BAB I PENDAHULUAN. paket melalui jaringan internet. Protokol tersebut adalah Internet Protocol atau IP.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. IPv4, yaitu versi yang ke empat dari Internet Protocol (IP) yang pertama kali

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap internet. Internet menjadi salah satu

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Statistik Grafik secara Global dari User yang Melakukan Akses ke Google Menggunakan IPv6 pada Musim Semi 2014 [2]

internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, home appliances, dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayang

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Strategi migrasi IPv4 to IPv6 (Sumber Ferry A. S., Shin-ichi Tadaki, IECI Japan Workshop 2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan alat/device yang dipasang (attached) secara langsung, seperti cardreader

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I 1. PENDAHULUAN. lebih mudah untuk dikerjakan, baik itu pekerjaan dengan kompleksitas yang rendah

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection)

menggunakan IPv4 dan jaringan komputer yang menggunakan IPv6 menggunakan parameter delay, throughput dan packet loss. 2.

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Penerapan Metode Dual Stack, Metode Tunneling dan Metode Translation dalam Transisi IPv4/IPv6 Untuk Pembelajaran Jaringan Komputer

ANALISIS PERBANDINGAN IPV4 DAN IPV6 DALAM MEMBANGUN SEBUAH JARINGAN

Pengantar IPv6 Sri Tomo 5)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan industri Internet di Indonesia, baik disadari

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

Bab I - Pendahuluan. Iljitsch van Beijnum

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

SETTING NETWORK. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

A I S Y A T U L K A R I M A

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUHAN. Perkembangan terknologi seperti internet sekarang ini sangat pesat. Sejak awal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN I 1

IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. negara, maka kebutuhan akan teknologi yang berfungsi untuk menyokong

Sistem Operasi Jaringan

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam

ANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 [SKRIPSI]

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi mereka peserta didik. Tapi ada materi-materi yang tidak baik

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 7 - TRANSISI. Teori IP Next Generation Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1

STUDI IMPLEMENTASI IPv6 DALAM JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE DUAL STACK

Cara Setting IP Address DHCP di

Internet. Internet dapat diarekan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. bermunculan, dari teknologi Voice Over IP hingga GPRS (General Packet Radio

MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet selama 6 jam dengan biaya Rp ,- dan Paket 2

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

Workshop IPv6 on MikroTik

Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

Minggu 11 DHCP Server

Tutorial Perancangan Jaringan Komputer Pada Cisco Paket Tracer

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SITUS WAP UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

MODUL 2 MEMBANGUN JARINGAN IPV6 PADA CISCO ROUTER

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal

Satu Physical Network dengan host yang banyak

Bab XI Layanan Transisi IPV6. Iljitsch van Beijnum

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer terus dikembangkan untuk dapat memenuhi dan memanfaatkan kebutuhan masyarakat akan jaringan internet. Pada saat ini pemanfaatan jaringan internet sangatlah luas, dimulai dari komputer sampai dengan peralatan rumah tangga. Pada setiap peralatan yang tersambung dengan jaringan internet tersebut terdapat sebuah protokol yang berfungsi untuk memberikan alamat pada alat tersebut agar dapat menerima maupun mengirimkan paket melalui jaringan internet. Protokol tersebut adalah Internet Protocol atau IP. IP yang saat ini masih banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4). IPv4 menggunakan pengalamatan 32-bit (4 byte), yang membatasi jumlah alamat sebanyak 4.294.967.296 alamat. Alamat-alamat tersebut digunakan oleh pengguna, dan jumlah dari alamat yang belum digunakan terus berkurang. Dengan teknologi yang terus berkembang, kebutuhan akan alamat IP terus meningkat. Hampir setiap peralatan elektronik sekarang sudah dapat tersambung dengan jaringan internet dan membutuhkan alamat IP sendiri. Dimulai dari komputer pribadi, laptop, telepon genggam, televisi, bahkan peralatan rumah tangga seperti kulkas membutuhkan alamat IP agar dapat terhubung dengan jaringan internet. Walau dengan bantuan metode seperti NAT dan DHCP yang 1

2 dapat membantu dalam proses pengalamatan, cepat atau lambat jumlah IPv4 yang ada akan habis dan harus ditinggalkan. Oleh karena jumlahnya yang terus berkurang dan kebutuhan penggunaannya yang terus meningkat, maka dikembangkan versi baru yaitu IP versi 6 (IPv6). Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya 32-bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data. Keunggulan utama IPv6 dibandingkan dengan pendahulunya ada pada jumlah bit-nya, yaitu 128-bit. Dengan jumlah total IPv6 yang sangat besar (3.4 x 10 38 ), kemampuan metode-metode di IPv4 seperti DHCP dan NAT dalam membantu proses pengalamatan selama ini telah jauh terlampaui. (Cisco, 2007) Selain keunggulan signifikan dalam jumlah alamat yang bisa dipakai pada IPv6, ada beberapa keunggulan lain yang perlu kita ketahui, di antaranya : 1. Always-on access (cable, xdsl, wireless, Ethernet-to-the-home, etc.) 2. Tidak diperlukannya lagi NAT yang kompleks, mahal, dan kadang mustahil pada perangkat tertentu (IP telephony, IP fax, peer-to-peer gaming, home servers, etc.) 3. Peningkatan keamanan di berbagai aspek 4. Peningkatan Quality of Service 5. Konfigurasi pengalamatan otomatis tanpa membutuhkan DHCP server menggunakan metode Stateless Auto Configuration.

