BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah konsumen rumah tangga dan respondennya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB II METODE PENELITIAN

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian, agar mempermudah langkah-langkah penelitian. terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis hubungan yang terdapat antara (1) kompetensi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III Objek dan Metode Penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh brand positioning terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menetapkan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan. Menurut

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang menyangkut objek

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menyatakan mengenai keputusan pembelian pada Rumah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia (CJFI) Indramayu. Adapun objek yang menjadi variabel bebas yaitu

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian. Sedangkan yang dimaksud metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara. Gaya kepemimpinan terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini meneliti

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi objek penelitian ini adalah Atribut Produk terkait dengan Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai objek dan metode penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar pengertian objek penelitian menyatakan bahwa:

Transkripsi:

91 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah konsumen rumah tangga dan respondennya adalah ibu rumah tangga yang dianggap sebagai pengambil keputusan dalam melakukan pembelian komoditas teh. Yang dimaksud dengan rumah tangga adalah semua orang, baik kerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan (Engel et al., (1994:194) yang diasumsikan mengkonsumsi teh. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa kontribusi Provinsi Jawa Barat terhadap pertehan nasional cukup tinggi yaitu 66,99 %. Adapun waktu penelitian lapangan selama 6 (enam) bulan, mulai bulan April 2004 sampai dengan bulan Oktober 2004. 3.2 Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian explanatory survey. Pendekatan explanatory survey ini, sebagaimana simpulan Cooper dan Pamela (2003:13), Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995:3) terbukti mampu dengan baik menjelaskan hubungan antar aspek yang diamati dan bukan hanya sekedar descriptive, sedangkan bentuk penelitian verifikatif menurut Moh. Nazir (1988:63) digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik

92 3.2.1 Operasionalisasi Variabel Pada penelitian ini dirumuskan beberapa konsep variabel yang diamati yaitu : (1) Faktor internal konsumen (X 1 ) yaitu: faktor internal konsumen yang mencakup budaya konsumen, kelas sosial, karakteristik individu, dan faktor psikologis. (a) Budaya konsumen (X 1.1 ) yaitu: kebiasaan yang diciptakan oleh manusia dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang mencakup suku, frekuensi minum teh, dan waktu minum teh. (b) Kelas sosial (X 1.2 ) yaitu: pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, tersusun secara hierarkis yang mencakup pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal. (c) Karakteristik individu (X 1.3 ) yaitu: karakteristik individu yang dapat mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan pembelian yang mencakup umur, jumlah keluarga, dan gaya hidup. (d) Faktor psikologis (X 1.4 ) yaitu: suatu dorongan psikologis konsumen yang melibatkan perasaan (afeksi) dan pemikiran (kognisi) dalam pengambilan keputusan yang mencakup persepsi, motivasi, dan keyakinan/sikap (konatif). (2) Kinerja bauran pemasaran (X 2 ) yaitu: merupakan penilaian konsumen atas kinerja pemasaran yang dicapai oleh produsen teh melalui berbagai

93 atribut, seperti produk, harga, saluran distribusi, dan promosi yang dilakukan. (a) Produk (X 2.1 ) yaitu: penilaian konsumen tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan teh, seperti merek, kemasan, warna, aroma, dan rasa. (b) Harga (X 2.2 ) yaitu: sejumlah uang yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya, seperti harga dan potongan harga (c) Tempat/saluran distribusi (X 2.3 ) yaitu: kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan, seperti lokasi penjualan, ketepatan tempat, dan ketepatan waktu. (d) Promosi (X 2.4 ) yaitu: strategi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan kepada konsumen dengan tujuan membujuk konsumen seperti, isi pesan yang disampaikan, kesederhanaan isi pesan, personalitynya, dan media yang digunakan. (3) Keputusan pembelian komoditas teh oleh konsumen rumah tangga (Y) yaitu: jumlah dan nilai kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan setelah melakukan evaluasi atas kinerja suatu produk seperti, jumlah dan jenis teh yang dibeli, kepuasan serta loyalitas konsumen terhadap suatu produk. Secara rinci, operasionalisasi variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

