IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PDAM Kabupaten Sukabumi. Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

PROFIL PDAM KABUPATEN SLEMAN

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. LEIDING BEDRIJF yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERMASALAHAN ALIRAN AIR

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 6 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Air bersih adalah sumber daya yang jumlahnya terbatas, sehingga

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 30 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Penguatan Organisasi dan Sumber Daya Manusia PDAM Kota Denpasar

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 05 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 236 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB III ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MELAWI

BAB III. METODE PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

I. Alamat Kantor PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. 1. Kantor Utama : Jalan Sulawesi No. 18 Kota Madiun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 12A Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

39 Universitas Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB III KONDISI EKSISTING SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

L.I - 1 BUPATI, BUPATI SUKABUMI, H. SUKMAWIJAYA H. SUKMAWIAJAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari:

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian (Sistem Akuntansi Persediaan Barang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Belu)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang :

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 1 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II GAMBARANUMUMDINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASETKABUPATEN ROKAN HULU. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 01 TAHUN 2018 TENTANG

BAB 5 KESIMPULAN TERHADAP EVALUASI KINERJA PENYEDIA AIR BERSIH PERPIPAAN DI KOTA KECIL (SOREANG DAN BANJARAN)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

BAB IV KONDISI EKSISTING JARINGAN DISTRIBUSI PDAM KOTA BANDUNG

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanpa adanya air, maka kita sulit

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BAB I PENDAHULUAN. banyak PDAM Tirta Kerta Raharja mempunyai beberapa Instalasi Pengolahan Air bersih (

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan PDAM Kabupaten Sukabumi Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi diawali dengan pembangunan sarana air bersih untuk melayani kota Palabuhanratu pada tahun 1978/1979 dengan kapasitas terpasang 2 x 20 1/det, kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 019/KPTS/CK/III/1981, dibentuklah Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Propinsi Jawa Barat. Pedoman pelaksanaan pengelolaan BPAM Kabupaten Sukabumi disesuaikan dengan Surat Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/KPTS/1983 dan No. 03/KPTS/19984. Dalam perkembangannya, pada tahun 1985 dibangun instalasi air bersih untuk kota kecamatan Parungkuda, dan dilanjutkan dengan pembangunan kota kecamatan Cicurug pada tahun 1998 dan kota Cibadak pada tahun 1990. Atas dasar penilaian perkembangan yang amat baik dan banyak rencana pengembangan proyek air bersih terutama di kota kecamatan Cicurug dan Cibadak, maka Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Sukabumi disiapkan untuk dialih statuskan menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukabumi. Untuk itu disahkanlah Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 02 Tahun 1990, tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi, pada tanggal 29 Januari 1990. Selanjutnya pada tanggal 9 September 1990 dilaksanakan serah terima pengelolaan sarana air

minum dari Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum kepada Departemen Dalam Negeri yang selanjutnya dilimpahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Secara resmi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukabumi mulai beroperasi sejak pelantikan Direksi yang diangkat dengan Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 820/SK-1156-Peg/1990, tanggal 20 September 1990. Pada awal pengelolaannya Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi hanya mempunyai 3 cabang dan 2 unit yaitu : Cabang Palabuhanratu, Cabang Cicurug dan Cabang Cibadak, sedang untuk unit antara lain : Unit Bojong Lopang dan Parungkuda, dengan jumlah sambungan langganan hanya 2.900 sambungan dan 35 Kran Umum. Menurut data yang diperoleh sampai dengan sekarang, luas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi bertambah menjadi 10 kota pelayanan di kecamatan-kecamatan antara lain : 1. Cabang Cikembar / Warungkiara Sistem Cikembar / warungkiara memanfaatkan air baku dari IPA Ubrug dengan kapasitas pengambilam air baku sebesar 50 i/detik. Cabang Cikembar/Warungkiara melayani 2.585 sambungan langganan. 2. Cabang Palabuhanratu Cabang Palabuhanratu melayani kota Palabuhanratu yang meliputi satu kelurahan dan tiga desa, yaitu kelurahan Palabuhanratu, Desa Citepus, Desa Citarik dan Desa Cidadap dengan jumlah SL sebanyak 2.965 unit. Sumber air baku yang digunakan untuk sistem penyediaan air bersih berasal dari sungai Citepus, dengan kapasitas pengambilan berdasarkan SIPA sebanyak 200 liter/detik. Tetapi pada saat musim kemarau harus berbagi dengan

petani sekitar sehingga terjadi kekurangan air baku yang antara lain mengakibatkan tidak beroperasinya IPA (Instalasi Pengolahan Air). Untuk mengantisipasi hal tersebut, PDAM rencananya akan membangun sumuran/saluran dari sungai menuju intake (penampungan air baku) yang selanjutnya dipompakan ke IPA (Instalasi Pengolahan Air). Dengan dilaksanakan pekerjaan tersebut diharapkan pada saat musim kemarau pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. 3. Cabang Cibadak Sistem penyediaan air minum Cibadak memiliki sumber air baku dari : a. Mata air Cipalasari kapasitas 15 liter/detik b. Mata air Cipanas kapasitas 35 liter/detik c. Mata air Cirosa kapasitas 10 liter/detik Dengan sistem pengaliran secara gravitasi dan jumlah sambungan langganan 2.300 unit. Pada pipa transmisi sistem ini banyak di tapping, antara lain untuk Parungkuda dan Cicurug. Kapasitas debit air Cipalasari saat ini belum banyak dimanfaatkan terutama setelah terjadi longsor pada jembatan pipa Ciheulang. 4. Cabang Tenjolaut-Cisolok Cabang Tenjolaut-Cisolok merupakan cabang pelayanan untuk Kecamatan Cisolok dan Tenjolaut. Untuk sistem Tenjolaut mengambil sumber air baku dari sungai Parakan Gedeg Sukawayana dengan kapasitas 10 liter/detik. Pelayanan Kecamatan Cisolok mengambil sumber air baku dari mata air Cikahuripan dengan kapasitas 5 liter/detik. Sistem ini melayani jumlah sambungan 718 unit.

5. Unit Sagaranten Wilayah pelayanan unit Sagaranten meliputi Kecamatan Sagaranten, dengan sumber air baku berasal dari mata air Cipongpok dengan kapasitas terpasang 2,5 liter/detik kapasitas saat ini 0,5 liter/detik. Sistem ini mempunyai jumlah sambungan langganan terpasang sebanyak 252 unit dan yang aktif hanya 67 unit. 6. Unit Jampang Tengah Sistem ini memiliki kapasitas air baku sebesar 5 liter/detik dan kapasitas produksi 2 liter/detik. Jumlah sambungan langganan 129 unit. 7. Unit Bojong Genteng Sistem ini memiliki kapasitas design 2 liter/detik, jumlah sambungan yang dilayani oleh sistem ini adalah 115 unit. 8. Unit Kalapanunggal Sistem cabang Kalapanunggal memiliki sumber air baku yang berasal dari mata Kiara Rugrug Desa Pulosari dengan kapasitas 10 1/detik kapasitas operasi 5 liter/detik. Sistem pengaliran secara gravitasi dengan pipa transmisi GIP diameter 100 mm, dan pipa distribusi PVC diameter 110 mm-50 mm, dan pipa PE 50 mm - 40 mm. Sistem ini memiliki pelanggan sambungan rumah 574 unit. Design awal sistem pengaliran ke pelanggan menggunakan sistem FR (Flow Restictor) dengan design aliran dibatasi 50 liter/jam masa operasi 24 jam, namun sehubungan dengan adanya permintaan pelanggan agar aliran yang diterima tidak adanya pembatasan maka diubah dari sistem FR ke water meter. Namun perubahan tersebut tidak di imbangi dengan perubahan jalur perpipaan.

Tingkat kehilangan air pada sistem ini relatif tinggi 56,04 %, hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sumur pipa yang sudah terlalu tua, diameter pipa yang terpasang sudah tidak sesuai dengan jumlah pelanggan dilayani yang mengakibatkan pipa jenuh. Selain permasalahan kebocoran ada sebagian wilayah yang tidak mendapat aliran air bersih selama 24 jam (sistem gilir) upaya mengatasi hal tersebut dengan membangun bak penampungan air Reservoir kapasitas 200 m3. Dengan dilakukannya pekerjaan tersebut diatas diharapkan dapat menekan tingkat kehilangan air dan peningkatan pelayanan baik kuantitas maupun kontinuitas yang akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan. 9. Unit Babakan Cisaat Sistem ini memiliki sumber air baku dari sumur dalam Bojong Nangka Kecamatan Cisaat dengan kapasitas air baku 10 liter/detik. Sistem ini dibangun tahun 2007 dan direncanakan untuk melayani Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung Guruh. 10. Cabang Jampang Kulon - Surade Cabang ini dibangun tahun 2007, dengan pendanaan dari APBN Pusat, propinsi dan APBD Kabupaten. Namun pembangunan sarana air bersih tersebut belum dapat dirasakan oleh masyarakat, karena anggaran pembangunan tahun 2007 hanya bisa menyelesaikan fisik bangunan berupa : Pembangunan Intake Pemasangan pipa transmisi Pembangunan pengolahan Pembangunan reservoir Surade

Pemasangan pipa distribusi Surade Pemasangan pipa distribusi Jampang Tengah Oleh sebab itu masih diperlukan anggaran biaya untuk pekerjaan lain yang maliputi pemasangan pipa transfer ke Surade dan pemasangan pipa retikulasi. Adapun untuk biaya pemasangan pipa transfer ke Surade rencananya tahun anggaran 2008 akan mendapat bantuan dari APBD Provinsi, dan untuk pemasangan pipa retikulasi diusulkan dibiayai oleh APBD Kabupaten dengan nilai dana sebesar Rp. 627.100.000,-. 4.2. Visi dan Misi PDAM Kabupaten Sukabumi Visi PDAM Kabupaten Sukabumi adalah menjadikan PDAM Kabupaten Sukabumi andal dan terpercaya dalam pelayanan. Untuk mewujudkan visi tersebut PDAM mempunyai misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan pelayanan air bersih pada aspek-aspek kualitas, kuantitas, kontinuitas dan aspek pelayanan lainnya. 2. Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih. 3. Meningkatkan kinerja administrasi dan keuangan perusahaan. 4. Meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan karyawan. 5. Menjadikan perusahaan yang transparan 4.3. Struktur Organisasi Perusahaan Adanya batas wewenang dan tanggungjawab satuan fungsi organsasi merupakan tujuan utama dibentuknya struktur organisasi. Susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Sukabumi, Nomor 06 tahun 1990, kemudian

diperbaharui dengan Surat Keputusan Nomor 01 tahun 1995 dan diperbaharui lagi dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 05 tahun 2000, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi. Struktur organisasi yang digunakan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi adalah sistem fungsional dengan kepala Perusahaan Daerah Air Minum adalah direktur utama. Direktur utama bertanggungjawab kepada Bupati melalui Badan Pengawas PDAM. Struktur organisasi PDAM Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut : 1) Bupati Sukabumi. 2) Badan Pengawas, yang terdiri dari Kepala Bappeda Kabupaten Sukabumi sebagai ketua badan pengawas dan dua orang berasal dari tokoh masyarakat. 3) Direktur Utama. 4) Direktur Bidang ( Umum dan Teknik ) Direktur umum membawahi beberapa bagian sebagai unsur pembantu pimpinan, terdiri dari bagian keuangan yang membawahi sub bagian pembukuan, sub bagian kas, sub bagian rekening dan sub bagian verifikasi. Bagian hubungan langganan yang membawahi sub bagian pelayanan langganan dan sub bagian kerjasama. Bagian Kepegawaian yang membawahi sub bagian administrasi kepegawaian dan sub bagian pengembangan pegawai. Bagian Umum yang membawahi sub bagian tata usaha, sub bagian pengadaan dan perlengkapan serta sub bagian gudang. Direktur teknik membawahi beberapa seksi sebagai unsur pembantu pimpinan, terdiri dari seksi perencanaan yang membawahi sub seksi perencanaan program dan sub seksi evaluasi dan pelaporan. Seksi produksi

yang membawahi sub seksi transmisi distribusi dan sub seksi pengolahan dan laboratorium. Seksi perawatan yang membawahi sub seksi perawatan elektrik dan mekanik serta sub seksi perawatan jaringan. 5) Cabang Perusahaan, yang terdiri dari : Kepala Cabang Kepala Urusan Administrasi dan Umum Kepala Urusan Teknik 6) Unit Pelayanan, yang terdiri dari : Kepala Unit Pelaksana Administrasi Umum Pelaksana Teknik 7) Satuan Pengawasan Intern. Satuan pengawasan intern dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern yang berkedudukan setingkat Kepala Bagian/Seksi berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur utama, mempunyai yugas pokok melaksanakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan pelaksanaan tugas di lingkungan Perusahaan Daerah, sesuai kebijaksanaan Direktur Utama. Struktur pengendalian intern PDAM Kabupaten Sukabumi baik pengendalian organisasi dan kepegawaian, keuangan maupun pengawasan sudah terbentuk, sehingga segala kegiatan dan pelaksanaan tugas berpedoman pada ketentuan yang terdiri dari struktur organisasi / uraian tugas, aturan-aturan kepegawaian, pedoman akuntansi dan sistem pengawasan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. 4.4. Sistem Distribusi