3 Transisi dari IPv4 menuju IPv6 dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satu metode tersebut adalah dual-stack model. Dengan menggunakan metode tersebut sebuah peralatan dapat menggunakan IPv4 dan IPv6 secara bersama-sama. Pergantian protokol dari IPv4 menjadi IPv6 sendiri sudah dilakukan sejak lama oleh berbagai negara di seluruh dunia. Jepang resmi memulai perpindahan sejak tahun 2000 dan memberikan batas waktu hingga 2005 untuk mengganti seluruh sistem yang digunakan, baik dalam sektor bisnis maupun sektor publik. Eropa sendiri sudah memulai inisiatif yang sama pada tahun 2002 dan disusul oleh Amerika pada tahun 2003, dengan perkiraan selesai pada tahun 2008. (Cisco, 2007) Di Indonesia sendiri, penerapan IPv6 telah dimulai sejak tahun 2006 dengan terbentuknya tim Indonesia IPv6 Task Force yang mempunyai tujuan utama mendorong dan membantu instansi-instansi terkait dalam proses pengaplikasian IPv6 di Indonesia. Langkah nyata terlihat dalam event WIDEX 2011 (World IPv6 Day, Ethernet Workshop and Exhibition), menekankan seluruh peserta event yang berasal dari berbagai operator jaringan internet Indonesia untuk bersama-sama menuju Indonesia IPv6 Ready in 2013 (Utomo, 2011). Universitas Gadjah Mada, sebagai salah satu universitas terbesar di Indonesia, juga mulai menyadari pentingnya IPv6 di masa depan. Karenanya, PSDI (Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi) selaku pusat penelitian di UGM,

4 mulai menyusun rencana dan penelitian untuk transisi dari IPv4 menuju IPv6 di seluruh jaringan UGM termasuk pada website UGM sendiri. Untuk mewujudkan hal ini, pertama-tama akan dilakukan simulasi yang kemudian dilanjutkan mengamati kinerja website UGM yang sedang berjalan dan mendata apa hasil perbandingan penggunaan website saat menggunakan IPv4 maupun IPv6. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah menganalisis kinerja website UGM saat menggunakan IPv4 dan membandingkannya dengan kinerja pada saat menggunakan IPv6 dan memastikan situs dapat bekerja dengan baik saat proses migrasi menuju IPv6 dilakukan di UGM. Jaringan yang digunakan ada sebuah jaringan yang diimplementasikan pada skala lab. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah dengan membandingkan kinerja website pada saat menggunakan IPv4 dan IPv6 menggunakan metode transisi dual-stack. Website yang digunakan adalah replika dari website UGM yang sedang berjalan dan diimplementasikan pada sebuah jaringan lab. Pengurkuran dilakukan menggunakan ApacheBench dengan memberi beberapa variasi parameter berupa jumlah permintaan dan banyaknya permintaan yang diproses dalam satu waktu.

5 1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sejauh mana kesiapan website UGM dalam pengimplementasian IPv6. Sehingga pada saatnya nanti, situs dapat bekerja dengan maksimal saat menggunakan IPv6. Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Membandingkan request/second dari website UGM saat menggunakan IPv6 dan IPv4. 2. Membandingkan transfer rate dari website UGM saat menggunakan IPv6 dan IPv4. 3. Membandingkan kinerja keseluruhan website UGM untuk menentukan apakah kinerja website UGM saat sudah menggunakan IPv6 mengalami penurunan dibandingkan dengan saat menggunakan IPv4. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan laporan skripsi ini dilakukan menggunakan sistematika: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam perancangan dan pelaksanaan jalannya penelitian, dan daftar pustaka serta penelitian yang pernah digunakan dalam penelitian sebelumnya.

6 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian, variabel dalam penelitian, subjek penelitian, sumber data, alat yang digunakan, validitas dan reliabilitas, dan metode analisis yang digunakan dalam mengolah data penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilaksanakan penjelasan dari hasil analisis dan rancangan pada tahap sebelumnya. Bab ini juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan selama melaksanakan penelitian, serta kemungkinan untuk melanjutkan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini memuat hasil kesimpulan dari penelitian serta kritik dan saran-saran.