Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

dokumen-dokumen yang mirip
Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Jannah et al., Penerapan Teori Bruner...

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Putri et al., Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Pendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Abstract. Fitrianna et all, Metode Role Playing...

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Sri Wahyuni 1 Amalia Risqi, S.Psi. 2

Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick d

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Pendahuluan. Fadilah et al.,penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match...

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

Jln. Kalimantan 37, Jember

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Volume Kubus dan balok, Aktivitas, Hasil Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Ilmi et al., Penerapan Strategi PAIKEM dengan Media Nyata...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS I DENGAN METODE ABJAD DAN KARTU GAMBAR DI SDN 06 NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Economic Education Analysis Journal

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

Pendahuluan. Rahmawati et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar... 1

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 29 PAGARALAM TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Transkripsi:

1 Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok Bahasan Konduktor dan Isolator di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi Tahun Pelajaran 2013/2014 (Implementation of Experimental Method to Improve Activities and Science Learning Outcomes of 6 th Grade Students in Conductor and Isolator in Alasbuluh 4 Banyuwangi Elementary State School on Year of 2013/2014) Rizki Ananda Nisa, Nuriman, Agustiningsih Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail : ningsihagustin83@gmail.com Abstrak Pembelajaran IPA di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi lebih sering menggunakan metode cceramah dan belum pernah menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran. Dampak dari kondisi ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, oleh sebab itu diterapkan pembelajaran menggunakan metode eksperimen di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi dengan subjek berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Metode eksperimen adalah salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar dalam melaksanakan pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan model skema yang diadaptasi dari Hopkins. Hasil observasi menunjukkan persentase rata-rata pada siklus I sebesar 68,75% (kategori aktif) meningkat pada siklus II sebesar 72,50% (kategori aktif), sehingga meningkat sebesar 3,75%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 85,81 dan pada siklus II sebesar 86,50 sehingga mengalami peningkatan sebesar 0,69. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VI pokok bahasan konduktor dan isolator di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi. Kata Kunci: metode eksperimen, Penelitian Tindakan Kelas (PTK),, hasil belajar siswa. Abstract Science learning in Alasbuluh 4 Banyuwangi Elementary State School is more often a lecture method during the lesson and didn't ever do experiment. The impact of this condition is the activity and student learning outcomes are low, therefore the researcher carried out the study using experimental method in Alasbuluh 4 Banyuwangi Elementary State School consisthing of 16 students11of which were males and 5 females. Experimental method is one of the methods that can be used by the teachers as a basis for implementing of learning. The type of the research was classroom action research (CAR) using a model adapted from Hopkins scheme. Observations indicate the average percentage of students activity on the first cycle was 68,75% (active category), an increase on the second cycle of 72,50% (active category), so the increase of 3,75%. learning outcomes of student has increased, average of student learning outcomes in the first cycle was 8,81 and the second cycle was 86,50, so that it was increased 0,69. It can concluded that the implementation of experimental method can improve activities and science learning outcomes of 6 th grade students in conductor and isolator in Alasbuluh 4 Banyuwangi Elementary State School. Keywords: CIRC method, learning activity, reading ability, the result of student's learning. Pendahuluan Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab subjek utama pendidikan adalah manusia. Salah satu lembaga pendidikan yaitu sekolah dimana sekolah dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengembangkan pendidikan melalui pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa-siswanya. Untuk memperoleh pendidikan yang baik diperlukan suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi, sehingga pembelajaran yang diberikan bisa lebih bermakna bagi siswa. Pada hakikatnya pembelajaran IPA dapat mendorong rasa ingin tahu siswa untuk memperoleh pengetahuan. Menurut Sungkono et al. (2008:9), pembelajaran di sekolah semakin berkembang dari pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar (pengajaran) yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi Melalui metode eksperimen, pembelajaran IPA mampu menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah sehingga langkah-langkah dalam metode eksperimen dapat

diterima sebagai proses ilmiah dan hasil dari eksperimen dapat diterima sebagai produk ilmiah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi, pada siswa kelas VI aktivitas belajar IPA masih relatif rendah. Dari 16 siswa hanya ada 33% siswa yang aktif bertanya pada proses pembelajaran. Aktivitas siswa masih rendah karena kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah yang dapat membuat siswa bosan. Selain rendahnya, hasil belajar siswa juga tergolong rendah. Dari jumlah 16 siswa, hanya ada 7 orang siswa yang menunjukkan hasil belajar dengan nilai diatas 70. Sesuai dengan permasalahan di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi, dibutuhkan cara atau metode dalam menyampaikan materi pada pembelajaran IPA untuk meningktakan aktivitas dan hasil belajar IPA. Hal tersebut diatasi dengan menerapkan metode eksperimen. Menurut Djamarah dan Aswan (2006:84) metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dialami. Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Abimanyu dan Sulo (2009:7.17) yang menyatakan metode eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialami. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, dan tes. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini antara lain sebagi berikut. a. Aktivitas belajar siswa Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui metode eksperimen dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Pa = A x 100% Keterangan: Pa = prosentase aktivitas siswa Z A = skor total tiap siswa Z = jumlah skor seluruh indikator Tabel 1. Persentase Aktivitas Siswa Persentase Keaktifan Kategori Keaktifan 80% - 100% Sangat Aktif 60% - 79% Aktif 40% - 59% Cukup Aktif 20% - 39% Kurang Aktif 0% - 19% Sangat Kurang Aktif Sumber: Masyhud (2012:195) b. Hasil belajar siswa Untuk menentukan persentase hasil belajar IPA siswa setelah proses pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen digunakan rumus sebagai berikut. E = x100% Keterangan: E = persentase hasil belajar siswa n = jumlah siswa yang mendapat nilai 70 N = jumlah seluruh siswa Tabel 2. Kriteria hasil belajar siswa Persentase Kriteria 80 ke atas Sangat memuaskan 70-79 memuaskan 60-69 Cukup 50-59 Kurang 49 ke bawah Sangat kurang Sumber: Poerwanti (2008:6-18) Hasil dan Pembahasan 1) Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa yang diamati pada siklus 1 dan 2 atas lima indikator, yaitu mendengarkan penjelasan guru, melakukan eksperimen, bertanya atau mengajukan pendapat, mengamati percobaan, dan menyusun laporan hasil percobaan. Aktivitas belajar ini juga digolongkan atas lima kategori keaktifan, yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif, dan sangat kurang aktif. Hasil persentase aktvitas belajar tersebut berbeda-beda antara siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini disajikan tabel persentase aktivitas belajar pada kedua siklus pembelajaran secara rinci. Tabel 3. Analisis siklus I No Kriteria Keaktifan Frekuensi Prosentase 1 Sangat aktif 4 25,00% 2 Aktif 10 62,50% No Kriteria keaktifan Frekuensi Persentase 3 Cukup aktif 2 12,50% 4 Kurang aktif 0 0,00% 2

3 5 Sangat kurang aktif 0 0,00% Jumlah 16 Rata-rata persentase 68,75% Berdasarkan tabel 3, digolongkan menjadi 5 kriteria keaktifan, yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif dan sangat kurang aktif. Persentase kriteria keaktifan siswa tertinggi yaitu kriteria aktif dengan persentase 62,50%. Kriteria cukup aktif dengan persentase 12,50%, kriteria sangat aktif 25,00%, kriteria kurang aktif 0%, dan persentase kriteria sangat kurang aktif 0%. Tabel 4 Analisis siklus II No Kriteria Keaktifan Frekuensi Prosentase 1 Sangat aktif 7 50,00% 2 Aktif 5 37,50% 3 Cukup aktif 2 12,50% 4 Kurang aktif 0 0,00% 5 Sangat kurang aktif 0 0% Jumlah 14 100% Rata-rata persentase 72,50% Berdasarkan tabel 4, diketahui bahwa persentase kriteria keaktifan siswa tertinggi yaitu kriteria sangat aktif dengan persentase 50,00%. Persentase kriteria aktif sebesar 37,50%. Selanjutnya, persentase kriteria cukup aktif 12,50%. Persentase kriteria kurang aktif dan sangat kurang aktif yaitu 0%. Besarnya persentase yang diperoleh pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya perbedaan dan menunjukkan adanya peningkatan. Selain itu, jika dilihat dari masing-masing indikator aktivitas, persentase pada pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini. Tabel 5. Data berdasarkan indikator Indikator Siklus I Siklus II Mendengarkan penjelasan guru 75,00% 81,25% Melakukan eksperimen 81,25% 87,50% Bertanya atau mengajukan pendapat 52,08% 54,17% Mengamati percobaan 72,92% 70,83% Menyusun laporan hasil percobaan 62,50% 68,75% Berdasarkan tebel 5, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pada setiap indikator pada siklus I dan siklus II. Aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan hal ini terjadi karena dengan metode eksperimen, siswa mengalami sendiri pembelajaran secara langsung seperti yang dikemukakan oleh Djamarah dan Aswan (2006:84) bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan suatu percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dialami. Metode eksperimen membuat siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan fisik. Interaksi ini meningkatkan kecepatan perkembangan siswa, sebab dengan melakukan eksperimen dapat mendorong siswa untuk berpikir yang lebih kompleks. Oleh karena itu dengan metode eksperimen, pembelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit, membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima penjelasan guru atau membaca buku, memudahkan siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru, proses pembelajaran akan lebih menarik, merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati dan mencoba sendiri. Sehingga melalui metode eksperimen ini kelas VI SDN 4 Alasbuluh Banyuwangi meningkat. 2) Hasil Belajar Siswa Selain dapat meningkatan, penerapan metode eksperimen juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut merupakan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. T\abel 6. Persentase peningkatan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II No Kriteria Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II 1 Sangat memuaskan 81,25% 87,50% 2 Memuaskan 6,25% 0,00% 3 Cukup 0,00% 12,50% 4 Kurang 12,50% 0,00% 5 Sangat kurang 0,00% 0,00% Jumlah 100,00% 100% Berdasarkan tabel 6, diperoleh data bahwa terdapat peningkatan setiap indikator hasil belajar pada siklus I ke siklus II. Peningkatan kriteria hasil belajar sangat memuaskan pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih sebesar 6,25%. Hasil peningkatan kriteria memuaskan pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih -6,25%, hasil peningkatan kriteria cukup pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih sebesar 12,5%. Hasil peningkatan kriteria kurang pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih sebesar -12,5% dan hasil peningkatan kriteria sangat kurang pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih 0%. Pembahasan Hasil wawancara awal sebelum diadakan tindakan menunjukkan bahwa kelas VI masih relatif rendah. Faktor yang menyebabkan rendahnya aktivitas siswa ini adalah belum terbiasanya siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri melalui pengalaman langsung karena keterbatasan peralatan pembelajaran yang ada.

