MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA. M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB

dokumen-dokumen yang mirip
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

KEBANGGAAN TERHADAP BAHASA INDONESIA (LANGUAGE PRIDE) DI PURWAKARTA. Siti Chadijah ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Yanti Trianita S.I.Kom

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

No. Kode: DARI/BAHASA INDONESIA/001

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke:

Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional,Negara,Dan Daerah

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Identitas Nasional

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEBAHASAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAHASA INDONESIA 1. Sejarah Singkat 2. Kedudukan 3. Fungsi

Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia

Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian dari laporan penelitian yang relevan. Menurut Triandis (melalui Suhardi, 1996: 22) sikap didefinisikan sebagai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

UKBI SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN DALAM MENGHADAPI BANGSA ASING. Anggun Citra Sari Dewi FKIP Universitas Bengkulu

KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

Kolaborasi Trilogi Bahasa sebagai Modal Keberjayaan Masyarakat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Ari Kartini, 2013

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM BISNIS BAGI PENUTUR ASING BERBASIS PENDEKATAN INTEGRATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberadaan bahasa daerah merupakan salah satu kebanggaan Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

Diberikan oleh Rusia sehingga hubungan antar negara dengan subjek utama masyarakat di dalamnya menjadi jauh lebih baik dan efektif. 2. Di Era Orde Bar

49. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB-B)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

DIMENSI EVALUATIF BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PEMERSATU

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Mata Kuliah: Tata Tulis Karya Ilmiah

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DITENGAH PUDARNYA NILAI-NILAI MORAL DIKALANGAN ANGGOTA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI

BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Sejalan dengan ungkapan di atas, Nasucha (2009:1) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti

PEMERTAHANAN BAHASA JAWA PADA MASYARAKAT KAMPUNG CIDADAP KABUPATEN CIREBON. Oleh. Hesti Muliawati, Rendi Suhendra, dan M.

BAHASA INDONESIA DAN PERSPEKTIFNYA DALAM KOMUNIKASI GLOBAL BERBASIS MULTIKULTURAL. Sutji Muljani ABSTRAK

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

I. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIDATO. Oleh: Erna Ikawati 1

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

BAHASA INDONESIA SEHARUSNYA MEREPRESENTASIKAN BUDAYA INDONESIA OLEH MOH. FATAH YASIN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BAHASA DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

MAKALAH FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT PARA AHLI. Disusun Oleh : Kurnia Santi J Gizi B

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA. Pengantar Awal Perkuliahan Bahasa Indonesia Oleh Ari Kusmiatun_UNY

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A.

I. Pendahuluan Bahasa adalah salah satu alat perhubungan paling utama untuk berkomunikasi karena dengan adanya bahasa seseorang akan mampu

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mudah untuk dicapai. Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5. Pembelajaran bahasa Indonesia perlu dioptimalkan sebagai media pendidikan karakter untuk menaikkan martabat dan harkat bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BUDAYA POLITIK ORGANISASI PEMERINTAH

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i. A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Keluaran yang Diharapkan... 5

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

MASA DEPAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DALAM BINGKAI MULTIKULTURALISME. Oleh

ASEP HIDAYATULLAH, 2016 PENGARUH SIKAP BERBAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA AKADEMIK

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

Transkripsi:

82 MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB ABSTRAK Globalisasi dan reformasi memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya persoalan bahasa. Bahasa Indonesia sebagai salah satu jati diri bangsa harus tetap dipertahankan dengan segala kelebihan dan kekurangannya di tengah situasi globalisasi dan reformasi. Bahasa Indonesia telah membuktikan diri sejak tahun 1928 dengan Sumpah Pemudanya sebagai alat yang mampu menyatukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial dan budaya yang sangat beragam. Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa terus dilakukan. Salah satu cara yang paling tepat dilakukan adalah melalui jalur lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kita mengenal adanya mata pelajaran bahasa Indonesia sejak dari jenjang sekolah dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Dalam pelaksanaannya, ditemukan banyak hambatan. Hambatan yang dirasakan paling krusial adalah berkaitan dengan sikap bahasa masyarakat. 1. Pendahuluan Memasuki abad ke-21 bangsa Indonesia dihadapkan kepada dua situasi baru, yaitu globalisasi dan reformasi. Kedua situasi ini sangat besar pengaruhnya bagi tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menurut Pusat Bahasa (2003) dalam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia kini telah terjadi berbagai perubahan, baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang baru, globalisasi, perkembangan teknologi informasi, maupun sebagai akibat tatanan ekonomi dunia baru. Kondisi itu telah menempatkan bahasa asing pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa itu memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa Indonesia. Sejalan dengan itu Habiebie (1998) menyatakan bahwa di era globalisasi,lalu lintas barang dan jasa serta lalu lintas manusia makin tidak terbendung. Dengan demikian secara goekultural,masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini akan makin tidak jelas di mana batas-batasnya. Bukan mustahil, suatu ketika nanti identitas manusia secara individu makin sukar untuk dikenali, karena semuanya terlibat dalam satu masyarakat global. Dalam kondisi seperti itu, bukan mustahil pula jika segala sesuatunya akan mengarah pada bentuk streotif yang cenderung makin seragam. Akankah bangsa-bangsa kehilangan identitasnya? Menarik untuk dicermati, pertanyaan yang diajukan oleh Prseiden BJ Habiebie dalam Pidato Pembukaan Kongres VII Bahasa Indonesia tahun 1998. Menurut penulis, salah satu identitas bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Jika dihubungkan dengan pertanyaan yang diajukan di atas, artinya di era globalisasi bukan mustahil bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia akan mengalami pergeseran. Untuk menjawab persoalan di atas, melalui makalah ini akan

