PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF MAZE BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD

DEVELOPMENT OF MISTAR EDUCATIVE EDUCATIONAL TOOLS MULTI (MISBILBUL) MATHEMATICS LESSONS FOR CLASS IV SDN GOLO UMBULHARJO CITY YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KEJUJURAN UNTUK SISWA KELAS 2 SD 1 PATALAN JETIS BANTUL

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOKOTAR UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF KELAS IV DI SDN CATUR TUNGGAL 3 SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN PINTAR ANGKA (PAPIKA) BAGI ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK NASIONAL SAMIRONO CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN VIDEO INSTRUKSIONAL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN TEMA 7 UNTUK SISWA KELAS 2 SD

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA SEDERHANA PABARUDANTAR UNTUK MATEMATIKA KELAS V SD ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA SD KELAS IV

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLLER STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT PADA MUATAN LOKAL MIKROKONTROLLER KELAS X TAV SMKN 1 PUNDONG

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

PENGEMBANGAN APE PUKU UNTUK MATA PELAJARAN PKN KELAS II-B SD NEGERI DERESAN

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK TRACKER PADA RANCANG BANGUN ALAT DAN MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS BANGUN DATAR UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SINDUADI MLATI SLEMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh Ulfah Riza Lina NIM

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN WINDOWS MOVIE MAKER

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE RANTAI MAKANAN UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SD ARTIKEL JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT UNTUK SISWA SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PERMAINAN KIMIA KOTAK KATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

PENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

Kata kunci: Media Pembelajaran, Game Edukatif, Fun Spreadsheet Quiz, Adobe Flash, SMK,

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

Oleh: Yoko Rizki Pratama, Universitas Negeri Yogyakarta Kata kunci : Multimedia interaktif, Pengenalan internet, siswa.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

PENGEMBANGAN MEDIA DIORAMA LINGKUNGAN (DOLAN) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN TAHUNAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGEMBANGAN MODUL TEMATIK SUMBER ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Oleh : Ika Dewi Fitria Maharani, Bambang S.H.M, M.Kom Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR PLC OMRON CPM2A BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGEMBANGAN MEDIA MONOPOLI PENDIDIKAN KARAKTER TAAT BERAGAMA ISLAM TENTANG PELAKSANAAN SALAT DAN DOA UNTUK SISWA KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGEMBANGAN VIDEO STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA SINAU MACA AKSARA JAWA (SI MARJA) DALAM MATA PELAJARAN BAHASA JAWA KELAS IV SD N KEPUTRAN A YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU GAMBAR PEMBELAJARAN BOLA VOLI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF POKOK BAHASAN ALAT MUSIK GAMELAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SEKOLAH DASAR KELAS V JURNAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TARI SURAKARTA UNTUK SISWA KELAS DELAPAN SMP N 2 GANTIWARNO JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pengembangan alat permainan... (Tanfilu Awalizah) 86 PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL DEVELOPMENT TOOL EDUCATIVE GAME ARITHMETIC BOX PARTITION (KOKATUNG) CLASS MATH FOR SECOND GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL AT DONOTIRTO KASIHAN BANTUL Oleh: Tanfilu Awalizah, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email: tanfiluawalizah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Alat Permainan Edukatif Kokatung mata pelajaran Matematika pokok bahasan operasi hitung yang layak. Pengembangan Alat Permainan Edukatif Kokatung ini menggunakan penelitian pengembangan model Borg and Gall (Development and Research) yang dimodifikasi menjadi 9 tahap. Subyek uji coba penelitian dari Alat Permainan Edukatif Kokatung adalah siswa kelas II SD Donotirto Kasihan Bantul. Media diuji cobakan kepada subyek uji coba sebanyak 3 tahap, tahap uji coba awal melibatkan 3 siswa, uji coba lapangan utama melibatkan 6 siswa, dan uji coba pelaksanaan melibatkan 21 siswa. Metode dan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan angket. Data dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa, ditinjau dari validasi materi mendapatkan mendapatkan perolehan skor 4,6 dengan kategori Sangat Baik dan dari ahli media mendapatkan perolehan skor 3,85 dengan kategori Baik. Sedangkan hasil penelitian ditinjau dari uji coba produk awal dinyatakan Layak sebanyak 79,1%, uji coba lapangan utama dinyatakan Layak sebanyak 95,8%, uji pelaksanaan lapangan, dinyatakan Layak sebanyak 98,8%. Alat Permainan Edukatif Kokatung dinyatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Matematika untuk dijadikan penunjang dalam belajar siswa kelas II SD. Kata kunci: alat permainan edukatif, matematika, operasi hitung, kelas 2 sekolah dasar Abstract This research aims to generate educative game media kokatung math class subject of arithmetic operation is feasible. This development of educative game media use a Research and Development (R & D) using Borg and Gall method, that modified by 9 step. The subjects of the research trial educative game media kokatung was second grade elementary school Donotirto Kasihan Bantul. Media tested to the subject of the trial as much as 3 stages, the initial testing phase involving three students, a major field trial involving six students, and pilot implementation involved 21 students. Methods and data are collected using observation, interviews and questionnaires. Data were analyzed using descriptive quantitative. The results showed that, in terms of getting material validation earning achievements score of 4.6 with the category of Very Good and media experts to get the acquisition score of 3.85 with good category. While the research results in terms of the testing phase, the initial product trials stated Worth as much as 79.1%, major field trials stated Worth as much as 95.8%, the test field implementation, otherwise Worth as much as 98.8%. Educative game media Kokatung declared eligible for use in the process of learning in the subjects of Mathematics to be supporting the students of second grade elementary school. Keywords: educative game media, math, arithmetic operation, grad 2 of elementary school.

