DAFTAR ISI. BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Hipotesis...

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. masyarakat Pesisir Selatan. Namun, populasi sapi pesisir mengalami penurunan,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. setiap tahunnya, namun permintaan konsumsi daging sapi tersebut sulit dipenuhi.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan protein hewani di Indonesia semakin meningkat seiring dengan

THESIS PENGEMBANGAN SARI KACANG KEDELAI SEBAGAI BAHAN PENGENCER SEMEN ANJING KINTAMANI

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. penis sewaktu kopulasi. Semen terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang dihasilkan

PENDAHULUAN. sehingga dapat memudahkan dalam pemeliharaannya. Kurangnya minat terhadap

I PENDAHULUAN. dikembangkan di Indonesia. Sistem pemeliharannya masih dilakukan secara

Kualitas semen sapi Madura setelah pengenceran dengan tris aminomethane kuning telur yang disuplementasi α-tocopherol pada penyimpanan suhu ruang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi Semen Segar

I. PENDAHULUAN. Teknologi Inseminasi Buatan (IB) atau dikenal dengan istilah kawin suntik pada

PENDAHULUAN. Domba merupakan salah satu ternak penghasil daging yang banyak diminati

PENGGUNAAN TELUR ITIK SEBAGAI PENGENCER SEMEN KAMBING. Moh.Nur Ihsan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5ºC

Jurnal Pertanian ISSN Volume 2 Nomor 1, April PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR

PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS- KUNING TELUR TERHADAP MEMBRAN PLASMA UTUH DAN RECOVERY RATE SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING

PENGARUH LAMA THAWING DALAM AIR ES (3 C) TERHADAP PERSENTASE HIDUP DAN MOTILITAS SPERMATOZOA SAPI BALI (Bos sondaicus)

DAYA HIDUP SPERMATOZOA EPIDIDIMIS KAMBING DIPRESERVASI PADA SUHU 5 C

MOTILITAS DAN VIABILITAS SEMEN SEGAR KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DENGAN MENGGUNAKAN PENGENCER CAUDA EPIDIDYMAL PLASMA

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya diikuti dengan

Dosis Glukosa Ideal pada Pengencer Kuning Telur Fosfat Dalam Mempertahankan Kualitas Semen Kalkun pada Suhu 5 C

PENGARUH TINGKAT PENGENCERAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PE SETELAH PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR

PENGARUH AIR KELAPA MERAH YANG MUDA DAN TUA SEBAGAI PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN KAMBING BOER SELAMA PENYIMPANAN DINGIN

I. PENDAHULUAN. dikembangkan di Indonesia. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan daging di

MUHAMMAD RIZAL AMIN. Efektivitas Plasma Semen Sapi dan Berbagai Pengencer

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta 2. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cibinong 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Evaluasi Karakteristik Semen Ayam Arab pada Frekuensi Penampungan yang Berbeda

PENDAHULUAN. kambing Peranakan Etawah (PE). Kambing PE merupakan hasil persilangan dari

BAB I PENDAHULUAN. agar diperoleh efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan pejantan terpilih,

KUALITAS SEMEN SEGAR SAPI PEJANTAN PADA PENYIMPANAN DAN LAMA SIMPAN YANG BERBEDA

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP MOTILITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA SEMEN CAIR SAPI SIMMENTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semen beku merupakan semen cair yang telah ditambah pengencer sesuai

Penambahan Fruktosa Mempertahankan Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Kalkun yang Disimpan pada Suhu 4 C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya yang berada di daerah Batur, Banjarnegara (Noviani et al., 2013). Domba

KUALITAS SEMEN SAPI BALI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEKUAN MENGGUNAKAN PENGENCER SARI WORTEL

BAB VI TEKNOLOGI REPRODUKSI

Pengaruh Pengencer Kombinasi Sari Kedelai dan Tris terhadap Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Pejantan Sapi PO Kebumen

PENGGUNAAN KATALASE DALAM PRODUKSI SEMEN DINGIN SAPI

KUALITAS SPERMATOZOA EPIDIDIMIS SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) YANG DISIMPAN PADA SUHU 3-5 o C

TUGAS AKHIR - SB Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan kambing Kacang (Devendra dan Burns, 1983). Menurut tipenya, rumpun

Kualitas spermatozoa epididimis sapi Peranakan Ongole (PO) yang disimpan pada suhu 3-5 C

KAJIAN KEPUSTAKAAN. 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Kambing Peranakan Etawah (PE) Kambing PE adalah hasil persilangan antara Etawah dan kambing kacang.

