BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

PENGARUH INVESTASI, JUMLAH UNIT USAHA, EKSPOR, TINGKAT UPAH, INFLASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECILDI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

KAUSALITAS INVESTASI ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI: Error Correction Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. media perantara. Pada umumnya data sekunder dapat berupa bukti, catatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah di Indonesia, untuk melihat apakah Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENILITIAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

ANALISIS UPAH MINIMUM di JAWA TENGAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Data dan Spesifikasi Model Ekonomi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

f. Luas lahan panen padi (X 5 ) merupakan seluruh areal produktif atau panen tanaman padi di Indonesia dinyatakan dalam satuan ribu Ha.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB V METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode kepustakaan, dimana data - data yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi. terhadap dollar AS, dan Cadangan devisa di Indonesia.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun kuantitatif dan sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

BAB V PEMBAHASAN. harga gula domestic (HGD), PDB perkapita (PDB), dan jumlah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah serta kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal sehingga teknologi yang digunakan menjadi berkembang, disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat pertumbuhan penduduk, dan pengalaman kerja serta pendidikan menambah ketrampilan mereka. Menurut Adam Smith, pertumbuhan penduduk merupakan aspek pertumbuhan ekonomi yang bersifat pasif dalam proses pertumbuhan output, dengan maksud bahwa dalam jangka panjang, berapapun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh proses produksi akan tersedia melalui pertumbuhan penduduk (Boediono, 1992, 13). Peranan pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana dan prasarana, terutama dukungan dana yang memadai. Disinilah investasi 1

mempunyai peran serta yang cukup penting karena sesuai dengan fungsinya sebagai penyokong pembangunan dan pertumbuhan nasional melalui pos penerimaan negara, sedangkan tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi adalah cermin dari kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat bernilai positif dan bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi periode tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan negatif, berarti kegiatan ekonomi periode tersebut mengalami penurunan pertumbuhan. Pada dasarnya kota-kota dibangun dengan tujuan yang sama, yaitu agar dapat berkembang menjadi sebuah tempat tinggal yang nyaman bagi penduduknya serta dapat memberikan peluang kerja yang cukup bagi kebutuhan hidup penghuninya. Akan tetapi dalam perkembangannya, tidak semua kota mencapai tingkat pertumbuhan seperti yang diinginkan. Keterbatasan kualitas dan kuantitas faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, manusia dan modal menyebabkan terjadi perbedaan pada tingkat perkembangan masing-masing kota tersebut. Sebagai daerah otonom, kota Salatiga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Berkembangnya Kota Salatiga yang relatif lebih cepat 2

mengindikasikan bahwa kota ini memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi proses perkembangan kota dan juga mampu memberikan pengaruh terhadap aktivitas yang ada di wilayah sekitar serta dapat dikatakan bahwa Kota Salatiga memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Data Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga tahun 1995-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Tahun Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Tahun 1995-2009 PDRB (Juta Rupiah) Pertumbuhan Laju Pertumbuhan (%) 1995 262.911,34 41.396,31 18,69 1996 302.662,78 39.751,44 15,12 1997 333.381,05 30.718,27 10,15 1998 484.808,98 151.427,93 45,42 1999 507.751,05 22.942,07 4,73 2000 574.788,68 67.037,63 13,20 2001 669.669,01 94.880,33 16,51 2002 735.657,92 65.988,91 9,85 2003 907.795,06 172.137,14 23,40 2004 983.258,05 75.462,99 8,31 2005 1.104.131,85 120.873,80 12,29 2006 1.237.905,22 133.773,37 12,12 2007 1.370.166,62 132.261,40 10,68 2008 1.541.682,44 171.515,82 12,52 2009 1.660.786,91 119.104,47 7,73 Sumber: BPS Salatiga. Pertumbuhan ekonomi kota salatiga dari tahun ke tahun selalu megalami pertumbuhan, walaupun dengan laju pertumbuhan yang tidak teratur. Pada tahun 1998 terjadi laju pertumbuhan yang tertinggi dengan laju 45,42% 3

dan nilai pertumbuhannya 151.427,93 juta rupiah. Kemudian laju pertumbuhan terendah pada tahun 1999 dengan laju 4,73% dan nilai pertumbuhannya 22.942,07 juta rupiah. Untuk rata-rata pertumbuhan ekonomi kota Salatiga dari tahun 1995-2009 dapat diketahui sebesar 14,71 pertahun. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tenaga Kerja dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Tahun 1995-2009. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian, sebagai berikut: 1. Apakah faktor jumlah penduduk, tenaga kerja dan investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga? 2. Faktor mana yang paling berpengaruh anatara jumlah penduduk, tenaga kerja dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh jumlah penduduk, tenaga kerja dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga. 4

2. Untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh antara jumlah penduduk, tenaga kerja dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan kebijakan kependudukan, ketenagakerjaan dan investasi di wilayah Kota Salatiga. 2. Sebagai tambahan informasi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut. 3. Menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga. 4. Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta E. Metoda Penelitian 1. Data dan sumber data Data yang akan digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari publikasi hasil sensus dan survei yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Kota Salatiga. Selain data sekunder dari Badan Pusat Statistik juga dapat diperoleh dengan metode studi pustaka yang bertujuan mendapatkan referensi-referensi serta buku-buku bacaan yang relevan. 5

2. Metoda Analisis Data a. Definisi Operasional Dependen Variabel Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Dinyatakan dalam satuan (Juta Rupiah per tahun). Independen Variabel Jumlah Penduduk Kota Salatiga Dinyatakan dalam satuan (jiwa per tahun). Tenaga Kerja Kota Salatiga Dinyatakan dalam satuan (jiwa per tahun). Investasi Kota Salatiga Dinyatakan dalam satuan (Jutaan Rupiah per tahun). b. Alat Analisis Dalam penelitian ini akan dpergunakan alat analisis. Eagle- Granger Error Correction Model (EG-ECM) Model koreksi kesalahan mampu meliputi banyak variabel dalam menganalisis banyak fenomena ekonomi jangka panjang serta mengkaji konsistensi model empiris dengan teori ekonomi. Dalam penurunan model dinamis Engle Granger Error Correction Model (EG-ECM) dilakukan dengan metode Autoregressive 6

Distributed Lags (ADL) melalui cara memasukkan variabel kelambanan dalam model. Secara umum metode dapat dituliskan dengan cara berikut: (Setyowati, 2004: 147-159). 1. Jangka Panjang PE = β0 + β1 JP + β2 TK + β3 INV + U t... 2. Jangka Pendek Penurunan model jangka pendek didapat dari Δy t = lagged (Δy, Δx) λu t-1 + ε t 0<λ<1 Dimana U t adalah residual regresi kointegrasi dan λ merupakan parameter penyesuaian jangka pendek. Pendekatan ini konsisten dengan Granger Representation Theorem, yaitu jika x t dan y t berkointegrasi, maka residual regresi kointegrasi U t juga akan stasioner. Melakukan estimasi terhadap persamaan Δy t = logged (Δy, Δx) λu t-1 + ε t. Banyaknya lag yang digunakan dalam estimasi jangka pendek ini dapat diketahui dengan metode general to specific yang dikembangkan oleh Hendry atau biasa disebut Hendry s General to Specific Modeling (HGSM). Pada tahap ini estimasi λ dan parameter jangka pendek lainnya dapat diperoleh. Estimasi jangka pendek diperoleh dari persamaan Engle Granger Error Correction Model (EG-ECM) sebagai berikut: (Setyowati, 2004: 147-159). 7

ΔPE = β o + n α ij ΔJP t-1 + n j 0 β ij ΔTK t-1 + n j 0 δ ij ΔINV t-1 + λ ECT Dimana : ECT = U t-1 Dengan melakukan estimasi terhadap persamaan ECM dengan lag yang signifikan, koefisien parameter estimasi jangka pendeknya dapat diketahui. Begitu pula dengan koefisien penyesuaian (speed of adjustment) λ dengan koefisien yang diharapkan bernilai negatif. Nilai λ ini menunjukan besarnya presentase penyerapan tenaga kerja menuju kondisi equilibrium jangka panjang. Melalui two stage procedure EG-ECM tersebut,maka akan diperoleh nilai estimasi jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi hasil persamaan penurunan jangka pendek adalah sebagai berikut : D PE t = β o + β 1 D JP t-1 + β 2 D TK t-1 + β 3 D INV t-1 + β 4 *ECT Dimana : ECT = Residual t-1 PE JP TK = Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga = Jumlah Penduduk Kota Salatiga = Tenaga Kerja Kota Salatiga INV = Investasi Kota Salatiga D/Δ = Selisih 8

c. Uji Akar Unit Uji akar unit merupakan (unit root test) merupakan bagian dari uji stasioneritas karena pada prinsipnya uji tersebut dimaksudkan untuk mengamati apakah koefisien tertentu dari model auto regresif yang ditaksir memilki nilai satu atau tidak (Setyowati, 2007). Pengujiannya maliputi: 1. Dickey-Fuller (DF) test Δ Y t = δu t-1 + u t Δ Y t = β 1 + δu t-1 + u t Δ Y t = β 1 + β 2 t + δu t-1 + u t Dimana : β 1, β 2, dan δ = parameter estimasi u t = white noise error Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai estimasi dan standard error-nya. 2. Augmented Dickey-Fuller test ΔY t = β 1 + β 2 t + δu t-1 + αi p i 1 ΔY t-1 + εt Untuk Pengujian akar unit (unit root test) dengan tingkat yang lebih tinggi, maka dilakukan pengujian ADF. Pengujian ADF melakukan koreksi terhadap terjadinya serial korelasi pada lag yang lebih tinggi. 9

