ZOL6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI NASIONAL BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK Skema sertifikasi Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah skema sertifikasi Kualifikasi Nasinal yang disusun mengacu kepada standar kompetensi keria yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Ke{a dan Transmigrasi Nomor Kep. l7()lmenilvna[7 tentang Penetapan SKKNI sektor Listrik Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang lnstalasi Pemanfaatan Tenaga Lisffik. Skema sertifikasi Kualifikasi Nasional Bidang lnstalasi Pemanfaatan Tenaga Listik ini dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk menjawab permintaanlkebutuhan SDIII lndustri di bidang lnstalasi pemanfaatan Tenaga Listrik yang digunakan dalam memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kuia di bidang lnstalasi pemanfaatan Tenaga Listrik dan sebagai acuan bagi LSP-Pi SMK dan asesor kompetensi dalam melakukan eertifikasi
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL TEKNISI INSTATASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI NASIONAL BIDANG INSTALASI PEMANF'AATAN TENAGA LISTRIK Disahkan di Jakarta Pada tanggal 9 Februan 2016 Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PU dan PR Sumarna F. Abdurrahman \> Ketraffirotfesi ( BNSP ) a: Hamid Muhammad Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA PE1\GANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya dokumen Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam mengembangkan skema sertifikasi LSP-P1 SMK Paket Keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Skema Sertifikasi ini disusun berdasarkan Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4IBNSP.VII 2AL4 tentang Pedoman Pengembangan Skema Sertifi kasi Kompetensi. Skema ini dikembangkan berdasarkan kemasan Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor... tentang penetapan Sertifikat Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Skema Sertifikasi ini menjadi pedoman bagi LSP-PI SMK keahlian Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dalam rangka pelaksanaan sertifikasi bagi peserta didik SMK. Dengan skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ini diharapkan lulusan SMK Bidang Keahlian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bersertifikat kompetensi dan diakui kompetensinya secara nasional maupun internasional
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL TEKNISI INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DAFTAR ISI 1. Latarbelakang 2. Ruang lingkup skema sertifikasi 3. Tujuan sertifikasi 4. Acuan normatif 5. Kemasan /Paket Kompetensi 5.1 Jenis kemasan 5.2 Jenis skema 5.3 Aturan pengemasan 6. Persyaratan dasar pemohon sertifikasi 7. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat 7.1 Hak pemohon 7.2 Kewajiban pemegang sertifi kat 8. Biaya sertifikasi 9. Proses sertifikasi 9. LPersyaratan pendaftaran 9.2.Proses assessmen 9.3.Proses uji kompetensi 9.4.Keputusan Sertifikasi 9. 5.Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 9. 6.Pemeliharaan sertifi kat 9.T.Penggunaan sertifikat 9.8.Banding
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL TEKN ISI I NSTAI.ASI PEMAN FAATAN TENAGA LISTRIK 1. LATARBELAKANG Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluasluasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan seklor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar ke{a atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antara pihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi bahwa melaksanakan pekerjan jasa konstruksi sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi Skema KKNI ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja, yang mengacu kepada SKKNI sektor Listrik Sub Sektor Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Skema sertifikasi bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik Dengan skema sertifikasi Okupasi Nasional ini diharapkan dapat memberi manfaat Iangsung para pemangku kepentingan. Bagi Industri a. Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya. b. Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya. c. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas.
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAT TEKNIS! INSTATASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK Bagi Profesi Bidang Jasa Konstruksi a. Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri tenaga profesi b. Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri c. Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi d. Membantu pengakuan kompetensi lintas seklor dan lintas negara e. Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja Bagi Lembaga Pendidikan dan juga Pelatihan a. Membantu memastikan link and matclt antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri. b. Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat. c. Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi. d. Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik yang dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserta didik selama proses diklat. 2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI Skema Sertifikasi Kompetensi Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Satu, ruang lingkupnya sebagai berikut : 2.1. Bidang : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 2.2. Lingkup Penggunaan : Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAT TEKNISI INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA TISTR!K 3. TUJUAN SERTN'IKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi lulusan SMK Paket Keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik sesuai dengan tuntutan industri, profesi, konsumen/pasar; 3.2. Sebagai acuan bagi LSP dan Asesor dalam rangka pelaksanaan sertifikasi kompetensi; 3.3. Untuk memastikan bahwa proses sertifikasi dilakukan dengan menggunakan standar yang ditetapkan. ACUAN NORMATIF 4.1. Undang-undang Nomor l8 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakeqaan 4.3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4.4. Undang-undangNomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan 4.5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tsntang Tenaga Konstruksi Bangunan Gedung 4.6. Undang undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan 4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi 4.8. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 3l Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifi kasi Nasional Indonesia 4.10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep. 170A4EN/IV12007 tentang Penetapan SKKNI seklor Listrik Sub Seklor Ketenagalistrikan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. 4.11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRTIM/2013 Tentang Persyaratan Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi. 4.12. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSPA/IL/2014 Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAT TEKNISI INSTATASI PEMANFAATAN TENAGA TISTRIK 5. KEMASAN/ PAKET KOMPETENSI LEVEL II Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah sebagai berikut : 5.1. Jenis Kemasan : OKLIPASI NASIONAL 5.2. Nama Skema : Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Fasa Satu 5.3. Rincian Unit Kompetensi NO KODE TINIT JUI}UL UJIT 1. INA 5211.222.18.01.07 Menerapkan UUJK dan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Keria. ) 2. KTL.IK02.t 18.01 Memasang Instalasi Listrik Bangunan Sederhana ( Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah ) 1 KTL.rK02.116.01 Memasang Lampu Tanda (Lampu Lalu lintas, Paoan Reklame. Lampu Kabu0 4. KTL.rKO2.117.01 Memasang Lampu Penerangan Jalan Umum (Pru) 5. KTL. rk02.101.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah) 6. KTL.IK02.108.01 Memasang Sistem Pembumian 7. KTL.IK02.2t9.0t Memasang Instalasi Listrik Bangunan Gedung ( Kampus, Perkantoran, Hotel Apartemen, Pasar Swalavan. Gedung Olah Rasa) 8. KTL.rK02.220.01 Memasang Instalasi Listrik Bangunan Industri Kecil densan Dava sampai densan 197 KVA 9. KTL.rK02.221.01 Memasang Instalasi Listrik Bangunan Industri Menengah 10. KTL.rK02.222.02 Memasang Instalasi Listrik Bangunan Industri Besar 11 KTL.rKO2.224.02 Memasang Instalasi Listrik Bangunan Rumah Sakit 12. KTL.rK02.102.01 Merakit dan Memasang PFIB Penerangan Bangunan Gedung ( Kampus, Perkantoran,Hotel, Aoartemen" Pasar Swalavan. Gedune Olahraea 13. KTL. IK02 103.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Banzunan Industri Kecil 14. KTL.I K02.104.01 Merakit Dan Memasang PF{B Penerangan Bangunan Menengah 15. KTL.IK02.105.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Bangunan tndustri Besar 16. KTL.IK02.107.01 Merakit Dan Memasang PHB Penerangan Bangunan Rumah Sakit 17. KTL.IK02.108.01 Memasang Sistem Pembumian 18. KTL.rK02.226.At Memasang Instalasi Listrik Air Conditioning
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL TEKNISI INSTAIASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK 19. KTL.IK02.227.01 Memasang Instalasi Listrik Lift, Escalator dan Conveyor 20. KTL.rK02.228.01 Memasang Instalasi Listrik Kolam Renang 21. KTL.IK02.1r0.01 Memasang PIIB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotorllimbah) 22. KTL.IK02.111.01 Memasang PHB Air Conditioning 23. KTL.IKO2.ID.AI Memasang Pf{3 Lift, E s calator Dan Conveyor 24. KTL.rK02.013.01 Memasang PFIB Pencahayaan Kolam Renang 25. KTL.IK02.109.01 Memasans PHB Utama Dan PFIB Cabang 26. KTL.IK02.n2.Al Memasang Instalasi DC Power 27. KTL.IKO2.229.01 Memasang Instalasi PLC 28. KTL.IO02.214.01 Mengoperasikan Programable Logic Control (PLC) 29. KTL.1102.229.01 Mensinspeksi Instalasi PLC 30. KTL.rH02.2n.At Memelihara dan Memperbaiki Programable Logic Control (PLC). 3t. KTL.rK02.108.01 Memasang Sistem Pembumian 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIF'IKASI 6.1. Pemohon terdaftar sebagai peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bersangkutan 6.2. Pemohon telah memperoleh materi pembelajaran berkaitan dengan unit-unit kompetensi yang tercantum dalam paket unit kompetensi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 6.3. Setiap unit kompetensi harus mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 6.4. Pemohon memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah atas usulan Ketua Keahlian lnstalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1.Hak Pemohon 7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi 7.1.2. Memperoleh penjelasan tentang tata cara proses sertifikasi sesuai dengan rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi buktrbukti yang dimiliki pemohon
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAT TEKN I SI! N STAI..ASI PEMAN FAATAN TENAGA TISTR! K 7.1.3. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi 7.1.4. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional 7.1.5. Memperoleh hak peninjauan kembali atau banding terhadap keputusan baik dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan status rekomendasi yang mereka harapkan 7.1.6. Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi jika diminta 7.1.7. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten 7.1.8. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai pada bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 7.2.1. Melaksanakan keprofesian di bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguhsungguh dan konsekuen 7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan 7.2.4. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifi.kat kompetensi 7.2.5. Bersedia dan menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung j awabkan 7.2.6. Membayar biaya sertifikasi 8. BIAYA SERTTFIKASI 8.1. Struklur biaya pemohon sertifikasi mencakup biaya Asesmen, dan administrasi 8.2. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAI TEKNISI INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK 9. PROSES SERTIFIKASI 9. 1. Persyaratan Pendaftaran 9.1.1. Pemohon telah memahami proses Asesmen atau uji kompetensi sesuai dengan skema yang telah ditetapkan oleh LSP-P1 SMK 9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (APL 0l) dan mengisi formulir ossessment mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung antara lain: a. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar b. Laporan hasil belajar (rapor) dan atau sertifikat/surat keterangan lainnya yang sah c. Dokumen skill passporr (ika ada ) d. Rekomendasi dari Ketua Program Studi diketahui oleh Kepala Sekolah 9.1.3. LSP Pl SMK menelaah kelengkapan berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi 9.2. Proses Asesmen 9.2.1. Asesmen Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik direncanakan dan disusun dengan carayang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi 9.2.2. Pelaksanan Asesmen untuk skema Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ini dapat dilakukan dengan cara dicicil per unit kompetensi atau secara paket sejumlah unit kompetensi yang dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan hasilnya dicatatkan pada buku skill passport 9.2.3. LSP Pl SMK menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen 9.2.4. Asesor rnemilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL TEKN I SI I N STAI.ASI PEMAN FAATAN TENAGA LI STRI K 9.2.5. Asesor menjelaskan, membehas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi 9.2.6. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung dan dokumen skill passport (jika ada) yang disampaikan pada larnpiran dokumen Asesmen Mandiri APL -02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukli yang diperlukan 9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi 9.3. Proses Uji Kompetensi 9.3.1. Uji kompetensi Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek, tertulis, lisan, pengamatan, wawancara atau cara lain yang handal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi; 9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi yang ditetapkan; 9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Teknisi Instalasi listrik Penerangan dan Daya Fasa Satu diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar; 9.3.4. Proses uji kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan; 9.3.5. Bukli yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis, lisan, wawancara dan lainnya, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti 9.3.6. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukli direkomendasikan "Kompeten" dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Belum Kompeten 9.4. Keputusan Sertifikasi 9.4.1. LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor selama proses sertifikasi mencukupi untuk : a. Mengambil keputusan sertifikasi;
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAT TEKNISI INSTATASI PEMANFAATAN TENAGA TISTRIK b. Melakukan penelusuran apabila terjadi banding 9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh komite teknis yang ditetapkan oleh ketua LSP-PI berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalui proses sertifikasi; 9.4.3. Personil yang terlibat dalam membuat keputusan sertifikasi memiliki kompetensi Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dan berpengalaman dalam proses sertifikasi untuk Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 9.4.4. Sertifikat kompetensi berlaku selama tiga tahun, terhitung sejak diterbitkan 9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika seorang pemegang sertifikat kompetensi terbukti menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki dan dapat merugikan LSP 9.6. Pemeliharaan Sertifikasi Untuk memelihara kompetensi, LSP melakukan surveilan kepada pemegang sertifikat kompetensi, yang dapat mencakupi salah satu : a. Evaluasi rekaman kegiatan minimal sekali dalam setahun b. Evaluasi asesi (sampling) c. Witness (bila diperlukan 9.7. Penggunaan Sertifikat Pemegang sertifikat Kualifikasi Nasional Bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik harus menandatangani persetujuan untuk : 9.7.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi 9.7.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI NASIONAL TEKNISI INSTAIASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK 9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP Pl SMK dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Pl SMK dianggap dapat menyesatkanatautidak sah 9.7.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Pl SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP Pl SMK yang menerbitkannya 9.8. Banding Peserta Sertifikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas keputusan yang diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi form banding