SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FP-GROWTH PADA APLIKASI SMART UNTUK MENENTUKAN MARKET BASKET ANALYSIS PADA USAHA RETAIL (STUDI KASUS : PT.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

Penerapan Stuktur FP-Tree dan Algoritma FP-Growth dalam Optimasi Penentuan Frequent Itemset

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN MATAKULIAH PILIHAN DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM. Oleh Dian Dharmayanti

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

ANALISA PENCARIAN FREQUENT ITEMSETS MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-MAX

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

Penggunaan Struktur FP-Tree dan Algoritma FP- Growth dalam Rekomendasi Promosi Produk pada Situs Belanja Online

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

Analisa Data Mining Menggunakan Algoritma Frequent Pattern Growth Pada Data Transaksi Penjualan Restoran Joglo Kampoeng Doeloe Semarang

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth

IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS

SKRIPSI TI S1 FIK UDINUS 1

ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH DETERMINING LOCATION OF GOODS IN A

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

Penerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

BAB 2 LANDASAN TEORI

EDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN)

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGOLAH DATA IMPOR EKSPOR IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan besar di Asia (Kartiwi, 2006). Pertumbuhan e-commerce yang

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mining Association Rules dalam Basis Data yang Besar

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining

Analisis asosiasi Penguasaan ICT Mahasiswa Baru dan Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa dengan Algoritma Apriori.

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

ASSOCIATION RULE MINING UNTUK PENENTUAN REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

Kata kunci : Perpustakaan, Sistem Rekomendasi, Knowledge Discovery from Database (KDD), Association Rule Mining, Algoritma CT-PRO

2.1 Penelitian Terkait

SKRIPSI HALAMAN JUDUL METODE ASSOCIATION RULE DALAM MENGANALISA POLA BELANJA KONSUMEN PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Analisa Data Mining Menggunakan Metode Bayes Untuk Mengukur Tingkat Kerusakan Mesin Motor (Studi Kasus Pada AHASS Astra Motor Kudus)

ANALISIS ALGORITMA APRIORI UNTUK REKOMENDASI PENEMPATAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN

Association Rule Mining Data Peminjaman Perpustakaan Menggunakan Apriori dan Jaccard Similarity

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

Prosiding Statistika ISSN:

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

IMPLEMENTASI ALGORITMA FREQUENT PATTERN GROWTH (FP-GROWTH) MENENTKAN ASOSIASI ANTAR PRODUK (STUDY KASUS NADIAMART)

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

ALGORITMA PARALEL FP-GROWTH UNTUK PENGGALIAN KAIDAH ASOSIASI PADA JARINGAN KOMPUTER

PENGGALIAN TOP-K CLOSED FREQUENT ITEMSETS BERBASIS ALGORITMA PEMETAAN TRANSAKSI

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. Analisa Algoritma Data Mining Eclat Dan Hui Miner

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis

PENGGALIAN FREQUENT CLOSED ITEMSETS DENGAN MULTIPLE MINIMUM SUPPORT PADA BASISDATA RETAIL

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

Kerusakan Barang Jadi

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH

Cust. 1 : milk, bread, cereal. Cust. 2 : milk, bread, Sugar, eggs. Cust. 3 : milk, bread, butter

IDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

METODE ASSOCIATION RULE DALAM MENGANALISA POLA BELANJA KONSUMEN PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH

Transkripsi:

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA) Nur Rohman Ardani 1), Nur Fitrina 2) 1) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Teknik InformatikaSTMIK Sinar NusantaraSurakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Jl. KH. Samanhudi 84-86 Solo Email : master.ardani@gmail.com 1), missfitrina@gmail.com 2) Abstrak Bisnis adalah salah satu bidang yang tidak dapat lepas dari kebutuhan akan informasi Ketepatan, kecepatan dan keakuratan dalam mengolah data menjadi informasi sangatlah diperlukan.semakin cepat informasi dapat diperoleh maka sebuah perusahaan dapat menentukan sebuah strategi bisnis yang efekstif dan efisien, Salah satu keuntungan adanya kecepatan informasi adalah adanya system rekomendasi. Rekomendasi merupakan model aplikasi dari hasil observasi pengolahan data sebelumnya dan keadaan pelanggan dalam membeli suatu produk.dalam hal ini dapat sistem rekomendasi dapat diterapkan dalam pembelian sparepart di PT. Rosalia. Assosiation Rule Mining merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam mengasosiasikan data sehingga menemukan pola hubungan yang terbentuk secara tidak langsung dari sebuah data. Dalam menemukan sebuah pola maka diperlukan pembacaan data berulang kali sehingga diperlukan adanya algoritma dan metode tertentu yang efisien. Dalam hal tersebut, penelitian ini menggunakan algoritma FP- Growth untuk pendekatan nilai asosiasi data. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah adanya rule sistem rekomendasi pembelian sparepart dengan minimum support 0.15 dan minimum confidence 0.8 Kata kunci:rekomendasi, sparepart, Assosiation Rule, FP-Growth. 1. Pendahuluan Bisnis merupakan salah satu bidang yang memiliki kebutuhan informasi yang sangat besar. Kecepatan informasi yang didapat dapat mempengaruhi strategi bisnis yang dibuat oleh perusahaan dalam upaya mewujudkan visi dan misi perusahaan. Ketepatan dan validnya suatu informasi dapat juga menunjang dalam ketepatan pemilihan strategi bisnis dalam sebuah perusahaan. Dalam hal ini informasi yang cepat, tepat, akurat, dan efisien sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu alasan yang melandasi penulis untuk mengambil judul Sistem Rekomendasi Pemesanan Sparepart Dengan Algoritma Fp-Growth adalah diharapkan dapat membantu manager dalam mengatur sistem pemesanan sparepart yang secara tidak langsung akan berkaitan dengan sistem anggaran perusahaan. Penggalian data yang banyak dibutuhkan algoritma yang tepat. FP-Growth merupakan salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan himpunan data yang sering muncul (frequent itemset) dalam sebuah kumpulan data [2].FP-Growth merupakan perkembangan terhadap algoritma apriori, dimana terdapat perbedaan dalam scanning database dan akurasi rulesnya. FP-Growth lebih memberikan keuntungan karena hanya dilakukan satu atau dua kali saja scanning database sedangkan Apriori perlu melakukan scanning database berulang-ulang. Pada Apriori akurasi rules nya lebih tinggi daripada FP-Growth. Walaupun pada dasarnya kedua algoritma ini memiliki tujuan yang sama yaitu menentukan frequent itemset. Pada algoritma Apriori diperlukan generate candidate untuk mendapatkan frequent itemsets. Akan tetapi, di algoritma FP-Growth generate candidate tidak dilakukan karena FP-Growth menggunakan konsep pembangunan tree dalam pencarian frequent itemsets. Hal tersebutlah yang menyebabkan algoritma FP-Growth lebih cepat dari algoritma Apriori. Adapun manfaaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan dapat membantu dalam memberikan rekomendasi yang tepat dalam pemesanan sparepart sehingga menjaga stok sparepart stabil. 2. Adanya efisiensi waktu dalam proses pemesanan karena dengan adanya sistem rekomendasi dapat dilakukan prediksi pemesanan sebelum stock habis. 3. Dapat memberikan gambaran startegi dalam mengatur anggaran keuangan yang secara tidak langsung terkait dengan anggaran perusahaan dalam pengadaan pemesanan sparepart. 3.3-97

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan tahapan, sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data 2. Penerapan Algoritma FP-Growth 3. Evaluasi Hasil 4. Dokumentasi Eksperiment PT. Rosalia merupakan salah satu perusahaan yang bisnisnya berkembang sangat cepat. Perseroan Terbatas Rosalia ini melebarkan sayap di banyak aspek bisnis yang ada, seperti bisnis travel, transportasi, engineering, bahkan laundry. Dari banyak bisnis tersebut tidak lepas dengan sebuah peralatan teknologi. Sebuah peralatan teknologi tidak lepas dari sparepart yang mendukung. Sparepart memiliki jangka waktu penggunaan sehingga adanya service berkala yang membuat adanya sistem transaksi sparepart. Pada PT. Rosalia setiap transaksi dicatat dalam sistem dan disimpan dalam database sistem. Transaksi pembelian sparepart hampir dilakukan setiap harinya sehingga transaksi yang dicatat di setiap record hingga kini jumlahnya mencapai belasan ribu. Dari data tersebut dapat dihasilkan informasi baru yang mampu mendukung kinerja perusahaan agar dapat menentukan strategi bisnis yang handal. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan diharapkan dapat membantu dalam perencanaan pengadaan transaksi sparepart. Adanya teknik Data Mining dapat membuat sebuah sistem perkiraan untuk penganggaran sparepart yang lebih sering disebut dengan sistem rekomendasi. Penggalian data merupakan cara yang cukup efektif untuk mengetahui berbagai pola atau hubungan yang terkait dari sebuah data. Penggalian data dilakukan terhadap kumpulan data yang sangat besar yang disebut Data Warehouse.Dari penggalian data akan didapatkan sebuah informasi baru yang bermanfaat bagi pengguna informasi tersebut. Dalam hal ini penelitian difokuskan dalam penggalian data untuk menemukan sistem rekomendasi yang tepat dan efisien dalam transaksi sparepart. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana membangun model sistem pendukung keputusan dengan teknik data mining yang dapat memberikan rekomendasi terhadap transaksi sparepart yang dilakukan oleh manajer. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Menghasilkan model sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan rekomendasi dalam penentuan pembelian sparepart berdasarkan datadata histori sebelumnya. 2 Model Sistem Pendukung Keputusan ini dapat mencari minimum support dan minimum confidence. Data Mining Datamining adalah salah satu ilmu computer yang sering digunakan untuk pengolahan data untuk memberikan pola atau hubungan tertentu sehingga dihasilkan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, Data Mining seringkali dikaitkan dengan machine learning,artificial Intelligent, dan Statistic. Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan mesin learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait berbagai database besar (baca pengertian database)[5]. Lalu Larose berpendapat bahwa data mining adalah bidang yang digabung dari beberapa bidang keilmuan yang menyatukan teknik dari pembelajaran mesin, pengenalan pola, statistik, database, dan visualisasi untuk pengenalan permasalahan pengambilan informasi dari database yang besar. Sedangkan menurut Pang-Ning Tan dalam bukunya yang berjudul Introduction to Data Mining, definisi Data Mining adalah sebagai berikut: Process of automatically discovering useful information in large data repositories. [6]. Dalam pengolahannya Data mining memiliki tahapantahapan : a. Pembersihan Data (Cleaning Data), untuk menghilangkan noise data yang tidak konsisten. b. Integrasi Data (Data Integration), Integrasi data dimana sumber yang terpecah disatukan. c. Pemilihan Data (Data Selection), Pengembalian data yang relevan kedalam database. d. Transformasi Data (Data Transformation), Pengubahan data yang sesuai sehingga tidak adanya duplikat data yang bermakna sama namun memiliki karakteristik yang berbeda. e. Penambangan Data (Data Mining), proses esensial di mana metode yang intelejen digunakan untuk mengekstrak pola data. f. Evaluasi Pola (Pattern Evaluation), untuk mengidentifikasi pola yang benar-benar menarik yang mewakili pengetahuan berdasarkan atas beberapa tindakan yang menarik. g. Presentasi Pengetahuan (Knowledge Presentation), gambaran teknik visualisasi dan pengetahuan digunakan untuk memberikan pengetahuan yang telah ditambang kepada user. Teknik Data Mining dengan Assosiation Rule Mining Association rule merupakan suatu proses pada data mining untuk menentukan semua aturan asosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk support (minsup) dan confidance (minconf) pada sebuah database. Kedua syarat tersebut akan digunakan untuk interesting association rules dengan dibandingkaan dengan batasan yang telah ditentukan, yaitu minsup dan minconf. [1] Dengan menggunakan pola asosiasi dapat memberikan gambaran terhadap attribut, atau karakteristik yang sering muncul dalam proses transaksi. 3.3-98