EFEK PENAMBAHAN LAKTOSA DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA EPIDIDIMIS MARMUT (Cavia cobaya) SELAMA PRESERVASI SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pemeriksaan semen segar secara makroskopis meliputi volume, warna,

LONGIVITAS SPERMATOZOA ANJING RETRIEVER DALAM BERBAGAI BAHAN PENGENCER DISIMPAN PADA SUHU RUANGAN DAN 5ºC ARDILASUNU WICAKSONO

ABSTRAK. Kata Kunci : Jarak Tempuh; Waktu Tempuh; PTM; Abnormalitas; Semen ABSTRACT

STUDI TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA CAUDA EPIDIDIMIDIS DOMBA GARUT MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS PENGENCER

PENGARUH BERBAGAI METODE THAWING TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI

Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Dalam Pengencer Glukosa Kuning Telur Fosfat pada Penyimpanan 3-5 C

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU DOMBOS TEXEL DI KABUPATEN WONOSOBO

F.K. Mentari, Y. Soepri Ondho dan Sutiyono* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

I PENDAHULUAN. berasal dari daerah Gangga, Jumna, dan Cambal di India. Pemeliharaan ternak

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik semen

KUALITAS SEMEN SAPI LIMOUSIN PADA PENGENCER YANG BERBEDA SELAMA PENDINGINAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik pun meningkat. Salah satu sumber gizi yang paling penting adalah protein

Z. Udin, Jaswandi, dan M. Hiliyati Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang ABSTRAK

Kualitas Spermatozoa Epididimis Kerbau Belang pada Penambahan Raffinosa sebagai Krioprotektan Ekstraseluler

ABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes.

Kualitas Spermatozoa Epididimis Anjing selama Penyimpanan pada Suhu 4 C

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Unit Pelayanan Tekhnis Daerah Balai

Pengaruh Penambahan Streptomycin dalam Skim Kuning Telur Sebagai Pengencer terhadap Kualitas Semen Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.)

PENGARUH SUHU DAN LAMA THAWING TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PERANAKAN ETAWA

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal April 2014 di Laboratoium Unit

SKRIPSI OLEH SARI WAHDINI

PENGARUH LAMA SIMPAN SEMEN DENGAN PENGENCER TRIS AMINOMETHAN KUNING TELUR PADA SUHU RUANG TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING BOER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inseminasi Buatan (IB)

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya

HASIL DAN PEMBAHASAN. domba lokal yang digunakan dalam penelitian inibaik secara makroskopis

Tatap mukake 8&9. Universitas Gadjah Mada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada (Mulyono dan Sarwono, 2004). K isaran volume semen per ejakulat

PENGGANTIAN BOVINE SERUM ALBUMIN PADA CEP-2 DENGAN SERUM DARAH SAPI TERHADAP KUALITAS SEMEN SAPI LIMOUSIN PADA SUHU PENYIMPANAN 3-5 o C

Sayed Umar* dan Magdalena Maharani** *)Staf Pengajar Departemen Peternakan FP USU, **)Alumni Departemen Peternakan FP USU

PENGARUH PENGHILANGAN RAFINOSA DALAM PENGENCER TRIS AMINOMETHANE KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN KAMBING BOER SELAMA SIMPAN DINGIN SKRIPSI

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. DAYA TAHAN SPERMATOZOA SAPI FRISIEN HOLSTEIN DALAM BERBAGAI BAHAN PENGENCER PADA SUHU 5 o C BIDANG KEGIATAN : PKM-AI

PENGARUH KOMBINASI KUNING TELUR DENGAN AIR KELAPA TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA DOMBA PRIANGAN PADA PENYIMPANAN 5 0 C

The Effect Extender of Young Coconut Water in 0,9% Sodium Chloride On Sperm Quality catfish (Hemibagrus nemurus) During Storage By

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Indonesia Medicus Veterinus Juni (3) : pissn : ; eissn :

KUALITAS SPERMA SAPI BEKU DALAM MEDIA TRIS KUNING TELUR DENGAN KONSENTRASI RAFFINOSA YANG BERBEDA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan metode artificial vagaina (AV). Semen yang didapatkan kemudian

OBSERVASI KUALITAS SPERMATOZOA PEJANTAN SIMMENTAL DAN PO DALAM STRAW DINGIN SETELAH PENYIMPANAN 7 HARI PADA SUHU 5 C

I. PENDAHULUAN. Perkembangan peternakan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Limousin merupakan keturunan sapi Eropa yang berkembang di Perancis.

T.L.Yusuf, R.I. Arifiantini, dan N. Rahmiwati Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab

PERBANDINGAN KUALITAS SEMEN KAMBING KEJOBONG DAN KAMBING KACANG DI JAWA TENGAH ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ikan mas memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhannya yang

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP DAYA HIDUP DAN KEUTUHAN MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA ITIK RAMBON

Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian

MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA SEMEN SEXING MENGGUNAKAN METODE SEDIMENTASI PUTIH TELUR DENGAN PENGENCER YANG BERBEDA

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di. Balai Inseminasi Buatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

S. Suharyati Jurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung ABSTRAK

PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SEMEN SEGAR PADA BERBAGAI BANGSA SAPI POTONG. Candra Aerens D.C, M. nur ihsan, Nurul Isnaini ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...i PRASYARAT GELAR...ii LEMBAR PERSETUJUAN...iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI...iv RIWAYAT HIDUP...v UCAPAN TERIMAKSIH...vi ABSTRAK...vii ABSTRACT...viii RINGKASAN...ix DAFTAR ISI...x DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan Penelitian...4 1.3.1 Tujuan Umum...4 1.3.2 Tujuan Khusus...4 1.4 Manfaat Penelitian...5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...6 2.1 Fruktosa...6 2.2 Anjing...6 2.3 Semen...7 2.4 Pemeriksaan Semen...8 2.4.1 Motilitas Spermatozoa...8 2.4.2 Persentase Hidup Spermatozoa...9 2.4.3 DNA Spermatozoa...9 2.5 Pengencer Semen...12 2.6 Air Kelapa...13 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN...15 3.1 Kerangka Berpikir...15 3.2 Konsep...18 3.3 Hipotesis...18 BAB IV METODE PENELITIAN...19 4.1 Rancangan Penelitian...19 1

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...19 4.3 Penentuan Sumber Data...19 4.4 Besar Sampel...20 4.5 Variabel Penelitian...20 4.6 Definisi Oprasional Variabel...20 4.7 Bahan Penelitian...21 4.8 Instrumen Penelitian...21 4.9 Prosedur Penelitian...21 4.9.1 Koleksi Spermatozoa dari cauda epididimis...21 4.9.2 Pengencer Semen...22 4.9.3 Pemeriksaan Viabilitas dan Integritas DNA...22 4.10 Analisis Data...24 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...25 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...34 DAFTAR PUSTAKA...35

DAFTAR TABEL Halaman 4.1 Rancangan Penelitian...19 5.1 Motilitas Spermatozoa Anjing Hasil Koleksi Dari Epididimis Pada Dosis Fruktosa Berbeda..... 25 5.2 Persentase Hidup Spermatozoa Anjing Hasil Koleksi Dari Epididimis Pada Dosis Fruktosa Berbeda... 27 5.3 Integritas DNA Spermatozoa Anjing Hasil Koleksi Dari Epididimis Pada Dosis Fruktosa Berbeda. 30 3

DAFTAR GAMBAR Halaman 3.1 Kerangka Konsep Penelitian... 18 5.1 Spermatozoa Mati dan Hidup Dengan Pewarnaan Eosin Negrosin... 27 5.2 DNA spermatozoa yang mulai terdenaturasi dan DNA normal dengan Pewarnaan Acridine Orange 31

