WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

PANITIA SELEKSI CALON DIREKTUR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TRENGGALEK. Jln. A. Yani No. 1 Telp. (0355) TRENGGALEK PENGUMUMAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2016 Seri E Nomor 30 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 33 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH KOTA MEDAN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEDOMAN UMUM SELEKSI PENERIMAAN CALON DIREKTUR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PANDEGLANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEDOMAN UMUM SELEKSI CALON DIREKTUR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA RATU SAMBAN KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SEKRETARIAT DAERAH

PEDOMAN UMUM SELEKSI PENERIMAAN CALON DIREKTUR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TAHUN 2015

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 73 Tahun 2015 Seri E Nomor 26 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 1 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

P E N G U M U M A N Nomor : 810 / 1012 / V / 2018 TENTANG PENERIMAAN CALON DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BANGKA TAHUN

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN UMUM SELEKSI CALON DIREKSI PERUSAHAAN AIR MINUM KABUPATEN SINTANG TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Gatot Subroto No. 6 Telp. ( 0292 ) (Hunting), Fac PURWODADI.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 02 TAHUN 2013 TLD NO : 02

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PENGUMUMAN Nomor : 539/13/Tahun 2017

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2OO9 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

KABUPATEN KUNINGAN PERIODE

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Ditulis oleh administrator Kamis, 11 Agustus :30 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 13 September :28

WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Prosedur. Kartu Tanda Anggota.

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SELAYAR. dan BUPATI SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAYANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

memiliki BUMD yang bertujuan untuk

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO TIM SELEKSI CALON DEWAN PENGAWAS DAN DIREKTUR UTAMA PDAM TIRTA BINANGUN TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 75 Tahun : 2015

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. MAKSUD DAN TUJUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 301/MPP/Kep/10/2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

Transkripsi:

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA KERJA PANITIA SELEKSI, PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 ayat (3) dan pasal 17 ayat (3) Peraturan Daerah kota padang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organ dan kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Kerja Panitia Seleksi, Pengangkatan Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1969 tentang Pernyataan Tidak Berlakunya Berbagai Undang- Undang dan Peraturan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2901); 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun1980 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Padang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3164); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum; 13. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 69).

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA KERJA PANITIA SELEKSI, PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 2. Bagian Perekonomian yang selanjutnya disebut Bagian Perekonomian adalah Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Padang. 3. Daerah adalah Kota Padang. 4. Walikota adalah Walikota Padang. 5. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang pendiriannya diprakarsai oleh Pemerintah Daerah dan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara. 6. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang yang selanjutnya disingkat PDAM adalah BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air minum. 7. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas PDAM. 8. Direksi adalah Direksi PDAM yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Umum dan Direktur Teknik. 9. Direktur Utama adalah Direktur Utama PDAM Kota Padang yang merupakan pemimpin tertinggi yang bertanggungjawab terhadap kegiatan operasional PDAM. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh Direktur Bidang Umum dan Direktur Bidang Teknik. 10. Direktur Umum adalah Direksi yang membawahi Bidang Administrasi, Bidang Keuangan, Bidang SDM dan Umum. 11. Direktur Teknik adalah Direksi yang membawahi Bidang Teknik dan Operasional. Organ PDAM terdiri dari: a. Walikota selaku pemilik modal; b. Dewan Pengawas; dan c. Direksi. BAB II ORGAN Pasal 2

BAB III PANITIA SELEKSI Bagian Kesatu Pembentukan Dan Susunan Keanggotaan Pasal 3 (1) Panitia seleksi ditetapkan dengan keputusan Walikota (2) Panitia seleksi terdiri dari unsur : a. Pemerintah daerah, sebanyak 2 (dua) orang; b. DPRD, sebanyak 1 (satu) orang; c. Perguruan tinggi, sebanyak 1 (satu) orang; dan d. Masyarakat konsumen, sebanyak 1 (satu) orang. Pasal 4 Mekanisme penetapan anggota Panitia Seleksi dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian sebagai berikut: a. Bagian Perekonomian membuat surat walikota untuk meminta kesediaan calon panitia seleksi melalui Ketua DPRD dan Rektor Perguruan tinggi; b. Bagian Perekonomian membuat surat walikota untuk meminta kesediaan calon panitia seleksi kepada beberapa orang masyarakat konsumen; dan c. Bagian Perekonomian meneliti pernyataan kesediaan utusan dari DPRD, Perguruan tinggi dan masyarakat konsumen. Pasal 5 (1) Komposisi Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri atas: a. Ketua merangkap anggota; b. Sekretaris merangkap anggota; dan c. Anggota. (2) Ketua Panitia Seleksi dipilih oleh anggota. (3) Setiap anggota Panitia Seleksi mempunyai hak suara yang sama. Bagian Kedua Tugas Panitia Seleksi Pasal 6 Ketua Panitia Seleksi mempunyai tugas : a. mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan; b. memimpin rapat; c. bertindak dan untuk atas nama Panitia Seleksi ke luar dan ke dalam; d. memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan; dan e. menandatangani seluruh naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan seleksi. Pasal 7 (1) Untuk membantu pelaksanaan panitia seleksi dibentuk sekretariat yang keanggotaannya terdiri dari :

