K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014

dokumen-dokumen yang mirip
K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

K L I P I N G. Senin, 21 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM. No Media Cetak/Online Hal. Judul. 2 Kompas 9 Akses Pasar Masih Jadi Kendala

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014

K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG

K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017

LAPORAN BULANAN PERIODE NOVEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dinas KUKM Provinsi Kalimantan Barat Jl. Sutan Syahrir No. 5 Pontianak

SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA. Pada PUNCAK PERINGATAN HARI KOPERASI KE-70 TANGGAL 12 JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. juga bisa membantu membuka lapangan pekerjaan. Di Indonesia, koperasi

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

LAPORAN BULANAN PERIODE DESEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

PAPARAN MENTERI KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA. Pada KONGRES KOPERASI KE-3 TANGGAL 12 JULI 2017

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL KAJIAN DAN ANALISIS

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

TENTANG. memperluas. pembiayaan; Undang-Undang. 2. Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU T E N T A N G GUBERNUR MALUKU,

Menimbang: a. bahwa Koperasi dan Usaha Kecil memiliki peran dan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana Jasa Surat Menyurat 1 Paket Rp ,00 APBD (

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2016

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 36/PER/LPDB/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tahan yang kuat dalam kondisi krisis. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI PAKPAK BHARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

DINAS KOPERASI & UKM SUMUT. PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1192, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Bantuan Sosial. Mikro dan Kecil. Pedoman

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 34/PER/LPDB/2010 TENTANG

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

BAB I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 28/Per/M.KUKM/VII/2007

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR

LAPORAN BULANAN PERIODE MEI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

Transkripsi:

K L I P I N G L P D B - K U M K M Jumat, 27 Juni 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Seruu.Com Surabaya Hadapi AFTA 2015, Jatim Perkuat Koperasi & UMKM 2 KabarGress.Com EkBis Koperasi Benteng Perekonomian Jatim 3 ANTARA JATIM Tajuk 4 Harian Andalas Ekonomi Wagub: Peningkatan Perekonomian Jatim dari Peran Koperasi Rp200 M Dana Bergulir KUMKM Di Sumut Belum Terserap Humas LPDB-KUMKM

LPDB-KUMKM Seruu.Com Hari/Tanggal: Jumat / 27 Juni 2014 Hal: Surabaya Hadapi AFTA 2015, Jatim Perkuat Koperasi & UMKM Surabaya, Seruu.com - Sektor Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan benteng paling tangguh bagi perekonomian Jatim. "Koperasi turut berkontribusi sebesar 54 persen terhadap PDRB Jatim," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat menghadiri Sosialisasi Penyerapan Dana Bergulir LPDB- KUMKM Tahun 2014 dan Rencana Penyerapan Dana Bergulir LPBD-KUMKM Tahun 2015 di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (27/6/2014). Ia menegaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim terus meningkat. Salah satunya bersumber dari peran koperasi. Koperasi telah menjadi tiang sekaligus benteng penyangga bagi perekonomian Jatim. Gus Ipul biasa ia disapa mengatakan, di era globalisasi, keberadaan koperasi telah terbukti mampu bertahan dari terjangan badai krisis ekonomi dunia. Tidak ada gunanya, jika saya dan Pak Gubernur bekerja keras namun keberadaan koperasi tidak diperkuat, karena koperasi tidak diperkuat maka perekonomian akan mengalami kehancuran, ungkapnya. Menghadapi AFTA 2015, pihaknya akan memperkuat koperasi dengan jalan memberi kemudahan akses terhadap pembiayaan. Untuk itu, fasilitasi pembiayaan oleh pemerintah menjadi penting. Di Jatim, jumlah Koperasi mencapai sekitar 30 ribu lebih. Sedangkan untuk jumlah UMKM yang tercatat hingga tahun 2013 mencapai 6,8 juta unit. Sejak tahun 2008 hingga saat ini, pinjaman dana bergulir yang telah diberikan oleh LPBD- KUMKM kepada koperasi dan UMKM di Jatim sebesar Rp. 628 Milliar atau setara dengan 14,3 persen dari total pinjaman seluruh Indonesia. Dari dana tersebut, disalurkan kepada 331 unit Koperasi penerima pinjaman melalui pola Linkage antara BPR dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi sektor riil. Ia menambahkan, dana bergulir yang bersumber dari APBD telah disalurkan melalui Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim. Sampai dengan Bulan Maret, telah disalurkan dana sebesar Rp. 813 Milliar pada 15.245 Koperasi dan UMKM. Sedangkan untuk, penyaluran KUR di Jatim sampai dengan tahun 2013 mencapai Rp. 20,7 Trilliun. [Yud] http://mobile.seruu.com/kota/surabaya/artikel/hadapi-afta-2015-jatim-perkuat-koperasiumkm

