BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Industri-industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing di dalam industri, misalnya pada industri pakaian jadi. Industri pakaian jadi merupakan salah satu industri yang perkembangannya cukup pesat. Tidak hanya dalam skala makro saja yang bertumbuh dengan pesat, tetapi dalam skala mikro juga mengalami pertumbuhan, walaupun pertumbuhannya tidak terlalu signifikan. Pertumbuhan industri manufaktur makro dan sedang pakaian jadi pada triwulan I tahun 2012 di daerah Jakarta mengalami kenaikan sebesar 13,37%. Sedangkan pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil pakaian jadi di daerah Jakarta mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan, yaitu sebesar 1,09%. Hal ini menggambarkan pertumbuhan industri pakaian jadi secara keseluruhan mengalami peningkatan. Didukung dengan adanya globalisasi, maka akan semakin mempermudah kompetitor dari luar negeri untuk masuk ke dalam industri sehingga memperketat persaingan dalam industri. Selain itu, kompetitor pun datang dari kalangan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang juga bersaing secara harga untuk merangkul kalangan menengah ke bawah. Hal ini secara tidak langsung menjadi ancaman bagi perusahaan yang mempunyai pangsa pasar menengah ke atas. Karena bisa saja 1
2 konsumen berubah preferensi dengan lebih memilih produk lokal dengan harga yang rendah dibandingkan produk impor dengan harga yang tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan budaya, minat konsumen terhadap fashion semakin tinggi. Hal ini menyebabkan permintaan konsumen terhadap pakaian jadi juga ikut berubah sesuai dengan fashion yang sedang trend saat ini. Dan hal ini berlaku di berbagai kalangan, baik di kalangan pria dan wanita, maupun di kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Namun, perubahan minat yang paling menonjol terlihat pada kalangan remaja hingga dewasa. Pengaruh dari lingkungan dan globalisasi menyebabkan mereka selalu ingin terlihat fashionable, sehingga membuka peluang bagi industri pakaian jadi untuk mengembangkan produk mereka sesuai dengan permintaan dan selera konsumen. Permintaan konsumen yang tidak menentu seiring dengan pergantian trend fashion yang berubah dengan cepat seiring dengan perkembangan zaman berpengaruh pada penjualan perusahaan. Semakin tinggi permintaan konsumen, maka semakin tinggi pula penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini membuat persaingan di industri pakaian jadi semakin ketat karena kompetitor sangat mudah untuk masuk dan bersaing dalam industri. Akibatnya, industri manufaktur makro dan sedang pakaian jadi mengalami penurunan produksi sebesar 16,95% pada triwulan I tahun 2012. Melihat kondisi pertumbuhan industri yang meningkat cukup besar membuat perusahaan yang berkecimpung dalam industri pakaian jadi harus mempersiapkan strategi yang matang agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Karena berdasarkan data di atas, pertumbuhan industri berdampak cukup besar terhadap
3 penurunan produksi industri, yang berarti semakin banyaknya perusahaan yang masuk ke dalam industri secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi perusahaan dalam industri pakaian jadi. Menurunnya produksi menandakan bahwa terjadi penurunan penjualan dalam perusahaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perusahaan perlu melakukan peramalan penjualan. Peramalan penjualan dapat digunakan bagi perusahaan untuk mengantisipasi hal-hal yang akan datang. Jika perusahaan salah melakukan peramalan penjualan, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan konsumen yang tiba-tiba meninggi atau malahan permintaan konsumen tidak sesuai dengan perkiraan perusahaan sehingga barang yang telah diproduksi tidak laku terjual atau dengan kata lain, perusahaan mengalami kelebihan produksi.. Hal ini tentu saja dapat mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Namun, selain melakukan peramalan penjualan, perusahaan juga dapat menerapkan metode linear programming untuk mengoptimalisasi keuntungan perusahaan. Dengan menggunakan metode tersebut, perusahaan dapat mengetahui jenis produk mana yang akan diproduksi dalam jumlah tertentu untuk memaksimalkan keuntungan. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan metode analisis pohon keputusan dalam menentukan alternatif mana yang dapat dilakukan oleh perusahaan, apakah dengan mengurangi jumlah bahan baku atau meningkatkan kapasitas produksi. Dengan menggunakan metode tersebut, perusahaan dapat memilih alternatif mana yang dapat mengoptimalkan laba perusahaan.
4 PT. Primajaya Pantes Garment merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi. Target pasar mereka adalah kalangan menengah ke atas dan mempunyai gerai-gerai tersendiri di beberapa mall di kota Jakarta. Produkproduk perusahaan tersebut sudah cukup bervariasi, mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa, untuk pria maupun wanita. Namun, perusahaan mengalami permasalahan yaitu permintaan produk yang bervariasi tiap bulannya sehingga perusahaan sulit menentukan berapa jumlah produksi yang tepat sehingga terjadi kesulitan dalam memproyeksikan laba perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan peramalan penjualan yang tepat ditunjang dengan penggunaan metode linear programming serta decision tree agar dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu, penulis ingin mengangkat topik dengan judul Analisis Peramalan Penjualan dan Penggunaan Metode Linear Programming dan Decision Tree Guna Mengoptimalisasi Keuntungan pada PT. Primajaya Pantes Garment. 1.2 Rumusan Masalah Dalam pembelajaran ini, beberapa masalah yang akan dibahas yaitu: 1. Metode peramalan manakah yang paling tepat untuk diterapkan oleh PT. Primajaya Pantes Garment? 2. Berapa keuntungan maksimal yang dapat diperoleh oleh PT. Primajaya Pantes Garment?
5 3. Alternatif apakah yang dapat dipilih oleh PT. Primajaya Pantes Garment untuk memaksimalkan keuntungan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang bisa didapatkan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui metode peramalan yang paling tepat untuk diterapkan oleh PT. Primajaya Pantes Garment. 2. Untuk mengetahui keuntungan maksimal yang dapat diperoleh oleh PT. Primajaya Pantes Garment. 3. Untuk mengetahui alternatif yang dapat dipilih oleh PT. Primajaya Pantes Garment untuk memaksimalkan keuntungan. 1.4 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan: 1. Perusahaan dapat mengetahui metode peramalan penjualan yang paling tepat bagi perusahaan. 2. Perusahaan dapat meminimalisir kerugian yang dialami perusahaan dengan menggunakan metode peramalan penjualan yang tepat. 3. Perusahaan dapat memperkirakan target penjualan yang ingin dicapai secara konstan. 4. Perusahaan dapat mengetahui kombinasi produk yang tepat untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Bagi penulis:
6 1. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan dari pembelajaran-pembelajaran sebelumnya. 2. Penulis dapat mempelajari berbagai metode peramalan penjualan yang disesuaikan sesuai dengan kondisi perusahaan. 3. Penulis dapat mempelajari bagaimana cara mengombinasikan produk untuk memaksimalkan penjualan dan mengurangi produksi barang yang tidak perlu. Bagi pembaca: 1. Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi penelitian-penelitian sejenis selanjutnya. 2. Dapat dijadikan bahan referensi bagi perusahaan yang mempunyai masalah sejenis. 3. Untuk mengetahui metode peramalan yang paling tepat sehingga dapat memilih metode dengan tingkat kesalahan yang paling rendah.