87 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya adalah proses yaitu kompetensi guru dan situasi di kelas komunikasi yang didalamnya mengandung (Martiyono, 2012: 18 ). transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan Berlangsungnya proses pembelajaran keterampilan-keterampilan, di dalam dan di tidak lagi mutlak bergantung kepada luar sekolah yang berlangsung sepanjang tersedianya narasumber, tempat dan waktu hayat. Di dalamnya tidak terlepas dari belajar. Ketersedian beragam media, baik keterbatasan-keterbatasan yang dapat melekat berupa perangkat lunak maupun perangkat pada peserta didik, pendidik, interaksi keras telah memungkinkan proses pendidikan, serta pada lingkungan dan sarana pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pembelajaran berlangsung sesuai kebutuhan individu. Media pembelajaran adalah sarana tentang Sistem Pendidikan Nasional, atau alat yang digunakan untuk menampilkan, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyampaikan informasi, atau materi mewujudkan suasana belajar dan proses pelajaran dari pemberi pesan ke penerima pembelajaran agar peserta didik secara aktif pesan. Media pembelajaran menurut artikel mengembangkan potensi dirinya untuk dari Yusufhadi Miarso memberikan batasan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, media pembelajaran adalah segala sesuatu pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, yang dapat digunakan untuk merangsang akhlak mulia, serta keterampilan yang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 dalam Ilmu Pendidikan, 2011: 55). siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Hujair AH Sanaky, 2013: 4). Pembelajaran adalah suatu usaha untuk Berdasarkan observasi yang telah membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. dilakukan peneliti pada 24 Oktober 2015 di kelas II SD Donotirto Kasihan, Bantul bahwa Pembelajaran merupakan suatu sistem yang siswa kurang memahami mata pelajaran terdiri atas berbagai komponen baik input, matematika khususnya materi berhitung proses, maupun output. Proses pembelajaran penjumlahan, pengurangan, perkalian dan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pembagian. Dalam konsep dasar berhitung penilaian. Proses pembelajaran yang dilakukan matematika mengenai penjumlahan dan oleh siswa dipengaruhi oleh berbagai pengurangan, anak kelas II belum mengerti komponen, baik yang direncanakan yaitu konsep bagaimana cara menyimpan dan tujuan, isi/ materi, metode, media, dan mengambil angka dalam proses berhitung. evaluasi maupun yang tidak direncanakan, Karena penjumlahan dan pengurangan siswa