Sistem penyediaan air bersih PDAM Kabupaten Sukabumi saat ini melayani 15 kecamatan, meliputi kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Jampang Tengah, Cibadak, Nagrak, Parungkuda, Kalapanunggal, Cicurug, Parakansalak, Sukalarang, dan Bojong Genteng. Sedangkan kecamatan Jampang Kulon/Surade dan kecamatan Cisaat dalam tahap pembangunan. Sistem jaringan perpipaan yang terpasang di wilayah PDAM Kabupaten Sukabumi dampai saat ini sepanjang 385.000 meter dengan diameter antara 25 mm sampai dengan 400 mm dari jenis PVC, steel dan galvanis yang ditinjau dari fungsinya dapat dibagi menjadi pipa transmisi, distribusi, dan retikulasi. Didalam mendistribusikan air bersih ke konsumen, dipakai 2 (dua) cara pengaliran, yaitu : sistem gravitasi dan perpompaan. Kondisi sistem perpipaan di wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Sukabumi kebanyakan posisinya sudah berada di badan jalan termasuk katupkatup (gate valve untuk pengaturan dan pemerataan aliran) sudah banyak yang terkubur sehingga tidak dapat dioperasikan untuk pemerataan pengaliran. 4.5. Jumlah Sambungan Pelanggan dan Penjualan Air Sampai dengan Bulan Desember tahun 2007 pelanggan terdaftar berjumlah 20.081 unit dengan pelanggan yang aktif berjumlah 15.871 unit atau 79.05 % dari total pelanggan terdaftar dengan komposisi pelanggan aktif sebagai berikut : rumah tangga 14.903 unit, niaga kecil 378 unit, niaga besar 40 unit, sosial 381 Unit, kran umum 68 unit, instansi pemerintah 65 unit, TNI 21 unit dan industri 15 unit.

Rata-rata pemakaian per pelanggan sampai dengan bulan Desember 2007 adalah 20,61 m3/bulan/sl, dan pemakaian air berdasarkan jenis Pelanggan adalah dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Pemakaian Air Berdasarkan Jenis Pelanggan, Desember 2007 Pelanggan Jumlah SL Pemakaian (m3) Rata-rata pemakaian (m3/bln/sl) Rumah tangga 14.903 258.632 17,35 Niaga Kecil 378 7.882 20,85 Niaga Besar 40 4.756 118,90 Sosial 381 11.664 30,61 Kran Umum 68 4.509 66,31 Instansi Pemerintah 65 1.864 28,68 TNI 21 33.278 1.584,67 Industri 15 4.463 297,53 Jumlah 15.871 327.048 20,61 Sumber : PDAM Kabupaten Sukabumi, diolah. 4.6 Sumber dan Kapasitas Produksi yang ada saat ini Kapasitas produksi dari beberapa jenis pengolahan lengkap, sumber mata air, dan sumur dalam yang terpasang saat ini telah mencapai 235,18 liter/detik, dan baru dioperasikan (dimanfaatkan) sebesar 206,41 liter/detik. Untuk rinciannya dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Sumber dan Kapasitas Produksi No Cabang/Unit Nama Sumber Jenis Sumber Kapasitas

Terpasang (lt/dt) Operasi (lt/dt) 1 Palabuhanratu Citepus Sungai (air 55,36 53,05 permukaan) 2 Cisolok Cikahuripan Mata air 2,59 2,59 3 Cikembar/Wrk PLTA Ubrug Sungai (air 47,43 42,34 permukaan) 4 Sagaranten Cipongpok Mata air 0,40 0,40 5 Jampang Tengah Panumbangan Suninggar Mata air 0,83 0,80 6 Cibadak Cipanas Mata air 44,70 26,19 Cirosa 7 Nagrak Citangkalak Sumur Dalam 7,60 6,40 (deep well) 8 Parungkuda Tapping Mata air 16,22 16,22 Cipanas Cimacan 9 Kalapanunggal Kiara rugrug Mata air 10,00 10,00 10 Cicurug Cikombo II Mata air 35,50 35 Tapping Cipanas 11 Tenjolaut Sukawayana Sungai (air 7,00 7,00 permukaan) 12 Parakansalak Cipamatutan Sungai (air 4,50 3,90

permukaan) 13 Sukalarang Sukamaju Sumur Dalam 2,40 1,80 (deep well) 14 Bojong Bojong Sumur Dalam 0,50 0,50 Genteng Genteng (deep well) Jumlah 235,18 206,41 Sumber : PDAM Kabupaten Sukabumi, diolah. 4.7. Bidang Usaha dan Kegiatan Perusahaan Bidang usaha dan kegiatan perusahaan adalah penyediaan air bersih bagi masyarakat, sesuai dengan visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi, maka misi perusahaan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen, memberikan keuntungan bagi perusahaan sebagai sumber pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi serta memberikan kesejahteraan bagi karyawannya. Seiring dengan hal tersebut diatas maka orientasi pertama bagi perusahaan adalah menjaga potensi sumber-sumber air guna mencegah terjadi krisis sumber air yang akan berakibat terganggunya suplai air ke konsumen. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, maka Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi turut serta dalam memelihara dan menjaga kelestarian alam sekitar sumber-sumber air dengan cara menanam pohon-pohon atau penghijauan agar dapat mencegah terjadinya penurunan debit dan mutu air. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penyediaan akan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi dengan volume yang cukup, mutu yang

baik dan kontinyu suplai air bersih, serta sebagai perusahaan milik Pemerintah Daerah maka Perusahaan Daerah Air Minum diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk memberikan sebagian keuntungan sebagai pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).