94 Tabel 3.1. Operasionalisasi Varibel Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran Skala Ukur Internal Konsumen Budaya (X1.1) Suku Asal suku (X1) Kebiasaan Tingkat keseringanya Frekuensi Berapa kali dalam Rasio sehari Waktu konsumsi pilhan waktu Kinerja Bauran Pemasaran (X2) Kelas Sosial (X1.2) Individu (X1.3) Psykologis (X1.4) Produk (2.1) Harga (X2.2) Saluran Distribusi (X2.3) Promosi (X2.4) Pendapatan Pekerjaan Pendidikan Tempat Tinggal Umur Keluarga gaya hidup Persepsi Pilihan anggota keluarga pada saat sakit Pengobatan penyakit Keyakinan dan sikap Motivasi Kenikmatan Manfat kesehatan Kebaikan dalam mengatasi rasa haus Merek Kemasan Citra merek Label Warna Aroma Rasa Harga Potongan pembelian Jarak lokasi pembelian Tempat penjualan Cakupan distribusi Media promosi Isi pesan Informasi Personality Rupiah/bln Status pekerjaan Strata pendidikan Lokasi tempat tinggal Tingkat usia Jumlah keluarga Tingkat pengaruh Tingkat persepsi Tingkat pilihan Jenis penyakit Tingkat motivasi Tingkat kenikmatan Tingkat manfaat Tingkat kebaikan Tingkat pertimbangan Daya tarik kemasan Tingkat pertimbangan Tingkat pertimbangan Penampakkan warna seduhan Tingkat aromanya Kekuatan rasa Tingkat pertimbangan Tingkat perhatian Tingkat kemudahan akses Tingkat daya tarik Tingkat ketersdeiaan Media yang digunakan Tingkat daya tarik Tingkat kejelasan Tingkat daya tarik Rasio Rasio Rasio Keputusan Pembelian Komoditas teh oleh Konsumen Rumah Tangga (Y) Jumlah pembelian Jenis yang disukai Kepuasaan/ketidakpua-san Loyalitas Gram Selera Tingkat kepuasan Tingkat loyalitas Rasio

95 3.2.2 Populasi Populasi sasaran (target population) adalah populasi yang menjadi sasaran penelitian yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Dalam penelitian ini, populasi sasaran adalah konsumen rumah tangga yang mengkonsumsi teh di Jawa Barat, jumlah populasi dapat disajikan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2.Tingkat Pendapatan Per kapita Penduduk di Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat. No Kabupaten Berdasarkan Harga Konstan (Rp) Berdasarkan Harga Berlaku (Rp) Jumlah Rumah Tangga (KK) 1 Bogor 1.226.140,09 3.415.341,04 851.962 2 Sukabumi 1.166.189,88 3.456.656,04 563.773 3 Bandung 1.700.542,13 5.844.911,79 1.098.540 4 Garut 1.090.134,89 3.468.386,55 508.174 5 Tasik 1.077.040,61 3.411.547,43 564.045 6 Ciamis 1.322.123,79 4.160.887,42 484.328 7 Kuningan 974.545,91 2.464.339,42 254.164 8 Cirebon *) 862.625,06 2.698.861,91 480.989 9 Majalengka 1.072.417,74 3.006.302,03 325.948 10 Sumedang 1.126.881,73 3.483.558,92 289.277 11 Indramayu 1.130.041,22 3.655.965,00 448.516 12 Subang 1.376.548,81 3.848.208,16 393.337 13 Purwakarta *) 2.827.369,13 7.961.610,06 186.290 14 Karawang 1.734.306,20 6.084.187,09 494.158 15 Bekasi *) 5.092.906,08 18.718.678,33 441.114 K o t a : 16 Bogor 1.352.293,30 3.467.915,09 177.933 17 Sukabumi 2.030.112,93 5.274.046,89 65.704 18 Bandung *) 3.012.261,37 9.478.757,70 595.408 19 Cirebon *) 5.465.536,74 17.026.905,58 66.824 20 Bekasi 2.032.528,44 6.008.346,14 423.298 21 Depok *) 1.170.577,41 3.897.794,94 289.902 Total 9.103.664,00 Sumber : BPD Provinsi Jawa Barat Kerjasama dengan BPS, Tahun 2003.