Pengembangan alat permainan... (Tanfilu Awalizah) 88 kelas II belum menguasai, maka dalam operasi Mayke Sugianto, T. 1995, hitung perkalian dan pembagian anak masih mengemukakan bahwa alat permainan menemui kesulitan. Selain itu, nilai akademis edukatif (APE) adalah alat permainan yang yang cenderung rendah. SD Donotirto sengaja dirancang secara khusus untuk Kasihan, Bantul menentukan nilai KKM kepentingan pendidikan. Pengertian alat (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75 untuk mata permainan edukatif tersebut menunjukkan pelajaran matematika. Sedangkan siswa kelas bahwa pada pengembangan dan II hanya mendapatkan nilai rata-rata 73. pemanfaatannya tidak semua alat permainan Media pembelajaran untuk mata yang dirancang secara khusus untuk pelajaran matematika yang berupa alat mengembangkan aspek-aspek perkembangan permainan edukatif dianggap cocok untuk anak (Modul APE untuk LPMP Banten: 3). mengatasi permasalahan yang ada, karena Alat permainan edukatif Kokatung belum ada penunjang pembelajaran yang merupakan media pembelajaran yang berupa APE untuk mata pelajaran matematika. bertujuan untuk membantu proses Pemilihan media alat permainan edukatif pembelajaran yang dapat dimainkan siswa dipilih karena terbatasnya media serta siswa yang lebih cenderung menyukai permainan, dapat memberikan suasana pembelajaran yang kelas II SD. Alat ini dirancang dengan tujuan memberikan cara kepada siswa khususnya kelas II dalam mempelajari materi dasar variatif. Media pembelajaran ini bertujuan berhitung. Dalam media alat permainan untuk memfasilitasi siswa dalam proses edukatif ini terdapat kotak-kotak yang pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah alat bersekat, manik-manik untuk media hitung, serta berisi soal-soal yang harus diselesaikan yang berfungsi dan dapat digunakan untuk dengan menggunakan alat yang tersedia. menyampaikan pesan pembelajaran. Media ini berisi kotak kotak bersekat yang Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Maka terbuat dari kayu. Masing-masing kotak ini berfungsi sebagai wadah yang digunakan dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi untuk media berhitung siswa dengan tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menggunakan manik-manik yang telah menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus disediakan. Manik-manik tersebut digunakan dapat dipergunakan sebagai media, untuk media berhitung dengan menyesuaikan diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. (Hujair AH Sanaky, 2013: 3) jumlah yang ditentukan dalam soal dengan menggunakan kotak-kotak bersekat yang ada. APE Kokatung dapat melatih siswa untuk belajar matematika mengenai materi operasi

89 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, pembagian. maka diperlukan penelitian untuk menguji Ada beberapa operasi hitung yang dapat keefektifan produk tersebut. dikenakan pada bilangan. Operasi-operasi Dalam penelitian ini, peneliti mengacu tersebut adalah: (1) penjumlahan; (2) pada prosedur menurut Borg dan Gall (1989) pengurangan; (3) perkalian; (4) pembagian. yang dikutip dari Nana Syaodih Sukmadinata Operasi-operasi tersebut memiliki kaitan yang (2015: 169-170). Ada sepuluh langkah sangat erat sehingga pemahaman konsep dan pelaksanaan strategi penelitian dan keterampilan melakukan operasi yang satu pengembangan, yaitu: (1) Penelitian dan akan mempengaruhi pemahaman konsep dan pengumpulan data, (2) Perencanaan, (3) keterampilan operasi yang lain (Muchtar A. Karim, 1996: 99). Pengembangan produk awal, (4) Uji coba lapangan, (5) Merevisi hasil uji coba, (6) Uji Operasi penjumlahan pada dasarnya coba lapangan utama, (7) Penyempurnaan merupakan suatu aturan yang mengaitkan produk hasil uji lapangan, (8) Uji coba setiap pasang bilangan dengan bilangan yang pelaksanaan, (9) Penyempurnaan produk lain. Sedangkan operasi pengurangan Akhir, (10) Diseminasi dan implementasi. merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan. Operasi perkalian dapat Waktu dan Tempat Penelitian didefinisikan sebagai penjumlahan berulang. Penelitian pengembangan APE Operasi pembagian dapat didefinisikan Kokatung ini dilakukan pada bulan april sebagai pengurangan berulang. sampai dengan bulan mei. Penelitian ini dilakukan di SD Donotirto yang beralamatkan METODE PENELITIAN di Donotirto, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Jenis Penelitian Target/Subjek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Subjek penelitian dalam Research and Development (R&D). Metode pengembangan ini adalah siswa kelas II SD penelitian Research and Development (R&D) Donotirto Kasihan, Bantul. Jumlah subjek uji adalah metode penelitian yang digunakan coba lapangan awal sebanyak 3 orang siswa, untuk menghasilkan produk tertentu, dan uji coba lapangan utama 6 orang siswa dan uji menguji keefektifan produk tersebut. untuk coba pelaksanaan 21 orang siswa. dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut

Pengembangan alat permainan... (Tanfilu Awalizah) 90 Prosedur Angket merupakan teknik pengumpulan Pada penelitian pengembangan ini data yang dilakukan dengan cara menggunakan prosedur penelitian menurut memberikan seperangkat pertanyaan atau Borg and Gall dengan sedikit modifikasi. pernyataan tertulis kepada responden untuk Dalam penelitian ini menggunakan 9 tahap dijawab. Angket ini selanjutnya akan pengembangan tidak sampai kepada langkah mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. diberikan kepada kepada ahli media, ahli materi serta dalam uji coba lapangan yang melibatkan siswa kelas II SD Donotirto Kasihan, Bantul. Ahli media akan menilai Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan dari segi teknis dan kualitas produk Data pembelajaran. Sedangkan ahli materi akan Metode pengumpulan data yang memberikan penilaian mengenai kualitas digunakan dalam penelitan Alat Permainan media dari aspek materi. Edukatif Kokatung adalah metode observasi, wawancara, dan angket. Teknik Analisis Data Metode pengumpulan data yang Analisis data pada pengembangan Alat digunakan diantaranya: a. Metode observasi Permainan Edukatif Kokatung menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis Dalam pengembangan melakukan observasi media ini, peneliti dengan mengamati data diperoleh melalui penilaian dari ahli media dan ahli materi mengenai kualitas dan pada saat kegiatan belajar berlangsung kelayakan media dengan metode angkat. untuk dijadikan pedoman dalam pembuatan Sedangkan siswa diberikan dengan media pembelajaran yang akan digunakan. menggunakan angket yang sudah disusun b. Metode Wawancara beserta alternatif jawabannya. Teknik analisis Teknik wawancara dilakukan pada awal penelitian, untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang ada dalam proses kegiatan belajar. Peneliti melakukan data kuantitatif ini digunakan untuk hasil data pada uji coba operasional utama, uji coba lapangan utama, uji coba pelaksanaan sebagai acuan untuk perbaikan produk. wawancara kepada guru kelas II SD Data yang diperoleh dikategorikan Donotirto Kasihan, Bantul, untuk berdasarkan konversi S. Eko Putro Widoyoko: memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang ditemui pada proses pembelajaran. c. Angket

91 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 Tabel 3.4 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skor Rerata Skor Kategori 5 > 4,2 Sangat Baik b. 4 > 3,4 4,2 Baik 3 > 2,6 3,4 Cukup 2 > 1,8 2,6 Kurang Baik 1 1,8 Tidak Baik Alat Permainan Edukatif tersebut c. dikatakan layak apabila hasil penilaian yang didapatkan minimal dengan kriteria Baik. Sedangkan teknik analisis data untuk subjek uji coba untuk siswa kelas II menggunakan skala Guttman yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Penilaian Total Instrumen Siswa Persentase Kategori Layak HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tidak layak a. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada guru yang bertujuan untuk mendapatkan informasi awal dan gambaran mengenai kondisi dan kendala yang ada pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari observasi dan pengumpulan data di SD Kasihan, Bantul sebagai berikut: diperoleh Donotiro kendala a. Karakteristik siswa yang masih dominan untuk bermain serta siswa d. mudah bosan jadi kendala guru dalam menyampaikan pelajaran Guru merasa kesulitan mengajarkan materi mengenai operasi hitung matematika tanpa adanya perantara media Siswa sulit memahami konsep-konsep yang ada pada operasi hitung Masih terbatasnya media pembelajaran yang mendukung b. Hasil Perencanaan Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan, peneliti menemukan masalah. Permasalahan tersebut adalah siswa kesulitan dalam materi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk itu peneliti melakukan pengembangan Alat Permainan Edukatif Kokatung dengan kegiatan perencanaan sebagai berikut: 1) Merencanakan isi pengembangan APE Kokatung Matematika kelas II SD untuk mengetahui Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran, 2) Mengumpulkan referensi materi tentang operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, 3) Mencari gambar-gambar yang mendukung dan berkaitan dengan operasi hitung menggunakan internet, 4) Perancangan desain awal media APE Kokatung.

