BAB I PENDAHULUAN. oleh terbakarnya kilang minyak milik British Petroleum di Teluk Meksiko

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Area kerja di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara meliputi Area 1 (Train

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. dari segi modal maupun sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan sering mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan. Kerja (K3) para pekerjanya. Dimana sebenarnya K3 merupakan poin

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan kesimpangsiuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan,

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang semakin maju menuntut kita untuk berusaha. memajukan industri yang mandiri dalam rangka mewujudkan era

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. maupun dunia industri, dapat menimbulkan kecelakaan bagi manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, pelayanan kesehatan yang berakhir dengan timbulnya kerugian (Puslitbag

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini bisa dicegah dengan melakukan Procedure Lock dan Tagging serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat

BAB I PENDAHULUAN.

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai

DEFINISI PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA (K3)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan. Istilah risiko (risk) memiliki banyak definisi,

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh industri harus memenuhi standar kualitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

128 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut membawa

BAB I PENDAHULUAN. akal sehingga dapat merencanakan sesuatu, menganalisa yang terjadi serta

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dituliskan

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial:

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

Ari Wibisono

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Walikota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. selamat sehingga tidak terjadi kecelakaan. Untuk itu harus diketahui risiko-risiko

Kompetensi Dasar 2 : Keadaan darurat. Presented by : Anita Iskhayati, S. Kom NIP

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015

Menurut data National Fire Protection Association (NFPA) di U.S Tahun

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

BAB I PENDAHULUAN. dari kerja, menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan merehabilitasi pekerja

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN I-1 A. LATAR BELAKANG.

SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA KONTRAKTOR

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

1 Universitas Esa Unggul

2018, No Indonesia Nomor 6018); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik I

PT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sehat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/MEN/98 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

LOKASI PELATIHAN KEBAKARAN = ENERGY YANG TIDAK TERKENDALI

KONSEP DAN RENCANA PENANGANAN BANGUNAN GEDUNG DAN PROTEKSI KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat

PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

IMPLEMENTASI SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN SEBAGAI UPAYA KEWASPADAAN TERHADAP KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI PT

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke -

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebakaran senantiasa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, baik menyangkut kerusakan harta benda, kerugian materi, gangguan terhadap kelestarian lingkungan, terhentinya proses produksi barang serta jasa, serta bahaya terhadap keselamatan jiwa manusia. Kebakaran dapat terjadi dimana saja termasuk di kawasan industri. Kebakaran di industri bisa mengakibatkan stagnasi usaha dan kerugian investasi yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Konon harga minyak dunia yang melambung disebabkan oleh terbakarnya kilang minyak milik British Petroleum di Teluk Meksiko dan di Mumbai, India, pertengahan tahun 2005 (Suprapto, 2006). Oleh karena itu, aspek pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan terutama aspek manajemen keselamatan terhadap kebakaran (fire safety management) baik di bangunan maupun di industri merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan. Salah satu industri yang bergerak di bidang kimia terkhusus bidang polimer yaitu PT. Lotte Chemical Titan Nusantara dimana potensi bahaya di industri tersebut adalah kebakaran serta peledakan yang disebabkan baik dari bahan baku yang digunakan maupun bahan pendamping atau pendukung lainnya. PT. Lotte Chemical Titan Nusantara telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem 1

2 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Berdasarkan Peraturan di atas, maka perusahaan harus mempersiapkan sarana dan prasarana sebagai upaya pencegahan dan program-program yang dapat mengurangi angka kecelakaan. Salah satu programnya adalah program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) karyawan. Program ini dibuat berdasarkan kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Salah satu program K3 yang harus diterapkan di industri kimia bidang polimer adalah implementasi fire safety management di perusahaan tersebut, mengingat potensi bahaya yang dapat terjadi adalah kebakaran. Fire safety management berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kebakaran dan penanggulangan bahaya sedini mungkin agar bahaya kebakaran tersebut tidak sampai terjadi. Dimana setiap kecelakaan kerja adalah suatu kerugian dan kerusakan yang selalu mengancam jiwa dan harta benda baik terhadap tenaga kerja, keluarganya maupun pengusaha. Maka upaya pencegahan kecelakaan merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar dalam upaya memberikan perlindungan kepada seluruh aset perusahaan. Apabila suatu perusahaan telah berhasil menerapkan fire safety management maka perusahaan tersebut dapat mencapai zero accident dan tidak ada lost time accident (kehilangan waktu produksi yang disebabkan oleh kecelakaan) sehingga perusahaan memiliki daya saing yang baik serta siap untuk bersaing di pasar globalisasi dunia. Dari pemaparan di atas, maka penulis ingin menganalisis penerapan Fire Safety Management di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. Kemudian

3 penulis akan melakukan penelitian dengan judul Implementasi Fire Safety Management sebagai Upaya Penanggulangan Bahaya Kebakaran di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara Cilegon-Banten. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana implementasi Fire Safety Management di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara Cilegon-Banten? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui implementasi Fire Safety Management yang telah diterapkan di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. 2. Untuk mengetahui tugas dan peran tim penanggulangan kebakaran di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. 3. Untuk mengetahui sarana proteksi kebakaran yang ada di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. 4. Untuk mengetahui tata cara pemeliharaan sarana proteksi kebakaran yang ada di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. 5. Untuk mengetahui investigasi kejadian kebakaran yang sudah diterapkan di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara.

4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan a. Dapat memberikan masukan yang positif untuk peningkatan Fire Safety Management di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. b. Dapat mengetahui evaluasi kinerja dari Fire Safety Management di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. 2. Bagi Program Diploma III Hiperkes dan Kesehatan Kerja a. Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan praktek kerja lapangan terkait tentang materi Fire Safety Management. b. Dapat menjadi referensi untuk menambah kepustakaan Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja tentang materi Fire Safety Management. c. Mendapat pengalaman terkait implementasi Fire Safety Management di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara Cilegon-Banten. 3. Bagi Mahasiswa a. Dapat mengetahui Fire Safety Management dan struktur organisasi tim Penanggulangan Kebakaran di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. b. Dapat mengetahui tugas dan peran tim Penanggulangan Kebakaran di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara. c. Dapat mengetahui tata cara perawatan dan pengecekan sarana proteksi kebakaran yang ada di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara.

5 d. Dapat mengetahui tata kerja investigasi kejadian kebakaran, pelaporan serta analisis di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara.