I. PENDAHULUAN Bila setiap orang tua mampu menyadari akan pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi yang dilahirkan, maka masa depan generasi mendatang akan lebih baik dan berguna bagi orang tua, bangsa dan negara. Salah satunya untuk mewujudkan hal itu adalah dengan memberikan ASI eksklusif sejak dini. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain, dan tanpa tambahan makanan lain yang diberikan pada bayi sampai umur 6 bulan (Depkes, 2008). terdahulu oleh Rahayuningsih (2005) dengan judul hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian kolostrum dan ASI eksklu sif di kelurahan Purwoyoso kecam atan Ngaliyan. menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Berdasarkan Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa persentase bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan adalah 15,3%. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyatakan bahwa persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif tahun 2012 sebanyak 49.57%. dan data dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif tahun 2012 sebanyak 49,0%. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari koordinator di bagian ASI Eksklusif di Puskesmas Buladu bahwa di Puskesmas Buladu masih terdapat bayi yang tidak di berikan ASI Eksklusif. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut, puskesmas membuat promosi kesehatan (promkes) dan upaya penyimpanan ASI. namun penyuluhan yang dilakukan masih belum maksimal dikarenakan setiap dilakukan penyuluhan ibu yang mempunyai bayi hanya sebagian yang datang untuk menghadiri penyuluhan, sehingga kebanyakaan ibu yang mempunyai bayi belum mengetahui tentang pentingnya ASI Eksklusif. Berdasarkan observasi diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI dengan Pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Puskesmas Buladu Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. II. METODE PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian akan dilakukan di Puskesmas Buladu Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo dan penelitian ini di laksanakan pada tanggal 20 mei 2 juni tahun 2013. 2.2 Desain Penelitian Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Cross sectional di mana penelitian yang menekankan/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat 2.3 Populasi Adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2003). Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi 6-12 bulan yang
berkunjung di Puskesmas Buladu berjumlah 86 bayi. 2.3 Sampel Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 86 responden. 2.5 Analisa data Analisis data untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini mempunyai skala kategori dan penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan Pemberian ASI Eksklusif dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Responden 1. Umur Responden Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut umur di Puskesmas Buladu Kota Gorontalo Umur (tahun) 20-25 9 10.5 26-30 63 73.3 31-35 14 16.3 Sumber : Data Primer 2013 bahwa sebagian besar umur responden 26-30 tahun yaitu 63 responden (73.3%). Menurut asumsi peneliti bahwa pada umur 26-30 tahun responden sdh memiliki tingkat kematangan dan siap untuk menjadi seorang ibu. 2. Pendidikan Responden Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Responden di Puskesmas Pendidikan SD 7 8.1 SMP 28 32.6 SMA 39 45.3 Perguruan tinggi 12 14.0
Sumber data primer 2013 bahwa sebagian besar pendidikan responden SMA sebanyak 39 responden (45.3%). Menurut asumsi peneliti bahwa dilihat dari faktor ekonomi sebagian berpendapatan rendah ( < Rp 837.500) dan keinginan responden yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. 3. Pekerjaan Responden Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan Responden di Puskesmas Pekerjaan PNS 12 14.0 Wiraswasta 1 1.2 Pedagang 1 1.2 IRT 72 83.7 Sumber : Data Primer 2013 bahwa sebagian besar pekerjaan responden IRT sebanyak 72 responden (83.7%). Menurut asumsi peneliti bahwa dilihat dari pendidikan responden yang sebagian besar hanya lulusan SMA sehingga pekerjaan responden sehari-hari adalah IRT dan mereka lebih mengandalkan suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 4. Ekonomi / Pendapatan responden Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Menurut Ekonomi/Pendapatan Responden di Puskesmas Ekonomi/Pendapatan < RP 837.5000 44 51.2 RP 837.500 42 48.8 Sumber : Data Primer 2013 bahwa sebagian besar pendapatan responden < Rp 837.500. Menurut
asumsi peneliti bahwa dilihat dari pekerjaan responden sebagian besar hanya sebagai IRT dan kepala keluarga responden sebagian besar bekerja dalam sektor transportasi. 5. Umur Bayi Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Menurut Umur Bayi di Puskesmas Buladu Kota Gorontalo Umur Bayi (Bulan) 6 8 9.3 7 16 18.6 8 10 11.6 9 19 22.1 10 6 7.0 11 19 22.1 12 8 9.3 Sumber data primer 2013 bahwa sebagian besar umur bayi 9 bulan dan 11 bulan sebanyak 19 bayi(22.1%). Menurut asumsi peneliti bahwa tingkat kelahiran di puskesmas Buladu lebih banyak pada bulan juni dan agustus 2012. 6. Pengetahuan responden Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Responden di Puskesmas Pengetahuan Baik 32 37.2 Kurang 54 67.8 Sumber data primer 2013 bahwa sebagian besar pengetahuan responden kurang yaitu sebanyak 54 responden (67.8%). Menurut asumsi peneliti bahwa sebagian besar reponden kurang mendapatkan informasi tentang pemberian ASI Eksklusif.
