Strategi Manajemen Krisis Public Relations PDAM Tirta Wening Kota Bandung Strategy of Management Crisis of Public Relations PDAM Tirta Wening Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Manajemen Krisis Bandung Timur Plaza

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

Pengelolaan Event Kampus oleh Humas Unisba (Studi Kasus Mengenai Pengelolaan Acara Resmi dalam 1 Tahun Terakhir oleh Humas Universitas Islam Bandung)

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

Hubungan Kegiatan Employee Relations Pertamina Cilacapdengan Motivasi Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perkembangan era globalisasi persaingan serta perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik. kesimpulan seperti berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Strategi Customer Mix Pikiran Rakyat dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Strategy of Pikiran Rakyat s Customer Mix in Improving Corporate Image

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

Hubungan antara Kegiatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja The Relationship between Activities Employee Relations with Satisfaction Work

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

Manajemen Isu dan Manajemen Krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk bertahan hidup. Begitu juga dengan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

STRATEGI RUMAH BACA TERATAI UNTUK MEMBENTUK CITRA POSITIF MASYARAKAT DADAPSARI KELURAHAN SANGKRAH KOTA SURAKARTA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

BAB I PENDAHULUAN. mampu menerima dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public

Strategi Pengelolaan Informasi Publik pada Website ppid.bandung.go.id Strategy Management of Public Information on the Website ppid.bandung.go.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan pabrik baru. Tanggal 16 Juni 2014, PT Semen Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP PT. TUNGGUL SAKTI SEMARANG SUMMARY TUGAS AKHIR. Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. strategi untuk mempertahankan citra perusahaan sehingga konsumen akan loyal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun sifat penelitian yang digunakan oleh penulis adalah bersifat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB I PENDAHULUAN. Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. maka akan mempengaruhi terhadap produk atau service, yaitu dengan meningkatnya

Optimalisasi Penggunaan Layanan Komunikasi 147 Oleh Pelanggan Indihome Optimization of Communications Service Care 147 by Customer Indihome

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

Kajian Hubungan Antara Event Pacarun Dengan Brand Awareness Honda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

PENDAHULUAN. jawabkan tersendiri. Pasal 2 Undang-undang Nomor 5 tahun 1962 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan kepercayaan, goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau

Profil Sarjana Humas. Edited by: Sumartono S.Sos., MSi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan

Transkripsi:

Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Strategi Manajemen Krisis Public Relations PDAM Tirta Wening Kota Bandung Strategy of Management Crisis of Public Relations PDAM Tirta Wening Bandung 1 Nadya Maulidina, 2 Husen Fahmi 1,2 Prodi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 nadyamaulidina24@yahoo.com., 2 husen.fahmi@yahoo.com Abstract. The research heads for knowing the cause of water crisis, and how strategy of management crisis of public relations PDAM Tirtawening Bandung in confronting it. The research explains the obstructions and supports fronted by PDAM Tirta Wening Bandung and the steps done by PDAM Tirta Wening Bandung in confronting the crisis of the company. The research uses qualitative research method passing through approaching case study. Using interview, documentation, divining manual study and internet as data accumulation technique, which supporting the research and relating to the research. Subject in the research is Humas PDAM Tirta Wening Bandung as source of primer data. In the research the steps carried out by PDAM Tirta Wening Bandung are the carried out-efforts in order to contend the crisis. Supporting theories in the research are cause factor of crisis, relation management theory, and strategy of management crisis. Based on the result of the research found that the cause factor of the crisis is dry season. The internal obstructions and supports come from materials, devices, and employees. Then the external obstructions and supports come from devices, societies, and organizations. The steps in strategy of management crisis carried out by PDAM Tirta Wening Bandung are range research, coordination then realization of the program and last is evaluation as reference for carrying some actions out later. Keyword : public relations, crisis, management crisis Abstrak. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya krisis air, serta bagaimana strategi manajemen krisis Public Relations PDAM Tirta Wening Kota Bandung dalam menghadapi krisis air mengenai informasi krisis air. Penelitian ini menjelaskan hambatan dan dukungan yang dihadapi oleh PDAM Tirta Wening kota Bandung serta tahapan apa saja yang di lakukan PDAM Tirta Wening kota Bandung dalam menghadapi krisis yang melanda perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Menggunakan wawancara, studi litelatur, dokumentasi serta internet. Sebagai teknik pengumpulan data, yang mendukung penelitian serta berhubungan dengan penelitian. Subjek dalam penelitian ini merupakan Humas PDAM Tirta Wening Kota Bandung yang menjadi sumber data primer. Dalam penelitian ini tahapan yang dilakukan PDAM Tirta Wening Kota Bandung merupakan upaya yang dilakukan agar krisis yang terjadi bisa teratasi. Teori pendukung dalam penelitian ini adalah faktor penyebab krisis, teori manajemen hubungan serta strategi manajemen krisis. Berdasarkan penelitian, hasil yang ditemukan faktor terjadinya krisis karena musim kemarau yang melanda. Hambatan serta dukungan internal berasal dari bahan, alat, serta karyawan. Adapun hambatan dan dukungan pihak eksternal adalah alat, masyarakat dan organisasi. Tahapan dalam strategi manajemen krisis yang dilakukan PDAM Tirta Wening kota Bandung yaitu : Riset lapangan, kordinasi, selanjutnya pelaksanaan program dan terakhir adalah evaluasi sebagai acuan untuk tindakan yang dilakukan kedepannya. Kata Kunci : Public Relations, Krisis, Manajemen Krisis 631