Nilai DF atau ADF yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai kritisnya. Jika nilai DF atau ADF hitungnya lebih besar dibandingkan dengan nilai kritisnya, berarti Ho yang menyatakan bahwa tidak ada akar unit dapat ditolak. Dengan kata lain variabel yang diamati telah stasioner. d. Uji Derajat Integrasi Pada dasarnya uji derajat inegrasi merupakan perluasan dari uji akar unit. 1. Dickey-Fuller (DF) test Δ²Y t = δu t-1 + u t Δ²Y t = β 1 + δu t-1 + u t Δ²Y t = β 1 + β 2 t + δu t-1 + u t Dimana : β 1, β 2, dan δ = parameter estimasi u t = white noise error 2. Augmented Dickey-Fuller test Δ²Y t = β 1 + β 2 t + δu t-1 + αi p i 1 Δ²Y t-1 + εt Prosedur pengujian yang dilakukan sama dengan prosedur pengujian pada uji akar unit. Dalam melakukan pengujian derajat integrasi, nilai DF atau ADF yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai kritisnya, berarti Ho yang menyatakan bahwa variabel diamati tidak 10

terintegrasi pada derajat ke-n dapat ditolak. Dengan kata lain variabel yang diamati stasioner pada derajat ke-n. e. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit dan uji derajat integrasi. Tujuan dilakukannya kointegrasi untuk mengkaji stasioneritas residual regresi kointegrasi. 1. Cointegrating Regression Durbin-Watson (CDRW) Test Mengestimasi model berikut. Y t = α0 + α1 X1t + α2 X2t +... + αn Xnt + ut dimana, Y t = variabel dependen observasi t Xn = variabel independen observasi t ke-n Digunakan untuk mencari nilai CRDW yaitu berdasarkan nilai DW (Durbin-Watson) statistik/ hitung. 2. Dickey-Fuller Test Mengestimasi nilai residu dari hasil regresi pada persamaan tersebut untuk mendapatkan nilai DF uji kointegrasi, yang ditunjukkan oleh nilai hitung koefisien ut-1 pada persamaan ini. ut = α1 U t-1 + εt 3. Augmented Dickey-Fuller test Mengestimasi nilai residu dari hasil regresi pada persamaan untuk mendapatkan nilai ADF uji kointegrasi, yang ditunjukkan oleh 11

nilai t hitung koefisien ut-1 pada persamaan di atas. Dari hasil estimasi nilai CRDW, DF dan ADF statistik diatas, 4. ut = α1 U t-1 + n i 1 α1 + 1 U t-1 + εt Dari hasil estimasi nilai CRDW, DF dan ADF statistik diatas kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya untuk ketiga uji tersebut dalam tabel nilai CRDW, DF dan ADF untuk uji kointegrasi. f. Uji Ekonometri 1. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai gangguan dalam suatu periode berhubungan dengan nilai gangguan periode sebelumnya. Asumsi non-autokorelasi berimplikasi bahwa kovarians ui dan uj sama dengan nol (Setyowati, 2007). Cara mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai DW hitung dengan DW tabel. 2. Uji Homoskedastisitas Homoskedastisitas terjadi jika distribusi probabilitas tetap sama dalam semua observasi x dan varians tetap residual sama untuk semua nilai variabel independen. Penyimpangan terhadap asumsi di atas disebut heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji White (Setyowati, 2007). 3. Uji Non Multikolinearitas 12

Multikolinearitas adalah hubungan eksak linier antar variabel independen. Indikasi terjadinya multikolinearitas adalah bila nilai R² tinggi, nilai t beberapa atau semua variabel independen tidak signifikan, dan nilai F tinggi. g. Uji Statistik 1. Uji t Uji t dilakukan unutk mengetahui berarti tidaknya suatu variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus (Setyowati, 2007). dimana t = βi βi SE (βi) βi βi = parameter yang diestimasi = nilai hipotesis dari βi (Ho : βi = βi ) SE (βi) = simpangan baku βi 2. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara keseluruhan signifikan secara statistik dalam 13

mempengaruhi variabel dependen. Nilai F hitung dirumuskan sebagai berikut. dimana F = R² /(k 1) (1 R 2 )/ (N k) k = jumlah parameter yang diestimasi termasuk konstanta. N = jumlah observasi 3. Uji R² Nilai R² menunjukkan besarnya variasi variabel-variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Nilai R² berkisar antara 0 dan 1. Nilai R² dapat dihitung dengan: R² = Σy ² Σy² dimana y = nilai y estimasi y = nilai y aktual F. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh serta memudahkan dalam pemahaman skripsi ini, maka disusunlah sistematika penulisan dalam penelitian sebagai berikut: 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori berisi teori-teori sebagai hasil dari studi pustaka kemudian digunakan untuk mendekati permasalahan yang akan diteliti. Teori-teori yang didapat akan menjadi landasan bagi penulisan untuk melakukan pembahasan dan pengambilan kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian menguraikan tentang metode analisis yang digunakan dalam penelitian dan data-data yang digunakan berserta sumber data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi semua temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian. Menguraikan tentang deskripsi data penelitian dan penjelasan tentang hasil dan analisis. 15

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 16