I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Berdasarkan hasil seminar lokakarya (SEMLOK) tahun 1988 (Suharyono dan Moch. Amien,

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas Lahan Komoditi Perkebunan di Indonesia (Ribu Ha)

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

I. PENDAHULUAN. pada 2009 (BPS Indonesia, 2009). Volume produksi karet pada 2009 sebesar 2,8

I. PENDAHULUAN. Pembangunan industri memiliki peranan penting dalam rangka mewujudkan

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pada Seminar dan Lokakarya Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan proses produksi yang khas didasarkan pada proses

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan yang sangat serius untuk diperhatikan dan dikaji

I. PENDAHULUAN. Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. bekerja di sektor pertanian. Di sektor tersebut dikembangkan sebagai sumber mata

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah trofis dengan luas

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Geografi

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

I. PENDAHULUAN. Masyarakat desa di Indonesia pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis

1. PENDAHULUAN. produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam arti luas industri mencakup

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra karet di Indonesia, menurut

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam perekonomian

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan dari dinas atau instansi

I. PENDAHULUAN. titik berat pada sektor pertanian. Dalam struktur perekonomian nasional sektor

I. PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik khususnya pada hasil perkebunan.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEM AGRIBISNIS SUMARDJO. Departemen SOSEK-Faperta IPB. 1. Agribisnis Sebagai Suatu-Sistem

I. PENDAHULUAN. berdomisili di daerah pedesaan dan memiliki mata pencaharian disektor

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN. menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Sektor pertanian tidak hanya sebagai

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

sebagian besar masih dipasarkan sebagai bahan mentah atau nilailharga pada kondisi tersebut masih sangat rendah. Selain ini

Hermanto (1993 ; 4), menyebutkan bahwa pembangunan pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan hasil utama sebagian besar penduduk Lampung Barat secara

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DESKRIPSI INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. devisa non migas, penyedia lapangan kerja, dan berkaitan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

agribisnis untuk mencapai kesejahteraan wilayah pedesaan (prospherity oriented) (Bappeda Kabupaten Lampung Barat, 2002). Lebih lanjut Bappeda

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

PEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANIAN DAN INDUSTRI

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi Lampung, sebagai dasar perekonomian dan sumber pemenuh kebutuhan hidup. Selain itu, pertanian juga memiliki peran yang sangat penting dalam menyumbangkan potensi yang lain, baik dibidang perdagangan maupun sebagai bahan dasar industri agar nilai manfaat dari hasil pertanian lebih tinggi. Industri memiliki tujuan melakukan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu daerah penyuplai hasil perkebunan di Provinsi Lampung yang memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan industri hulu yang berbahan baku hasil pertanian adalah Kabupaten Way Kanan. Perkebunan di Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan karena areal perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 ha dengan jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 ton/th. Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Way Kanan antara lain: karet, kelapa sawit, kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh dan yang sangat potensial untuk dikembangkan antara lain: karet, kelapa sawit, kakao dan kopi. Perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan memiliki areal terluas yaitu kurang lebih 50.461 ha. Sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan meliputi wilayah kecamatan

Blambangan Umpu, Kasui, Bahuga, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, dan Negara Batin. Perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan terdiri dari: 1. Perkebunan karet rakyat, luas areal perkebunan sebesar 26.677 ha dengan jumlah produksi 10.461 ton/th. 2. Perkebunan karet swasta, luas areal perkebunan sebesar 13.925 ha dengan jumlah produksi 4.558 ton/th 3. Perkebunan karet negara, luas areal perkebunan sebesar 9.859 ha dengan jumlah produksi 5.943,8 ton/th Sumber: http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=1807 Dari keterangan data diatas perkebunan karet rakyat memiliki areal terluas. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat Way Kanan memiliki lahan pertanian yang ditanami oleh karet, selain itu keadaan iklim dan kondisi fisik Kabupaten Way Kanan yang mendukung dan memenuhi syarat dalam pembudidayaan tanaman karet. Potensi lahan untuk pengembangan perkebunan pada dasarnya ditentukan oleh sifat-sifat fisik dan lingkungan yang mencakup: tanah, topografi/bentuk wilayah, hidrologi dan iklim. Kecocokan antara sifat-sifat fisik dengan persyaratan penggunaan suatu komoditas yang dievaluasi akan memberikan gambaran atau informasi bahwa tanah tersebut potensial untuk pengembangan suatu komoditas sehingga menghasilkan komoditas yang maksimal dan potensial. Kabupaten Way Kanan memiliki iklim tropis sehingga memiliki temperatur atau suhu yang tinggi sepanjang tahun. Bentang alam Kabupaten Way Kanan dapat dikelompokkan kedalam bentuk wilayah datar sampai bergelombang dengan kemiringan lereng 0-15 % mencakup luasan kurang lebih 73,9%, bergelombang sampai berbukit dengan kemiringan lereng 15-25 % memiliki sebaran kurang lebih 20,2% dan berbukit sampai bergunung dengan kemiringan lereng 25 - >40% memiliki sebaran kurang lebih 5,9%. Daerah Kabupaten Way Kanan