632 Nadya Maulidina, et al. A. Pendahuluan PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum adalah perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat - aparat eksekutif maupun legislatif daerah. PDAM memberikan pelayanan dan kemanfaatan umum kepada seluruh masyarakat melalui pelayanan air minum dan air limbah yang berwawasan lingkungan. PDAM Tirta Wening kota Bandung yang mengalami krisis air di akbibatkan kemarau panjang membuat pemasokan air menjadi sulit, pada masa krisis kronis yang merupakan krisis yang lama dan membutuhkan pemulihan citra bagi perusahaan atau instansi, cara menangani krisis tersebut dengan menghentikan dampak negatif dari permasalahan serta membangun citra positif bagi PDAM agar kepercayaan publik dapat kembali. Dengan membuat strategi berupa tahapan yang akan dilakukan kedepannya agar krisis segera terselesaikan dan berdampak positif bagi PDAM.Strategi manajemen krisis perlu dilakukan karena pada perusahaan yang mengalami krisis seperti ini, akan berakibat negatif terhadap aspek aspek yang mempengaruhi perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. Bagaimana strategi manajemen krisis Public Relations di PDAM Tirta Wening kota Bandung?. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb. 1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya krisis PDAM Tirta Wening kota Bandung. 2. Untuk mengetahui hambatan dan dukungan yang dihadapi PDAM Tirta Wening kota Bandung dalam pelaksanaan manajemen krisis. 3. Untuk mengetahui tahapan dalam strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh PDAM Tirta Wening kota Bandung. B. Landasan Teori Krisis adalah masa gawat atau saat genting, dimana situasi tersebut dapat merupakan titik balik atau sebaliknya. Oleh karena itu massa krisis adalah momenmomen tertentu. Apabila krisis ditangani dengan baik dan tetap waktu, momen mengarah pada situasi membaik, dan sebaliknya apabila tidak segera ditangani, krisis mengarah kepada situasi memburuk, bahkan dapat berakibat fatal. (dalam Ardianto dan Soemirat, 2002:181 Public Relations mempunyai peranan penting dalam menangani masa krisis, mengingat masa krisis dapat berdampak negatif terhadap citra perusahaan, sehingga dapat dikatakan Public Relations merupakan fungsi menajemen yang strategis. (Ardianto dan Soemirat, 2002: 185). Krisis dapat terjadi karena banyak faktor. Sekali lagi Firman Nova (2011 : 75 80) menjelaskan mengenai sembilan jenis penyebab krisis. 1. Krisis karena bencana alam Tipe paling dari krisis adalah yang disebabkan bencana alam. Bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir dan kebakaran dapat terjadi di lingkungan sekitar kita dan manusia selalu tak berdaya menghadapinya. 