BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian peneliti yaitu di Kabupaten Boalemo provinsi Gorontalo tepatnya di desa Raharja Kecamatan Wonosari, dengan waktu penelitian pada bulan April Mei 2012. 1.2 Populasi dan Sampel 1.2.1 Populasi Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan individu, subjek, objek, ataupun data yang akan dijadikan sebagai sumber penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, maka populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu masyarakat transmigran Bali dalam ranah keluarga dan di luar ranah keluarga di desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo yang berjumlah 168 orang. 1.2.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel, yang dimaksud dengan menggeneralisasikan disini adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto 2006:131). Dari uraian di atas, maka sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat Bali dalam ranah keluarga di lokasi transmigrasi desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, yakni menentukan sampel secara acak berdasarkan ranah keluarga yang berjumlah 19 orang yang bisa memberikan data yang diperlukan. Dengan pertimbangan jika diambil secara keseluruhan
masyarakatnya maka data yang diperoleh akan rancu. Penarikan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa partisipan dan responden tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan dalam penelitian ini sehingga peneliti khususkan bahasa yang digunakan dalam percakapan masyarakat Bali dalam ranah keluarga berbeda kasta dan terjadinya pencampuran bahasa dalam percakapan juga dipengaruhi dengan hadirnya orang lain atau tamu yang bergabung dalam percakapan tersebut. 1.3 Data dan Sumber Data 1.3.1 Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data percakapan masyarakat Bali dalam ranah keluarga yaitu percakapan Nenek dengan Cucu dan pembeli, Bapak dengan Anak dan Istri, Istri dengan Ipar dan Tamu, Bapak dengan Anak dan Tamu, Suami dengan Istri dan Anak serta Tamu, Anak dengan Ibu dan Teman. Data percakapan lain diperoleh juga percakapan yang dipengaruhi dengan hadirnya orang lain yang bukan dalam ranah keluarga seperti Tamu, Pembeli dan Teman. 3.3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat Bali pada ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta Brahmana, Ksatria, Weisya, dan Sudra. 1.4 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif ini dilakukan untuk mendapatkan data serta dapat mendeskripsikan data. Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali Di Lokasi Transmigrasi Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. 1.5 Teknik Penelitian
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teknik menurut Mahsun (2007:93) sebagai berikut: 1) Metode Simak Metode simak menurut Mahsun (2007: 242) merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara melakukan penyimakan penggunaan bahasa. Metode simak memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Teknik tersebut dilaksanakan dengan cara melakukan penyadapan terhadap pemakaian bahasa. Artinya dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap tuturan anggota keluarga masyarakat Bali berdasarkan tingkatan kasta pada saat melakukan percakapan di dalam lingkungan keluarga. Teknik ini dilakukan dengan merekam peristiwa tutur tersebut menggunakan alat perekam berupa handphone, dan membuat catatan kecil berupa hal-hal penting seperti nama peserta dan topik percakapan yang tidak diperoleh melalui rekaman. Teknik sadap ini memiliki dua teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik simak libat cakap. a) Teknik Simak Bebas Libat Cakap Teknik simak bebas libat cakap meniadakan keterlibatan peneliti secara langsung pada saat melakukan penyadapan, dengan kata lain peneliti berkedudukan sebagai pengamat dan tidak terlibat dalam peristiwa tutur. Menurut Mahsun (2007:243) metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dimaksudkan peneliti menyadap perilaku berbahasa di dalam suatu peristiwa tutur dengan tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut. Teknik ini menjaga perilaku berbahasa anggota keluarga untuk dapat berlangsung pada situasi dan konteks yang sebenarnya, sehingga perilaku tersebut dapat dipahami sebagai keadaan yang sebenarnya. Maka data yang diperoleh adalah data
pemakaian bahasa secara alamiah terjadi dan bukan kesengajaan yang dicipta para partisipan setelah mengetahui peristiwa tutur mereka telah direkam. b) Teknik Simak Libat Cakap Teknik simak libat cakap yaitu upaya penyadapan peristiwa tutur dengan cara peneliti ikut terlibat dalam peristiwa tutur tersebut. Menurut Mahsun (2007: 245) peneliti pada teknik ini tidak hanya menjadi pengamat saja, tetapi menyatu atau manunggal dengan partisipan yang hendak disimak perilaku tuturnya. Keterlibatan peneliti dalam peristiwa tutur memungkinkan adanya upaya menstimulasi munculnya data-data yang diharapkan, sehingga diperoleh data yang lengkap. 2) Metode Cakap Metode cakap atau lebih dikenal sebagai metode wawancara menurut Mahsun (2007:253) adalah metode pemerolehan data dengan cara melakukan percakapan dengan penutur selaku narasumber. Pada tahapan metode cakap dengan teknik pancing, maksudnya percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi (pancingan) pada responden untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Pada pelaksanaan teknik cakap, peneliti langsung melakukan percakapan dengan pengguna bahasa masyarakat Bali. Peneliti memberikan pancingan secara spontanitas, maksudnya pancingan dapat muncul di tengah-tengah percakapan tanpa menggunakan panduan berupa pertanyaan secara terstruktur. Hasil yang peneliti peroleh berupa data rekaman selama percakapan berlangsung dalam ranah keluarga masyarakat Bali yaitu terdiri dari data1 sampai data 6. Tipe wawancara yang digunakan adalah wawancara semuka. Wawancara semuka berarti peneliti berhadapan langsung dengan narasumber. Pelaksanaan metode wawancara diikuti dengan perekaman dan pencatatan hal-hal yang dianggap penting sebagai pendukung tambahan data.
1.5.2 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data yang berwujud kalimat percakapan atau tuturan masyarakat Bali berdasarkan kasta yang berbeda. Data tersebut dianalisis dengan Teknik analisis data berdasarkan permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan menurut Sugiyono (2009:337) yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Mereduksi data juga berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Mendisplay data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif, dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau conclusion drawing/verification. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan. Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini yaitu: 1. Reduksi data (data reduction) yaitu menyalin data dari rekaman dalam bentuk percakapan ke data tulisan agar mempermudah untuk melakukan analisis, kemudian memilih data-data percakapan dan dikelompokkan berdasarkan tingkatan kasta untuk di analisis. 2. Penyajian data (data display) yaitu tahap untuk melakukan analisis:
1) Data dari percakapan dianalisis bagaimana pola pergeseran bahasa masyarakat Bali dalam ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta. 2) Menganalisis karakteristik pergeseran bahasa masyarakat Bali berdasarkan percakapan dalam ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta. 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali dalam ranah keluarga. 3. conclusion drawing/verification yaitu menyimpulkan hasil analisis data dari percakapan masyarakat Bali dalam ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta.