memiliki rasa indah. 5 / 9

Pandai Membaca dan Menulis Serta Rajin Belajar dan Bekerja Membaca - maksudnya ialah mampu menyerap dan menguasai pengetahuan, pengalaman atau informasi lewat media apapun. Menulis - berarti mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara teratur untuk dimengerti oleh pihak lain. Rajin belajar - ialah senantiasa menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Rajin bekerja - ialah senantiasa giat melakukan sesuatu yang bermanfaat. Terampil, Penuh Prakarsa, Rajin Berkarya, Mengejar Prestasi dan Berjiwa Gotong Royong. 6 / 9

Terampil - artinya cekatan. Cakap melakukan sesuatu secara cermat, cepat dan tepat sesuai dengan kaidah yang berlaku. Penuh Prakarsa - berarti tanggap. Memilikigairah untuk melakukan sesuatu. Penuh inisiatif yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya dalam kerangka hidup kekeluargaan dan gotong royong. Rajin berkarya - maksudnya ialah senang berusaha untuk menemukan hal-hal baru melalui gagasan-gagasan berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dikuasainya untuk memecahkan persoalan. Mengejar prestasi - berarti selalu ingin mengadakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya, mencapai hasil yang maksimal. Mandiri, Penuh Semangat, Berdisiplin dan Bertanggung Jawab. Mandiri - didorong oleh rasa percaya diri dan berkepribadian luhur selalu berusaha menyelesaikan tugasnya dan tidak tergantung pada pihak lain. Penuh Semangat - Tekun mengerjakan dan bergairah dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pekerjaan dalam hal ini juga berarti belajar dan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, termasuk kegiatan yang kreatif dan rekreatif. Berdisiplin - ialah dengan kesadaran selalu mengikuti peraturan yang berlaku baginya, 7 / 9

menepati janji, waktu dan tempat yang ditentukan. Bertanggungjawab - artinya terpanggil untuk berbuat sebaik mungkin, sesuai dengan hak dan kewajiban. Sehat dan Berhati Riang, Penuh Keyakinan dan Usaha menghadapi Masa Depan Sehat Jasmani - bermakna mengutamakan hidup yang sehat melalui cara hidup yang teratur. Berhati riang - sebagai menifestasi sehat jiwa/rokhani yang terpancar dalam keceriaan dan kegairahan. Penuh keyakinan dan usaha menghadapi masa depan - berarti, seseorang yakin akan masa depan yang lebih baik, berfikir positif dan penuh optimism, terus menerus berusaha tanpa mengenal putus asa mengejar prestasi dan kemajuan. Cinta kepada Tanah Air Cinta kepada Tanah Air, dimaksudkan juga cinta kepada bangsa. Bersemangat kebangsaan dan beorientasi ke masa depan. Bangga akan kepribadian dan budaya pula sikap menjunjung 8 / 9

tinggi hak dan kewajiban untuk berbuat banyak dan berbuat baik untuk kemuliaan bangsa dan kejayaan Negara. Hak dan kewajiban itu diwujudkan dengan rela berkorban dalam arti luas; baik jasa, harta, waktu; tenaga, raga maupun jiwa demi kepentingan tanah air dan bangsa. Sumber: Buku Pandangan Para Pemuka Agama Tentang Pembinaan Dan Pengembangan Anak Indonesia - FK-PPAI 9 / 9