7. Pemberian ASI Eksklusif Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Menurut Pengetahuan Responden di Puskesmas Pemberian Asi Eksklusif Tidak 62 72.1 Ya 24 27.9 Sumber data primer 2013 bahwa sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya yaitu sebanyak 62 responden (72.1%). Menurut asumsi peneliti bahwa kurangnya pemberian ASI Eksklusif dikarenakan kurangnya pengetahuan responden tentang pentingnya ASI Eksklusif pada bayi. 3.2 Hasil Analisi Bivariat 1. Hubungan Pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif Tabel 3.8 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian Asi Eksklusif di Puskesmas Pengetahuan Ya Tidak Total Responden Baik 21 87.5 11 17.7 32 37.2 Kurang 3 12.5 51 82.3 54 62.8 Total 24 100 62 100 86 100 Chi-square p = 0,000 Sumber : Data Primer 2013 Pemberian Asi Eksklusif Berdasarkan hasil uji analitis statistik terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi. di Puskesmas Buladu, peneliti berasumsi bahwa responden yang bepengetahuan baik lebih banyak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dari pada Responden yang berpengetahuan kurang. Hal ini di karenakan responden yang berpengetahuan baik, sangat tahu pentingnya ASI Eksklusif untuk bayinya. Selain itu juga ditunjang sebagian besar pekerjaan responden hanya sebagai IRT, mereka lebih mengandalkan suami dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kepala keluarga responden sebagian besar bekerja dalam sektor transportasi dengan pendapatan responden sebagian besar < Rp 837.500. sehingga responden yang tahu tentang pentingnya ASI Eksklusif pada bayinya lebih memilih untuk memberikan ASI Eksklusif karena selain gampang dan tidak mengeluarkan biaya ASI juga sangat bermanfaat bagi bayi dan ibunya. Terdapat juga responden yang berpengetahuan baik tetapi tidak memberikan ASI Eksklusif, menurut peneliti hal ini dikarenakan beberapa hal seperti ASI tdk keluar/sedikit, anggapan bahwa menyusui akan merepotkan bagi sebagian ibu yang bekerja dan yang berekonomi tinggi sehingga mereka sering lebih memilih untuk memberikan susu formula. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Gambaran pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Puskesmas Buladu yaitu terdapat paling banyak responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada banyinya sebanyak 62 responden (72.1%) 2. Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Buladu di dapatkan paling banyak responden yang berpengetahuan Kurang sebanyak 54 responden (67.8%). 3. Adanya Hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Buladu Kota Gorontalo. 4.2 Saran 1. Bagi Ibu Yang Mempunyai Bayi Diharapkan kepada ibu yang mempunyai bayi untuk lebih menggali informasi tentang pemberian ASI Eksklusif agar lebih mengetahui pentingnya ASI Eksklusif untuk bayi dan dapat menerapkan dalam keseharian untuk memberiakan ASI Eksklusif pada bayinya sampai bayi umur 6 bulan agar tercipta masa depan generasi mendatang akan lebih baik, sehat, berkualitas dan berguna bagi Orang tua, Bangsa dan Negara. 2. Bagi Peneliti Lain Perlu di adakan penelitian selanjutnya tentang faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif. 3. Bagi Puskesmas Diharapkan dapat lebih meningkatkan promosi kesehatan tentang Pemberian ASI Eksklusif dan penyuluhan pada ibu yang mempunyai bayi pada saat mereka berkunjung ke puskesamas atau posyandu agar dapat mewujudkan generasi mendatang yang sehat dan berkualitas serta program pemerintah dalam menekan Angka Kematian Bayi (AKB) V. DAFTAR PUSTAKA Anderso. 2000. pengaruh rokok terhadap rendahnya prolaktin setelah melahirkan (Online). Diakses 6 April 2013 pukul 14.30