96 3.2.3 Teknik Penarikan Sampel Penentuan sampel menggunakan teknik multi-stage cluster sampling dan simple random sampling dengan tahapan sebagai berikut: (1). Memilih kabupaten dan kota sampel dengan kriteria kabupaten yang memiliki pendapatan per kapita tinggi, sedang, dan rendah di Jawa Barat. Kabupaten terpilih yang pendapatan tinggi diwakili Kabupaten Bekasi, pendapatan sedang diwakili Kabupaten Purwakarta, dan pendapatan rendah diwakili Kabupten Cirebon, sedangkan kota yang berpendapatan tinggi diwakili Kota Cirebon, pendapatan sedang diwakili Kota Bandung, dan berpendapatan rendah diwakili Kota Depok. Tahap ini disebut dengan satuan sampling primer, pemilihan satuan sampling primer ini merupakan pemilihan tingkat pertama (the first-stage selection) (2). Memilih kecamatan sampel dari masing-masing kabupaten dan kota yang sudah terpilih pada tahap pertama. Kriteria yang digunakan adalah sama seperti pada pemilihan sampel tahap pertama. Kecamatan terpilih adalah: (a) Kecamatan Cikarang Barat yang mewakili kecamatan yang berpendapatan tinggi di Kabupaten Bekasi (b) Kecamatan Purwakarta yang mewakili kecamatan yang berpendapatan sedang di Kabupaten Purwakarta

97 (c) Kecamatan Lemahabang yang mewakili kecamatan yang berpendapatan rendah di Kabupaten Cirebon Untuk wilayah kota, kecamatan terpilih adalah: (a) Kecamatan Pekalipan yang mewakili kecamatan yang berpendapatan tinggi di Kota Cirebon (b) Kecamatan Arcamanik dan Kecamatan Cibeunying Kidul yang mewakili kecamatan yang berpendapatan sedang di Kota Bandung (c) Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Sukamajaya yang mewakili kecamatan yang berpendapatan rendah di Kota Depok Tahap ini disebut dengan satuan sampling sekunder, pemilihan satuan sampling sekunder ini merupakan pemilihan tingkat ke dua (the secondstage selection) (3). Memilih kelurahan dan desa sampel secara simple random sampling. Kelurahan dan desa terpilih adalah : (a) Desa Telaga Murni dan Desa Suka Danau Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, (b) Kelurahan Ciseureuh, Kelurahan Munjuljaya, Kelurahan Nagrikaler Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta, (c) Desa Karangmanggu dan Desa Susukanagung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, (d) Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon, (e) Kelurahan Sukamiskin dan Sindanglaya Kecamatan Arcamanik, Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cibeunying Kidul, (f) Kelurahan Depok Jaya dan

98 Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Sukajaya dan Kelurahan Baktijaya Kecamatan Sukamajaya. Tahap ini disebut dengan satuan sampling tertier, pemilihan satuan sampling tertier ini merupakan pemilihan tingkat ke tiga (the third-stage selection) (4) Dari kelurahan dan desa terpilih, kemudian dipilih secara simple random sampling 205 rumah tangga (RT). Tahap ini merupakan pemilihan tingkat ke empat (the fourth-stage selection). Tabel 3.3. Jumlah Rumah Tangga dan Ukuran Sampel Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Rumah Tangga 1. Bekasi Cikarang Barat Telaga Murni Suka Danau 2. Purwakarta Purwakarta Ciseureuh Munjuljaya Nagrikaler Ukuran Sampel Rumah Tangga Contoh 441.114 44 186.290 19 3. Cirebon : Lemahabang Karangmanggu 480.989 48 Susukanagung K o t a : 1. Cirebon Pekalipan Jagasatru 66.824 7 2. Bandung Arcamanik Cibeunying Kidul Sukamiskin Sindanglaya Sukamaju 595.408 58 3. Depok Pancoranmas Depok 289.902 29 Sukamajaya Depok Jaya Sukajaya Baktijaya Total 2.060.527 205

