TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

dokumen-dokumen yang mirip
AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

MATRIKS UUD 1945 dan Hasil Amandemen UUD Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat UUD 1945

PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Pasal 3 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undangundang Dasar. ***) (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Pres

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN

UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM SATU NASKAH

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule)

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERBANDINGAN UUD SEBELUM AMANDEMEN DAN SESUDAH AMANDEMEN

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

UNDANG- UNDANG DASAR TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN (Preambule)

PERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DAN AMANDEMENNYA

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

Hubungan antara MPR dan Presiden

DR. R. HERLAMBANG P. WIRATRAMAN MAHKAMAH KONSTITUSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA, 2015


PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

IMPEACHMENT WAKIL PRESIDEN. Oleh : Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor, S.H., M.Hum.

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi bagian dari proses peralihan Indonesia menuju cita demokrasi

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REFLEKSI DAN PROSPEK DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O

BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA. A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IMPLIKASI AMANDEMEN UUD 1945 TERHADAP SISTEM HUKUM NASIONAL

MAHKAMAH KONSTITUSI. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 19 Juni 2008

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

*14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 104/PUU-XIV/2016 Keterwakilan Anggota DPD Pada Provinsi Baru Yang Dibentuk Setelah Pemilu 2014

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

RINGKASAN PUTUSAN. 2. Materi pasal yang diuji: a. Nomor 51/PUU-VI/2008: Pasal 9

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

BAB II KEDUDUKAN PRESIDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA. Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, bentuk republik telah

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern sekarang ini, hampir semua negara mengklaim menjadi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB II KOMISI YUDISIAL, MAHKAMAH KONSTITUSI, PENGAWASAN

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PERUBAHAN KE IV UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

2013, No Mengingat dan tata cara seleksi, pemilihan, dan pengajuan calon hakim konstitusi serta pembentukan majelis kehormatan hakim konstitusi;

I. UMUM

keberadaan MK pd awalnya adalah untuk menjalankan judicial review itu sendiri dapat dipahami sebagai and balances antar cabang kekuasaan negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kewenangan MPR Dalam Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden

Transkripsi:

1 TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4 DISUSUN OLEH: NAMA NIM PRODI : IIN SATYA NASTITI : E1M013017 : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) S-1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014

2 LATIHAN 4 1. Sri Sumantri mengemukakan bahwa konstitusi berarti Suatu Naskah yang memuat suatu bangunan negara dan sendi sendi sistem pemerintahan Negara. Jelaskan unsur yang melekat pada pengertian tersebut! Jawab: Sri Sumantri mengemukakan bahwa: konstitusi adalah suatu naskah yang memuat suatu bangunan negara dan sendi sendi sistem pemerintahan negara. Substansi dari pengertian tersebut adalah dalam suatu Negara didalamnya terdapat rakyat dan pemerintah yang berdaulat, kemudian terdapat sendi-sendi system pemerintahan yang perlu adanya pembatasan terhadap tugas penguasa public sekaligus pengawasan terhadap tugas yang harus dilaksanakan penguasa public tersebut. hal tersebut bertujuan untuk menjamin hak hak asasi warga negara sehingga tidak terjadi penindasan dan kesewenang-wenangan dari pemerintah atau penguasa publik. Maka, unsur-unsur yang melekat pada pengertian konstitusi menurut Sri Sumantri, yaitu: Jaminan terhadap HAM warga negara. Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental karena memuat suatu bangunan negara sekaligus terdapat sendi sendi sistem pemerintahan Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan. 2. Diantara tujuan konstitusi adalah untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. Jelaskan maksud tersebut! Jawab: Konstitusi bertujuan untuk membatasi dan sekaligus mengawasi kekuasaan politik dalam hal ini para penguasa atau petinggi Negara dalam menjalankan tugasnya agar selaras dan tidak melenceng dari Undang- Undang Dasar. Hal ini disebabkabkan karena kekuasaan yang tidak dibatasi akan selalu cenderung untuk disalahgunakan. Pembatasan kekuasaan yang diisyaratkan undang-undang dasar juga mengatur beberapa kewenangan