ABSTRAK VIABILITAS DAN INTEGRITAS DNA SPERMATOZOA EPIDIDIMIS ANJING PADA PENGENCER BERBASIS AIR KELAPA MUDA YANG DITAMBAH FRUKTOSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan fruktosa dalam air kelapa muda sebagai bahan pengenceran spermatozoa anjing yang berasal dari cauda epididimis dan pengaruhnya terhadap motilitas, persentase hidup serta integritas DNA pada semen anjing dengan dosis fruktosa 1,00%, 1,25% dan 1,50% serta dilakukan empat waktu pemeriksaan yaitu 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Spermatozoa yang didapatkan dari cauda epididimis diencerkan kedalam air kelapa muda yang telah ditambahkan fruktosa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dosis fruktosa dan waktu pemeriksaan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap motilitas, persentase hidup dan integritas DNA spermatozoa anjing asal cauda epididimis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis fruktosa 1,50% mampu mempertahankan motilitas mencapai 70,50 ± 1,29, persentase hidup 76,50 ± 2,28, dan integritas DNA 80,50 ± 0,57. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan fruktosa pada pengencer air kelapa muda layak digunakan sebagai bahan pengenceran semen anjing yang berasal dari cauda epididimis. Kata Kunci : Cauda Epididimis Anjing, Fruktosa, Viabilitas spermatozoa, Integritas DNA 5

ABSTRACT VIABILITY AND INTEGRITY DNA CANINE EPIDIDYMAL SPERM EFFECTS OF FRUCTOSE IN COCONUT WATER BASED EXTENDER The aim of this study was to evaluate the addition of different dose of fructosa to the coconut water as a material dilution dog spermatozoa derived from cauda epididymis and its effect on motility, percentage of survival and integrity of DNA. Semen were divided into three parts and resuspended in coconut water based extender. The diluents differed in dose of fructose (1.00%, 1.25% and 1.50%). Sperm motility, percentage of live and DNA integrity were evaluated time is 0 hours, 6 hours, 12 hours and 18 hours. The result showed that addition of 1.50% fructose has the best sperm motility of 70.50 ± 1.29, percentage of live 76.50 ± 2.28, and DNA integrity of 80.50 ± 0.57. Based on the results can be concluded that the addition of fructose to the coconut water based extender were efficient in conserving sperm motility, percentage of live and DNA integrity in Canine epididymal sperm Keywords : fructose, canine epididymal, sperm viability, DNA integrity

RINGKASAN Pemanfaatan spermatozoa dari bagian epididimis memberikan harapan baru untuk mengumpulkan material genetik anjing jantan telah mati. Sesungguhnya spermatozoa epididimis pada hewan mati tidaklah juga mati namun mengalami proses kematian yaitu pengurangan dengan derajat berbeda atau hilangnya ciri-ciri fungsi penggunaan energi, sintesis, kerja, dan pertumbuhan sel pada waktu yang berbeda. Dengan kata lain spermatozoa yang diambil setelah dilakukan kastrasi masih hidup dalam beberapa waktu dan lebih lanjut dinyatakan bahwa spermatozoa dari cauda epididimis tetap hidup dengan kualitas yang masih baik untuk jangka waktu tertentu. Penelitian ini mencoba mengembangkan pengencer alternatif yaitu air kelapa muda. Air kelapa muda mengandung gula, mineral, vitamin dan protein yang membantu memberikan nutrisi untuk spermatozoa, namun dari komponen yang ada tersebut masih belum optimal dalam menjaga kualitas dari spermatozoa. Komponen yang sangat berperan dalam menjaga kualitas spermatozoa adalah komponen gula karena merupakan sumber energi bagi spermatozoa, sehingga melihat dari hal tersebut perlu penambahan komponen gula dalam pengencer air kelapa muda. Salah satu komponen gula yang sering digunakan dalam pengencer semen adalah fruktosa. Pengambilan sampel dari cauda epididimis anjing yang telah dilakukan kastrasi rutin di Rumah Sakit Hewan dan Klinik Hewan yang ada di Bali. Namun sebelum dilakukan penelitian, sperma anjing harus diperiksa secara mikrokopis (konsentrasi, motilitas, persentase hidup dan integritas DNA). Dosis fruktosa yang digunakan yaitu 1,00%, 1,25% dan 1,50%,. Faktor yang diamati adalah motilitas, persentase hidup dan integritas DNA setiap 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam setelah penyimpanan. Motilitas dan persentase hidup dilakukan pengamatan langsung di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400X, namun pemeriksaan persentase hidup ditambahkan pewarna eosin negrosin. Bila spermatozoa yang mati ditandai dengan kepala spermatozoa berwarna merah dan yang hidup tidak berwarna, sedangkan pemeriksaan integritas DNA dilakukan di bawah mikroskop fluorosence dengan menggunakan pewarnaan acridine orange. Bila DNA spermatozoa rusak ditandai dengan warna merah sedangkan DNA spermatozoa yang baik berwarna hijau. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dosis fruktosa berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap motilitas, persentase hidup dan integritas DNA spermatozoa anjing asal epididimis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis fruktosa 1,50% mampu lebih baik mempertahankan kualitas spermatozoa dibandingkan dengan dosis 7