2. Krisis karena kecelakaan industri Krisis karena kecelakaan industri cukup bervariasi,mulai dari mesin yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kebakaran, hingga kecelakaan kerja. Jika krisis ini terjadi, maka perusahaan harus memberikan perhatian secara penuh dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Strategi Manajemen Krisis Public Relations PDAM Tirta Wening kota Bandung 633 3. Krisis karena produk yang kurang sempurna Dalam bisnis perusahaan menghasilkan produk yang terdiri dari barang (goods) dan jasa (service). Barang dan jasa juga memiliki potensi krisis. Hal ini mungkin saja terjadi karena produk yang dihasilkan cacat (defect) atau kurang sempurna, walaupun perusahaan telah melakukan riset dan teknik pengembangan produk sebelumnya. 4. Krisis karena persepsi publk Saat krisis ini terjadi, perusahaan yang mengalaminya mungkin saja akan menjumpai krisis yang lain karena krisis yang terjadi sebelumnya tidak teratasi dengan baik. 5. Krisis karena hubungan kerja yang buruk Hubungan kerja yang buruk antara pekerja dan perusahaan dapat menjurus pada krisis besar. Krisis ini dapat mengarah pada kondisi yang tidak terkendali yang serius dalam operasional perusahaan. 6. Krisis karena kesalahan strategi bisnis Penyebab utama dari krisis ini adalah perencanaan atau implementasi strategi bisnis yang keliru atau tidak tepat, yang dilakukan oleh manejemen. Krisis jenis ini biasanya tidak dapat diprediksi sebelumnya. 7. Krisis karena terkait masalah kriminal Krisis jenis ini merupakan ancaman besar untuk beberapa industri, seperti pariwisata, perbankan, dan penerbangan. 8. Krisis karena pergantian manajemen Kadang kadang perubahan dalam organisasi dianggap sebagai suatu krisis. Beberapa perusahaan menempatkan CEO mereka sebagai figur penting yang tidak tergantikan sehingga kepergiannya betul betul menimbulkan krisis. 9. Krisis karena persaingan bisinis Krisis ini menjadi semakin sering terjadi karena ketatnya persaingan bisnis. Strategi manajemen krisis merupakan langkah yang direncanakan dan dilakukan bersama dalam mengatasi krisis dalam perusahaan atau instansi yang dilakukan oleh PRO. Hal ini dilakukan agar krisis yang melanda perusahaan atau instansi dapat terselesaikan dengan mendapatkan hasil yang maksimal. Manajemen krisis dalam kehumasan menurut Ruslan adalah : Strategi PR dalam membentuk manajemen khusus menghadapi krisis yang berlangsung dengan suatu tindakan perencanaan yang telah dipersiapkan untuk mencegah meluasnya dampak negatif yang ditimbul dari suatu peristiwa krisis. Di samping itu membuka saluran informasi atau timbal balik serta tetap menjaga hubungan yang baik dengan kalangan instansi terkait, khususnya pihak pers atau media massa dengan tetap mempertahankan kepercayaan publik serta citra baik bagi lembaga atau perusahaan atau produk yang diwakilinya. (Rosady Ruslan, 1995:102). Pada saat krisis melanda perusahaan atau organisasi, sebagai tindakan korektif ada beberapa langkah atau kiat meneliti yang terdiri atas beberapa tahap penaggulangan krisis menurut Rosady Ruslan (1995:103), yaitu : 1. Mengidentifikasi krisis 2. Menganalisis krisis 3. Mengatasi krisis 4. Mengevaluasi krisis Hubungan Masyarakat, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

