BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain suku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Oktober- Desember 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Lemito.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam tesis ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian guna untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Tahun 2014 Tentang pengelolaan zakat. adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengorganisasian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

BAB III METODE PENELITIAN

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang jasa percetakan yang bernama CV. Indah Offset. Objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB 111 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konteks dari suatu keutuhan sebagai sumber data. Karena yang dikaji adalah latar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yakni kualitatif. Ghony (2012: 89)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006) mendefinisikan metodologi kualitatif

BAB 3 METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Bab ini merupakan penjabaran lebih lanjut tentang metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (Moleong, 2011:6). Desain penelitian studi kasus dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. harus dilakukan oleh seorang peneliti. Langkah tepat yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian peneliti yaitu di Kabupaten Boalemo provinsi Gorontalo tepatnya di desa Raharja Kecamatan Wonosari, dengan waktu penelitian pada bulan April Mei 2012. 1.2 Populasi dan Sampel 1.2.1 Populasi Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan individu, subjek, objek, ataupun data yang akan dijadikan sebagai sumber penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, maka populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu masyarakat transmigran Bali dalam ranah keluarga dan di luar ranah keluarga di desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo yang berjumlah 168 orang. 1.2.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel, yang dimaksud dengan menggeneralisasikan disini adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto 2006:131). Dari uraian di atas, maka sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat Bali dalam ranah keluarga di lokasi transmigrasi desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, yakni menentukan sampel secara acak berdasarkan ranah keluarga yang berjumlah 19 orang yang bisa memberikan data yang diperlukan. Dengan pertimbangan jika diambil secara keseluruhan

masyarakatnya maka data yang diperoleh akan rancu. Penarikan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa partisipan dan responden tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan dalam penelitian ini sehingga peneliti khususkan bahasa yang digunakan dalam percakapan masyarakat Bali dalam ranah keluarga berbeda kasta dan terjadinya pencampuran bahasa dalam percakapan juga dipengaruhi dengan hadirnya orang lain atau tamu yang bergabung dalam percakapan tersebut. 1.3 Data dan Sumber Data 1.3.1 Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data percakapan masyarakat Bali dalam ranah keluarga yaitu percakapan Nenek dengan Cucu dan pembeli, Bapak dengan Anak dan Istri, Istri dengan Ipar dan Tamu, Bapak dengan Anak dan Tamu, Suami dengan Istri dan Anak serta Tamu, Anak dengan Ibu dan Teman. Data percakapan lain diperoleh juga percakapan yang dipengaruhi dengan hadirnya orang lain yang bukan dalam ranah keluarga seperti Tamu, Pembeli dan Teman. 3.3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat Bali pada ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta Brahmana, Ksatria, Weisya, dan Sudra. 1.4 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif ini dilakukan untuk mendapatkan data serta dapat mendeskripsikan data. Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah Pergeseran Bahasa Masyarakat Bali Di Lokasi Transmigrasi Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. 1.5 Teknik Penelitian

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teknik menurut Mahsun (2007:93) sebagai berikut: 1) Metode Simak Metode simak menurut Mahsun (2007: 242) merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara melakukan penyimakan penggunaan bahasa. Metode simak memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Teknik tersebut dilaksanakan dengan cara melakukan penyadapan terhadap pemakaian bahasa. Artinya dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap tuturan anggota keluarga masyarakat Bali berdasarkan tingkatan kasta pada saat melakukan percakapan di dalam lingkungan keluarga. Teknik ini dilakukan dengan merekam peristiwa tutur tersebut menggunakan alat perekam berupa handphone, dan membuat catatan kecil berupa hal-hal penting seperti nama peserta dan topik percakapan yang tidak diperoleh melalui rekaman. Teknik sadap ini memiliki dua teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap dan teknik simak libat cakap. a) Teknik Simak Bebas Libat Cakap Teknik simak bebas libat cakap meniadakan keterlibatan peneliti secara langsung pada saat melakukan penyadapan, dengan kata lain peneliti berkedudukan sebagai pengamat dan tidak terlibat dalam peristiwa tutur. Menurut Mahsun (2007:243) metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dimaksudkan peneliti menyadap perilaku berbahasa di dalam suatu peristiwa tutur dengan tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut. Teknik ini menjaga perilaku berbahasa anggota keluarga untuk dapat berlangsung pada situasi dan konteks yang sebenarnya, sehingga perilaku tersebut dapat dipahami sebagai keadaan yang sebenarnya. Maka data yang diperoleh adalah data

pemakaian bahasa secara alamiah terjadi dan bukan kesengajaan yang dicipta para partisipan setelah mengetahui peristiwa tutur mereka telah direkam. b) Teknik Simak Libat Cakap Teknik simak libat cakap yaitu upaya penyadapan peristiwa tutur dengan cara peneliti ikut terlibat dalam peristiwa tutur tersebut. Menurut Mahsun (2007: 245) peneliti pada teknik ini tidak hanya menjadi pengamat saja, tetapi menyatu atau manunggal dengan partisipan yang hendak disimak perilaku tuturnya. Keterlibatan peneliti dalam peristiwa tutur memungkinkan adanya upaya menstimulasi munculnya data-data yang diharapkan, sehingga diperoleh data yang lengkap. 2) Metode Cakap Metode cakap atau lebih dikenal sebagai metode wawancara menurut Mahsun (2007:253) adalah metode pemerolehan data dengan cara melakukan percakapan dengan penutur selaku narasumber. Pada tahapan metode cakap dengan teknik pancing, maksudnya percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi (pancingan) pada responden untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Pada pelaksanaan teknik cakap, peneliti langsung melakukan percakapan dengan pengguna bahasa masyarakat Bali. Peneliti memberikan pancingan secara spontanitas, maksudnya pancingan dapat muncul di tengah-tengah percakapan tanpa menggunakan panduan berupa pertanyaan secara terstruktur. Hasil yang peneliti peroleh berupa data rekaman selama percakapan berlangsung dalam ranah keluarga masyarakat Bali yaitu terdiri dari data1 sampai data 6. Tipe wawancara yang digunakan adalah wawancara semuka. Wawancara semuka berarti peneliti berhadapan langsung dengan narasumber. Pelaksanaan metode wawancara diikuti dengan perekaman dan pencatatan hal-hal yang dianggap penting sebagai pendukung tambahan data.

1.5.2 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data yang berwujud kalimat percakapan atau tuturan masyarakat Bali berdasarkan kasta yang berbeda. Data tersebut dianalisis dengan Teknik analisis data berdasarkan permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan menurut Sugiyono (2009:337) yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Mereduksi data juga berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Mendisplay data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif, dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau conclusion drawing/verification. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah melakukan penelitian di lapangan. Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini yaitu: 1. Reduksi data (data reduction) yaitu menyalin data dari rekaman dalam bentuk percakapan ke data tulisan agar mempermudah untuk melakukan analisis, kemudian memilih data-data percakapan dan dikelompokkan berdasarkan tingkatan kasta untuk di analisis. 2. Penyajian data (data display) yaitu tahap untuk melakukan analisis:

1) Data dari percakapan dianalisis bagaimana pola pergeseran bahasa masyarakat Bali dalam ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta. 2) Menganalisis karakteristik pergeseran bahasa masyarakat Bali berdasarkan percakapan dalam ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta. 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa masyarakat Bali dalam ranah keluarga. 3. conclusion drawing/verification yaitu menyimpulkan hasil analisis data dari percakapan masyarakat Bali dalam ranah keluarga berdasarkan tingkatan kasta.