PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: ARFIAN PRASETYO WARDHANI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN BEDSIDE TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI TINJAU DARI PARITAS

HUBUNGAN ANTARA JENIS PERSALINAN DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

Oleh : IKA NURAINI S

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

EFFECTIVENESS OF EYE STRETCH TO REDUCE EYE TIREDNESS LEVEL ON FALSE EYELASH WORKERS IN PENGADEGAN VILLAGE, PENGADEGAN DISTRICT, PURBALINGGA REGENCY

LAMA TIDUR BAYI USIA 3 6 BULAN YANG MENDAPATKAN PERAWATAN BABY SPA DI RAFANI BABY SPA KECAMATAN TANGGULANGIN SIDOARJO

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SENAM OTAK PADA TUNAGRAHITA RINGAN. Di SDLB C Pertiwi Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

GAMBARAN PENERAPAN POLA MAKAN SEHAT PADA BALITA DI TK AL FAJR BAMA KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PABDEGLANG BANTEN PERIODE AGUSTUS 2011 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

1

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH DENGAN POLA KONSUMSI AIR MINUM PADA MAHASISWA TINGKAT I AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG PIJAT BAYI DI KELURAHAN WADUNG GETAS KECAMATAN WONOSARI KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan Di BPS Bunda Bukittinggi

Oleh : Diyono 1 Budi Herminto 2 Dessy Hana Pertiwi 3

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PENGARUH BINA KELUARGA MANDIRI TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN PENDAMPINGAN SELAMA PROSES PERSALINAN KALA I SAMPAI KALA III

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

Vol. 1. No. 1 Januari 2015 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA PEMBERIAN MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PAJERUKAN KECAMATAN KALIBAGOR

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

Transkripsi:

KOSALA JIK. Vol. 4 No. 1 Maret 216 PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN Warsini 1, Dyah Nugraini 2 Abstract Background: Even the oldest massage is an activity used by humans to expel fatigue and stress. Lack of information and knowledge of parents of massage, makes many parents think a massage is not a scientific and natural form of therapy for infants. Most mothers believe massage is necessary only when their child had flu and colds. Purpose of the study: To determine the effect of infant massage on infant sleep duration in the village of Duwet, Wonosari Subdistrict, Klaten Regency. The subject: The population in this study is a baby in the village of Duwet Wonosari District of Klaten regency totaling 45 babies. Samples that met the study criteria and amounted to 2 babies. The sampling technique is simple random sampling. Methods: The data collection is done by the experimental method is by measuring how much sleep babies after intervention. Data were analyzed using statistical tests Independent t-test. The results: Long sleep in infants that give the infant massage is known that at least 11 hours and a maximum of 18 hours with an average bed is 15.9 hours. Long sleep in infants who were not given the infant massage is known at least 12 hours and a maximum of 17 hours with an average bed is 13.9 hours. Statistical analysis showed p: 3.967 with an upper limit.47 and lower limit.33. Conclusion: There is a statistically significant effect of infant massage with infant sleep duration (p: 3.967 with an upper limit.47 and lower limit.33). Keywords: infant massage, infant sleep duration PENDAHULUAN Pijat sebagai sebuah keahlian sudah memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan pijat merupakan kegiatan tertua yang digunakan manusia untuk mengusir kelelahan dan stres. Pada awal kemunculannya, pijat dipercaya sebagai salah satu cara paling baik untuk meredakan rasa lelah, stres, otot kaku dan pegal-pegal. (Syaukani, 215) Pijat bayi tentu saja hadir beriringan dengan lahirnya kemampuan manusia dalam melakukan terapi pijat. Karena, pijat bayi juga diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat bayi merupakan pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit. Sentuhan dan pelukan seorang ibu merupakan kebutuhan dasar bayi. Dimana semua itu memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan bayi. Sentuhan yang dihadirkan dalam pijatan-pijatan lembut untuk bayi merupakan sebuah stimulasi yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulus terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulus. (Syaukani, 215) 83

Naluri seorang bayi merespon sentuhan ibu sebagai sebuah bentuk perlindungan, perhatian, dan ungkapan cinta. Kita bisa melihat bayi yang mendapatkan sentuhan terlihat begitu nyaman dan tenang. Semakin tinggi frekuensi sentuhan, semakin dekat hubungan batin yang terjalin antara bayi dan orang terdekatnya. Sentuhan yang dihadirkan pada bayi dalam bentuk pijatan lembut sebaiknya dilakukan oleh orang-orang terdekat bayi seperti Ibu, Ayah, Kakek atau Nenek. Kurangnya informasi dan pengetahuan orang tua terhadap pijat, menjadikan banyak orang tua menganggap pijat bukanlah sebuah bentuk terapi ilmiah sekaligus alamiah bagi bayi. Sebagian besar ibu-ibu berpendapat pijat hanya perlu dilakukan ketika anaknya mengalami sakit flu dan masuk angin. (Handayani, et al., 212) Salah satu respon yang bisa dilihat jika dilakukan pemijatan secara teratur adalah respon tidur. Tidur adalah bagian dari penyembuhan, perbaikan dan proses fisiologis yang berputar dan bergantian dengan periode jaga yang lebih lama. Mencapai kualitas tidur yang baik penting untuk kesehatan, sama halnya dengan sembuh dari penyakit. Setengah dari seluruh waktu tidur bayi digunakan untuk tidur aktif atau tidur tahap Rapid Eye Movement (REM). Para ahli pediatrik mengatakan, tidur aktif ini penting bagi bayi untuk membangun sirkuit otak. Saat tidur, otak bayi justru lebih aktif daripada saat terjaga. Bayi butuh banyak tidur untuk mengembangkan otot, tangan, dan kaki serta struktur kerangka tubuhnya. Penting bagi bayi untuk tidur nyenyak di tempat tidur yang nyaman. (Potter dan Perry, 21) Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan bayi maka kebutuhan tidurnya harus benarbenar terpenuhi. Agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya, setiap bayi mempunyai pola tidur masingmasing yang tidak sama pada setiap bayi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan tidur bayi adalah dengan pemijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun daya konsentrasinya akan penuh. (Handayani, et al., 212) Studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten, diketahui ibu yang mempunyai bayi sejumlah 45 ibu dan beberapa ibu yang mempunyai bayi mengatakan belum mengerti cara melakukan pijat bayi yang tepat dan ibu bayi mengatakan bayinya sering rewel dan susah tidur. Di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten juga belum pernah dilakukan penelitian tentang manfaat pijat bayi. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap lama tidur bayi di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui lama waktu tidur bayi yang diberi terapi pijat bayi di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. b. Untuk mengetahui lama waktu tidur bayi yang tidak diberi terapi pijat bayi di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post-test desain. 84

POPULASI, SAMPEL DAN TEKHNIK SAMPLING 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah adalah bayi di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten yang berjumlah 45 bayi. 2. Sampel Sampel penelitian adalah bayi di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten yang memenuhi kriteria penelitian sejumlah 2 bayi. Adapun kriteria tersebut meliputi : a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian memenuhi syarat sebagai sampel, yang meliputi: bayi sehat, berusia -12 bulan dan tidak sedang dalam masa pengobatan. b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena memenuhi syarat sebagai sampel, yang meliputi: bayi sedang sakit, bayi sedang dalam masa pengobatan, dan orang tua bayi tidak bersedia menjadi responden. Sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 1 bayi sebagai kelompok yang diberi perlakuan dan 1 bayi sebagai kelompok kontrol. 3. Tekhnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode eksperimental yaitu dengan cara mengukur lama tidur bayi setelah dilakukan intervensi. Intervensi yang diberikan yaitu pijat bayi sehari sekali selama 1 minggu. Data kemudian dianalisa dengan menggunakan uji statistik Independent t-test. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran umum Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian di Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Balita yang ada di Desa Wonosari yaitu sejumlah 45 bayi. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 215 sampai bulan Februari 216. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 215 sampai Januari 216. 2. Karakteristik Responden a. Berdasarkan umur bayi Tabel 1 Usia (bulan) f % 2 3 15, 3 3 15, 4 2 1, 5 1 5, 6 5 25, 7 1 5, 8 2 1, 9 2 1, 12 1 5, Jumlah 2 1, Dari tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 6 bulan yaitu sebanyak 5 responden (25 %) dan paling sedikit adalah usia 5 bulan, 7 bulan dan 12 bulan yaitu masing-masing sebanyak 1 bayi (5%). 85

