LAPORAN. Oleh: Priadi Surya, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB V PEMBAHASAN. meningkatkan kualitas peserta didik agar lulusannya mampu bersaing. dalam skala nasional maupun internasional. Tuntutan kebutuhan

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

PANDUAN LAYANAN KELAS INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan masyarakat termasuk di bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Era teknologi ditandai dengan adanya persaingan yang sangat kuat dalam

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 462 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN BAGI LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

Sholikhin 1 Meithy Intan R. Luawo 2 Djunaedi 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

I. DAFTAR HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) BUKU TEKS PELAJARAN KURIKULUM 2006 A. SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

LAPORAN MENGIKUTI PELATIHAN KURIKULUM 2013

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. dengan Motto Narada School: Bahusacca Sippa Sila (Ilmu Pengetahuan

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

STANDAR 2 STANDAR ISI

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan masyarakat termasuk di bidang pendidikan. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dijamin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 50 Ayat 3

PENYUSU S NA N N KTSP

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Pertemuan 1 dan 2

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

A. SEJARAH DAN HARI JADI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa Pengelolaan Pembelajaran Mata Pelajaran Leadership Life

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki 4 (empat) program studi keahlian yaitu keuangan, tata niaga,

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

Sosialisasi Kurikulum 2013 oleh Wakil Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS. 1. Struktur Kurikulum SDLB KELAS DAN ALOKASI

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas individu yang terlibat dalam pendidikan tersebut akan mengalami

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

Susunan Acara 1. Pembukaan 2. Sambutan Pengurus Komite 3. Presentasi Profil dan Program Sekolah tahun 2012/ Sosialisasi wajib belajar 12 tahun

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. terjadi didalam organisasi maupun budaya yang ada didalam organisasi maka dilakukan

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN DAN MAHASISWA SEMESTER JANUARI-JUNI 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah:

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

DAFTAR PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SMA NEGERI 17 BATAM KAVLING BUKIT SEROJA DAPUR 12 KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

Model Peminatan dan Lintas Minat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

VALIDASI. DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013 ) Tahun Pelajaran 2014 / 2015 INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013

Menjadi Sekolah Berprestasi, Berkarakter, Religius, dan Berwawasan Lingkungan. Humas78

Ditulis oleh Administrator Rabu, 08 Desember :32 - Terakhir Diperbaharui Minggu, 27 Januari :11

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) diajarkan untuk

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018

HOMESCHOOLING PRIMAGAMA SEKOLAH BERBASIS BAKAT DAN MINAT

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BERSTANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL (KURIKULUM NASIONAL PLUS) DI SMP NARADA JAKARTA BARAT JAKARTA, 1 SEPTEMBER 31 DESEMBER 2010 Oleh: Priadi Surya, M.Pd. priadisurya@uny.ac.id FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 0

PENDAHULUAN Era globalisasi berdampak pada persaingan sumber daya manusia. Pendidikan harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas, kompeten, dan bernurani. Begitu pula secara kelembagaan, sekolah tidak hanya bersaing secara lokal dan nasional, namun pula secara internasional. Aspek inti dari pendidikan di sekolah adalah kurikulum. SMP Narada adalah sekolah baru yang berdiri pada tahun 2009 sebagai sekolah yang memadukan pendidikan berstandar nasional, juga memfasilitasi siswa-siswanya dengan ujian yang diakui secara internasional. SMP Narada telah memiliki lisensi untuk mengikutkan siswa-siswanya mengikuti International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) dari University of Cambridge International Examination. Untuk menyiapkan siswasiswanya menghadapi ujian nasional dan ujian internasional itu, maka perlu kiranya pengembangan kurikulum yang mencakup kedua standar tersebut. Latar belakang guru pada sekolah ini mayoritas bukan dari sarjana pendidikan. Kiranya perlu pembekalan wawasan kependidikan untuk menunjang tugasnya sehari-hari. LANDASAN KEGIATAN Berdasarkan permintaan dari Kepala Sekolah SMP Narada Jakarta Barat kepada Priadi Surya, M.Pd. selaku konsultan pendidikan dan dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY untuk memberikan pendampingan dalam pengembangan kurikulum sekolah, maka saya memberikan pendampingan setiap hari Sabtu ataupun melalui media komunikasi surat elektronik pada tanggal 1 September s.d. 31 Desember 2010. Pemilihan hari Sabtu dikarenakan pada hari itu pengabdi libur. TUJUAN KEGIATAN Pendampingan Pengembangan Kurikulum Berstandar Nasional dan Internasional (Kurikulum Nasional Plus) di SMP Narada Jakarta Barat ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: - Tercapainya pemahaman mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Kompetensi Lulusan. 1

- Tercapainya pemahaman mengenai International General Certificate of Secondary Education (IGCSE) dari University of Cambridge International Examination. - Terciptanya Kurikulum SMP Narada yang mengakomodasi Kurikulum Nasional dan IGCSE Cambridge, meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator seluruh mata pelajaran yang kemudian dituangkan dalam silabus dan RPP. SASARAN DAN HASIL YANG DIHARAPAKAN Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu Kepala Sekolah dan Guru-guru SMP Narada Jakarta Barat Sedangkan hasil yang diharapkan adalah - Adanya peningkatan kompetensi guru dalam pengembangan kurikulum yang dapat menunjang. - Adanya pembelajaran yang menyinergikan kurikulum nasional dan internasional. KURIKULUM MATA PELAJARAN YANG DIKEMBANGKAN Berikut ini kurikulum mata pelajaran yang dikembangkan bersama guru-guru SMP Narada Jakarta Barat: 1. Character Building 2. Business Studies 3. Accounting 4. Economic 5. Child Development 6. Geography 7. History 8. Mandarin 2

9. English Literature 10. Art and Design 11. Music 12. Drama and Theatre 13. English 14. Physics 15. Chemistry 16. Biology 17. Mathematics 18. Additional Mathematics 19. Information Technology 20. Statistic 21. Accounting Computation 22. Design Computation Pendampingan diberikan secara kelompok maupun individual kepada guru-guru pengampu mata pelajaran. PESERTA Peserta Pendampingan Pengembangan Kurikulum Berstandar Nasional dan Internasional (Kurikulum Nasional Plus) di SMP Narada Jakarta Barat adalah berikut ini No. Nama Jabatan 1 Prajna Dewi, S.Sn. Kepala Sekolah 2 Ismail Tamara, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia 3 Moga Jorysa, ST. Guru Geografi, Sejarah. 4 Asep Sonjaya, ST. Guru TIK 5 Eka Rini Wangsawidjaja, S.Sn. Guru Seni Rupa 6 Michael, S.Psi. Guru Character Building, BK 7 Petrus Timbul Putu Wiryo, ST., M.Si. Guru Fisika, Kimia, Matematika 8 Heriyanto, S.Sn. Guru Seni Budaya, Drama, Teater, Tari 9 Lin Jing, B.Ed. Guru Bahasa Mandarin 10 dr. Inez Rachmaniarti Azalea Dokter Sekolah, Guru Biologi, Pendidikan Kesehatan 3

11 Tjung Freddy Ignatius, S.Kom. Guru Seni Budaya, Musik 12 Wahyuni, S.Ag. Guru Pendidikan Agama Buddha 13 Masran, SE. Guru Pramuka 14 Petrus SH. Guru PKn 15 Scott McRae Guru Bahasa Inggris 16 Hesty Handayani, SE. Guru Ekonomi 17 Sanny Setiabudi, S.Pd. Guru Pendidikan Jasmani Kesehatan 18 Leo Pramusinto Guru Bahasa Inggris WAKTU DAN TEMPAT PENDAMPINGAN Kegiatan Pendampingan Pengembangan Kurikulum Berstandar Nasional dan Internasional (Kurikulum Nasional Plus) di SMP Narada, Perumahan Kosambi Baru Blok A Ekstensi 1 Cengkareng Jakarta Barat ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dalam periode 1 September s.d. 31 Desember 2011. KESIMPULAN Kegiatan Pendampingan Pengembangan Kurikulum Berstandar Nasional dan Internasional (Kurikulum Nasional Plus) di SMP Narada berjalan dengan lancar. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kompetensi pengembangan kurikulum guru-guru SMP Narada dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi internasional. 4

PENYUSUNAN KURIKULUM BERSTANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL (KURIKULUM NASIONAL PLUS) SMP NARADA SCHOOL JAKARTA BARAT Bagian I : Perbandingan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Cambridge A. Status Sekolah Merujuk kepada status Sekolah Narada yaitu Nasional, maka pertimbangan utama penyusunan kurikulum saat ini berdasar kepada standar menurut Depdiknas (Nasional). Adapun kurikulum internasional Cambridge dan (jika ada) kurikulum bidang studi Khas Narada adalah sebagai tambahan (Plus). Rumus: Kurikulum Sekolah Narada = Kurikulum Nasional + Kurikulum Cambridge + Kurikulum Bidang Studi Khas Narada (jika ada). Catatan: Bidang studi khas Narada yang selama ini ada di antaranya: Mandarin, Di Zi Gui dan Manner. B. Karakteristik Kurikulum Tabel Perbandingan Karakteristik Kurikulum Nasional dan Kurikulum Cambridge No. Aspek Kurikulum Nasional Kurikulum Cambridge 1 Penjenjangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar dibagi rinci per jenjang (kelas VII, VIII, IX yang termasuk kepada jenjang SMP dan kelas X, XI, XII yang termasuk jenjang SMA), dan per semester (ganjil dan genap). Standar kompetensi dan kompetensi dasar tidak dibagi rinci pada setiap jenjangnya. Hanya diberikan isi kurikulum berupa kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setara kelas VII SMP hingga X SMA (IGCSE). Pendistribusian kompetensi kepada setiap jenjang kelas diserahkan 2 Buku pendukung dan sumber belajar lainnya. Standar kompetensi lulusan (SKL) terdiri atas dua SKL berbeda, yaitu SKL SMP pada akhir kelas IX SMP, dan SKL SMA pada akhir kelas XII SMA. Buku-buku pendukung pembelajaran sudah mengikuti standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan. kepada pihak sekolah. Standar kompetensi lulusan terdiri atas SKL IGCSE (setara kelas X SMA) dan SKL A Level (setara kelas XII). Buku-buku pendukung pembelajaran bervariasi setiap jenjang dan semesternya.

3 Ruang lingkup dan kedalaman materi Depdiknas (tiap jenjang dan semesternya). Pada rumpun Matematika & IPA (math & science) relatif sama dengan kurikulum internasional. Pada rumpun IPS (social sciences) secara umum memuat kaidah/teori umum dengan penjelasan berdasarkan konteks Indonesia. Terdapat pada beberapa bidang studi memiliki tema yang sama, namun ruang lingkup dan kedalaman materi yang bervariasi dibanding kurikulum internasional. Pada rumpun seni budaya, selain memuat kaidah/teori umum mengenai seni budaya, juga memuat seni budaya daerah setempat (daerah di mana sekolah berada). Pada rumpun Matematika & IPA (math & science) relatif sama dengan kurikulum nasional. Pada rumpun IPS (social sciences) secara umum berkonteks umum/global/internasional. Pada rumpun seni budaya, secara umum berkonteks umum/global/internasional. C. Penelaahan Kurikulum 1. Penelaahan kurikulum Nasional, Cambridge dan (jika ada) bidang studi Khas Narada hendaknya memperhatikan latar belakang, sifat, dan karakter masing-masing kurikulum. 2. Perhatikan dengan seksama tema yang menjadi isi masing-masing kurikulum. 3. Telaah ruang lingkup dan kedalaman materi dari tema tersebut dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan masing-masing kurikulum. Ruang lingkup dan kedalaman materi dapat saja berbeda-beda meski tema yang dibahas sama. Penelaahan secara rinci dapat dilakukan dengan memperhatikan kata kerja operasional pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini menjadi dasar penyusunan indikator yang menjadi ukuran kedalaman materi yang harus dikuasai siswa. Bagian II : Tahapan Penyusunan Kurikulum Sekolah Narada National Plus A. Memetakan isi kurikulum Nasional dan kurikulum Cambridge. 1. Bidang studi a. Bidang studi yang ada di Nasional maupun Cambridge. b. Bidang studi yang hanya ada di Nasional. c. Bidang studi yang hanya ada di Cambridge. 2. Tema a. Tema yang ada di Nasional maupun Cambridge.