a. Bagian Perekonomian b. Bagian Hukum c. Unsur PDAM (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mencalonkan diri menjadi Dewan Pengawas atau Direksi. Bagian Ketiga Pengambilan Keputusan Rapat Pasal 8 (1) Rapat Panitia Seleksi sah jika dihadiri paling kurang 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang dibuktikan dengan daftar hadir. (2) Keputusan Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sah jika disetujui oleh paling kurang 2/3 (dua per tiga) anggota yang hadir. (3) Dalam hal tidak tercapai persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) keputusan Panitia Seleksi diambil berdasarkan suara terbanyak. Pasal 9 (1) Panitia seleksi dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu atau berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki kompetensi pada bidang yang diperlukan. (2) Koordinasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dalam ra ngka memberikan bantuan terhadap tugas Panitia Seleksi dan bukan mengalihkan tugas Panitia Seleksi tersebut kepada lembaga lain. BAB IV TAHAPAN SELEKSI PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS Bagian Kesatu Umum Pasal 10 Jumlah Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari : a. 1 (satu) orang dari unsur pejabat daerah; b. 1 (satu) orang dari unsur masyarakat konsumen; dan c. 1 (satu) orang dari unsur perorangan. Pasal 11 Dewan Pengawas yang berasal dari unsur Pejabat daerah ditunjuk langsung oleh Walikota Persyaratan anggota dewan pengawas : Pasal 12 a. Dari unsur masyarakat konsumen : 1. berdomisili di Kota Padang dan mempunyai Kartu Tanda Penduduk Kota Padang; 2. menguasai manajemen PDAM; 3. surat pernyataan bersedia menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas diatas materai Rp. 6.000,-;

4. surat pernyataan sedang tidak terikat hubungan keluarga dengan Walikota, Wakil Walikota, anggota dewan pengawas yang lain dan dengan direksi sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar di atas materai Rp. 6000,- ; 5. batas usia dewan pengawas paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun; 6. pelanggan aktif PDAM; 7. tidak pernah memiliki masalah selaku pelanggan PDAM, tidak menunggak membayar rekening air, tidak pernah diputus sambungan aliran air atau tidak pernah bersengketa dengan PDAM; 8. memiliki pengetahuan tentang hukum yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban pelanggan PDAM, memahami alur bisnis dan manajemen PDAM secara umum, Sistim Penyelenggaraan Air Minum secara khusus yang dituangkan dalam bentuk karya tulis dan lulus seleksi; 9. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang masih berlaku dari kepolisian Republik Indonesia setempat; 10. surat pernyataan tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai instansi baik pemerintah maupun swasta ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,-; 11. pas photo berwarna terbaru 6 (enam) bulan terakhir u kuran 4x6 sebanyak 6 (enam) lembar; dan 12. foto copy ijazah pendidikan terakhir yang disahkan atau dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. b. Dari unsur perorangan : 1. berdomisili di Kota Padang dan mempunyai Kartu Tanda Penduduk Kota Padang; 2. menguasai manajemen PDAM; 3. surat pernyataan bersedia menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas diatas materai Rp. 6.000,-; 4. surat pernyataan sedang tidak terikat hubungan keluarga dengan Walikota, Wakil Walikota, anggota dewan pengawas yang lain dan dengan direksi sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar di atas materai Rp. 6000,- ; 5. batas usia dewan pengawas paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun; 6. pelanggan aktif PDAM; 7. tidak pernah memiliki masalah selaku pelanggan PDAM, tidak menunggak membayar rekening air, tidak pernah diputus sambungan aliran air atau tidak pernah bersengketa dengan PDAM; 8. memiliki pengetahuan tentang hukum yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban pelanggan PDAM, memahami alur bisnis dan manajemen PDAM secara umum, Sistim Penyelenggaraan Air Minum secara khusus yang dituangkan dalam bentuk karya tulis dan lulus seleksi; 9. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang masih berlaku dari kepolisian Republik Indonesia setempat; 10. surat pernyataan tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai instansi baik pemerintah maupun swasta ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,-;