memiliki curah hujan 151-250 mm/bulan. Jenis tanah di Kabupaten Way Kanan dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu: jenis tanah latosol, tanah andosol coklat tua, podsolik merah kuning, dan podsolik coklat kekuninggan. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten Way Kanan memiliki kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm, hanya beberapa wilayah yang memiliki kedalaman efektif 60-90 cm. Sumber: http://waykanan.go.id/profilkami.html Dengan kondisi tersebut menempatkan Kabupaten Way Kanan pada posisi yang potensial dan strategis dalam hal pengembangan produk sumber daya alam dibidang pertanian, khususnya pertanian karet yang dapat menunjang sektor perindustrian dalam menyuplai bahan mentah pada proses produksi dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup manusia. Selain itu, penyebab luasnya lahan pertanian karet yang ada di Kabupaten Way Kanan, secara ekonomis pendapatan yang diperoleh petani dari perkebunan karet lebih menguntungkan jika dibanding dengan tanaman sawit atau komoditas yang lainnya. Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting perananya. Selain sebagai sumber mata pencaharian masyarakat, komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa nonmigas, pemasok bahan baku karet, dan mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah-wilayah perkembangan karet, memberikan wawasan tentang pengetahuan industri sehingga membuka pengetahuan masyarakat tentang kegiatan perindustrian. Pembangunan industri juga memiliki peranan dalam rangka usaha untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum tujuan pembangunan industri adalah untuk memperluas kesempatan usaha, meningkatkan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sehingga didirikannya sebuah industri, baik industri besar maupun industri

kecil yaitu faktor lokasi, bahan mentah, modal, tenaga kerja, sarana transportasi, sumber energi, dan pemasaran. Salah satu alasan utama berdirinya suatu industri adalah bahan mentah dan faktor penting dalam kegiatan industri berkaitan dengan upaya pengambilan dan pengumpulan bahan mentah. Kegiatan proses pengolahan bahan mentah serta upaya pemasaran hasil. Upaya pengambilan dan pengumpulan bahan mentah sangat erat hubungannya dengan lokasi sumber bahan mentah karena tempat produksi yang jauh dari bahan mentah, tidak dapat dipastikan kontinuitasnya. Bahan mentah karet yang mendukung di daerah Kabupaten Way Kanan merupakan unsur yang penting bagi keberadaan industri karet remah (Crumb Rubber) yang di kelola oleh PT. Mardec Siger Way Kanan. PT. Mardec Siger Way Kanan didirikan pada tanggal 19 Oktober 2006 dan mulai beroperasi pada bulan Maret 2009. PT. Mardec Siger Way Kanan terletak di Dusun Tanjung Agung RT 003 RW 003 Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. Industri ini bergerak mengolah bahan mentah karet (cup lump) menjadi karet remah, adapun jenis standar produk yang dihasilkan adalah karet remah (Crumb Rubber) sir 20 standard Indonesia rubber. Sebelum berdirinya PT. Mardec Siger Way Kanan, para petani karet dan juga pengumpul (broker) menjual hasil pertanian mereka jauh ke wilayah Palembang, Sumatera Selatan dan juga ke wilayah Bandar Lampung, karena di wilayah Kabupaten Way Kanan belum tersedia tempat yang dapat menampung hasil pertanian karet mereka. Dalam pendirian suatu industri tenaga kerja merupakan hal yang harus dipertimbangkan, baik tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar maupun yang berasal dari daerah lain. Hal ini menyangkut segi kuantitatif yaitu banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan segi