3 yang dimiliki oleh satu cabang kekuasaan pemerintahan, yang mana ada cabang kekuasaan membutuhkan pengesahan dan persetujuan dari cabang kekuasaan yang lainnya. Contohnya: presiden membutuhkan pengesahan dan persetujuan dari DPR. Begitupun juga sebaliknya kewenangan DPR sebagai lembaga legislatif membutuhkan pengesahan dan persetujuan cabang pemerintahan lainnya. Oleh karena itu adanya pembagian kekuasaan menurut Baron Montesquieu dalam teori Trias Politica, yaitu: Kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan pembentukan hukum atau undang-undang suatu Negara. Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan penerapan hukum tersebut. Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan kehakiman. Jadi, dengan adanya pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik sehingga tujuan Negara dapat terwujud dan dapat terjaminnya Hak Asasi Manusia, sehingga tidak terjadi sewenang-wenangan dari pemerintah. 3. Keberadaan konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara sangat krusial. Mengapa demikian? Jelaskan jawaban anda! Jawab: Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan sesuatu hal yang sangat krusial (miring), karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah negara. Menurut Dr. A. Hamid S. Attamimi menegaskan konstitusi atau undang-undang dasar merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan, sejalan dengan pendapat tersebut. Kemudian menurut Bagir Manan mengatakan bahwa hakekat konstitusi merupakan perwujudan paham tentang konstitusi atau

4 konstitusionalisme yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah disuatu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap penduduk dipihak lain. 4. a. Jelaskan prinsip prinsip dasar yang harus dipenuhi konstitusi demokratis! b. Seiring prinsip-prinsip dasar konstitusi demokratis yang anda jelaskan di poin a, buktikan bahwa UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis Negara Indonesia adalah konstitusi demokratis. Jawab: a. Prinsip prinsip dasar yang harus dipenuhi konstitusi demokratis, yaitu: 1. Menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan Warga Negara bertindak sebagai sumber kedaulatan atau warga negaralah yang memiliki kekuasaan tertinggi di dalam Negara tersebut. Karena pemerintah berasal dari rakyat, pemerintah tersebut dipilih oleh rakyat, dan ketika menjadi pemerintah Negara memiliki tugas dan harus dilaksanakan untuk menjamin hak-hak warga Negara. Dengan kata lain, masyarakat berdaulat apabila pemerintah bekerja demi masyarakat bukan untuk kepentingan individu maupun kepentingan kelompok. 2. Mayoritas berkuasa dan terjamin hak minoritas Kaum yang lebih banyak menjadi berkuasa namun tidak menutupi hak yang dimiliki oleh orang-orang minoritas. Dimana yang dimaksud dengan kaum yang banyak adalah calon pemerintah yang memiliki suara terbanyak diangkat menjadi lembaga Negara atau pemerintah, yang memiliki kewajiban untuk menjamin hak-hak rakyat atau warga Negara. 3. Pembatasan pemerintahan Pemerintah memiliki kekuasaan atau kewenangan untuk menjalankan negara, namun dengan kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki pemerintah tidak boleh sewenang-wenang sehingga dibutuhkan batasan pada pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Selain itu, kekuasaan yang dijalankan hendaknya

5 memperhatikan tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga pemerintahan sehingga dapat berjalan beriringan dalam wadah pemerintahan. 4. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi: Pemisahan wewenang kekuasaan berdasarkan teori Trias Politika. Negara Indonesia menganut asas pembagian, pembatasan dan pengawasan terhadap tugasnya. Menurut Montesquieu kekuasaan atau wewenang dibagi menjadi tiga, yaitu: Legislatif yaitu: pemegang kekuasaan untuk membentuk undang-undang (DPR dan MPR). Eksekutif yaitu: pemegang kekuasaan dibidang pemerintahan (Presiden). Yudikatif yaitu: pemegang kekuasaan dibidang kehakiman (MA dan MK). Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan. Dengan adanya konstitusi akan membantu untuk mengontrol lembaga-lembaga pemerintahan tersebut, sehingga berjalan sesuai fungsi dan kewajibannya. Semua lembaga tersebut mendapat kontrol dalam bentuk pertanggungjawaban atas kinerja yang dijalankan selama menjabat. Proses hukum. Dengan adanya konstitusi akan mempermudah dalam melakukan proses hukum, karena didalam konstitusi terdapat pedoman untuk menjatuhi hukuman kepada seseorang sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya, sehingga seseorang tidak akan mendapatkan hukuman yang lebih berat atau lebih ringan dari yang seharusnya ia dapatkan. Serta dengan adanya konstitusi semua orang yang bersalah dapat dihukum tidak ada kecualinya baik para aparatur negara termasuk presiden.

6 Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan Pemilu merupakan salah satu bentuk pembatasan kekuasaan dalam pemerintahan demokratis. Ciri negara demokratis ialah keterlibatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi negara. Pemilu dilaksanakan dengan prinsip LUBERJURDIL. Contoh: pada pasal 7 UUD 1945 presiden dapat dipilih kembali utuk satu masa jabatan. b. Bukti UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis negara indonesia adalah konstitusi demokratis No. Prinsip-prinsip/ syaratsyarat Pasal dan bunyi pasal UUD 1945 yang konstitusi berkaitan dengan prinsip-prinsip/ demokratis syarat-syarat konstitusi demokratis 1. Menempatkan warga a. Pasal 1 ayat 2 Kedaulatan berada negara sebagai sumber ditangan rakyat dan dan utama kedaulatan dilaksanakan menurut UUD.*** b. Pasal 6A ayat 1 presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.*** c. Pasal 23 ayat 1 Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.*** d. BAB XA UUD 1945 tentang HAM Mulai dari pasal 28A sampai pasal 28J

7 2. Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas a. Pasal 29 ayat 2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. b. Pasal 30 ayat 2 Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.** c. Pasal 30 ayat 4 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.** d. Pasal 31 ayat 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.**** e. Pasal 32 ayat 2 Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat

8 3. Pembatasan pemerintahan dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.**** f. Pasal 34 ayat 1 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.**** g. Pasal 34 ayat 2 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.**** h. Pasal 34 ayat 3 Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.**** a. Pasal 2 ayat 1 Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undangundang.**** b. Pasal 4 ayat 1 Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar. c. Pasal 7 Presiden dan Wakil

9 Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.* d. Pasal 7C Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.*** e. Pasal 17 ayat 3 Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.* f. Pasal 19 ayat 2 susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.** g. Pasal 22 C ayat 3 anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. *** 4. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi : a. Pemisahan wewenang dan kekuasaan berdasarkan trias politika a. Pasal 3 UUD 1945 ayat: 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang Undang Dasar.*** 2. Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik presiden dan/atau wakil presiden.***

10 b. Kontrol keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan c. Proses hukum, dan d. Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan kekuasaan. 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.*** b. Pasal 5 UUD 1945 ayat: 1. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.* 2. Presiden menetapkan Peraturan Pemerintahuntuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. c. Pasal 7B UUD 1945 ayat 4 Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa memeriksa, mengadili, dan memutuskan dengan seadiladilnya terhadap pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama Sembilan puluh hari setelah permintaan Dewan Perwakilan Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi.*** d. Pasal 20 UUD 1945 ayat 1 Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undangundang.* e. Pasal 7A Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam

11 masa jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.*** f. Pasal 22 E UUD 1945 ayat: 1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.*** 2. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.*** 3. Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik *** 4. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang

12 bersifat nasional, tetap, dan mandiri.*** Dengan demikian, jelaslah bahwa UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis negara Indonesia adalah konstitusi demokratis. 5. a. Dalam sistem ketatanegaraan modern, dikenal ada dua system dalam perubahan konstitusi, yaitu system renewel (pembaharuan) dan amandemen (perubahan). Dengan memperhatikan cara perubahan konstitusi di Indonesia, setidaknya dalam kurun waktu 1999 2002. Indonesia menganut sistem perubahan yang manakah dari kedua sistem perubahan konstitusi modern tersebut? b. Cara perubahan Undang-Undang Dasar di Indonesia berdasarkan ketentuan pasal 37 UUD 1945! Jawab: a. Sistem Perubahan Konstitusi di Indonesia sejak 1999-2002 adalah sistem amandemen. Sistem amandemen sendiri merupakan sistem perubahan konstitusi dengan melakukan perubahan (amandenen) terhadap bagian-bagian tertentu dari konstitusi yang asli, sehingga konstitusi yang asli tetap berlaku. Hal ini terlihat dengan terjadinya 4 kali proses amandemen UUD 1945 tanpa merubah UUD 1945 secara keseluruhan. Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR: Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 oktober 1999 (perubahan pertama UUD 1945). Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 (perubahan kedua UUD 1945).

13 Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 (perubahan ketiga UUD 1945). Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustu 2002 (perubahan keempat UUD 1945). b. Cara Perubahan Undang-Undang Dasar di Indonesia sesuai Pasal 37 UUD 1945. Pasal 37 UUD 1945 ayat 1 dan 2 menjelaskan tata cara perubahan Undang-Undang Dasar, yaitu: 1) Usul perubahan undang-undang dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. 2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. 3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir. 4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat daripada jumlah anggota yang hadir. 5) Khusus tentang bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. Berdasarkan ketentuan pasal 37 UUD 1945 tersebut menunjukkan bahwa wewenang untuk mengubah UUD 1945 ada pada MPR sebagai lembaga legislatif, usul perubahan undang-undang dasar dapat diagendakan apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah

14 anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Setiap usul perubahan pasalpasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan. Pada saat pengubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar quorum yang harus dipenuhi adalah 2/3 dari jumlah anggota MPR, dan putusan tentang perubahan yang dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari seluruh jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat daripada jumlah anggota yang hadir.