b. Tema yang hanya ada di Nasional. c. Tema yang hanya ada di Cambridge. 3. Standar kompetensi a. Standar kompetensi yang ada di Nasional maupun Cambridge. b. Standar kompetensi yang hanya ada di Nasional. c. Standar kompetensi yang hanya ada di Cambridge. 4. Kompetensi dasar a. Kompetensi dasar yang ada di Nasional maupun Cambridge. b. Kompetensi dasar yang hanya ada di Nasional. c. Kompetensi dasar yang hanya ada di Cambridge. B. Jika ada bidang studi khas Sekolah Narada yang tidak tercantum di Nasional maupun Cambridge, maka sekolah menyusun sendiri komponen kurikulum pada butir A1, A2, A3 di atas (sesuai keterangan pada Bagian I butir A). C. Mendistribusikan tema, standar kompetensi, dan kompetensi dasar dari kurikulum Nasional dan Cambridge ke dalam Kurikulum Sekolah Narada dengan menggunakan susunan kurikulum Nasional sebagai acuan utama. Pendistribusian ini merata ke setiap jenjang kelas dan semester. 1. Menambahkan tema yang hanya ada di kurikulum Cambridge (butir A2c, yang biasanya disertai oleh A3c dan A4c) ke dalam kurikulum Nasional, bagian bidang studi yang ada di Nasional maupun Cambridge (butir A1a). 2. Menambahkan standar kompetensi yang hanya ada di kurikulum Cambridge (butir A3c, yang biasanya disertai oleh A4c) ke dalam kurikulum Nasional, bagian tema yang ada di Nasional maupun Cambridge (butir A2a). 3. Menambahkan kompetensi dasar yang hanya ada di kurikulum Cambridge (butir A4c) ke dalam kurikulum Nasional, bagian standar kompetensi yang ada di Nasional maupun Cambridge (butir A3a). D. Setelah diperoleh susunan kurikulum Sekolah Narada yang memuat kurikulum Nasional, Cambridge, dan bidang studi Khas Narada (jika ada) pada setiap jenjang kelas dan semester, maka langkah selanjutnya adalah menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada ke dalam silabus dan RPP. E. Perkiraan waktu yang dibutuhkan bagi guru untuk menelaah dan menyusun kurikulum tersebut di atas sampai kepada pembuatan silabus dan RPP (1 semester) secara intensif adalah 10 hari kerja. F. Penyusunan tersebut hendaknya didukung oleh tersedianya komponen pendukung utama seperti: 1. naskah kurikulum Sekolah Narada 2. naskah kurikulum Nasional, 3. naskah kurikulum Cambridge, 4. naskah kurikulum bidang studi Khas Narada (jika ada), 5. buku teks siswa, 6. buku latihan siswa, 7. buku pegangan guru, 8. kalender akademik, 9. ketersediaan media, alat, dan bahan ajar yang hendak digunakan pendukung lainnya.