PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiTiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK LAJU KEAUSAN KOMPOSIT AlSiTiB/SiC DAN AlSiMgTiB/SiC Sulardjaka 1,a*, Saefi,b

PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiTiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

PENGARUH SiC TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiMg DIPERKUAT DENGAN SERBUK SiC

KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiMg DIPERKUAT DENGAN SERBUK SiC

PENGARUH PERSENTASE BERAT SiC TERHADAP SIFAT MEKANIS PADUAN Al-Si- Mg-TiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

ANALISA KETANGGUHAN KOMPOSIT ALUMINIUM BERPENGUAT SERBUK SiC

PENGARUH KOMPOSISI Mg DAN SiC TERHADAP SIFAT KEKERASAN KOMPOSIT AlSi-SiC YANG DIBUAT DENGAN PROSES SEMI SOLID STIR CASTING

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH TiB TERHADAP KEKERASAN KOMPOSIT AlSiMg YANG DIPERKUAT SERBUK SiC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTAR DALAM METODE STIR CASTING TERHADAP DENSITAS DAN POROSITAS Al- SiC UNTUK APLIKASI BLOK REM KERETA API

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPAK PADA KOMPOSIT AlSiMgTiB-SiC PRODUK HPDC

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

DYAN YOGI PRASETYO I

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KANDUNGAN SIC, TEMPERATUR CAIRAN, KECEPATAN PUTAR DAN DURASI WAKTU PENGADUKAN PADA KEKUATAN TARIK KOMPOSIT AL-SIC

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING

KARAKTERISASI BLOK REM KERETA API BERBAHAN BESI COR DAN Al-SiC BERDASARKAN KEKUATAN UJI TARIK DAN HARGA IMPAK. Senen *), AP.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ISSN hal

RANCANG BANGUN ALAT STIR CASTING MENGGUNAKAN METODE PAHL AND BEITZ UNTUK PROSES PEMBUATAN KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM

Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 3, No. 3, Tahun 2015 Online:

PENGARUH VARIABEL KOMPAKSI TERHADAP MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT Al/SiC p DENGAN PERMUKAAN PARTIKEL SiC TERLAPISI ZnO

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEKANIKA Volume 15 Nomor 1, Maret Agiel Setyo Prabowo 1, Teguh Triyono 2, Indri Yaningsih 2

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

OPTIMASI DESAIN CETAKAN DIE CASTING UNTUK MENGHILANGKAN CACAT CORAN PADA KHASUS PENGECORAN PISTON ALUMINIUM

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

KETAHANAN AUS DAN KEKERASAN KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM (AMCS) PADUAN ALUMINIUM Al-Si DITAMBAH PENGUAT SiC DENGAN METODE STIR CASTING

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

Oleh: NUGROHO E RAHARJO L2E

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR CURING DAN POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TEKAN KOMPOSIT EPOXY - HOLLOW GLASS MICROSPHERES IM30K

PENGARUH SILIKON DAN FOSFOR DISEKITAR EUTEKTIK POINT ALUMUNIUM TERHADAP PENYUSUTAN

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH WAKTU PENAHANAN PROSES SINTERING TERHADAP NILAI KEKERASAN PRODUK EKSTRUSI PANAS DARI BAHAN BAKU GERAM ALUMINIUM HASIL PROSES PERMESINAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

ANALISIS SIFAT MEKANIK KOMPOSIT Al 2075 REINFORCEMENT DENGAN ELECTROLESS ABU DASAR BATUBARA

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING

Pengaruh Proses Penuaan untuk Meningkatkan Kekerasan Material Komposit Matriks Aluminium

PENGUJIAN AWAL KINERJA TUNGKU PENGECORAN LOGAM ALUMUNIUM MATRIX COMPOSITE DENGAN BAHAN BAKAR GAS LPG

Gugun Gumilar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok. Abstraksi

PENGARUH PARAMETER STIR CASTING TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMUNIUM MATRIX COMPOSITE (AMC)

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

EFEK KOMPOSISI DAN PERLAKUAN SINTERING PADA KOMPOSIT Al/(SiCw+Al 2 O 3 ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KEAUSAN

