ANALISIS PENDAPATAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA MEUBEL ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEUBEL ROTAN TORA-TORA KELURAHAN UJUNA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERAJINAN TANGAN KAYU HITAM (EBONY) PADA UD. KRISNA KARYA EBONY DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

OPTIMASI PENGGUNAAN SUMBERDAYA UNTUK MENCAPAI KEUNTUNGAN MAKSIMUM PADA USAHA MEUBEL BAMBA RATTAN DI KOTA PALU

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEBEL ROTAN PALUNESIA COLLECTION TEAM KOTA PALU

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IV. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERMINTAAN PRODUK MEUBEL KURSI DAN PERMINTAAN KAYU JATI PADA INDUSTRI UD. MITRA USAHA DI WANGKANAPI, KOTA BAUBAU

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

DAYA SAING PRODUK-PRODUK INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (KELOMPOK BARANG KAYU DAN HASIL HUTAN) DI KOTA TARAKAN

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN TORA-TORA DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

ANALISIS EFISIENSI DAN PENDAPATAN USAHA PEMBIBITAN KARET PADA PTPN III KEBUN RAMBUTAN TEBING TINGGI, SUMATERA UTARA

Lampiran 1 KUISIONER INSTRUMEN PENELITIAN PENGOLAHAN DAN ANALISIS KELAYAKAN BERBAGAI JENIS PRODUK KERAJINAN ROTAN DI CV HARAMAS PENELITI :

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

PERAN PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR MINYAK SAWIT MENTAH DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

ANALISIS PEMASARAN TANAMAN HIAS PUCUK MERAH (OLEINA SYZYGIUM) PADA USAHA KEMBANG ASRI DI KOTA PALU

AGUS PRANOTO

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

IV. METODE PENELITIAN

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

ANALISIS PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS INDUSTRI MEUBEL ROTAN TORA-TORA DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

OPTIMASI PENGGUNAAN SUMBERDAYA UNTUK MENCAPAI KEUNTUNGAN MAKSIMUM PADA USAHA MEUBEL BAMBA RATTAN DI KOTA PALU

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT KELOMPOK IGA DAN PLASMA DI DESA GUNUNGSARI KECAMATAN PASANGKAYU KABUPATEN MAMUJU UTARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

KETIDAKSEIMBANGAN DISTRIBUSI NILAI TAMBAH DALAM RANTAI NILAI PERDAGANGAN ROTAN

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (3) : 329-334, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU Income Analysis of Rattan Chairs Firm on Small Medium Enterprise of Sumber Rotan Tohiti Meubel at Palu City Kahar 1), Marhawati Mapatoba 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu 2) Dosen Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu E-mail: kahar.agb@gmail.com. E-mail: wati.chairil@hotmail.com ABSTRACT Research goal is to know the income obtained by enterprise of chairs rattan on small medium enterprise of Sumber Rotan Tohiti Meubel at Palu City. The research conducted at Tanjung Manimbaya street. Analysis used was the income analysis of rattan chairs firm on small medium enterprise of Sumber Rotan Tohiti Meubel at Palu City, consists of 3 types of item of furniture that are Margin chairs desk, rilex chairs desk and sofa chairs desk. The results research showed that the total product income of 3 type of the furniture was Rp. 13.096.899. Key Words : Enterprise, income, rattan chairs. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh usaha kursi rotan pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu. Penelitian dilaksanakan di jalan. Tanjung Manimbaya. Analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan usaha kursi rotan pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu yang terdiri dari 3 jenis barang furniture yaitu kursi meja santai, kursi meja Mersin dan kursi meja sofa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pendapatan produksi jenis barang furniture tersebut ialah sebesar Rp. 13.096.899/bln. Kata Kunci : Kursi rotan, pendapatan, usaha. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang memiliki potensi hasil hutan yang besar. Hasil hutan ini merupakan bagian dari manfaat hutan yang dapat dinikmati secara langsung (tangible benefit). Sektor pertanian merupakan pembangunan ekonomi bagi Bangsa Indonesia untuk mewujudkan dan tercapainya tujuan pembangunan nasional dalam mencukupi kebutuhan pangan bagi masayarakat dan petani. Rotan merupakan komoditi hasil hutan yang sangat penting bagi Indonesia, rotan ini sendiri memiliki ciri-ciri dengan berbatang Tunggal (soliter) atau Berumpun. Rotan yang tumbuh soliter hanya dipanen sekali dan tidak beregenerasi dari tunggul yang terpotong, sedangkan Rotan yang tumbuh berumpun dapat dipanen terus-menerus. Rumpun terbentuk oleh berkembangnya tunas-tunas yang dihasilkan dari kuncup ketiak pada bagian bawah batang. Kuncup-kuncup tersebut berkembang sebagai rimpang pendek yang kemudian tumbuh menjadi batang di atas permukaan Tanah (Dransfield dan Manokaran, 1996). Sektor Pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Pembangunan ekonomi menitik beratkan pada bidang pertanian 329