Pengembangan alat permainan... (Tanfilu Awalizah) 92 c. Hasil Pengembangan Produk Awal layak dikarenakan beberapa alasan, Pengembangan produk awal melalui proses diantaranya: 1) Komponen dalam dan langkah-langkah sebagai berikut: Kokatung kurang lengkap; 2) 1. Mengumpulkan materi terkait operasi Kepraktisan media, tempat manikhitung penjumlahan, pengurangan, manik untuk masing-masing operasi perkalian dan pembagian untuk kelas II SD. 2. Mengumpulkan bahan yang digunakan 3. Pelaksanaan Pembangan Produk 4. Evaluasi Media. Alat Permainan media meminta Dalam pengembangan Edukatif ini, evaluasi pertimbangan kepada ahli media dan ahli materi. Validasi materi dilakukan oleh dosen PGSD, dengan validasi melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor 40 dengan rata-rata 4 masuk kedalam kategori baik, dengan saran revisi: a) konsep pengurangan, tidak boleh menciptakan subyek baru; b) Konsep perkalian yang terbalik. Tahap II mendapatkan jumlah skor 46 dengan rata-rata 4,6 masuk kategori sangat baik. Validator ahli materi menyatakan bahwa APE Kokatung layak dan baik untuk di uji cobakan tanpa revisi. Validasi media dilakukan oleh dosen Teknologi Pendidikan, dengan validasi melalui 3 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor 68 dengan rata-rata 3,4 masuk kedalam kategori baik, namun validator ahli media menyatakan bahwa Kokatung belum hitung dibedakan; 3) Penjelasan pada buku petunjuk lebih rinci dan lengkap. Tahap II mendapatkan jumlah skor 76 dengan rata-rata 3,8 termasuk kategori baik. Validator ahli media menyatakan bahwa Kokatung layak untuk di uji coba dengan revisi sesuai saran, diantaranya: 1) Keterangan warna pada komponen Kokatung; 2) Penggunaan Bahasa dan Bold. Tahap III mendapatkan jumlah skor 77 dengan rata-rata 3,85 termasuk kategori baik. Validator ahli media menyatakan bahwa Kokatung layak dan sudah bisa di uji cobakan dengan sedikit saran, yaitu jenis huruf disesuaikan dan dirapikan agar lebih menarik d. Uji Coba Awal Pada uji coba lapangan utama ini, subyek uji coba nya dilakukan oleh 3 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil dengan jumlah penilaian sebanyak 19 dari total jumlah penilaian sebanyak 24. Dari jumlah penilaian tersebut dapat dipresentasikan menjadi 79,1% sehingga dapat dikatakan bahwa media Kokatung Layak. Namun dalam prakteknya terdapat saran dari siswa, bahwa manik-