PENINGKATAN KEKERASAN PERMUKAAN MATERIAL KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM MELALUI PROSES THERMAL SPRAYED COATING

KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK JENDELA KAPAL PRODUK UMKM BERBAHAN BAKU LIMBAH ALUMINIUM

CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN ALUMINIUM A356.0

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

PENGARUH UKURAN NECK RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN CACAT POROSITAS PADA PROSES PENGECORAN ALUMINIUM MENGGUNAKAN CETAKAN PASIR SKRIPSI

PENGARUH PERSENTASE ZEOLIT ALAM TERHADAP SHRINKAGE MATRIK ALUMINA ZEOLIT ALAM KERAMIK KOMPOSIT

ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DISERTASI DOKTOR

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

18.1 Sandwich Panel Honeycomb sandwich

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

Perbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

ADC3 YANG DIBUAT DENGAN PELEBURAN ULANG ALUMINIUM BEKAS SEBAGAI BAHAN PROPELER KAPAL KAYU

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

STRUKTUR MIKRO DAN KEAUSAN BLOK REM KERETA API BERBAHAN AL-SiC BERDASARKAN KOMPOSISI MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN. walaupun harga produk luar jauh lebih mahal dari pada produk lokal. yang menjadi bahan baku utama dari komponen otomotif.

PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

PENGARUH FRAKSI BERAT AL 2 O 3 DAN AL-SI TERHADAP KEKERASAN DAN STUKTUR MIKRO MATERIAL SEPATU REM HASIL PENGECORAN INJEKSI BERTEKANAN (HPDC)

PENGARUH PADUAN SERBUK Fe12% PADA ALUMINIUM TERHADAP POROSITAS DAN STRUKTUR MIKRO DENGAN METODE GRAVITY CASTING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA SHAFT PROPELLER BERBAHAN DASAR Al-Mg-Si

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

Transkripsi:

Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENGARUH PERSENTASE BERAT SERBUK SiC TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT DENGAN MATRIK AlSiTiB YANG DIPERKUAT SERBUK SiC *Sulardjaka, Sri Nugroho, Deri Dagi Wacono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. +62247460059 *E-mail: sulardjaka@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh % berat serbuk SiC terhadap kekerasan dan kekuatan bending material komposit AlSiTiB yang diperkuat dengan serbuk silikon karbida (SiC). Penelitian dilakukan dengan variasi persentase serbuk SiC: 2,5%, 5% dan 7,5 % berat. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode semi solid stir casting. Metode ini dipilih agar terjadi pencampuran antara matrik dengan penguat pada suhu semisolid. Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode Rockwell sedangkan uji bending dilakukan dengan metode four point bending. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin tinggi persentase berat serbuk SiC semakin meningkat kekerasan dan kekuatan bending material komposit. Kata kunci: Aluminium, Metal Matrix Composit, semi solid stir casting, TiB 1. PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak dilakukan penelitian untuk memenuhi kebutuhan manusia yang makin kompleks. Salah satu penelitian yang banyak dikembangkan salah satunya adalah ilmu bahan. Untuk memenuhi tuntutan desain, saat ini banyak diteliti dan dikembangkan material komposit. Material komposit banyak digunakan sebagai material dasar komponen produk otomotif seperti roda gigi, rem cakram dan komponen produk otomotif yang lainnya[1,2]. Material komposit menarik untuk dikaji karena memiliki beberapa sifat keunggulan ditinjau dari sifat mekanik ataupun sifat fisisnya. Material komposit yang sekarang banyak diteliti dan dikembangkan adalah komposit dengan matrik logam aluminium. Sifat mekanis logam aluminium monolitik dapat ditingkatkan dengan proses presipitasi atau dengan menambahkan penguat. Penguat yang ditambahkan dapat berupa serat kontinyu, serat pendek, whisker atau partikulat. Penambahan SiC sampai 15 %, meningkatkan kekerasan komposit Aluminum Metal Matrix Composite (AMMC) dan meningkatkan ketahanan aus. Kekerasan mikro pada daerah yang dekat dengan partikel SiC meningkat hingga mendekati kekerasan SiC [3]. Partikel SiC dapat meningkatkan kekerasan bahan komposit AMMC, peningkatan fraksi volume dari 10 % menjadi 20 % juga meningkatkan kekerasan bahan komposit [4]. Pada pengujian keausan Al 6061 dan Al 6061 yang diperkuat dengan SiC wishker dengan fraksi volume 25 %, penambahan SiCw menyebabkan terbentuknya thin surface layer. Penambahan SiCw dapat meningkatkan ketahanan aus Al 6061 pada temperatur kamar maupun pada lingkungan dengan temperatur sampai dengan 300 o C [5]. Peningkatan fraksi volume dan ukuran partikel SiC menurunkan kekuatan low cycle fatigue komposit AMMC namun peningkatan fraksi volume pada ukuran partikel yang lebih halus dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan low cycle fatigue [6]. Penambahan partikel silikon karbida, dapat meningkatkan ketangguhan bahan aluminium 6063 [7]. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembuatan komposit dengan matrik logam dengan penguat partikulat. Pembuatan MMC dengan penguat serbuk (partikulat) dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu : pengecoran konvensional, stir casting, squeeze casting, powder metallurgy dan pressure infiltration [8]. Pada peneltian ini, akan dilakukan pengembangan komposit Al-Si-TiB/SiCp dilakukan dengan proses stir casting. Metode stir casting dipilih, karena metode ini lebih ekonomis dibandingkan dengan metode yang lain [9]. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik AlSi yang ditambahkan unsur grain refiners TiB pada variasi persentase berat serbuk SiC. Karakteristik bahan komposit yang diteliti adalah densitas, porositas, kekerasan, kekuatan bending dan struktur mikro bahan komposit. 2. METODOLOGI PENELITIAN Bahan alumunium yang telah ditimbang sesuai dengan variasi yang diingikan, kemudian dimasukkan dalam kowi peleburan (tungku elektrik). Temperatur di dalam tungku dikontrol dengan memasang alat termokontrol. Setelah aluminium melebur (temperatur 700 o C master alloy AlTiB dimasukkan ke dalam tungku. Temperatur dapur peleburan kemudian diturunkan ke temperatur semisolid (595 o C) kemudian partikel SiC dimasukkan ke dalam dapur peleburan. Kemudian dilakukan pengadukan, pengaduk digerakkan dengan motor listrik dan diatur kecepatan putarnya pada 400 rpm. Proses pengadukan dilakukan selama 15 menit, kemudian dilakukan penuangan ke cetakan pada suhu tuang berkisar 857 0 C. Proses stir casting secara skematik ditunjukkan pada Gambar 1. Proses ini menghasilkan produk hasil cor AlSiTiB/SiC seperti ditunjukkan pada Gambar 2. 156 ROTASI Vol. 17, No. 3, Juli 2015: 156 161

Gambar 1. Proses stir casting AlSiTiB/SiC. Gambar 2. Spesimen hasil pengecoran. Pengujian bending dilakukan dengan metode four point bending, yang secara skematik ditunjukkan pada Gambar 3. Tegangan bending dapat dihitung sebagai berikut : Gambar 3. Uji four point bending. σ = M.c I σ = F.a 2.d 2 1.b.dᵌ 12 (1) (2) σ = 3. F.a b. d² (3) keterangan: ROTASI Vol. 17, No. 3, Juli 2015: 156 161 157