83 dipaparkan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia, upaya mempertahankan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia, dan hambatan dalam mempertahankan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia. 2.Bahasa Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia Menurut Sedyawati (1998) jati diri bangsa adalah suatu pengertian yang abstrak dan dapat mengalami perubahan-perubahan substansi mengikuti kejadian-kejadian sejarah berkenaan dengan bangsa yang bersangkutan. Jati diri bangsa ada yang bersifat kasat mata dan ada pula yang tidak kasat mata. Jati diri yang kasat mata misalnya pakaian, makanan, tarian, dan lain. Jati diri yang tidak kasat mata misalnya rantau, siri, eling, dan lain-lain. Di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural ini, tentu bukan pekerjaan mudah untuk menyepakati jati diri bangsa yang diakhiri dengan kata Indonesia. Misalnya, ketika diajukan pertanyaan mana pakaian Indonesia? Jawabannya tentu akan lebih dari satu. Ada yang akan menjawab rendang, bakso, sate, pempek, gudeg, dan lain-lain. Semua jawaban yang dikemukakn itu memang benar. Contoh lain lagi, ketika ditanya mana kesenian Indonesia? Sekali lagi, jawabannya tentu lebih dari satu. Ada yang akan menjawab wayang, randai, jaipong,reog, dan lain-lain. Lain halnya, jika diajukan pertanyaan mana bahasa Indonesia? Hampir pasti jawabannya hanya satu, yaitu bahasa Indonesia. Jawaban yang dikemukakan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang multikultural sepakat menyatakan bahwa jati diri bangsa Indonesia berkaitan dengan bahasa adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Paling tidak dapat dicatat, sejak diikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Para tokoh pemuda di kala itu berkeyakinan bahwa alat yang paling memungkinkan menjadi perekat pelbagai suku bangsa waktu itu adalah bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Menariknya, ketika itu negara Indonesia belum ada, tetapi para pemuda sudah memberikan nama bahasa Indonesia. Perkembangan lebih lanjut adalah dilaksanakan Kongres Bahasa I tahun 1938 dan puncaknya tanggal 18 Agustus 1945 disahkan UUD 1945. Dalam UUD 1945 pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Berkaitan dengan sejarah perkembangan bahasa Indonesia sebagai jati diri, Sedyawati (1993) membagi tiga tahapan perkembangan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Tahap pertama, perkembangan fungsi bahasa Indonesia terjadi pada masa prakemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tahap ini bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana pembentuk kesadaran akan kesatuan bangsa, kesadaran akan kebutuhan bersatu mengatasi keanekaragaman budaya dan juga kesadaran akan perbedaan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa asing di luarnya. Tahap kedua, perkembangan fungsi bahasa Indonesia terjadi pada masa kemerdekaan awal. Pada tahap ini negara Republik Indonesia teleh terbetuk, tetapi masih mengalami masa pancaroba dalam bidang politik dan kemiliteran. Rongrongan terhadap

84 persatuan bangsa dilakukan oleh pelbagai pihak musuh. Dalam situasi itu, pelaksanaan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara merupakan peningkatan fungsi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia bukan saja merupakan lambang persatuan bangsa, melainkan telaih menjadi bagian dari kehidupan bernegara yang memerlukan pengelolaan tersendiri. Tahap ketiga, perkembangan fungsi bahasa Indonesia terjadi ketika kekuatan negara Republik Indonesia semakin mantap. Organisasi pengelolaan bahasa pun semakin mantap, dana untuk pelaksanaan berbagai usaha pun tersedia, pakar-pakar Indonesia yang ahli dalam bidang bahasa dan sastra semakin bamyak, dan karya-karya ilmiah yang bermutu telah banya ditulis dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia secara jelas dan tegas dirumuskan dalam hasil Seminar Politik Bahasa Nasional. Menurut Halim (1975) bahasa Indonesia di negara Indonesia memiliki dua macam kedudukan, yaitu bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat yang memungkinkan penyatuan berbagaibagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masingmasing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Di sisi lain, dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia secara tegas dirumuskan dalam produk hukum. Secara berturut-turut dapat dikemukakan produk hukum yang dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan bahasa Indonesia sebagai berikut. Pertama, pasal 36 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara adalah bahasa Indonesia. Kedua, putusan dari Seminar Politik Bahasa Nasional yang melahirkan konsep tentang kedudukan bahasa Indonesia seabagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia sebagai bahasa daerah. Ketiga, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 dan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan penggunaan bahasa Indonesia yang diwajibkan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia. Keempat, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Bendera Negara, Bahasa Negara, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan. 3.Upaya Mempertahankan Bahasa Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa Membicarakan tentang mempertahankan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa tidak dapat dilepaskan dari persoalan perencanaan bahasa. Menurut Moeliono (1985) perencanaan bahasa adalah segala usaha dan tindakan yang dilakukan orang agar

85 komunikasi di dalam suatu negara dapat berlangsung secara lancar dengan bahasa sebagai alat utama. Sejalan dengan itu Suhendar, dkk (1997) menyatakan pada hakikatnya setiap negara menghendaki adanya satu bahasa yang dapat dipakai sebagai alat komunikasi bagi seluruh warganya, baik dalam rangka pembinaan kebangsaannya, dalam administrasi pemerintahannya maupun dalam bidang pendidikannya. Dengan adanya satu bahasa untuk seluruh negara hubungan antara pemerintah dan yang diperintah, antara instansi-instansi yang ada dalam negara itu, serta antara anak didiknya akan berlangsung dengan lancar dan tidak mengalami kesulitan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mempertahankan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa ialah melalui jalur lembaga pendidikan. Ini terbukti dalam sistem pendidikan Indonesia, di setiap jenjang pendidikan siswa mempelajari bahasa Indonesia. Bahkan jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia setiap minggu di setiap jenjang pendidikan jumlahnya paling banyak. Kalau dihitung jumlah waktu yang digunakan seorang siswa belajar bahasa Indonesia sejak SD sampai dengan SMA paling tidak ada sekitar 12 tahun. Ditambah lagi, sejak diberlakukan ujian nasional (UN) bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang sejak awal di-unkan. Menurut Suparno (1998) dalam pendidikan dan pembangunan bangsa, mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi yang strategis. Ada lima fungsi penting mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu (1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya nasional, (3) sarana peningatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dan (5) sarana pengembangan penalaran. Berdasarkan fungsi mata pelajaran bahasa Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi yang strategis berkait dengan kedudukan bahasa Indonesia itu sebagaai bahasa nasional dan bahasa negara. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah jalur formal dan juga salah satu upaya pembinaan bahasa Indonesia. Melalui jalur ini pembinaan bahasa Indonesia dapat dilakukan secara programatis. Penggunaan jalur ini sangat tepat karena sasaran pembinaan ini adalah siswa yang masih dalam proses belajar, termasuk masih dalam proses belajar bahasa Indonesia. Strategisnya pengajaran bahasa Indonesia dapat dilihat pula dalam konteks upaya peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Bahasa Indonesia bukan sekedar alat komunikasi masyarakat Indonesia, tetapi juga sebagai alat berpikir dan bernalar. Kualitas penguasaan bahasa Indonesia merupakan salah satu faktor penentu kualitas insan Indonesia. Pada gilirannya, kualitas penguasaan bahasa Indonesia itu berdampak luas pada pembangunan bangsa karena bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat komunikasi pembangunan. 4. Hambatan dalam Upaya Mempertahankan Bahasa Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa

86 Pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan di sekolah diberbagai jenjang pendidikan memiliki sejumlah masalah. Mulai dari masalah kurikulum, fasilitas, buku teks, guru, dan sebagainya. Menurut hemat penulis, dari sekian persoalan yang ada tentang pengajaran bahasa Indonesia, masalah yang paling krusial adalah masalah sikap bahasa. Menurut Halim (1978) salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan bahasa nasional adalah sikap bahasa yang dimiliki oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Sikap bahasa adalah salah satu di antara berbagai sikap yang mungkin ada. Menurut Anderson (1974) sikap bahasa adalah tata keyakinan atau kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagian mengenai bahasa, mengenai objek bahasa, yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bereaksi dengan cara tertentu yang disenanginya. Selanjutnya Lambert (1967) menyatakan bahwa sikap terdiri atas tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif berkaitan dengan penalaran, intuisi, dan persepsi. Komponen afektif berhubungan dengan reaksi emosipnal, sedangkan komponen konatif bertalian dengan kecenderungan untuk berperilaku tertentu. Hambatan yang berkaitan dengan sikap bahasa dalam rangka mempertahankan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa, dapat ditelusuri dari pendapat beberapa para ahli dan hasil penelitian berikut. Kridalaksana (1980) menyebutkan bahwa orang Indonesia cenderung bersikap tidak menghargai bahasanya karena lebih bangga menggunakan bahasa asing; Gunarwan (1983) membuktikan adanya sikap positif dari kalangan mahasiswa terhadap bahasa Indonesia baku. Moeliono (1988) melalui pengamatannya, sekurang-kurangnya mencatat ada enam sikap negatif yang tidak menguntungkan bagi usaha pembakuan bahasa Indonesia, yaitu (1) sikap yang meremehkan mutu bahasa, (2) sikap yang suka menerobos, (3) sikap tuna harga diri, (4) sikap mejauhi disiplin, (5) sikap enggan memikul tanggung jawab, dan sikap suka melatah mengambil alih diksi dan gaya bahasa lain. Mustakim (1997) yang mengkaji Sikap Bahasa Kalangan Perguruan Tinggi di Jakarta Terhadap Kata-kata Baru Bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa sikap perguruan tinggi terhadap katakata baru tersebut bersifat positif. Sejalan dengan itu, Habiebie (1998) menyatakan bahwa yang perlu direformasi sehubungan dengan bahasa Indonesia ialah perilaku pengguna bahasa itu sendiri. Ada kecenderungan dalam masyarakat terutama dalam dunia birokrasi untuk mengikuti pengguna bahasa dari para pejabat yang lebih tinggi kedudukannya, neskipun mereka menyadari bahwa cara berbahasa pejabat itu tiak tepat, bahkan menyimpang dari kaidah tatabahasa bahasa Indonesia. Di samping itu, terdapat pula kecenderungan untuk memfeodalkan bahasa Indonesia. 4. Simpulan Globalisasi dan reformasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam segala aspek kehidupan, termasuk di dalamnya persoalan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Bahasa Indonesia sebagai jati diri sudah sejak lama dirasakan fungsinya. Paling tidak

87 peristiwa Sumpah Pemuda 1928 merupakan bukti bahwa melalui bahasa Indonesialah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirintis. Upaya mempertahan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa secara terus-menerus dilakukan. Cara yang paling efektif adalah melalui jalur pendidikan yang ditandai dengan munculnya mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa hambatan. Dari sekian hambatan itu, persoalan sikap bahasa masyarakat merupakan hal yang paling krusial. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Edmund. 1974. Sikap Bahasa. Bahan Penataran Tugu. Jakarta. Gunarwan, Asim. 1983. Reaksi Subjektif Terhadap Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku: Sebuah Pengkajian Sikap Bahasa. Makalah Kongres Bahasa Indonesia IV. Jakarta. Habiebie, BJ. 1998. Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Pembukaan Kongres VII Bahasa Indonesia Jakarta. Halim, Amran. 1978. Politik Bahasa Nasional Jilid 2. Jakarta: Balai Pustaka. Halim, Amran. Sikap Bahasa dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Bahasa Nasional dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Tahun IV, Nomor 6, Tahun 1978. Lambert, W.E. 1967. A Social Psychologi of Bilingualism dalam Journal of Social Issue, Volume 23. Moeliono, Anton M. 1985. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan. Moeliono, Anton M. 1988. Sikap Bahasa yang Bertalian dengan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa makalah Kongres Bahasa Indonesia V, Jakarta. Sedyawati, Edi. 1993. Bahasa Indonesia dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional makalah Kongres Bahasa VI, Jakarta. Sedyawati, Edi. 1998. Sastra dan Jati Diri Bangsa. Makalah Kongres Bahasa Indonesia VII, Jakarta. Pusat Bahasa. 2003. Buku Panduan Kongres Bahasa Indonesia VIII. Jakarta: Pusat Bahasa. Suhendar, M.E., Pien Sutinah, dan Yoce Aliah. 1997. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suparno.1998. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah: makalah Kongres Bahasa Indonesia VII, Jakarta. Kridalaksana, Harimurti. 1980. Fungsi dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa Indah.