LPDB-KUMKM KabarGress.Com Hari/Tanggal: Jumat / 27 Juni 2014 Koperasi Benteng Perekonomian Jatim Hal: EkBis Surabaya, KabarGress. com Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan benteng paling tangguh bagi perekonomian Jatim. Koperasi turut berkontribusi sebesar 54 persen terhadap PDRB Jatim, ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Sosialisasi Penyerapan Dana Bergulir LPDB-KUMKM Tahun 2014 dan Rencana Penyerapan Dana Bergulir LPBD-KUMKM Tahun 2015 di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (27/6/2014). Ia menegaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim terus meningkat. Salah satunya bersumber dari peran koperasi. Koperasi telah menjadi tiang sekaligus benteng penyangga bagi perekonomian Jatim. Gus Ipul biasa ia disapa mengatakan, di era globalisasi, keberadaan koperasi telah terbukti mampu bertahan dari terjangan badai krisis ekonomi dunia. Tidak ada gunanya, jika saya dan Pak Gubernur bekerja keras namun keberadaan koperasi tidak diperkuat, karena koperasi tidak diperkuat maka perekonomian akan mengalami kehancuran, ungkapnya. Menghadapi AFTA 2015, pihaknya akan memperkuat koperasi dengan jalan memberi kemudahan akses terhadap pembiayaan. Untuk itu, fasilitasi pembiayaan oleh pemerintah menjadi penting. Di Jatim, jumlah Koperasi mencapai sekitar 30 ribu lebih. Sedangkan untuk jumlah UMKM yang tercatat hingga tahun 2013 mencapai 6,8 juta unit. Sejak tahun 2008 hingga saat ini, pinjaman dana bergulir yang telah diberikan oleh LPBD- KUMKM kepada koperasi dan UMKM di Jatim sebesar Rp628 Milliar atau setara dengan 14,3 persen dari total pinjaman seluruh Indonesia. Dari dana tersebut, disalurkan kepada 331 unit Koperasi penerima pinjaman melalui pola Linkage antara BPR dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi sektor riil.