dan industri yang berbasis pertanian. Rotan merupakan komoditi hasil hutan non kayu yang sangat penting bagi petani di Indonesia sebab Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar didunia (Subraja, 1997). Sulawesi Tengah merupakan provinsi terluas di Pulau Sulawesi, sehingga memiliki sumber daya alam yang berlimpah terutama lahan. Sektor pertanian merupakan sektor penggerak utama pembangunan ekonomi Sulawesi Tengah ( Yantu, 2007). Kondisi ini juga terjadi pada masyarakat Sulawesi Tengah, terutama yang bermukim disekitar hutan didaerah perdesaan. Saat ini produk jadi rotan dapat kalah bersaing di Pasar Internasional dengan produk dari negara lain yang sumber rotannya berasal dari Indonesia tetapi mampu menjual dengan harga yang lebih murah. Keadaan ini terjadi sejak dibukanya kembali kran ekspor rotan alam dan budidaya pada Tahun 1998, sehingga menyebabkan kenaikan volume ekspor rotan mentah dan kelangkaan bahan baku bagi industri dalam negeri (Suneti, 2005). Kecendrungan pendapatan menurun merupakan minimnya penghasilan pada pengurangan karyawan di Industri Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu, oleh karena itu peneliti memandang perlu melakukan penelitian guna mengetahui berapa Pendapatan yang diperoleh dari usaha produksi kursi rotan pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu. Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini ialah berapa besar pendapatan yang diperoleh pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pendapatan usaha kursi rotan pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palu pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti di Jln. Tanjung Manimbaya, dipilih secara sengaja (purpossive) bahwa UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti merupakan tempat pengolahan Meubel Rotan tohiti yang Memproduksi 3 jenis barang furniture. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September sampai dengan November 2015. Penentuan Responden. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan sengaja (Purposive), dengan 7 orang responden yakni 1 Orang Pimpinan perusahaan dan 6 Orang tenaga kerja pada (UKM) usaha kecil dan menengah Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota palu. Metode Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara secara langsung dengan seorang pimpinan usaha kecil dan menengah (UKM) Meubel Sumber Rotan Tohiti serta karyawan yang berjumlah 7 orang yang terkait dengan industri tersebut, sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh melalui studi dan instansi yang terkait dengan penelitian ini (Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Biro Pusat Statistik dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah). Analisis Data. Soekartawi (1995), menyatakan pendapatan usaha kursi rotan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, dimana penerimaan usaha kursi rotan adalah perkalian antara produksi dan harga jual, sedangkan biaya adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usaha kursi rotan. Persamaan tersebut dituliskan sebagai berikut : π = TR- TC TR= P.Q TC= FC + VC Keterangan : π = Pendapatan usaha kursi rotan TR = Total Penerimaan (Total Revenue) TC = Total Biaya (Total Cost) Q = Jumlah Produk yang dihasilkan dalam suatu usaha kursi rotan (unit) P = Harga Produk (Rp) FC = Biaya Tetap (Rp) VC = Biaya Variabel (Rp). 330

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan keberadaan industri pangan di indonesia dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak serta mampu mendorong berdirinya industri penunjang seperti industri pengolahan makanan dan industri kemasan. Industri kemasan yaitu industri yang memproduksi kemasan suatu produk seperti kemasan berbahan baku plastik, kertas, kaca dan lainnya (Wirakartakusumah, 1997). Hasil penelitian menyatakan cara pertumbuhan rotan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu tumbuh berumpun dan yang tumbuh tunggal. Rotan yang tumbuh berumpun yaitu rotan yang kecil seperti rotan sega, jahab, jarmasin dan lain lain yang tumbuih berkelompok di tepi sungai. Bagian batang yang tertutup lumpur dapat bertunas dan menghasilkan batang baru pada setiap bukunya. Rotan manua merupakan salah satu contoh totan tunggal hanya menghasilkan satu batang selama hidupnya (Rachman, 1990). UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti pada awalnya hanya memproduksi dengan membuat model-model hasil olahan rotan yang bisa dikatakan sangat sederhana, industri UKM meubel sumber rotan tohiti dalam pelaksanaan kegiatan pengorganisasiannya menerapkan struktur organisasi (line organization) yang merupakan struktur organisasi sederhana dengan dipimpin oleh seorang pimpinan saja, sehingga menegaskan rantai komando yang jelas dan sederhana. Pengaturan tersebut mencegah terjadinya penghindaran tanggung jawab dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat, karena pimpinan memiliki kewenangan penuh untuk mengawasi pekerjaan para bawahannya. Industri pengolahan rotan merupakan salah satu industri yang bersifat padat karya. Hal tersebut dapat terlihat di Meubel Rotan Tohiti yang bergerak di bidang pengolahan rotan menjadi furniture. Sebagian besar kegiatan di meubel ini masih mengandalkan atau menggunakan tenaga karyawan. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi furniture rotan lebih sederhana apabila dibandingkan dengan peralatan yang digunakan dalam proses produksi furniture kayu pada umumnya. Meubel Rotan Tohiti dalam memproduksi furniture memerlukan bahan baku utama rotan dalam proses pembuatannya. Rotan yang digunakan dalam pembuatan furniture terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan hasil wawancara, jenis produk yang dihasilkan adalah kursi meja santai, kursi meja mersin dan kursi meja sofa. Rotan yang digunakan dalam pembuatan furniture di Meubel Rotan Tohiti yaitu rotan polish (batang), pitrit (anyam), yang memiliki kualitas. Biaya pembelian bahan baku per kilogramnya untuk jenis rotan batang adalah sebesar Rp. 8.500/ kg, Rotan pitrit Rp. 23.000/kg. Persediaan bahan yang bertujuan adanya persediaan bagi perusahaan adalah untuk memperlancar proses produksi, memperkecil kerusakan rotan, mengantisipasi kelangkaan bahan baku, dan meminimalkan biaya persediaan, sedangkan tujuan akhir dari adanya persediaan rotan tersebut adalah untuk memenuhi permintaan pesanan dari konsumen, dengan memberikan kualitas produk yang baik dan kuantitas yang mencukupi. Informasi rotan diperoleh langsung dari yang telah lama bermitra dengan Meubel Rotan Tohiti, Informasi yang diperoleh berupa jumlah, jenis rotan dan kualitas. Informasi yang diberikan perusahaan dengan menelepon langsung pemilik meubel, apabila sudah tersedia bahan baku, tidak jarang pula pemilik meubel rotan Tohiti yang menghubungi pemilik pabrik. Setelah bahan baku tersedia di pabrik, kemudian karyawan atau pemilik langsung mendatangi pabrik untuk melakukan pengecekan kesesuaian antara informasi yang diperoleh tentang spesifikasi rotan tersebut. Setelah ada kesepakatan maka pemilik meubel rotan tohiti melakukan pembayaran berdasarkan jenis dan kuantitas rotan. 331

1. Palu palu adalah alat yang digunakan untuk pembentukan rangka produk yang akan dibuat dengan pelengkap paku maupun skrup. 2. Stim adalah alat pemanas batang rotan yang digunakan untuk melakukan pembentukan kerangkaan. 3. Steples adalah alat yang digunakan untuk pengunci pada saat penganyaman dalam pembuatan kursi. 4. Bor adalah alat pada pembentukan lubang agar rotan tidak pecah dalam pemasangan baut. 5. Kompresor adalah alat yang digunakan pada saat pengecetan dan pemasangan steples tembak. 6. Gergaji adalah alat yang digunakan untuk membagi potongan bahan baku rotan pada saat pembentukan kursi. 7. Amplas adalah alat yang digunakan untuk menggosok sebelum pengecetan. 8. Spongabus adalah alat untuk digunakan pada saat pembuatan kursi meja sofa. UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti melakukan produksi sebanyak 15 set produksi dalam satu bulan, yaitu 5 set kursi meja santai,7 set kursi meja mersin dan 3 set kursi meja sofa. Dalam satu kali produksi membutuhkan 204 kg rotan anyam dan 410 kg rotan batang. Hasil olahan tersebut berupa kursi meja santai, kursi meja mersin, kursi meja sofa. Harga per satu set kursi meja santai, kursi meja mersin yang diproduksi adalah senilai Rp. 1.200.000, Rp 2.500.000, dan harga kursi meja sofa Rp. 4.500.000. Biaya produksi secara umum merupakan total semua biaya yang dikeluarkan dari persiapan produksi sampai pada pemasaran. Total biaya ini diperoleh dari penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel. Joint Cost (Biaya-Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi. Biaya Tetap adalah biaya perusahaan yang besarnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan perusahaan, baik dalam produksi maupun dalam penjualan. Biaya tetap pada penelitian meliputi nilai penyusutan alat dan pajak pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti maka biaya tetap dapat disajikan pada Tabel 1. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau produksi. Biaya variabel pada produksi UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti per bulan tahun 2015, dapat disajikan Tabel 2. Biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Tabel 1. Total Biaya Tetap Produksi 3 jenis Kursi Meja Santai, Mersin, Sofa pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti Per bulan, Tahun 2015 Jenis Biaya Nilai No. Tetap (Rp/bulan) 1. Penyusutan Alat 1.046.935 2. 3. Pajak 29.166 Sewa Bangunan 1.250.000 Jumlah 2.326.101 Tabel 2. Total Biaya Variabel Produksi 3 jenis Kursi Meja Santai, Mersin, Sofa pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti Sebulan, Tahun 2015 No. 1. 2. 3. 4. Jenis Biaya Variabel Bahan Baku BahanTambahan Listrik Biaya TK Tidak Tetap Nilai (Rp/Bulan) 8.177.000 3.500.000 200.000 9.500.000 Jumlah 21.577.000 Tabel 3. Total Biaya Produksi 3 jenis Kursi Meja Santai, Mersin, Sofa pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti Per Bulan, Tahun 2015 No. Jenis Biaya Nilai (Rp/Bulan) 1. Biaya Tetap 2.326.101 2. Biaya Variabel 21.577.000 Jumlah 23.903.101 332

