BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dividen dan menambah capital gain dari investasi yang di tanamkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin berkembang banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. dividen yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh perusahaan dapat diperoleh di pasar modal.

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan dari pemegang. sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi pasar bebas, banyak perusahaan saat ini semakin giat dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi tiga macam,

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa

BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan merupakan hal yang pokok dalam pengembangan usaha, untuk itu perlu adanya solusi akan pendanaan yang memiliki jangka waktu panjang dan memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencari sumber dana pembiayaan. Pasar modal adalah pertemuan antar pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Menurut Tandelilin (2001) pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Pasar modal juga dapat terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan 1

2 dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Menurut Tandelilin (2001) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang (Suharli, 2005). Para investor yang ingin mempertahankan investasinya harus memiliki perencanaan yang efektif. Dimulai dari perhatian terhadap tingkat resiko dan return yang seimbang dalam setiap transaksi. Secara teori, semakin tinggi tingkat return yang diharapkan para investor, semakin tinggi pula resiko yang dihadapinya, demikian pula sebaliknya (Trisnawati, 2009). Oleh karena itu, para investor sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam menganalisa tingkat resiko dan memprediksi tingkat pengembalian dari investasinya yaitu berhubungan dengan pemahaman mereka mengenai kondisi suatu perusahaan melalui kinerja keuangan perusahaan. Menurut Harahap (2004) laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuangan perusahaan. Informasi keuangan tersebut berfungsi sebagai sarana informasi, alat

3 pertanggungjawaban manajemen dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam pengukuran kinerja keuangan, ada beberapa pendekatan accounting measures yang digunakan salah satunya yaitu Return On Assets (ROA). ROA merupakan rasio profitabilitas dan alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan profit. ROA (Return on Asset) digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan (Brigham dan Houtson, 2006). Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Return on assets (ROA) merupakan indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi (Beny dan Mendari, 2011) Hasil penelitian Harnovinsah dan Sagala (2015) menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Penelitian ini menjelaskan bahwa investor menilai ROA cukup efektif sebagai indikator pengukur atas keberhasilan sebuah perusahaan, terkait dengan kemampuan perusahaan dalam mengelola asset atau investasi yang ada. Rasio keuangan lain yang mampu menggambarkan kinerja perusahaan dari struktur asetnya dalam menjelasakan return saham adalah operating leverage (Trisnawati, 2009). Operating leverage didefinisikan sebagai penggunaan biaya operasi tetap untuk memperbesar efek dari perubahan dalam penjualan pada laba perusahaan sebelum bunga dan pajak

4 (Gitman dan Zutter, 2012). Semakin tinggi nilai operating leverage, perubahan dalam kegiatan penjualan sangat berdampak terhadap laba perusahaan, akibat fenomena ini, gabungan biaya yang dipilih perusahaan akan berpengaruh terhadap risiko operasi serta tingkat laba (Trisnawati, 2009). Hasil penelitian Prakosa dan Haryanto (2011) menunjukkan adanya pegaruh positif antara operating leverage terhadap return saham. Semakin besar kemampuan perusahaan menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh penjualan terhadap EBIT (Earning Before Interest and Tax), maka akan semakin besar pula tingkat pengembalian yang didapat investor. Namun metode laba akuntansi ini dianggap tidak lagi memadai untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan karena mempunyai kelemahan utama yaitu tidak memperhatikan risiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan adanya biaya modal (cost of capital) sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan mampu menciptakan suatu nilai atau tidak (Harjito dan Aryayoga, 2009). Menurut Pradhono dan Christiawan (2004) untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu konsep baru yang menggunakan ukuran kinerja yang lebih menekankan value. Value Based Management (VBM) seperti Economic Value Added (EVA) yang menghitung economic profit bukan accounting profit. Konsep VBM mendorong manajemen lebih termotivasi dan fokus pada penciptaan arus kas dimasa mendatang bagi

5 pemegang saham. VBM yang diterapkan secara kontinyu pada kondisi pasar yang efisien akan merefleksikan kinerja dan prospek yang bagus pada harga saham. Menurut Brigham dan Daves (2006) EVA (Economic Value Added) adalah perkiraan keuntungan ekonomi sebuah bisnis untuk tahun ini, dan hal itu berbeda tajam dari profit. EVA merupakan sisa pendapatan yang tersisa setelah biaya seluruh modal, termasuk modal, telah dikurangi, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa memaksakan biaya untuk modal ekuitas. EVA mengukur sejauh mana perusahaan telah meningkatkan nilai pemegang saham. Menurut (Suharli, 2005) EVA berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan biaya modal yang meningkat, karena biaya modal menggambarkan risiko perusahaan. Metoda EVA akan sesuai dengan kepentingan para investor. EVA merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Hasil penelitian Harnovinsah dan Sagala (2015) menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh yang signifikan serta hubungan yang positif terhadap return saham pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI. Semakin tinggi tingkat EVA pada perusahaan maka akan semakin tinggi return saham. Kebutuhan akan property dan real estate selalu bertambah seiring dengan pertumbuhan laju penduduk ditiap tahunnya. Bentuk properti bisa berupa gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pusat hiburan serta rumah tinggal, properti juga dapat dijadikan sebagai ajang investasi. Semakin

6 banyaknya pembangunan perumahan, perhotelan, gedung perkantoran ini menunjukan bahwa perkembangan industri properti saat ini menunjukan pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Bisnis property dan real estate ini sering mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik. Sehingga bisnis property dan real estate banyak diburu oleh para investor dalam negeri maupun luar negeri. Harga saham industri property dan real estate semakin tahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, seperti terlihat pada tabel dibawah ini. rata-rata harga saham 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 2011 2012 2013 2014 rata-rata harga saham Gambar 1.1 Perkembangan harga saham Perusahaan sektor Property dan Real Estate periode 2011-2014 Sumber : idx statistic (data diolah) Bila dilihat dari grafik diatas semakin tahun harga saham industri property dan real estate selalu mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan saham properti memiliki propspek yang masih positif (www.liputan6.com). Kenaikan harga saham industri ini juga diimbangi dengan peningkatan kinerja

7 perusahaan, sehingga dengan adanya kinerja perusahaan yang baik akan menarik para investor untuk berinvestasi pada industri tersebut. Berdasarkan uraian dan alasan tersebut maka penyusun bermaksud melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), OPERATING LEVERAGE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang diidentifikasi pada penelitian ini antara lain : 1. Apakah Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 2. Apakah operating leverage berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 3. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 4. Apakah Economic Value Added (EVA), operating leverage dan Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

8 perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh operating leverage terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 3. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 4. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh Economic Value Added (EVA), operating leverage dan Return On Assets (ROA) terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 1.3.2 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya :

9 1. Bagi emiten Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan khusunya untuk perusahaan sektor property dan real estate dalam rangka mengambil keputusan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan terutama dalam rangka memaksimuman kinerja perusahaan sehingga saham perusahaan dapat mempunyai return yang maksimal. 2. Bagi investor Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menginvestasikan dananya pada sekuritas yang menghasilkan return saham secara optimal. Dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham diharapkan investor mampu memprediksi return saham dan menilai kinerja saham suatu perusahaan. 3. Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang diteliti terutama mengenai return saham, sehingga diperoleh gambaran yang jelas dalam penerapan teori akuntansi dengan yang terjadi dilapangan. 4. Bagi peneliti yang akan datang Dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya dan menambah sumbangan karya dibidang akuntansi.