11. pas photo berwarna terbaru 6 (enam) bulan terakhir ukuran 4x6 sebanyak 6 (enam) lembar; dan 12. foto copy ijazah pendidikan terakhir yang disahkan atau dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. Bagian Kedua Tahapan Seleksi Pasal 13 Untuk melaksanakan seleksi penerimaan calon dewan pengawas yang berasal dari unsur masyarakat konsumen dan perorangan, Panitia Seleksi mengumumkan pada media cetak lokal dan website www.padang.go.id. Pasal 14 Setelah tahapan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, panitia seleksi melanjutkan dengan tahapan : a. penerimaan pendaftaran calon anggota dewan pengawas; b. penelitian persyaratan administrasi; c. melaksanakan tes kesehatan; d. melaksanakan tes tertulis; dan e. melaksanakan wawancara. Pasal 15 Penelitian persyaratan administrasi calon anggota dewan pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf b dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi. Pasal 16 Calon anggota dewan pengawas yang telah lulus penelitian persyaratan administrasi selanjutnya dapat mengikuti tes kesehatan. Pasal 17 Calon anggota dewan pengawas yang telah lulus tes kesehatan selanjutnya dapat mengikuti tes tertulis. Pasal 18 Materi tes tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf d terdiri dari : a. tentang tata kelola keuangan dan operasional manajemen PDAM; b. tentang peningkatan kinerja; c. perencanaan pengembangan strategi bisnis PDAM; dan d. integritas. Pasal 19 Calon anggota dewan pengawas yang telah lulus tes tertulis selanjutnya dapat mengikuti wawancara.

Pasal 20 (1) Panitia seleksi menyampaikan 6 (enam ) orang calon anggota dewan pengawas yang telah lulus seleksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, pasal 17 dan pasal 19 kepada Walikota. (2) Enam orang calon anggota dewan pengawas yang telah lulus seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 3 (tiga) orang calon dewan pengawas yang berasal dari unsur masyarakat konsumen dan 3 (tiga) orang dari unsur perseorangan (3) Satu orang dari Tiga orang Calon anggota dewan pengawas yang berasal dari unsur masyarakat konsumen dan satu orang dari tiga orang calon anggota dewan pengawas yang berasal dari unsur perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Walikota. Bagian Ketiga Pengangkatan Dewan Pengawas Pasal 21 (1) Walikota mengangkat 3 (tiga) orang calon dewan pengawas yang berasal dari 1 (satu) orang dari pejabat daerah, 1 (satu) orang dari masyarakat konsumen dan 1 (satu) orang dari unsur perorangan. (2) Dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 1 (satu) orang diangkat menjadi ketua dewan pengawas merangkap anggota, 1 (satu) orang menjadi sekretaris merangkap anggota, 1 (satu) orang menjadi anggota. (3) Pengangkatan dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan denga keputusan Walikota. Bagian Keempat Sumpah Dewan Pengawas Pasal 22 (1) Sebelum menjalankan tugas dewan pengawas mengucapkan sumpah (2) Sumpah sebagimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/janji. Bahwa saya, untuk dinagkat menjadi anggota Dewan Pengawas PDAM Kota Padang akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara dan Pemerintah. Bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundangundangan yang berlaku dan melkasankan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab; Bahwa saya, akan senatiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat sebagai anggota Dewan Pengawas PDAM Kota Pdang serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri, seorang atau golongan. Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara.

BAB V TAHAPAN SELEKSI PENGANGKATAN DIREKSI Bagian Kesatu Umum Pasal 23 Direksi diangkat oleh Walikota atas usul Dewan Pengawas berdasarkan hasil penilaian panitia seleksi. Pasal 24 Calon direksi harus memenuhi persayaratan : a. warga negara Indonesia; b. pendidikan minimal Sarjana Strata 1 (S-1); c. setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945; d. mempunyai pengalaman kerja 10 (sepuluh) tahun bagi yang berasal dari PDAM atau mempunyai pengalaman kerja paling sedikit 15 (lima belas) tahun mengelola perusahaan bagi yang bukan berasal dari PDAM, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik/berpengalaman dilingkungan Pemerintahan dengan jabatan terakhir eselon 2; e. lulus pelatihan manajemen air minum di dalam atau di luar negeri yang telah terakreditasi dibuktikan dengan sertifikat atau ijazah; f. batas usia Direksi yang berasal dari luar PDAM pada saat diangkat pertama kali berumur paling tinggi 50 (lima puluh) tahun, batas usia Direksi yang berasal dari PDAM pada saat diangkat pertama kali berumur paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; g. membuat dan menyajikan proposal mengenai visi misi PDAM; h. surat pernyataan bersedia menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas diatas materai Rp. 6.000,-; i. surat pernyataan sedang tidak terikat hubungan keluarga dengan Walikota, Wakil Walikota, anggota dewan pengawas yang lain dan dengan direksi sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar di atas materai Rp. 6000,- ; j. bukan pengurus partai politik; k. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang masih berlaku dari Kepolisian RI setempat; l. tidak rangkap jabatan sebagai pimpinan/pegawai di perusahaan lain; m. tidak pernah diberhentikan d e n g a n tidak hormat sebagai pegawai Instansi baik Pemerintah maupun Swasta; n. pas photo berwarna terbaru 6 (enam) bulan terakhir ukuran 4x6 sebanyak 6 (enam) lembar; o. fotocopi ijazah pendidikan terakhir yang disahkan atau dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; p. foto copy Kartu Tanda Penduduk; dan q. bersedia menandatangani kontrak untuk melaksanakan business plan perusahaan dan kontrak berbasis kinerja dengan Pemerintah Daerah dalam memimpin operasi pelayanan air minum dengan rincian penghargaan (insentif) dan konsekuansi yang jeklas, lengkap dan disetujui antara Pemerintah Daerah dengan Direktur Utama;

Bagian Kedua Tahapan Seleksi Pasal 25 Untuk melaksanakan seleksi penerimaan calon Direksi, Panitia Seleksi mengumumkan pada media cetak local dan website www.padang.go.id Pasal 26 Setelah tahapan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam pasal 25, panitia seleksi melanjutkan dengan tahapan : a. penerimaan pendaftaran calon anggota Direksi; b. penelitian persyaratan administrasi; c. melaksanakan tes kesehatan; d. melaksanakan tes tertulis; dan e. melaksanakan wawancara. Pasal 27 Penelitian persyaratan administrasi calon anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 huruf b dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan dan keabsahan persyaratan administrasi. Pasal 28 Calon anggota Direksi yang telah lulus penelitian persyaratan administrasi selanjutnya dapat mengikuti tes kesehatan. Pasal 29 Calon anggota Direksi yang telah lulus tes kesehatan selanjutnya dapat mengikuti tes tertulis. Pasal 30 Materi tes tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 huruf d terdiri dari : a. manajemen PDAM ; b. teknis operasional PDAM; c. keuangan PDAM; dan d. pelayanan PDAM. Pasal 31 Calon anggota Direksi yang telah lulus tes tertulis selanjutnya dapat mengikuti wawancara. Pasal 32 Panitia seleksi menyampaikan calon anggota Direksi yang telah lulus seleksi kepada dewan pengawas.

Pasal 33 (1) Dewan pengawas setelah menerima calon anggota direksi yang telah lulus seleksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 32, mengusulkan 9 (Sembilan) orang calon anggota direksi yang telah lulus kepada Walikota. (2) Sembilan orang calon anggota direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 paling sedikit 3 (tiga) orang berasal dari PDAM. Bagian Ketiga Pengangkatan Direksi Pasal 34 (1) Walikota mengangkat tiga orang calon anggota direksi dari Sembilan orang calon anggota direksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 33 ayat 2, 1 (satu) orang diangkat menjadi Direktur Utama, 1 (satu) orang menjadi Direktur Umum dan 1 (satu) orang menjadi Direktur Tekhnik. (2) Pengangkatan calon direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan dengan keputusan Walikota. Bagian Keempat Sumpah Direksi Pasal 35 (1) Sebelum menjalankan tugas Direksi mengucapkan sumpah. (2) Sumpah sebagimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/janji. Bahwa saya, untuk diangkat menjadi Direksi PDAM Kota Padang akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara dan Pemerintah. Bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melkasankan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab; Bahwa saya, akan senatiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat Direksi PDAM Kota Padang serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri, seorang atau golongan. Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan. Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 36 Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan Peraturan dibebankan kepada anggaran PDAM. Walikota ini

BAB VII KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 37 (1) Dalam hal Dewan Pengawas berhenti dalam masa jabatannya maka Walikota mengangkat pengganti Dewan Pengawas yang berhenti. (2) Masa jabatan dewan pengawas pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah selama sisa masa jabatan dewan pengawas yang berhenti tersebut. Pasal 38 (1) Dalam hal Direksi berhenti dalam masa jabatannya maka Walikota mengangkat pengganti Direksi yang berhenti. (2) Masa jabatan Direksi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah selama sisa masa jabatan Direksi yang berhenti tersebut. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 39 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Padang. Ditetapkan di Padang pada tanggal 18 Agustus 2014 WALIKOTA PADANG, ttd Diundangkan di Padang pada tanggal 18 Agustus 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG, MAHYELDI ttd NASIR AHMAD BERITA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2014 NOMOR 23.