Tabel 4. Produksi, Penerimaan, dan Pendapatan untuk Produksi 3 Jenis Kursi Meja Santai, Mersin, Sofa pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti Sebulan, Tahun 2015 No. Uraian Nilai (Rp) 1. a. b. Produksi rata-rata (5 set santai, 7 set mersin, 3 set sofa/bulan) Harga jual rata-rata Rp. 1.200.000, Rp. 2.500.00 Rp. 4.500.000/set 2. c. Penerimaan rata-rata Biaya produksi a. biaya tetap/bln - nilai penyusutan - nilai pajak/bln - sewa bangunan Rp. 6.000.000, Rp. 17.500.000, Rp. 13.500.000/bln Rp. 1.046.935 Rp. 29.166 Rp. 1.250.000 Rp. 2.326.101 3. Biaya produksi b. biaya variable/bln - biaya bahan baku - biaya tambahan - biaya listrik - biaya sewa truk - b. upah tk tdk tetap Total biaya (Rp) Pendapatan 1-2 (Rp) Rp. 8.177.000 Rp. 3.500.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 9.500.000 Rp. 21.577.000 Rp. 23.903.101 Rp. 13.096.899 Penerimaan UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti setiap kali produksinya diperoleh dari hasil penjualan produksi Meubel Sumber Rotan Tohiti. Penerimaan yang diperoleh suatu perusahaan merupakan hasil kali dari jumlah produksi dengan harga jual. Dalam satu bulan, rata-rata UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti ini menghasilkan 15 set yang terdiri dari 5 set kursi meja santai,7 set kursi meja mersin, 3 set kursi meja sofa meubel dengan harga jual bervariasi Rp. 1.200.000, Rp. 2.500.000, Rp. 4.500.000/setnya. Maka rata-rata penerimaan yang dihasilkan oleh 3 jenis kursi pada UKM Meubel Sumber Rotan Tohiti ini adalah sebesar Rp. 6.000.000, Rp. 17.500.000, Rp. 13.500.000, setiap setnya total keseluruhan ialah Rp. 37.000.000 dan pendapatan dari masing-masing jenis kursi terlihat pada tabel 4. Total Pendapatan yang diperoleh dari produksi 3 jenis barang furniture tersebut ialah Kursi Meja Santai, Mersin, Sofa pada (UKM) Usaha Kecil dan Menengah Meubel Sumber Rotan Tohiti di Kota Palu sebesar Rp. 13.096.899/bulan. DAFTAR PUSTAKA Dransfield dan Manokaran. 1996. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara: Rotan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Bekerjasama dengan Prosea Indonesia. Soekartawi., 1995. Analisis Usaha. Universitas Indonesia. Jakarta. Suneti, 2005. Analisis Aliran Perdagangan dan Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Meubel Rotan di Indonesia. Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 333

Wirakartakusumah, M. A, 1997. Telaah Perkembangan Industri Pangan Di Indonesia. J. Pangan. Vol. VIII. No. 1. Penerbit Bulog. Jakarta. Yantu, M.R. 2007. Peranan Sektor Pertanian dalam Perekonomian Wilayah Sulawesi Tengah. J. Agroland. Vol. 14 (1): 31-37. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. Yantu, M.R., Sisfayuni, Ludin dan Taufik. 2008. Komposisi Industri Subsektor-subsektor yang Membangun Sektor Pertanian Sulawesi Tengah. J. Agroland. Vol. 15 (4): 316-322. Desember 2008. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. Rachman C.L.1990. The Socioeconomic Significance of Subsistence Non-Wood Forest Products in Leyte. Philippines. Environmental Conservation. 29 (2): 253-262. Subraja, A. 1997. Perkembangan Industri Barang Jadi Rotan Pasca Regulasi Ekspor Rotan di Indonesia. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 334