99 Selanjutnya, penentuan jumlah sampel yang dianggap representatif, yaitu menggunakan rumus jumlah sampel minimum (Yamane, 1967) sebagai berikut : n = N Nd 2 +1 Di mana : n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi d = Tingkat kesalahan Atas dasar rumus tersebut, dan menggunakan tingkat presisi 93 %, (tingkat kesalahan = 7 %) maka diperoleh ukuran sampel minimum yaitu: n = n = 9.103.664,00 9.103.664,00 (0,07) 2 + 1 9.103.664,00 9.103.664,00 (0,0049) + 1 n = 204,08 dibulatkan = 205 Rumah Tangga proporsional. Ukuran sampel minimum yang diperoleh akan dialokasikan secara Di mana : i N i N n n i = N i x n N = Jumlah sampel pada masing-masing kabupaten/kota = Jumlah populasi masing-masing kabupaten/kota = Jumlah populasi secara keseluruhan = Jumlah sampel dari populasi

100 3.2.4 Metode Pengumpulan Data 3.2.4.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dianalisis adalah data primer dan data sekunder, sumber data primer adalah ibu rumah tangga. Data sekunder diperoleh dari perusahaan PTP. Nusantara VIII, Kopthindo, Dinas Perkebunan Jawa Barat, BPS Kota Cirebon, BPS Kota Bandung, BPS Kota Depok, BPS Kabupaten Bekasi, BPS Kabupaten Purwakarta, BPS Kabupaten Cirebon, dan BPS Jawa Barat. 3.2.4.2 Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1. Melakukan observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sesungguhnya. 2. Melakukan wawancara kepada ibu rumah tangga sebagai responden, peserta dan pengunjung festival teh di Bandung Supermall yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Jawa Barat. Cara ini dilakukan agar dapat mengungkap fakta yang terjadi di lapangan. 3.2.4.3 Pengujian Instrumen Kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data yang merupakan penjabaran dari indikator variabel sebelum digunakan untuk mengumpulkan

101 data di lapangan, terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Validitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur dapat dipercaya atau dihandalkan (Sugiyono, 1999:109; Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995:124). Oleh karena itu setelah instrumen itu valid dan reliable, maka dapat digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. (a) Pengujian Validitas Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu diuji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment dari Pearson (dikutip oleh Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995:137) sebagai berikut : N ( Σ d xy ) - ( Σ fdx ) ( Σ fdy ) r = N fdy 2 - ( Σ dx ) 2 N ΣfdY 2 - ( Σ fy ) 2 Di mana : r = Koefisien Validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh dari subyek dalam tiap item Y = Skor total yang diperoleh dari subyek seluruh item Σ X = Jumlah skor dalam distribusi X Σ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y Σ X 2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X Σ Y 2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden Koefisien Validitas dianggap signifikan jika r hitung > r tabel pada α = 0,05

102 (b) Pengujian Reliabilitas Adapun teknik yang digunakan dalam pengujian reliabilitas pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik test-retest yaitu pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan cara percobaan instrumen dua kali kepada responden yang sama dengan waktu yang berbeda. Sugiyono (1999:120) mengatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua (split-half) yaitu pengujian reliabilitas internal yang dilakukan dengan membelah item-item instrumen menjadi dua kelompok (ganjil dan genap), kemudian dijumlahkan, dicari korelasinya, dan kemudian dianalisis dengan rumus koefisien Spearman Brown, yang rumusnya sebagai berikut : 2 r b r j = 1+ r b Di mana : r j = Reliabilitas internal seluruh instrumen r b = Korelasi product moment antara belahan ganjil dan genap Koefisien reliabilitas dianggap signifikan jika r j hitung > r tabel pada α = 0,05 3.2.4.4 Transformasi Data Melalui Method of Successive Interval (MSI) Skala pengukuran dari data yang diperoleh adalah bervariasi yaitu nominal, skala ordinal dan rasio. Untuk data yang mempunyai skala ordinal