σ M c I F a L b d : tegangan normal maximum (Mpa) : momen lentur (N.mm) : jarak titik berat spesimen ke permukaan : momen Inersia : beban/ load (N) : selisih jarak L-L 1 (mm) : panjang span/tumpuan bawah (mm) : lebar spesimen (mm) : tebal spesimen (mm) Kekerasan bahan komposit diuji dengan metode kekerasan Rockwell B. Pengujian densitas dilakukan dengan metode Archimedes, densitas teoritis dihitung berdasarkan rule of mixture sesuai dengan persamaan (4). Untuk melihat perbedaan porositas pada bagian yang berbeda dari komposit, pengujian densitas dilakukan pada bagian bawah dan tengah dari produk hasil pengecoran. Porositas bahan komposit dihitung dengan persamaan (5). ρ th = ρ Al. V Al + ρ Si. V Si... (4) keterangan : th : densitas teoritis (gram/cm 3 ) Al : densitas Al (gram/cm 3 ) Si : densitas Si (limbah geothermal) (gram/cm 3 ) V Al : fraksi massa Al (gram) : fraksi massa limbah geothermal (gram) V Si P = D teoritis D aktual D teoritis x 100% (5) keterangan : P : porositas ( % ) D teoritis : densitas teoritis ( gr/cm 3 ) D aktual : densitas aktual ( gr/cm 3 ) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Grafik hubungan densitas dengan berbagai macam variasi % berat SiC Gambar 4 menunjukkan nilai densitas bahan komposit pada variasi % berat SiC: 2,5; 5 dan 7,5. Grafik pada Gambar 4 menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan densitas yang signifikan, seiring dengan meningkatnya variasi % berat SiC dari 2,5% berat ke 7,5 % berat. Hal ini disebabkan perbedaan massa jenis antara logam aluminium dengan serbuk SiC yang kecil serta adanya porositas pada komposit hasil stir casting seperti ditunjukkan ada Gambar 5. 158 ROTASI Vol. 17, No. 3, Juli 2015: 156 161

Gambar 5. Grafik porositas pada berbagai variasi % berat SiC untuk bagian tengah dan bawah hasil pengecoran Grafik porositas yang dihasilkan oleh spesimen berbagai bagian produk hasil cor ditunjukkan pada Gambar 5. Grafik menunjukkan bahwa nilai porositas tertinggi terdapat pada berat SiC 2,5% dan 5% bagian tengah dengan nilai porositas sebesar 4,3%. Porositas pada bagian bawah cenderung lebih rendah dibanding dengan pada bagian tengah. Gambar 6. Grafik hubungan nilai kekerasan pada variasi % berat SiC Hasil pengujian kekerasan komposit ditunjukkan pada Gambar 6. Grafik pada Gambar 6 menunjukkan bahwa perbedaan pengambilan spesimen uji kekerasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekerasan. Kekerasan diseluruh bagian komposit dapat diasumsikan homogen. Nilai tertinggi pada komposit dengan penguat SiC 7,5% berat. Bahan komposit tanpa penguat memiliki nilai kekerasan terkecil sebesar 53,8 HRB. Nilai kekerasan yang semakin meningkat pada seiring banyaknya berat SiC yang diberikan membuktikan bahwa semakin besar persentase berat SiC maka semakin besar pula nilai kekerasannya. ROTASI Vol. 17, No. 3, Juli 2015: 156 161 159

Gambar 7. Grafik kekuatan bending pada berbagai variasi % berat SiC Gambar 7 menunjukkan kekuatan bending maksimal yang dicapai oleh komposit AlSiTiB-SiC. Grafik tersebut menunjukkan bahwa kekuatan bending mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan berat SiC. Kekuatan bending terbesar terdapat pada persentase berat variasi SiC 7,5% dengan rata-rata sebesar 622,5 MPa. Dan kekuatan bending terkecil terdapat pada persentase berat SiC 2,5% dengan rata-rata sebesar 497 MPa. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak SiC yang diberikan akan semakin besar pula kekuatan bendingnya. a b c d Gambar 8. a) Hasil mikrografi SiC 0% perbesaran 200x, b) Hasil mikrografi SiC 2,5% perbesaran 200x, c) Hasil mikrografi 5% perbesaran 200x, d) Hasil mikrografi SiC 7,5% perbesaran 200x. a b Gambar 9. a) Hasil uji mikrografi AlSi tanpa menggunakan AlTiB dan SiC 0% perbesaran 200x b) Hasil uji mikrografi AlSi dengan menggunakan AlTiB perbesaran 200x. 160 ROTASI Vol. 17, No. 3, Juli 2015: 156 161

Sruktur mikro komposit AlSiTiB/SiC dengan variasi % berat SiC ditunjukkan pada Gambar 8. Terlihat jelas banyaknya jumlah SiC yang bertambah sesuai dengan naiknya persentase berat SiC yang digunakan dan SiC dapat tersebar secara merata sehingga perbedaan nilai kekerasan dan densitas pada setiap daerah pengujian tidak berbeda secara signifikan. Struktur mikro pada Gambar 9a) dan 9b) menunjukkan perbedaan besar butir yang terdapat pada AlSi tanpa AlTiB dan AlSi yang ditambahkan TiB. Besar butir pada Gambar 9a) terlihat besar dibandingkan pada Gambar 9b), hal ini disebabkan oleh fungsi TiB sebagai penghalus butir (grain refinement). 4. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : a. Hasil pengujian densitas dan perhitungan porositas pada komposit aluminium yang diperkuat SiC menunjukkan nilai porositas tertinggi terdapat pada berat SiC 2,5% dan 5% bagian tengah dengan nilai porositas sebesar 4,3%. Tidak ditemukan perbedaan signifikan yang menunjukkan bahwa SiC tersebar secara merata. b. Hasil uji kekerasan pada komposit aluminium yang diperkuat SiC menunjukkan bahwa nilai kekerasan tertinggi pada komposit dengan penguat SiC 7,5% berat sebesar 64,8 HRB. Nilai terkecil ditunjukkan pada variasi berat SiC 0% sebesar 53,8 HRB. Dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan yang semakin meningkat seiring semakin banyaknya % berat SiC. c. Hasil uji bending pada komposit aluminium yang diperkuat SiC menunjukkan kekuatan bending terbesar terdapat pada persentase berat variasi SiC 7,5% dengan rata-rata sebesar 622,5 MPa. Dan kekuatan bending terkecil terdapat pada persentase berat SiC 2,5% dengan rata-rata sebesar 497 MPa. d. Hasil mikrografi membuktikan bahwa terjadinya grain refinement yang disebabkan oleh penambahan TiB untuk matrik komposit. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditlitabmas Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mendanai kegiatan penelitian ini melalui skim dana penelitian Hibah Tim Pascasarjana tahun 2014 melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA )Universitas Diponegoro Nomor DIPA 023.04.02.189185/2014 tanggal 05 Desember 2013. 6. Daftar Pustaka [1]. Zainuri, M., (2007), Peningkatan Wettability Partikel Komposit Isotropik Al/SiC Dengan Pelapisan Elektroles Metal Oksida Pada Partikel Penguat SiC, Seminar Fisika dan Aplikasinya 2007, Fisika FMIPA ITS, Surabaya. [2]. Pawar, P.B., Abhay, A., Utpat, 2014, Development of Aluminium Based Silicon Carbide Particulate Metal Matrix Composite for Spur Gear, Procedia Materials Science 6, pp : 1150 1156. [3]. Ramachandra, M., dan Radhakrishna, K., 2004, Study of Abrasive Wear Behaviour Al-Si (12%)-SiC Metal Matrix Composite Synthesised Using Vortex Method, International of Symposiumof Research Students on Material Science and Engineering, Chenai India, 20 22 Desember 2004. [4]. Tekmen, C., dan Cocen, U., 2003, The Effect of Si and Mg on Age Hardening Behavior of Al SiCp Composite, Journal of Composite Materials, Vol. 37 (20), pp : 1791 1801. [5]. Ahn, J.J. dan Ochiai, 2002, The Effect of Wear Environment Temperatureon The Wear Behavior and Friction Coefficient of SiCw/Al Composite, Journal of Composite Materials, Vol. 37 (12), pp : 1083 1093. [6]. Uygur, I., dan Kulekci, M.K., 2002, Low Cycle Fatigue Properties of 2124 SiCp Al Alloy Composites, Turkish J Eng. Env. Sci. (26), pp : 265 274. [7]. Alaneme, K.K dan Aluko, A.O, 2012, Fracture toughness (K1C ) and tensile properties of as-cast and agehardened aluminium (6063) silicon carbide particulate composites, Scientia Iranica A 19 (4), pp : 992 996 [8]. Chawla, N., dan Chawla, K.K, 2006, Metal Matrix Composites, Springer, New York [9]. Ahmad., Z., 2001, Mechanical Behavior and Fabrication Characteristics of Aluminum Metal Matrix Composite Alloys, Journal of Reinforced Plastics and Composites, Vol. 20(11), pp : 921 944. ROTASI Vol. 17, No. 3, Juli 2015: 156 161 161