kualitatif yakni berdasarkan segi keterampilan teknik yang dimiliki. Selain itu keberadaan industri di suatu wilayah merupakan upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru untuk menambah kesejahteraan penduduk dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. Modal, dalam suatu pendirian industri merupakan syarat yang harus dipenuhi, baik berupa uang maupun fasilitas. Agar industri dapat berjalan lancar diperlukan modal yang cukup. Modal diperlukan sejak awal pada waktu perusahaan dimulai dan dipergunakan untuk membeli berbagai input, termasuk tanah sebagai lokasi perusahaan, selain itu, modal dapat pula merupakan bangunan yang pada umumnya tetap dan sulit untuk dipindahkan, sekali barang tersebut dibangun atau dipasang. Selain modal berupa tanah, bangunan dan sejumlah uang dalam proses industri diperlukan suatu rangkaian mesin untuk dapat menghasilkan produk. Sarana transportasi sangat penting dalam berdirinya suatu industri dalam upaya membawa bahan mentah/baku dari tempat penemuannya ke pabrik, operasional perusahaan, dan pemasaran hasil produksi. Dibutuhkan kendaraan angkut dan jalan yang baik sehingga dapat menghubungkan pabrik dengan para konsumen di kota-kota dan negara-negara yang cukup besar dalam upaya memasarkan hasil-hasil pabrik. Sumber energi berfungsi sebagai penggerak mesin yang digunakan. Sumber energi yang biasanya digunakan dalam kegiatan industri adalah minyak bumi, batu bara, gas alam, dan energi listrik. Begitu juga dalam kegiatan industri yang dilakukan PT. Mardec Siger Way Kanan tidak akan terlepas dari sumber energi. Pemasaran merupakan proses akhir suatu industri. Keberlanjutan suatu industri bergantung pada kemudahan dan kelancaran pemasaran, dimana pihak perusahaan mencari keuntungan dari hasil produksinya dalam upaya kontinuitas kegiatan industri. Pemasaran pada intinya bergantung dari dua hal yaitu, luasnya pasaran, artinya banyaknya penjualanan dan kuatnya pemasaran yang bergantung

dari taraf hidup suatu konsumen. Tanpa adanya pasar ataupun permintaan dari konsumen maka hasil produksi tidak akan terjual dan menjadi sia-aia. Akhirnya, hasil produksi PT. Mardec Siger Way Kanan kemudian diekspor ke berbagai negara yang membutuhkan diantaranya yaitu: Cina, India, Korea Selatan, Prancis, Rusia, dan negara konsumen yang memesan hasil produksi. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa faktor-faktor pendukung berdirinya suatu industri pada suatu wilayah adalah faktor lokasi, bahan mentah, tenaga kerja, modal, sarana transportasi, sumber energi dan pemasaran, tetapi yang kemudian menjadi pertanyaan dalam hal ini adalah seberapa jauh PT. Mardec Siger Way Kanan menganalisis faktor-faktor tersebut sehingga pada akhirnya industri karet tersebut didirikan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahnya dan unsurunsur apa saja yang mendukung keberadaan industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Tahun 2011, yaitu dapat dilihat sebagai berikut: 1. Faktor lokasi industri 2. Kemudahan mendapatkan bahan mentah 3. Kemudahan mendapatkan modal 4. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja 5. Kemudahan sarana transportasi 6. Kemudahan sumber energi 7. Kemudahan pemasaran hasil produksi

C. Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dan fokus dalam pengkajiannya, maka perlu adanya pembatasan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Faktor lokasi industri 2. Kemudahan mendapatkan bahan mentah 3. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja 4. Kemudahan sarana transportasi 5. Kemudahan pemasaran hasil produksi D. Rumusan Masalah Mengingat pentingnya berbagai permasalahan dalam mendirikan industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan, maka dari keseluruhan identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah lokasi sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011? 2. Apakah kemudahan mendapatkan bahan mentah sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011? 3. Apakah kemudahan mendapatkan tenaga kerja sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011?

4. Apakah kemudahan sarana transportasi sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011? 5. Apakah kemudahan pemasaran sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011? E. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan di dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini, adapun tujuannya adalah: 1. Untuk mendapatkan informasi tentang berorientasi atau tidaknya lokasi industri dari wilayah bahan mentah sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011. 2. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya mendapatkan bahan mentah sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011. 3. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya mendapatkan tenaga kerja sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011. 4. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya sarana transpotasi sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011.

5. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya pemasaran hasil produksi sebagai faktor pendukung berdirinya industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011. F. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan Geografi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Menerapkan ilmu pengetahuan secara teori tentang Geografi Industri di lapangan. 3. Sebagai suplemen bahan ajar pelajaran Geografi pada SMA kelas XII semester I pada pokok bahasan Mengevaluasi Lokasi Industri dan Persebarannya. Sub pokok bahasan klasifikasi industri, faktor penentu lokasi industri, tujuan pembangunan industri. G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah pihak perusahaan PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan. 2. Ruang lingkup objek penelitian adalah faktor lokasi, bahan mentah, tenaga kerja, sarana transportasi, dan pemasaran. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian adalah industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan di Desa Gunung Sangkaran Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan tahun 2011. 4. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Industri. Dari kaca mata Geografi, industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala proses alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri meliputi komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain-lain sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988:179).

Keberadaan industri karet PT. Mardec Siger Way Kanan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang mengolah bahan mentah berupa getah karet, hasil dari penyadapan (cup lump) menjadi karet remah (Crumb rubber) yang bertujuan mengubah suatu barang menjadi lebih bernilai.