103 dengan menggunakan skala Likert, dengan bobot nilai 5,4,3,2,1 atau pengukuran sikap dengan kisaran positif sampai dengan negatif. (Sugiyono, 1999:86). Maka data tersebut perlu ditingkatkan menjadi skala interval dengan metode method of successive interval. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Ambil data ordinal hasil kuesioner b).setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya. c) Menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh dengan menggunakan tabel normal. d) Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal e) Menghitung nilai skala dengan rumus Method of Successive Interval Density at Lower Limit - Density at Upper Limit Means of Interval = Area at Below Density Upper Limit - Area at Below Lower Limit f) Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus : Nilai Transformasi = Nilai Skala - Nilai Skala Minimal + 1 3.2.5 Metode Analisis 3.2.5.1 Analisis Deskriptif Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka untuk menjelaskan secara deskriptif digunakan metode Interval Score dengan

104 pembagian Median Interval Score yang bertujuan untuk mengukur kuat tidaknya faktor internal konsumen yang mencakup budaya konsumen, kelas sosial, karakteristik individu, dan faktor psikologis serta kinerja bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, saluran distribusi, dan promosi, dengan langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: 1. Untuk perhitungan angka minimal = Jumlah responden x Jumlah butir pertanyaan/ pernyataan x 1 2. Untuk perhitungan kuartil l = Jumlah responden x Jumlah butir pertanyaan/ pernyataan x 2 3. Untuk perhitungan kuartil 2 (median) = Jumlah responden x Jumlah butir pertanyaan/ pernyataan x 3 4. Untuk perhitungan kuartil 3 = Jumlah responden x Jumlah butir pertanyaan/ pernyataan x 4 5. Untuk perhitungan angka maksimum = Jumlah responden x Jumlah butir pertanyaan/ pernyataan x 5 Berdasarkan hasil perhitungan skor tersebut, jika jumlah skor: 1. Di antara minimal dan kuartil 1 berarti faktor internal konsumen dan kinerja bauran pemasaran tersebut sangat lemah. 2. Di antara kuartil 1 dengan median berarti faktor internal konsumen dan kinerja bauran pemasaran tersebut lemah 3. Di antara median dengan kuartil 3 berarti faktor internal konsumen dan kinerja bauran pemasaran tersebut kuat 4. Di antara kuartil 3 dengan maksimum berarti faktor internal konsumen dan kinerja bauran pemasaran tersebut sangat kuat.

105 3.2.5.2 Pengujian Hipotesis (a) Pengujian Secara Simultan Hipotesis pertama secara simultan adalah: faktor internal konsumen yang mencakup budaya, kelas sosial, karakteristik individu, faktor psikologis dan kinerja bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, saluran distribusi, promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian komoditas teh oleh konsumen rumah tangga di Provinsi Jawa Barat. Untuk mengetahui pengaruh antar variabel tersebut digunakan analisis jalur (Path Analysis), Nirwana Sitepu (1994:15), dengan model analisis seperti disajikan pada Gambar 3.2. X 1.1 Py X1 X 1.2 Py X2 Py X 1.3 Py X3 r xixj Py X4 X 1.4 Py X21 Y X 2.1 Py X22 X 2.2 Py X23 X 2.3 Py X24 X 2.4 Gambar 3.1. Koefisien Jalur : Variabel X i terhadap Variabel Y