634 Nadya Maulidina, et al. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Metode penelitian kualitatif merupakan metodologi penelitian yang tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik. Pembicaraan yang sebenarnya, isyarat dan tindakan sosial lainnya adalah bahan mentah untuk analisis kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas kualitas data yang didapatkan, alih alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kualitatif. (Mulyana, 2006:15 0). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus Studi kasus, menggunakan teknik wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi dan internet sebagai teknik pengumpulan data. Dalam pelaksanaan manajemen krisis berikut adalah hasil penelitian mengenai strategi manajemen krisis yang terjadi di PDAM Tirta Wening kota Bandung. Hasil dari penelitian terlihat bahwa krisis terjadi karena bahwa penyebab terjadinya krisis yang ditemukan oleh peneliti adalah faktor bencana yaitu kekeringan yang melanda, musim kemarau panjang pengelolaan air sulit untuk dilakukan, selain itu pemakaian pelanggan diluar kapasitas menjadi faktor lainnya yang membuat persediaan air semakin terbatas. Selain itu pembangunan perumahan menjadi faktor dimana pada pembangunan menjadikan lahan menjadi sulit dalam menyerap air, maka banyak lahan yang sudah sulit memyerap air kedalam tanah. Faktor selanjutnya karena adanya pengalihan cara berococok tanam dari masyarakat beralihnya menanam tanaman lunak di bandingkan tanaman keras, hal tersebut mengakibatkan susahnya air menyerap ke dalam tanah dan persediaan air pun makin sulit di peroleh. Dalam pelaksanaan manajemen krisis selalu faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanananya, berikut merupakan faktor penghambat yang tejadi : Internal : 1. Kemampuan petugas dalam menyampaikan informasi terbatas (karyawan) 2. Kurangnya persediaan air (bahan) 3. Terbatasnya instalasi air dengan wilayah yang terkena krisis (alat) Eksternal : 1. Kurangnya pemeliharaan lingkungan di hulu air (masyarakat) 2. Kendala transportasi dan waktu (alat & waktu) 3. Pemahaman masyarakat tentang krisis masih kurang Selain faktor penghambat, terdapat juga faktor pendukung dalam pelaksanaan manajemen krisis, adalah sebagai berikut : Internal : 1. Kordinasi antar bagian lancar (karyawan) 2. Dukungan bagian terkait hubungan langganan, bagian distribusi (karyawan) Eksternal : 1. RT /RW setempat (masyarakat) 2. LSM lingkungan hidup (organisasi) Berikut tahapan yang dilakukan PDAM Tirta Wening kota Bandung dalam menentukan strategi manajemen krisis adalah : 1. Riset lapangan Tahap ini merupakan tahap awal dalam mengidentifikasi ada yang terjadi, riset dilakukan agar tim mengetahui apa yang terjadi. Seperti yang di lakukan PDAM adalah dengan datang ke lapangan, untuk melihat bagaimana keadaan sungai, bagamana keadaan instalasi air, dan hal yang berhubungan dengan penampungan. Maka dari sini bisa ditemukan bukan hanya bencana alam yang mengakibatan krisis terjadi akan tetapi banyak faktor lainnya. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Strategi Manajemen Krisis Public Relations PDAM Tirta Wening kota Bandung 635 2. Kordinasi Tahap kedua adalah degan melakukan kordinasi antara bagian. Hal tersebut merupakan langah yang dilakukan PDAM setelah menemukan keadaan nyata pada lapangan. 3. Pelaksanaan Program Tahap ini merupakan tahap ketiga yang merupakan apa saja yang akan dilakukan, yang sebelumnya telah di kordinasikan. Dalam melaksanakan strategi manajemen krisis, ada beberapa langkah yang PDAM lakukan dalam penanganan krisis. a. Sosialisasi langsung b. Penyebaran Informasi c. Pemberian Bantuan 4. Evaluasi Tahapan strategi berikutnya evaluasi, dari berbagai strategi yang ditetapkan selalu ada evalusi dari berbagai bidang bagaimana mereka memaksimalkan program yang dilakukan, apakah perlu ada yang di hilangkan atau pun ditambah, strategi tersebut selalu berubah di tiap tahunnya tergantung dari seberapa parah krisis yang menimpa perusahaan. Berikut model tahapan strategi manajemen krisis PDAM Tirta Wening kota Bandung : Tahapan Strategi Manajemen Krisis Public Relations PDAM Tirta Wening kota Bandung Riset Lapangan Kordinasi Pelaksanaan Program Evaluasi D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Krisis air yang terjadi merupakan akibat dari kekeringan yang melanda. Bukan hanya faktor bencana alam akan tetapi faktor yang di sebabkan oleh manusia merupakan faktor lainnya yang mengakibatkan krisis terjadi. Faktor lainnya merupakan pemakaian air diluar kapasitas, pembangunan bangunan, dan pengalihan cara bercocok tanam. Hal tersebut mengakibatkan krisis semakin parah, keadaan seperti ini mengakibatkan respon yang kurang baik dari pelanggan, dan kepercayaan pelanggan menurun. 2. Hambatan dan dukungan yang dihadapi PR PDAM Tirta Wening kota Bandung dalam pelaksanaan manajemen krisis adanya hambatan dan dukungan. Hambatan internal berasal dari karyawan dalam penyampaian informasi, dari bahan yaitu persediaan air terbatas dan alat yang kurang, begitu dengan dukungan dari internal yaitu kurangnya pemeliharaan lingkurang oleh masyarakat, kendala transportasi dan waktu serta pemahaman masyarakat tentang krisis masih kurang. Hubungan Masyarakat, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

636 Nadya Maulidina, et al. Selain hambatan adapun dukungan internal yaitu kordinasi antar bagian lancar, serta adanya bantuan dari karyawan bagian lain. 3. Tahapan dalam strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh PDAM Tirta Wening kota Bandung antara lain dengan: 1) Riset lapangan, tahap awal dalam mengidentifikasi ada yang terjadi, 2) Kordinasi, tahap kedua adalah dengan melakukan kordinasi antara bagian, 3) Pelaksanaan Program, tahap ini merupakan tahap ketiga yang akan dilakukan pada pelaksanaan manajemen krisis, 4) Evaluasi, selalu ada evalusi untuk memaksimalkan program yang dilakukan di akan datang. E. Saran Hasil penelitian ini memberikan beberapa kelengkapan dalam beberapa rekomendasi atau saran-saran yaitu : Saran Teoritis : 1. Peneliti berharap krisis air yang terjadi dapat teratasi dengan terus menjaga lingkungan sekitar, baik dari masyarakat, pengelola maupun pemerintah. Dapat membuat program dimana air dapat tersimpan dengan baik agar dapat menjaga kelestarian air sehingga di masa yang akan datang walaupun bencana kekringan melanda, aka nada persediaan air yang cukup bagi masyarakat. Hal tersebut akan berdampak baik agar krisis tidak semakin parah, keadaan seperti ini akan membantu masyarakat di masa akan datang. 2. Peneliti berharap menjadikan hambatan dan dukungan yang dihadapi PR PDAM Tirta Wening kota Bandung dalam pelaksanaan manajemen krisis dapat membuat karyawan menjadi lebih aktual dan faktual dalam penyampaian informasi, dari bahan yaitu persediaan air terbatas dan alat yang kurang pun bisa di perbanyak agar menunjang kegiatan dalam mengatasi krisis yang melanda. Begitu pula dengan dukungan dari internal dan ekternal agar terus dapat membantu PDAM Tirta Wening kota Bandung agar krisis yang selalu terjadi di setiap tahun bisa terus teratasi dengan optimal. 3. Peneliti berharap tahapan dalam strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh PDAM Tirta Wening kota Bandung dapat terus diperbaharui sesuai dengan krisis yang melanda perusahaan, dan juga dengan mengevaluasi kegiatan agar mendapatkan tahapan yang lebih baik lagi, dan program yang ditentukan dapat sesuai dengan dan mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan manajemen krisis. Saran Praktis : 1. Bagi perusahaan, diperlukan adanya perencanaan strategi manajemen krisis secara jelas tertulis untuk menjadi pedoman, sehingga apabila perusahaan mengalami krisis dapat dikendalikan dengan mudah. 2. Diperlukan pembukuan atau data yang tersimpan yang berupa dokumentasi mengenai data perusahaan saat mengalami suatu kenaikan atau penurunan bahkan ketika krisis dengan keputusan dan tidakan yang telah dilakukan. 3. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber inspirasi bagi peneliti lain yang membahas masalah yang berkaitan dengan topik yang penulis selesaikan ini, namun sebaiknya mereka mencoba meneliti dengan metode pendekatan yang berbeda seperti dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, etnografi atau yang lain-lainya. Sehingga dapat memberikan sudut pandang yang berbeda. Volume 2, No.2, Tahun 2016

Strategi Manajemen Krisis Public Relations PDAM Tirta Wening kota Bandung 637 Daftar Pustaka Ardianto, Soleh Soemirat. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Cet.Pertama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy, 2006. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relatons Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan Jakarta: Raja Grafindo Persada Robert, K. Yin. 2015. Studi Kasus : Desain dan Metode. Jakarta. PT Raja Grafindo Ruslan Rosady. 1995. Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra. Jakarta. Ghalia Indonesia. Hubungan Masyarakat, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016