fruktosa 1,00% dan 1,25%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan fruktosa dosis 1,50% mampu mempertahankan viabilitas dan integritas DNA spermatozoa epididimis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeliharaan anjing oleh masyarakat Indonesia sekarang tidak hanya terbatas pada anjing lokal, namun masyarakat mulai memelihara anjing ras berkualitas yang didatangkan dari luar negeri. Dalam proses pemeliharaan tersebut, tidak jarang anjing ras yang dipelihara oleh masyarakat mengalami kematian secara mendadak. Sampai saat ini, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali mengubur atau mengkremasinya, padahal setelah matipun masih ada potensi yang bisa dimanfaatkan yaitu dengan spermatozoa yang dikoleksi dari epididimis. Pemanfaatan spermatozoa dari bagian epididimis memberikan harapan baru untuk mengumpulkan material genetik anjing jantan yang telah mati dengan kisaran waktu pengambilan antara 10 20 jam postmortem. Sesungguhnya spermatozoa asal epididimis pada anjing yang mati tidaklah juga mati namun mengalami proses kematian yaitu pengurangan dengan derajat berbeda atau hilangnya ciri-ciri fungsi penggunaan energi, sintesis, kerja, dan pertumbuhan sel pada waktu yang berbeda (Martinez-pastor et al., 2005).

Cauda epididimis pada anjing jantan yang mati, merupakan sumber spermatozoa (Yu dan Leibo, 2002). Spermatozoa yang berasal dari cauda epididimis telah memiliki kemampuan membuahi oosit yang sama baiknya dengan spermatozoa hasil ejakulasi (Hewitt et al., 2001). Hal ini dikarenakan motilitas spermatozoa dari epididimis adalah 60% sampai 70% dan akrosom utuh sebesar 72% (Bateman, 2001). Puja, et al (2005) menyatakan bahwa spermatozoa yang dikoleksi dari bagian cauda epididimis anjing yang telah mati mampu bertahan hidup mencapai waktu lima hari. Bahkan Yu dan Leibo (2002) melaporkan bahwa spermatozoa motil masih dapat diperoleh dari epididimis anjing setelah delapan hari penyimpanan pada suhu 4 0 C. Spermatozoa hasil koleksi dari epididimis telah dibuktikan fertilitasnya baik secara konvesional seperti inseminasi buatan (IB) maupun dengan teknologi reproduksi modern terbantu seperti fertilisasi in vitro dan intracytoplasmic sperm injection (ICSI). Beberapa peneliti telah berhasil membuktikan spermatozoa epididimis berhasil digunakan untuk melakukan fertilisasi misalnya pada anjing (Tsutsui et al., 2003; Hori et al., 2004; Kline et al., 2005). Upaya pengolahan spermatozoa yang dikoleksi dari epididimis dalam bentuk semen cair atau beku untuk keperluan aplikasi berbagai teknologi reproduksi, menjadi metode alternatif yang dapat diterapkan pada anjing telah mati yang memiliki kualitas genetik yang unggul. Untuk mempertahankan viabilitas spermatozoa asal epididimis dalam menghadapi kendala waktu dan masalah transportasi, maka kemampuan spermatozoa untuk disimpan supaya tahan lama dapat dilakukan dengan penyediaan 9