b. Berdasarkan Umur Ibu Tabel 2 Usia (tahun) f % 21 1 5, 22 2 1, 23 1 5, 24 2 1, 25 3 15, 26 1 5, 27 2 1, 28 1 5, 3 1 5, 32 2 1, 35 2 1, 36 1 5, 39 1 5, Jumlah 2 1, Tabel 2 menunjukkan bahwa umur ibu bervariasi berkisar antara 21 tahun sampai dengan 39 tahun dengan ratarata 27,9 tahun. Umur ibu paling banyak yaitu 25 tahun, sebanyak 3 orang (15%). c. Berdasarkan Pekerjaan Ibu Tabel 3 Pekerjaan Ibu f % buruh 4 2, guru 1 5, ibu rumah tangga 1 5, swasta 2 1, wiraswasta 3 15, Jumlah 2 1, Sumber : Data Primer 216 Dari tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar ibu bayi tidak bekerja yang ditunjukkan dengan status menjadi Ibu Rumah Tangga yaitu sebesar 5%. 3. Hasil Penelitian a. Lama Tidur Bayi yang Dipijat Lama tidur Lama tidur Tabel 4 Lama Tidur Bayi n min mak mean St. De viasi 1 15,9 11 18 2,378 Dari tabel 4 diketahui bahwa lama tidur paling sedikit pada bayi setelah diberi pijat bayi adalah 11 jam dan paling lama 18 jam dengan rata-rata tidur adalah 15,9 jam per hari. b. Lama Tidur Bayi yang Tidak Dipijat Tabel 5 Lama Tidur Bayi n min mak mean St. De viasi 1 13,9 12 17 1,729 Dari tabel 5 diketahui bahwa lama tidur paling sedikit pada bayi yang tidak diberi pijat bayi adalah 12 jam dan paling lama 17 jam dengan rata-rata tidur adalah 13,9 jam per hari. c. Pengaruh Pemberian Pijat Bayi terhadap Lama Tidur Bayi Tabel 6 Lama Tidur Dipijat Tidak dipijat mean 15,9 13,9 maks 18 17 min 11 12 St. deviasi 2,378 1,729 Dari tabel 6 diketahui bahwa rata-rata lama tidur pada bayi yang diberi intervensi pijat bayi lebih 86

lama yaitu 15,9 jam, daripada bayi yang tidak diberi intervensi pijat bayi yaitu 13,9 jam. Dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 18 nilai t-test :,47 dengan batas atas 3,967 dan batas bawah,33. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan antara pijat bayi dengan lama tidur bayi. PEMBAHASAN Pijat merupakan kegiatan tertua yang digunakan manusia untuk mengusir kelelahan dan stres. Pada penelitian ini tindakan pijat bayi diberikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap lama tidur bayi. Dari karakteristik responden yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa umur bayi yang dijadikan sebagai responden bervariasi. Demikian juga umur ibu bayi juga bervariasi dengan rentang umur 21-39 tahun dengan umur terbanyak adalah 25 tahun yaitu 15%. Hal ini dapat dipahami bahwa usia 25 tahun merupakan usia reproduksi sehat sehingga para ibu memanfaatkan rentang usia tersebut untuk mempunyai anak. Berdasarkan karakteristik pekerjaan ibu bayi diketahui bahwa sebagian besar ibu bayi tidak bekerja yang ditandai dengan status menjadi Ibu Rumah Tangga. Waktu yang dibutuhkan untuk merawat bayi dan mengurus keperluan rumah tangga akan menuntut waktu yang lebih banyak bagi para ibu bayi untuk tetap berada di dalam rumah. Hal ini membuat para ibu bayi tidak bekerja. Menurut hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa rata-rata lama tidur bayi yang diberi pemijatan adalah 11 jam dan paling lama 18 jam dengan rata-rata tidur adalah 15,9 jam per hari. Rata-rata lama tidur ini lebih tinggi dari teori yang ada karena menurut Potter dan Perry (21), pola tidur normal pada bayi yaitu biasanya beberapa kali tidur siang, namun tidur rata-rata selama 8 sampai 1 jam di malam hari dengan waktu tidur total 15 jam setiap hari. Sedangkan hasil penelitian pada bayi yang tidak dipijat diketahui bahwa lama tidur paling sedikit adalah 12 jam dan paling lama 17 jam dengan rata-rata tidur adalah 13,9 jam per hari. Rata-rata lama tidur ini lebih rendah dari teori yang ada yaitu rata-rata selama 8 sampai 1 jam di malam hari dengan waktu tidur total 15 jam setiap hari. (Potter dan Perry, 21) Dari hasil analisis statistik diketahui bahwa terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan antara pijat bayi dengan lama tidur bayi (p :,47 dengan batas atas 3,967 dan batas bawah,33). Lama tidur yang lebih banyak ini dikarenakan bahwa pada saat bayi dipijat maka tubuh bayi akan melepaskan oksitosin dan endorfin. Endorfin merupakan hormon pereda nyeri sehingga mengusir rasa tidak nyaman dan meningkatkan kualitas tidur. (Handayani, et al., 212) Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Minarti dan Utami (212), yang menyatakan bahwa ada dampak dari pijat bayi untuk kualitas tidur pada bayi usia 3-6 bulan di kabupaten kerja Puskesmas II Denpasar Timur (Asymp. Ρ titik value, (ρ,5)). Pada penelitian ini kualitas tidur yang meningkat ditunjukkan dengan meningkatnya kuantitas tidur pada bayi menjadi lebih tinggi. Selain 87

pelepasan oksitosin dan endorfin juga diketahui bahwa pada pemijatan terutama daerah perut juga dapat menstimulasi dan membantu sistem pencernaan. Pemijatan ini dapat merangsang saraf vagus yang salah satu fungsinya meningkatkan daya peristaltik kontraksi berirama yang menggerakkan makanan melewati saluran pencernaan. Dengan pencernakan yang baik maka bayi akan merasakan nyaman dan tidur lebih pulas. (Syaukani, 215) Aktivitas pemijatan juga akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin, penurunan kadar hormon ini akan meningkatkan daya tahan tubuh terutama Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG). Sehingga pada bayi yang mendapatkan pemijatan akan mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik. (Syaukani, 215) Hal ini menjadikan bayi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Pada bayi yang sehat akan mempunyai pola tidur yang normal. Menurut Irmawati (215), pada saat proses pemijatan pada bayi akan membuat bayi merasa lebih tenang. Pijatan yang lembut pada kulit bayi akan menenangkan bayi. Hal ini juga diperkuat oleh Handayani, et al., 212), bahwa pijat bayi akan membangun bounding lewat kontak mata, kulit, aroma tubuh dan suara sehingga akan memberikan manfaat yang optimal bagi khususnya bagi kuantitas dan kualitas tidur pada bayi. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Aden, Badi ah dan Lestiawati (212), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi berusia 6 sampai 12 bulan di Klinik Terapi Bu Ning, Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada kelompok bayi yang diberi tindakan pijat bayi maka lama tidur paling sedikit adalah 11 jam dan paling lama 18 jam dengan rata-rata tidur adalah 15,9 jam per hari. Sedangkan pada bayi yang tidak diberi pijat bayi maka lama tidur paling sedikit 12 jam dan paling lama 17 jam dengan rata-rata tidur adalah 13,9 jam per hari. b. Dari hasil analisis statistik Independent t-test diperoleh nilai p :,47 dengan batas atas 3,967 dan batas bawah,33. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang secara statistik signifikan pada pijat bayi terhadap lama tidur bayi. 2. Saran a. Bagi Responden Setelah mengetahui manfaat pijat bayi maka diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai cara untuk meningkatkan lama tidur bayi. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian yang lebih mendalam dengan jumlah responden yang lebih banyak dan variabel penelitian yang lebih luas. 3. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: a. Peneliti hanya mengambil responden sebanyak 2 88

responden sehingga penelitian hanya terbatas. b. Pengambilan data hanya menggunakan lembar observasi dan peneliti tidak dapat mengamati dan memantau lama tidur bayi setiap hari. DAFTAR PUSTAKA Abata, Qorry Aina. 215. Merawat Bayi Baru Lahir. Yayasan PP Al-Furqon, Madiun. Handayani, Dewi, et al. 212. Perawatan Bayi Baru : Paduan Lengkap untuk Ibu Merawat Bayi -6 Bulan. PT Aspirasai Muda, Jakarta. Irmawati. 215. Bayi dan Balita Sehat dan Cerdas. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Potter, Patricia A. dan Anne G. Perry. 21. Fundamentals of Nursing, Edisi VII Buku 3. Alih bahasa Diah Nur Fitriani, Onny Tampubolon, dan Farah Diba. Salemba Medika, Jakarta. Syaukani, Aulia. 215. Petunjuk Praktis Pijat Senam dan Yoga Sehat untuk Bayi. Araska, Yogyakarta. Aden, Herdianto M., Badi ah, Atik, dan Lestiawati, Endang. 212. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Klinik Terapi Bu Ning Janti, Depok, Sleman, Yogyakarta. URL:http://journal.respati.ac.id/ index.php/medika/article/ viewfile/32/28. Diakses 13 November 215. Minarti, Ni Made Aries, dan Utami, Kadek Cahya. 213. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Wilayah Kerja Pukesmas II Denpasar Timur. URL:http://download.portalgar uda.org/article. Diakses 13 November 215. 1 2 Dosen AKPER Panti Kosala Surakarta Mahasiswa AKPER Panti Kosala Surakarta 89