106 Di mana: Y = Keputusan pembelian komoditas teh oleh konsumen rumah tangga β 0 = intersep β 1,..β 7 = koefisien regresi Y X 1.1 = Budaya X 1.2 = Kelas Sosial X 1.3 = KarakteristikIndividu X 1.4 = Faktor Psikologis X 2.1 = Produk X 2.2 = Harga X 2.3 = Saluran distribusi X 2.4 = Promosi e = error term (faktor lain) Substruktur pengaruh variabel tersebut dinyatakan ke dalam persamaan regresi Y atas X 1.1,X 1.2,X 2.4 yaitu : Y = b 0 + b yx1.1 X 1.1 + + b YX2.4 X 2.4 + e 1 _ b o = Y b yxi X i -...- b yx2.4 X 2.4 dan Harga-harga C i1.1, C i1.2,...,c i2.4 dapat diperoleh dari matriks invers JK- JHK. Matriks JK-JHK bentuknya adalah : rx 1.1 x 1.1 rx 1.1 x 1.2... rx 1.1 x 2.4 rx 1.2 x 1.1 rx 1.2 x 1.2... rx 1.2 x 2.4 Rx =............ rx 2.4 x 1.1 rx 2.4 x 1.2... rx 2.4 x 2.4 Matriks Inversnya berbentuk :

107 rx 1.1 x 1.1 rx 1.1 x 1.2... rx 1.1 x 2.4 r yx1.1 R -1 x = rx 1.2 x 1.1 rx 1.2 x 1.2... rx 1.2 x 2.4 r yx1.2............... rx 2.4 x 1.1 rx 2.4 x 1.2... rx 2.4 x 2.4 r yx2.4 R y = r yx1.1 r yx1.2... r yx2.4 Menghitung matriks koefisien jalur sebagai berikut : P yx1.1 C 11 C 12... C 24 r yx1.1 P yx2.1 C 21 C 22... C 24 r yx1.2... =............ X... P yx2.4 C 41 C 42 C 43 C 44 r yx2.4 Di mana : Menghitung koefisien jalur dengan rumus sebagai berikut : k Pyx 1 = Σ CR ij.r yxj ; i = 1.1,1.2,...2.4 j = i Pyx 1 = Merupakan koefisien jalur dari variabel X i terhadap Y CR ij = Unsur atau elemen pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matrik invers korelasi r yxj = Korelasi antar variabel Y dengan variabel X i

108 Menguji pengaruh simultan (R 2 ) X 1.1, X 1.2..., X 2.4 terrhadap Y R 2 y (X 1.1, X 1.2,...,X 2.4 ) = Σ ρ yxi r yxi i =1 Statistik uji yang dipergunakan adalah : F = ( n k 1 ) R 2 Y (XI.1, x 1.2., x 2.4) k(1 - R 2 Y (XI.1, x 1.2., x 2.4) ) Kriteria pengujiannya adalah : F hitung > F tabel H 0 ditolak F hitung F tabel H 0 diterima. Di mana : F tabel = F α ; k (n k 1) (b) Pengujian Secara Parsial (Individual) Hipotesis secara parsial sebagai berikut: (1) Faktor internal konsumen yang mencakup budaya konsumen, kelas sosial, karakteristik individu, dan faktor psikologis berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian komoditas teh oleh konsumen rumah tangga (2) Kinerja bauran pemasaran yang mencakup produk teh, harga, saluran distribusi, dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian komoditas teh oleh konsumen rumah tangga Uji secara individual : H 0 : Pyx 1.1 = 0, H1 : Pyx 1.1 0

109 H 0 : Pyx 1.2 = 0, H1 : Pyx 1.2 0... :......:... H 0 : Pyx 2.4 = 0, H1 : Pyx 2.4 0 Statistik uji yang digunakan adalah : t i = Pyx i (1 R2yx 1.1...xk) CR ij n k - 1 i = 1.1,1.2,...,2.4 Kriteria uji adalah : t hitung > t tabel H 0 ditolak t hitung t tabel H 0 diterima. Di mana : t tabel = t (1 1/2 α); (n k 1) Menghitung koefisien jalur variabel lain (Pyε) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Pyε 1 = 1 R 2 y (x 1.1,x 1.2,...,x 2.4 ) Menghitung pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. Pengaruh langsung : Y X i Y = (PYX i ) ( PYX i )

110 b. Pengaruh tidak langsung : Y X i Ω Xj Y = (P yxi ) (r yxj ) (P yxj ) d. Besarnya pengaruh total : Pyx 2 i + Σ Pyx i rx i x j Pyx j (i = 1.1,1.2,...1.4 dan 2.1...,2.4)