Pada hasil penelitian dan observasi kegiatan pembelajaran siklus I, didapatkan persentase aktivitas belajar siswa yang terdiri dari lima aktivitas. Aktivitas belajar tertinggi dengan persentase rata-rata 81,25% yaitu melakukan eksperimen. Pada saat penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA pokok bahasan konduktor dan isolator sebagian besar siswa sangat senang dan antusias dalam melakukan eksperimen karena seperti yang diungkapkan Abimanyu dan Solu (2009:7.18), keunggulan metode eksperimen yaitu siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukan. Aktivitas belajar terendah yaitu bertanya atau mengajukan pendapat dengan persentase rata-rata 52,08%. Kebiasaan siswa yang malu dan takut untuk bertanya menyebabkan persentasi bertanya dan mengajukan pendapat paling rendah. Hanya siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi yang cenderung aktif dalam bertanya atau mengajukan pendapat sekalipun. Sebagian besar siswa belum terbiasa untuk menyampaikan pendapatnya, sebagaimana hasil wawancara yang telah disampaikan oleh guru kelas VI kepada peneliti sebelumnya. Selain itu, persentase rata-rata siswa mendengarkan penjelasan guru sebesar 75,00%. Menurut Abimanyu dan Solu (2009:7.17-7.18) salah satu tujuan penggunaan metode eksperimen yaitu memungkinkan siswa belajar aktif dan mandiri sehingga siswa memfokuskan perhatian mereka pada penjelasan guru mengenai langkah-langkah dalam melakukan eksperimen agar pada saat melakukan eksperimen siswa bisa lebih aktif dan mandiri. Metode eksperimen memberikan variasi baru dalam pembelajaran, eksperimen juga sesuai dengan karakter siswa SD yaitu belajar sambil berbuat sehingga mereka memperoleh atau membangun sendiri pengalaman belajarnya melalui eksperimen. Aktivitas belajar selanjutnya adalah mengamati percobaan dengan persentase 72,92% dan menyusun laporan hasil percobaan yang memiliki persentase yaitu sebesar 62,50%. Pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap eksperimen yang dilakukan, beberapa siswa mengamati dengan seksama, tetapi ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dengan teman sekelompoknya. Pada aktivitas belajar menyusun laporan hasil percobaan, sebagian besar masih didominasi oleh ketua kelompok karena ketua kelompok memiliki kemampuan akademik tinggi dan termasuk salah satu siswa yang pandai di kelas sehingga anggota memberikan sepenuhnya kepada ketua untuk menyusun laporan hasil percobaan. Secara keseluruhan, aktivitas siswa pada siklus I didapat persentase sebesar 68,75% (kategori aktif). Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada rabu tanggal 20 November 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase peningkatan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I Ke siklus II. Rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 85,81 dan rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 86,50. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari semakin bagus. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang menerapkan metode eksperimen benar-benar bermakna bagi siswa karena dalam memahami suatu konsep siswa diajak untuk mengalaminya secara langsung melalui percobaan yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru. Selain itu, hasil evaluasi atau tes pada siklus II menunjukkan, dari sebanyak 16 siswa yang mengikuti pembelajaran, terdapat 15 siswa yang mendapat nilai 70 (di atas KKM) dan 1 siswa mendapat nilai 70 atau masih di bawah KKM. Hal ini disebabkan siswa mengalami keterlambatan dalam belajar dan kurang berperan aktif dalam melakukan eksperimen sehingga siswa dalam menjawab pertanyaan belum bisa maksimal. Berdasarkan data hasil evaluasi belajar yang diperoleh siswa pada siklus II, dapat dikatakan bahwa persentase peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas VI mengalami peningkatan dan sesuai dengan yang diharapkan. Selisih rata-rata hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu 0,69 dengan rata-rata hasil belajar yaitu 86,50. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara penerapan suatu metode pembelajaran dengan serta hasil belajar siswa. Jika penerapan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran, maka aktivitas siswa juga akan meningkat. Jika siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran maka menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki suatu antusiasme dalam pembelajaran. Hal tersebut juga akan berdampak pada hasil pembelajaran yang juga menjadi lebih baik. Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 4 Alasbuluh kabupaten Banyuwangi. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: a. penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas siswa pada siklus 1 dengan siklus 2. Peningkatan kriteria keaktifan sangat aktif pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih sebesar 25%, kriteria aktif yaitu sebesar -25%, kriteria cukup aktif sebesar 0% serta peningkatan kriteria kurang aktif dan kriteria sangat kurang aktif pada siklus 2 dengan siklus 1 memiliki selisih sebesar 0%. b. penerapan metode eksperimen juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 85,81 meningkat menjadi 86,50 pada siklus II. Saran a. Bagi guru, metode eksperimen dapat digunakan untuk pembelajaran IPA agar siswa menemukan sendiri pengetahuannya sehingga pembelajaran lebih bermakna. b. Bagi sekolah, metode eksperimen dapat digunakan sebagai variasi dalam pembelajaran IPA sebagai upaya dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA. c. Bagi peneliti, untuk melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode eksperimen diperlukan perhatian khusus dalam merencanakan waktu dan memilih materi yang 4

5 diajarkan, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. d. Bagi peneliti lain, dapat menjadi masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka [1] Sungkono,. Munawaroh, I., dan Siddiq, J. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. [2] Djamarah, S. B. & Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. [3] Abimanyu, S. & Sulo, S. L. L. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. [4] Masyhud, M. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: Lembaga Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan (LPMPK). [5] Poerwanti, Widodo, Masduki, Pantiwati, Rofieq, dan Utomo. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.