93 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 manik yang digunakan dalam proses dilakukan, peneliti memperoleh hasil e. berhitung masih kurang. Hasil Merevisi Uji Coba Awal dengan jumlah penilaian sebanyak 166 dari total jumlah penilaian sebanyak 168. Berdasarkan hasil uji coba produk awal Dari jumlah penilaian tersebut dapat media Kokatung Matematika mengenai operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian ini dinyatakan Layak/baik. Hanya ada sedikit revisi, yaitu di penambahan jumlah manik-manik h. dipresentasikan menjadi 98,9% sehingga dapat dikatakan bahwa media Kokatung Layak. Hasil Penyempurnaan Produk Akhir Pada uji coba pelaksanaan APE yang disediakan dalam Kokatung. Kokatung untuk Matematika dengan f. Hasil Uji Coba Lapangan Utama pokok bahasan penjumlahan, Pada uji coba lapangan utama ini, subyek uji coba nya dilakukan oleh 6 siswa. pengurangan, perkalian sudah dikatakan layak dan pembagian dan baik untuk Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan untuk kelas II Sekolah Dasar. dilakukan, peneliti memperoleh hasil Dalam proses penelitian, didapatkan data dengan jumlah penilaian sebanyak 46 dari bahwa siswa tidak mengalami kesulitan total jumlah penilaian sebanyak 48. Dari dalam memainkan media Kokatung jumlah penilaian tersebut dapat tersebut. dipresentasikan menjadi 95,8% sehingga dapat dikatakan bahwa media Kokatung Layak. Pembahasan Media yang dikembangkan ini g. Hasil Penyempurnaan Produk Uji merupakan alat permainan edukatif yang Lapangan Utama Berdasarkan hasil uji coba produk awal, media Kokatung Matematika mengenai dirancang khusus untuk kelas II Sekolah Dasar pada mata pelajaran Matematika, dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan operasi hitung ini dinyatakan Pendidikan (KTSP). Melalui APE ini Layak/baik digunakan untuk siswa diharapkan dapat mengoptimalkan proses kelas II SD Donotirto Kasihan, Bantul. Sehingga peneliti tidak melakukan revisi pembelajaran yang berlangsung pada mata pelajaran Matematika kelas II Sekolah Dasar. pada media Kokatung. Dari pengembangan APE ini adalah h. Hasil Uji Coba Pelaksanaan diharapkan dapat menunjang proses Pada uji coba lapangan utama ini, subyek uji coba nya melibatkan 21 siswa kelas II. Berdasarkan hasil penelitian yang pembelajaran siswa terutama kelas II SD yang dapat digunakan untuk perseorangan maupun kelompok maksimal 5 siswa. Seperti menurut

Pengembangan alat permainan... (Tanfilu Awalizah) 94 Hujair AH Sanaky, 2013: 6-7 keterkaitan Baik. Validator ahli materi memberikan antara media pembelajaran dengan tujuan saran dan komentar berupa kesalahan dari pembelajaran, materi, metode, dan kondisi konsep operasi hitung pengurangan dan siswa, harus menjadi perhatian dan perkalian yaitu, konsep dari pengurangan tidak pertimbangan pengajaran dalam memilih dan boleh menciptakan subyek baru, harus diambil menggunakan media dalam proses dari benda yang ada. Sedangkan konsep pembelajaran di kelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari pengembangan APE ini adalah untuk menghasilkan Alat Permainan Edukatif untuk siswa kelas II SD yang layak perkalian 5 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 bukan 5 x 3 = 5 + 5 + 5. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Muchtar A. Karim (1996: 101), operasi perkalian dapat didefinisikan sebagai penjumlahan berulang. Misalkan pada perkalian 4 x 3 dapat didefinisikan sebagai 3 + digunakan sehingga proses mentransfer 3 + 3 + 3 = 12. informasi antara guru dan siswa akan lebih Pada tahap validasi materi II, mudah dengan adanya media pendukung. Hal memperoleh penilaian dengan kategori tersebut mengacu pada pendapat Nana Sangat Baik. Saran dan komentar yang Sudjana dan Ahmad Rivai, 1991: 2 tujuan diberikan oleh validator ahli materi yaitu, media pembelajaran yaitu, mempermudah media sudah baik dan materi sesuai dengan proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi pembelajaran, menjaga relevansi antara materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran, serta siswa kelas II SD. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan media pembelajaran yaitu menjaga keterkaitan antara materi pelajaran dengan membantu konsentrasi siswa. Media tujuan belajar menurut Nana Sudjana dan pembelajaran yang baik merupakan media pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar lebih optimal. Kelayakan dari pengembangan media ini diperoleh dengan menggunakan angket yang diberikan kepada ahli media, ahli materi dan subyek uji coba atau siswa kelas II. Pada tahap uji kelayakan media terdapat beberapa tahapan. Pada tahap validasi materi I, memperoleh penilaian dengan kategori Ahmad Rivai (1991: dinyatakan layak dan tanpa melakukan revisi. Pada validasi 2). Media tersebut dapat diuji cobakan media dilakukan 3 tahap, pada tahap I media dinyatakan belum layak dikarenakan media kurang efekif dan efisien, kurang multifungsi sebagai media yang digunakan untuk operasi hitung pada mata pelajaran Matematika. Pada validasi media II validator menyatakan bahwa APE tersebut memperoleh penilaian dalam kategori Baik dan terdapat