Anggrita. K. 2009. Hubungan karakteristik ibu menyusui terhadap pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Medan Amplas Tahun 2009-2010. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara (Online). Diakses 9 Maret 2013 pukul 14.00 Aprilia. Y. 2009. Analisis Sosialisasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif (Online). Diakses 10 maret 2013 pukul 12.30 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan, R.I. Jakarta, 2010. Diakses pada 7 Mei 2013 pukul 14.40. Bunda. (2008). Pentingnya ASI Eksklsif (online). Diakses 25 Maret 2013 Depkes. (2008). ASI Eksklsif Modal Pembangunan (online). Diakses 3 April 2013 pukul 15.00. Dewi Putri. 2011. Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Terhadap Tehnik Pemberian Asi (Laktasi) Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu (Online). Diakses 5 oktober 2012 pukul 15.00 Handy, F. 2010. Panduan Menyusui dan Makanan Sehat Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda. Heryanto. 2007. Perbedaan pengetahuan tentang ASI Eksklusif antara ibu yang memberikan ASI Eksklusif dengan ibu yang memberikan PASI (Online). Diakses pada 8 April 2013 pukul 14.40. Henderson, C. 2002. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC. Helse, N. 2011. Fisiologi laktasi. Tangerang (Online). Diakses pada 9 April 2013 pukul 15.00 Huda, N. 2009. Gambaran pengetahuan, sukap, dan prilaku ibu tentang imunisasi dasar lengkap (online). Diakses 8 April 2013 jam 16.00
Irawan. 2012. Hubungan Karakteristik ibu menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif (Online). Diakses 8 April 2013 pukul 14.40. March. (2007). Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (online). Diakses 27 Maret 2013 pukul 15.30. Nurhuda. F. (2012). Jurnal Biometrika dan Kependudukan volume 1 halaman 68. (online) diakses 10 juni 2013 jam 15.00 Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoadmojo, S. (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta: Jakarta (Online). Diakses 7 Maret 2013 pukul 16.40. Notoadmojo, S. (2003). Metodologi Penelitan Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta (Online). Diakses 7 maret 2013 pukul 16.50. Notoadmojo, Soekidjo, (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta: Jakarta (Online). Diakses 7 Maret 2013 pukul 17.00. Prasetyono, D. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: DIVA Press. Raden Mas Bagus. 2010. Pengetahuan ibu tentang pemberian Asi eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan di puskesmas Grajagan kecamatan purwoharjo Banyuwangi. Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi (Online). Diakses pada 1 September 2012. Rahyuningsih. 2005. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang asi dengan pemberian kolostrum dan asi eksklusif di kelurahan porwoyoso kecamatan ngaliyan. Semarang : UNNES (Online). Diakses pada 2 setember 2012. Rezky. M. 2012. 6 Bulan ASI Eksklusif (Online). Diakses 8 April 2013 pukul 14.45. Roesli. U. 2000. ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agrundaya (
Online). Diakses 5 juni 2013 pukul 17.00 Rulina, S. 2010. ASI Tinjauan dari Beberapa Aspek (Online). Diakses 5 juni 2013 pukul 16.30 Setiawan. 2008. Jurnal Pengantar Statistik volume 1 halaman 6. Diakses 9 April pukul 20.00. Siregar, 2004. Faktor-faktor pendukukung keberhasilan pemberian ASI (Online). Diakses 8 Maret 2013 pukul 16.00 Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC. Soekirman, (2006). Hidup Sehat. Primamedia Pustaka: Jakarta. Diakses 18 Maret 2013 pukul 14.00. Suryaningtyas. A. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Perilaku Pemberian ASI di Puskesmas Nguter. Fakultas ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Online). Diakses pada 5 Oktober 2012 pukul 13.30 Syafrudin. 2002. Untaian Materi Penyuluhan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Jakarta: Trans Info Media. Siswono. (2005). hidup ASI Eksklusif (Online). Diakses 7 April 2013 pukul 17.00 Suhariyono. (2008). Manajemen Laktasi (online). Diakses 8 April 2013 pukul 16.00 Paath, E. (2004). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, EGC: Jakarta (Online). Diakses 7 April 2013 pukul 17.15 Umiyarni, D. 2006. ASI Eksklusif (Online). Diakses 26Maret 2013 pukul 16.45 Wirastini. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif (Online). Diakses 8 April 2013 pukul 14.30