Ia menambahkan, dana bergulir yang bersumber dari APBD telah disalurkan melalui Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim. Sampai dengan Bulan Maret, telah disalurkan dana sebesar Rp813 Milliar pada 15.245 Koperasi dan UMKM. Sedangkan untuk, penyaluran KUR di Jatim sampai dengan tahun 2013 mencapai Rp20,7 Trilliun. Pemprov Jatim, secara konsisten sejak tahun 2011-2014 meningkatkan kapasitas permodalan Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren), Koperasi Karyawan (Kopkar), Koperasi Wanita dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai embrio pra koperasi. Total Koperasi wanita yang telah diberi tambahan permodalan sebanyak 7.000 Kopwan, tegasnya yang disambut tepuk tangan ribuan penggerak Koperasi se-jatim. Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UMKM Dr. Sjarif Hasan menjelaskan, misi dari pemberian dana bergulir adalah mengurangi pengangguran dan penyerapan tenaga kerja dapat terus meningkat serta menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Ia menegaskan, penyerapan dana bergulir yang dilakukan oleh koperasi telah memberikan peningkatan kesejahteraan terhadap masyarakat Indonesia. Penyerapan dana bergulir yang diberikan kepada Jatim sangat tinggi. Dalam kunjungan kerja saya, dari sabang-merauke dan dari Pulau Miangas ke Pulau Rote bahwa Koperasi Perempuan yang paling aktif penyerapannya di Jatim sangat tinggi dan terbaik se-indonesia, terangnya. Selain penyerapan dana bergulir yang dilakukan oleh Koperasi di Jatim, kualitas Koperasi di Jatim juga terbaik dan masuk jajaran Koperasi di dunia. Kualitas koperasi di Jatim adalah yang terbaik. Ini terbukti dari Koperasi Karyawan Semen Gresik yang mampu berada di peringkat 233 dunia dan ini satu-satunya di Indonesia, ujarnya. (Eri) http://kabargress.com/2014/06/27/koperasi-benteng-perekonomian-jatim/

LPDB-KUMKM ANTARA JATIM Hari/Tanggal: Jumat / 27 Juni 2014 Hal: Tajuk Wagub: Peningkatan Perekonomian Jatim dari Peran Koperasi Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf mengatakan bahwa peningkatan perekonomian di Jawa Timur, salah satunya bersumber dari peran serta koperasi. "Koperasi turut berkontribusi sebesar 54 persen terhadap PDRB Jatim," katanya saat menghadiri Sosialisasi Penyerapan Dana Bergulir LPDB-KUMKM Tahun 2014 dan Rencana Penyerapan Dana Bergulir LPBD-KUMKM Tahun 2015 di Surabaya, Jumat. Ia mengatakan sektor Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan benteng paling tangguh bagi perekonomian Jatim karena koperasi telah menjadi tiang sekaligus benteng penyangga bagi perekonomian Jatim. "Di era globalisasi, keberadaan koperasi telah terbukti mampu bertahan dari terjangan badai krisis ekonomi dunia. Jadi, tidak ada gunanya, jika saya dan pak Gubernur Jawa Timur bekerja keras namun keberadaan koperasi tidak diperkuat, karena koperasi tidak diperkuat maka perekonomian akan mengalami kehancuran," katanya. Ia mengatakan, dalam rangka menghadapi menghadapi AFTA 2015, pihaknya akan memperkuat koperasi dengan jalan memberi kemudahan akses terhadap pembiayaan. "Untuk itu, fasilitasi pembiayaan oleh pemerintah menjadi penting mengingat di Jawa Timur sendiri jumlah Koperasi mencapai sekitar 30 ribu lebih. Sedangkan untuk jumlah UMKM yang tercatat hingga tahun 2013 mencapai 6,8 juta unit," katanya. Ia mengatakan, sejak tahun 2008 hingga saat ini, pinjaman dana bergulir yang telah diberikan oleh LPBD-KUMKM kepada koperasi dan UMKM di Jatim sebesar Rp628 Milliar atau setara dengan 14,3 persen dari total pinjaman seluruh Indonesia.

"Dari dana tersebut, disalurkan kepada 331 unit Koperasi penerima pinjaman melalui pola Linkage antara BPR dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi sektor riil," katanya. Ia mengatakan, dana bergulir yang bersumber dari APBD telah disalurkan melalui Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim. "Sampai dengan Maret, telah disalurkan dana sebesar Rp813 Milliar pada 15.245 Koperasi dan UMKM. Sedangkan untuk, penyaluran KUR di Jatim sampai dengan tahun 2013 mencapai Rp20,7 Trilliun," katanya. Ia mengatakan, Pemprov Jatim, secara konsisten sejak tahun 2011-2014 meningkatkan kapasitas permodalan Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren), Koperasi Karyawan (Kopkar), Koperasi Wanita dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai embrio pra koperasi. "Total Koperasi wanita yang telah diberi tambahan permodalan sebanyak 7.000 Kopwan," katanya.(*) http://www.antarajatim.com/lihat/berita/135887/wagub-peningkatan-perekonomian-jatim-dariperan-koperasi

LPDB-KUMKM Harian Andalas Hari/Tanggal: Jumat / 27 Juni 2014 Hal: Ekonomi Rp200 M Dana Bergulir KUMKM Di Sumut Belum Terserap Medan-andalas Dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-UMKM) untuk daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 dialokasikan Rp 250 miliar. Namun hingga kini dana bergulir tersebut baru terserap sekitar Rp50 milar. Untuk Sumut masih ada Rp200 miliar lagi yang belum terserap. Kita berharap sampai akhir tahin 2014 ini, dana yang diperuntukkan bagi pelaku KUMKM itu dapat tersalur semuanya, kata Dirut LPDB-KUMKM Kemas Danial pada acara sosialisasi penerapan dana bergulir LPDB- KUMKM tahun 2014 di Pardede Hall Medan, Sabtu (28/6). Untuk mencairkan dana bergulir tersebut, ungkap Kemas Danial, memang ada syarat-syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh pelaku koperasi dan UMKM. Salah satunya adalah koperasi yang sudah berdiri minimal 2 tahun, berbadan hukum, dan taat melakukan rapat anggota tahunan (RAT). Selain itu, untuk mendapatkan dana bergulir ini, pelaku koperasi dan UMKM bias mengantarkan langsung proposalnya atau berkordinasi dengan dinas koperasi yang ada di daerah masingmasing. Dana bergulir tersebut, diberikan dengan bunga sangat rendah sehingga akan sangat memudahkan koperasi dan UMKM dalam pengembaliannya. Kita juga berharap agar Dinas Koperasi Provinsi Sumut maupun kabupaten/kota di Sumut bisa proaktif memfasilitasi koperasi dan UMKM untuk mendapatkan dana bergulir tersebut. Dana bergulir untuk Sumut masuh ada Rp200 miliar lagi, sangat disayangkan jika tidak terserap oleh koperasi dan UMKM, ujarnya. Di Sumut, kata Kemas Danial, Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM) adalah satusatunya koperasi paling besar mendapatkan dana bergulir dari LPDB sejak tahun 2010. Bahkan, permohonan KPUM tahun 2014 ini sebesar Rp 120 miliar tengah diproses. KUPM adalah salah satu debitur yang tepat waktu mengembalikan pinjamanya. Kita berjanji akan merealisasikan proposal penambahan dana bergulir sebesar Rp 120 miliar kepada KPUM tahun 2014 ini, tandasnya.

Kemas Danial, menambahkan, LPDB-KUMKM yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi diberi tugas dan peran membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi kerakyatan, penyerapan tenaga kerja, menumbuhkan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja baru melalui dana bergulir yang disalurkan. Tahun 2014 ini total dana bergulir yang dikelola LPDB-UMKM ada sekita Rp 7,6 triliun Dana ini akan digunakan untuk membantu meningkatkan produktivitas koperasi dan menumbuhkan wisausaha baru yang bergerak di bidang UMKM, pungkasnya. Pada kesempatan itu, Ketua KPUM Jabmar Siburian mengaku, pihaknya tengah mengajukan permohonan kepada LPDB-KUMKM untuk peremajaan kendaraan angkutan umum milik KPUM sebanyak 3.000 unit, yang usianya sudah cukup tua. Selain itu, Jabmar Siburian yang juga Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Sumatera Utara mengatakan, pihaknya juga akan mendorong pelaku kopersi yang ada di Sumut untuk mendapatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. (BEN) http://harianandalas.com/kanal-ekonomi/rp200-m-dana-bergulir-kumkm-di-sumut-belumterserap