95 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 5 Tahun 2016 bagian-bagian yang harus direvisi, diantaranya memainkan APE Kokatung dengan cara yaitu keterangan warna pada komponen berkelompok. Mereka mencoba Kokatung, penggunaan yaitu manik-manik serta menyelesaikan soal bersama-sama dengan bahasa dan bold, untuk penggunaan bahasa harus disesuaikan dengan siswa, serta penggunaan tulisan yang seharusnya tidak perlu menggunakan bold. Tahap validasi media III, memperoleh penilaian dalam kategori Baik. Media sudah dapat di uji cobakan namun masih ada sedikit revisi, padabuku petunjuk penggunaan diantaranya jenis huruf disesuaikan dan buku petunjuk dirapikan agar lebih menarik. Selanjutnya, peneliti melakukan uji coba sebanyak 3 tahap. Pada tahap uji coba lapangan awal, melibatkan 3 orang siswa kelas II SD untuk dijadikan subyek uji coba media. Penilaian pada subyek uji coba menggunakan angket dengan 8 indikator yang ada didalamnya. Pada tahap uji coba lapangan awal, APE Kokatung mendapatkan perolehan persentase sebanyak 79,1% dengan kategori Layak. Mereka sangat tertarik dan antusias untuk menggunakannya. Hal ini sesuai dengan prinsip yang dikemukakan oleh Dr. C. Asri Budiningsih 2003: 122, salah satu dari prinsipprinsip desain pembelajaran yaitu, prinsip penggunaan alat pemusat perhatian. Pada tahap uji coba lapangan utama, melibatkan 6 siswa kelas II SD. Pada tahap ini APE Kokatung memperoleh hasil penilaian dengan persentase sebanyak 95,8% dengan temannya secara berpasangan. Uji coba pelaksanaan melibatkan 21 siswa kelas II SD dengan perolehan persentase sebanyak 98,8% dengan kategori Layak. Pada uji coba yang terakhir ini, siswa kelas II memberikan respon yang sangat baik dalam menggunakan APE Kokatung. Berdasarkan hasil penelitian melalui 5 tahap, yaitu 1) validasi ahli materi 2) validasi ahli media 3) uji coba lapangan awal 4) uji coba lapangan utama 5) uji coba pelaksanaan, maka Alat Permainan Edukatif Layak untuk digunakan sebagai media dalam menunjang proses pembelajaran di kelas pada mata pelajaran Matematika dengan pokok bahasan operasi hitung. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Alat Permainan Edukatif Kokatung ini dikembangkan melalui tahapan penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (1989) dengan melakukan 9 tahapan. Hasil penelitian berupa persentase skor dari ahli materi, ahli media dan uji lapangan di Donotirto Kasihan, Bantul. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang disampaikan diantaranya: 1. Bagi pengembang atau peneliti, diharapkan kategori Layak. Siswa tertarik untuk untuk lebih menyempurnakan alat

Pengembangan alat permainan... (Tanfilu Awalizah) 96 2. 3. permainan edukatif yang dikembangkan agar lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam proses belajarnya. Bagi guru, diharapkan untuk memanfaatkan alat permainan edukatif Kokatung sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Matematika, agar proses pembelajarannya lebih menyenangkan. Bagi siswa, diharapkan dengan adanya alat permainan edukatif ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar yang menarik dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Andang Ismail. (2009). Education Games. Yogyakarta: Pro-U Media Arif S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan, Pengembangan, Pengertian, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada C. Asri Budiningsih. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dwi Siswoyo. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Hujair AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara BADRU_ZAMAN/Modul_APE_untuk_ LPMP_Banten.pdf diakses pada 13 Januari 2016 09.27 WIB Modul Pembuatan dan Penggunaan APE (Alat Permainan Edukatif) Anak Usia 3-6. 2007. Depdiknas Muchtar A. Karim, dkk. (1996). Pendidikan Matematika I. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Algensindo Bandung: Sinar Baru Nana Syaodih Sukmadinata. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Punaji Setyosari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press Ruseffendi, ET. 1989. Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Yusufhadi Miarso. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Martiyono. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Modul Alat Permainan Edukatif untuk Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Banten.Diunduh http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._p GTK/197408062001121-