Misal I= {a1, a2,, an} adalah kumpulan dari item. Dan basis data transaksi DB = {T1, T2,, Tn}, dimana Ti (i [1..n]) adalah sekumpulan transaksi yang mengandung item di I. Dua tahap Asosiation Rule Mining, yaitu : a. Penentuan frequency itemset Penentuan frequency itemset harus memenuhi minimum support (Itemset, support, dan confidence) b. Rule Generation Frequency itemset digunakan untuk memperoleh Asosiation Rule. Asosiation Rule harus memenuhi minimum support dan minimum confident. Untuk mendapatkan nilai support item A dapat diperoleh dengan rumus 1. (1) Sedangkan menurut Larose (2005), untuk menemukan support dari dua item yaitu item A dan item B digunakan rumus 2. (2) Setelah ditemukan minimun support maka langkah selanjutnya adalah menemukan minimum confidence yang merupakan ukuran ketepatan suatu rule yang terkandung dalam Item A dan Item B dapat menggunakan rumus 3. (3) Hasil dari tahap ini akan ditemukan frequency itemset candidate yang sesuai dengan nilai minimum support dan minimum confidence.. Algoritma FP-Growth FP-Growth merupakan salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan himpunan data yang sering muncul (frequent itemset) dalam sebuah kumpulan data [2].FP-Growth merupakan perkembangan terhadap algoritma apriori, dimana terdapat perbedaan dalam scanning database dan akurasi rulesnya. FP-Growth lebih memberikan keuntungan karena hanya dilakukan satu atau dua kali saja scanning database sedangkan Apriori perlu melakukan scanning database berulangulang. Pada Apriori akurasi rules nya lebih tinggi daripada FP-Growth namun karena scanning yang dilakukan berulang kali membuat kecepatan lebih lambat daripada FP-Growth. Walaupun pada dasarnya kedua algoritma ini memiliki tujuan yang sama yaitu menentukan frequent itemset. Dalam mencari frequent itemset algoritma FP-Growth menggunakan struktur data yang didapatkan dari perluasan pohon prefix atau sering kali disebut FP-tree. Dari FP-Tree didapatkan hasil extract frequent itemset menggunakan prinsip divide dan conquer yang memecah masalah menjadi sub-sub masalah sehingga permasalahan tersebut lebih efisien dan akses memori lebih cepat. Algoritma FP-Growth pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan utama,yaitu [3] : 1. Tahap pembangkitan conditional pattern base 2. Tahap pembangkitan conditional FP-Tree Sebuah FP-tree adalah kompak struktur data yang mewakili set data dalam bentuk pohon yang memiliki cabang. Setiap transaksi dibaca dan kemudian dipetakan ke jalur di FP-Tree. Hal ini dilakukan sampai semua transaksi sudah dibaca. Pembangunan FP-tree dibagi menjadi tiga langkah utama, yaitu [3] : a. Scanning data set untuk menentukan jumlah dukungan dari setiap item b. Membuang data yang tidak perlu dan membuat order list dari item yang terbanyak muncul dengan urutan menurun. c. Scanning data menetapkan satu transaksi pada suatu waktu untuk membuat FP-tree. Jika sebuah transaksi yang unik akan membentuk jalur yang baru dan node baru dengan hitungan dimulai dari 1. Kelebihan FP-tree dapat menggunakan dua kali scanning data saja. 3. Tahap pencarian frequent itemset 2. Pembahasan Untuk membangun sistem rekomendasi pembelian sparepart pada PT Rosalia menggunakan FP-Growth diawali dengan pembentukan FP-tree dari data transaksi pembelian. contoh data yang digunakan berjumlah 12 data yang diambil secara random dari transaksi dari PT Rosalia. Tabel 1 adalah contoh data transaksi. Tabel 1. Transaksi pembelian sparepart Transaksi Id Sparepart 192 269,270,271,272,468 401 468,271,270,269 423 245,272 465 240,244,276,283,284 466 361,360,352,319,318 467 360,361,283,284,286,314 770 279,204 1296 204,270 1802 279,284 1971 272,245,240 2153 259,270 20536 270,468 Pembentukan FP-Tree Tahap awal adalah melakukan filter terhapat data sparepart yang memiliki nilai support diatas Minimum support yang telah ditentukan yaitu 0.15, dan data di tabel 2 adalah hasil perhitungan data sample dengan item 3.3-99

sparepart yang memiliki nilai support diatas dari minimum support yang telah ditentukan. Tabel 2 Frekuensi item dengan min support 0.15 Sparepart Frekuensi Nilai support 270 5 0.4 272 3 0.25 284 3 0.25 468 3 0.25 279 2 0.16 204 2 0.16 240 2 0.16 245 2 0.16 269 2 0.16 271 2 0.16 283 2 0.16 361 2 0.16 Tabel 3 adalah nama sparepart yang digunakan dalam data di table 2. Dari hasil data item yang memiliki nilai support lebih dari nilai min support yang ditentukan, maka tabel 1 dapat di filtering dengan menghilangkan item sparepat yang tidak memenuhi nilai minimum support dan mengurutkan susunan item berdasarkan pada tabel 2 untuk pembuatan FP-Tree Tabel 3 Transaksi yang telah diurutkan sesuai frekuensi item Transaksi Id Sparepart 192 270,272,271,468,269 401 270,271,468, 269 423 272,245 465 284,240,283 466 361 467 284,283,361 770 279,204 1296 270,204 1802 279,284 1971 272,245,240 2153 270 20536 270,468 Dari data pada tabel 4 akan menjadi acuan dalam membangun FP-Tree, berikut langkah membangun FP- Tree. 1. FP-Tree untuk pusat root diberi label dengan null. 2. Setiap simpul dalam FP-Tree mengandung tiga informasi penting, yaitu label item, menginformasikan jenis item yang direpresentasikan simpul tersebut, support count, merepresentasikan jumlah lintasan transaksi yang melalui simpul tesebut, dan pointer penghubung yang menghubungkan simpul-simpul dengan label item sama antarlintasan, dintandai dengan garis panah putus-putus. Gambar dibawah ini adalah hasil dari pembentukan dari transaksi 192 dan 401 Gambar 1 Hasil pembentukan FP-Tree setelah pembacaan transaksi 192 dan 401 Seluruh transaksi yang terdapat di tabel 3 dibentuk satu persatu sampai selesai sehingga menjadi FP-Tree dibawah ini : Gambar 2 Hasil pembentukan FP-Tree keseluruhan Perhitungan FP-Growth Peran Algoritma FP-Growth adalah menemukan pola frequent itemset dari FP-Tree yang telah dibentuk sebelumnya. Setelah pembuatan FP-Tree selesai, algoritma FP- Growth mencari semua subsets yang memungkinkan dengan cara membangkitkan conditional FP-Tree dan mencari frequent itemset. Tahap pertama mengambil conditional pattern base pada FP-Tree dengan melakukan scan pada FP-Tree dengan awalan path dari bawah ke atas. Contoh untuk item 468 3.3-100

Setelah conditional FP-Tree terbentuk, langkah selanjutnya adalah melakukan subsets dari conditional FP-tree terhadap item sehingga menghasilkan frequent item sets pada tabel 7 Gambar 3 Tree yang diakhiri item 468 Dari tree yang berakhir dengan item 468 dapat diambil sebagai conditional pattern base. Tabel 4 Conditional Pattern Base Sparepart Conditional Pattern Base 468 {270:1},{270,271:1},{270,272,271:1} Setelah ditemukan conditional pattern base selanjutnya adalah menemukan conditional FP-Tree. Dari gambar 3 untuk menentukan conditional FP-Tree langkah pertama adalah menghapus item 468 dan menghitung ulang support count seperti gambar 4 Gambar 4 Tree setelah item 468 dihilangkan Selanjutnya menghilangkan item yang support count tidak memenuhi minimum support seperti pada gambar 4 item 272 hanya memiliki 1 kali kemunculan bersama item 468 sehingga dapat dihilangkan dan menghasilkan conditional FP-Tree pada tabel 5. Untuk item yang lain dapat menggunakan cara yang sama untuk menentukan conditional pattern base dan conditional FP-Tree seperti contoh sebelumnya. Tabel 5 Conditional FP-Tree Sparepart Conditional FP-Tree 468 {270,271:1} Tabel 7 Hasil Frequent Item Sets Sparepart Frequent Item Sets 270 {270} 272 {272} 284 {284} 468 {468},{270,468},{271,468} 279 {279} 204 {204} 240 {240} 245 {245},{272,245} {269},{270,269},{468,269},{271,269}, 269 {270,271,269},{468,271,269}, {270,468,269},{270.468,272,269} 271 {271},{270,271},{270,468,271}, {468,271} 283 {283},{284,283} 361 {361} Untuk menemukan Association Rule yang terdapat pada frequent item sets dapat dilakukan dengan membuat subset dari semua frequent item set kemudian dari subset yang dihasilkan, apabila nilai confidence yang dihasilkan pada subset yang terbentuk lebih besar dari nilai minimum confidence yang ditentukan maka Association Rule tersebut dapat digunakan. Dari perhitungan confidence terhadap pola yang terbentuk diatas, maka Association Rule yang memenuhi syarat confidence 0,8 adalah [468] --> [270] (confidence: 1.000) [271] --> [270] (confidence: 1.000) [269] --> [270] (confidence: 1.000) [271] --> [468] (confidence: 1.000) [269] --> [468] (confidence: 1.000) [283] --> [284] (confidence: 1.000) [245] --> [272] (confidence: 1.000) [271] --> [269] (confidence: 1.000) [269] --> [271] (confidence: 1.000) [271] --> [270, 468] (confidence: 1.000) [270, 271] --> [468] (confidence: 1.000) [468, 271] --> [270] (confidence: 1.000) [269] --> [270, 468] (confidence: 1.000) [270, 269] --> [468] (confidence: 1.000) [468, 269] --> [270] (confidence: 1.000) [271] --> [270, 269] (confidence: 1.000) [270, 271] --> [269] (confidence: 1.000) [269] --> [270, 271] (confidence: 1.000) [270, 269] --> [271] (confidence: 1.000) [271, 269] --> [270] (confidence: 1.000) [271] --> [468, 269] (confidence: 1.000) [468, 271] --> [269] (confidence: 1.000) [269] --> [468, 271] (confidence: 1.000) 3.3-101

[468, 269] --> [271] (confidence: 1.000) [271, 269] --> [468] (confidence: 1.000) [271] --> [270, 468, 269] (confidence: 1.000) [270, 271] --> [468, 269] (confidence: 1.000) [468, 271] --> [270, 269] (confidence: 1.000) [270, 468, 271] --> [269] (confidence: 1.000) [269] --> [270, 468, 271] (confidence: 1.000) [270, 269] --> [468, 271] (confidence: 1.000) [468, 269] --> [270, 271] (confidence: 1.000) [270, 468, 269] --> [271] (confidence: 1.000) [271, 269] --> [270, 468] (confidence: 1.000) [270, 271, 269] --> [468] (confidence: 1.000) [468, 271, 269] --> [270] (confidence: 1.000) Pengujian Perbandingan Jumlah Rule Pengujian untuk membandingkan hasil jumlah rule yang diperoleh dengan memasukkan min support dan min confidence yang berbeda-beda dengan jumlah dataset sama. Hasil pengujian terdapat pada tabel 6 Tabel 8 Hasil pengujian terhadap jumlah rule Min Supp Min Conf 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 0.10 48 48 36 36 36 0.15 48 48 36 36 36 0.20 2 2 1 1 1 0.25 2 2 1 1 1 semakin tinggi nilai confidence maka rule akan semakin akurat 2. Frequent itemset yang dihasilkan oleh FP-Growth pada penelitian dapat menghasilkan 36 association rule dapat dimanfaatkan untuk menjadi referensi dan rekomendasi dalam pembelian sparepart 3. Nilai minimum support dari data diatas yang paling ideal adalah 0.15 dan minimum confidence lebih dari 0.6. Dalam penelitian ini sampai pada tahap analisis dari sistem rekomendasi yang akan dibangun dengan menggunakan FP-Growth dan belum ada implementasi dalam bentuk aplikasi, untuk tahap selanjutnya penelitian akan dilanjutkan untuk implementasi dalam sebuah aplikasi. Daftar Pustaka [1] Pramesthi Dyah Larasati,Nasrun Muhammad, Ali Umar Ahmad.2015. Analysis and implementation of fp-growth algorithm in smart application to determine market basket analysis on retail business.universitas Telkom Bandung. [2] Ikhwan Ali., Nofriansyah Dicky, Sriani, Penerapan Data Mining dengan Algoritma Fp-Growth untuk Mendukung Strategi Promosi Pendidikan. Universitas Putra Indonesia YPTK Padang,STMIK TrigunaDharma. [3] Han, Jiawei, dan Kamber, Micheline. 2006. Data Mining : Concepts and Technique. Morgan Kauffman : San Francisco [4] Agus Wiwit Triyanto. 2014. Assosiation rule mining untuk penentuan rekomendasi promosi produk. Universitas Muria Kudus [5] Efraim Turban, Jay E. Aronson, Ting-Peng Liang: Decision Support Systems and Intelligent Systems, 7 th Edition, Pearson Prentice-Hall, 100 139, 2005 [6] Tan, P., dan Steinbach, M., Introduction to Data Mining, Addison Wesley, 2006 Biodata Penulis Gambar 3 Grafik perbandingan jumlah rule Dari grafik pengujian diatas jumlah rule berkurang secara signifikan ketika minimum support sudah lebih dari 0.15 dan minimum confidence lebih dari 0.6. rule yang terbentuk dari nilai minimum tersebut hanya 1 sehingga rule tidak ideal. Sehingga untuk nilai minimum support yang baik adalah kurang dari 0.20 dan minimum confidence lebih dari 0.6 Nur Rohman Ardani,memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK Sinar NusantaraSurakarta, lulus tahun 2012. Saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta dan sebagai web programmer di PT Skyshi Digital Indonesia Yogyakarta. Nur Fitrina, Saat ini sedang menempuh pendidikan Sarjana Komputer (S.Kom) jurusan Teknik Informatika di STMIK Sinar Nusantara Surakarta 3. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada makalah ini adalah 1. Nilai confidence yang ditentukan akan mempengaruhi akurasi dalam pembentukan rule, 3.3-102