pengencer semen yang dapat menjamin kebutuhan fisik dan kimia bagi spermatozoa, sehingga spermatozoa dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Melalui bahan pengencer tertentu, maka diharapkan selama proses penyimpanan tidak terjadi penurunan viabilitas dan kemampuan spermatozoa secara drastis. Oleh karenanya diperlukan bahan pengencer yang sesuai dengan fungsinya yaitu memberikan perlindungan dan memberikan nutrisi bagi kehidupan spermatozoa selama proses penyimpanan. Banyak tipe pengencer yang berbasis Tris telah berhasil digunakan pada anjing dalam memelihara daya hidup spermatozoa (Iguer-Oada dan Verstegen, 2001; Hori et al., 2005; Tsutsui et al., 2000a; Tsutsui et al., 2000b). Kedalam bahan pengencer tersebut biasanya ditambahkan kuning telur untuk melindungi spermatozoa dari kejutan dingin (cold shock) selama penyimpanan. Namun demikian akhir-akhir ini, penambahan sumber protein asal hewan untuk pengencer mulai dihindari karena dikhawatirkan dapat menularkan penyakit melalui bahan pengencer dari produk hewani. Beberapa peneliti telah mencoba mengembangkan pengencer alternatif yang tidak toksik, isotonik, bersifat sebagai penyangga, harga murah, efektif dan praktis (Cardoso et al., 2004). Air kelapa muda telah diketahui sangat efektif digunakan sebagai pengencer semen pada anjing (Cardoso et al., 2003). Air kelapa muda dapat menyediakan kebutuhan fisik dan kimiawi spermatozoa sehingga dapat mempertahankan fertilitas dan daya hidup spermatozoa (Nunes dan Combarnous, 1995). Air kelapa muda mengandung gula, mineral, vitamin dan protein yang

membantu memberikan nutrisi untuk spermatozoa, namun dari komponen yang ada tersebut masih belum optimal dalam menjaga kualitas dari spermatozoa. Komponen yang sangat berperan dalam menjaga kualitas spermatozoa adalah komponen gula karena merupakan sumber energi bagi spermatozoa, sehingga melihat dari hal tersebut perlu penambahan komponen gula dalam pengencer air kelapa muda. Salah satu komponen gula yang sering digunakan dalam pengencer semen adalah fruktosa (Arifiantini, 2006). Fruktosa mudah didapat dan memiliki keunggulan mudah dimetabolisme spermatozoa sebagai sumber energi (Rasad dan Simanjuntak, 2009). Oleh karena itu, dengan adanya kombinasi air kelapa muda dan fruktosa diharapkan mampu menjadi media untuk pengenceran serta penyimpanan semen cauda epididimis pada anjing dalam jangka waktu panjang. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh dosis fruktosa pada pengencer berbasis air kelapa muda terhadap viabilitas spermatozoa yang berasal dari epididimis anjing. 2. Bagaimana pengaruh dosis fruktosa pada pengencer berbasis air kelapa muda terhadap Integritas DNA spermatozoa dari epididimis anjing. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Melihat formulasi fruktosa pada pengencer air kelapa muda terhadap viabilitas dan integritas DNA spermatozoa epididimis anjing. 11

1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengaruh dosis fruktosa pada pengencer berbasis air kelapa muda terhadap viabilitas spermatozoa yang berasal dari epididimis anjing. 2. Mengetahui pengaruh dosis fruktosa pada pengencer berbasis air kelapa muda terhadap Integritas DNA spermatozoa yang berasal dari epididimis anjing. 1.4 Manfaat Penelitian Dapat digunakan sebagai bahan pengencer semen alternatif yang murah dan efektif serta dapat memberikan perlindungan dan memberikan nutrisi bagi kehidupan spermatozoa selama proses penyimpanan semen anjing yang berasal dari epididimis.