E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.

dokumen-dokumen yang mirip
PROTOZOA INTESTINALIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi protozoa usus masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara di

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

PROTOZOA USUS II GIARDIA LAMBLIA BALANTIDIUM COLI NURHALINA,SKM,M.EPID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi Trichuris trichiura adalah salah satu penyakit cacingan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di negara

By: FAJRI GAFAR BP

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

DI SUSUN OLEH. KELOMPOK : II Anggota : 1. Nurhaliza ( ) 2. Nevri Isnaliza ( ) 3. Siti wardana ( )

BAB I PENDAHULUAN. dengan hewan dapat menularkan penyakit, manusia tetap menyayangi hewan

PARASIT. Yuga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Salah satu dari tujuan Millenium Development. Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit usus yaitu cacing dan protozoa. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari berbagai macam segi kehidupan, kesehatan merupakan harta terindah bagi setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Entamoeba histolytica

BAB 1 PENDAHULUAN. Disentri amuba atau amubiasis tersebar hampir di seluruh bagian di dunia,

Ciri-ciri umum cestoda usus

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA

BAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penduduk di dunia. Biasanya bersifat symtomatis. Prevalensi terbesar pada daerah

Free-living amebae yang paling dikenal adalah Naegleria fowleri. dan Accanthamoeba spp. Kedua amebae ini hidup bebas di tanah yang

Tujuan 1. Melakukan diagnosis dan diagnosis banding amebiasis beserta komplikasinya

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C

PROTOZOA. Marlia Singgih Wibowo

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

sex ratio antara laki-laki dan wanita penderita sirosis hati yaitu 1,9:1 (Ditjen, 2005). Sirosis hati merupakan masalah kesehatan yang masih sulit

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

Protozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penderitanya dan menghasilkan kerentanan terhadap berbagai infeksi. sel T CD4 yang rendah (Cabada, 2015; WHO, 2016).

Farmakoterapi I Diar dan konstipasi. Ebta Narasukma A, M.Sc., Apt

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian demam tifoid (Ma rufi, 2015). Demam Tifoid atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

xvii Universitas Sumatera Utara

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Trichuris trichiura disebut juga cacing cambuk, termasuk golongan nematoda yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

Protozoa. - "first animaf", suatu bentuk sederhana kehidupan. - fungsi:fungsinya dilakukan oleh protoplasma : . Sitoplasma

BAB 1 PENDAHULUAN. Disentri basiler yang berat pada umumnya disebabkan oleh Shigella

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Strongyloides stercoralis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pekerja seks komersial, pelacur, wanita tuna susila, sundal adalah beberapa

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis)

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

Taenia saginata dan Taenia solium

MAKALAH MASALAH KECACINGAN DAN INTERVENSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Berdasarkan Morfologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian penyakit Tifoid (Thypus) di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

TREMATODA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, demam,

Pada siklus tidak langsung larva rabditiform di tanah berubah menjadi cacing jantan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

Trypanosoma cruzi Ciri Morfologi

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

TATALAKSANA SKISTOSOMIASIS. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 2 triliun/tahun. (Anonim. 2014). sebagai berikut : adanya parasite, adanya sumber parasit untuk

Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla. dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

Laporan Pendahuluan Typhoid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Cryptococcus neoformans)

Transkripsi:

PROTOZOA

Entamoeba coli

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran 15-50 μm 2. sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan debris (tanpa eritrosit) 3. nukleus dengan karyosom sentral dan kromatin mengelilingi pinggirannya. 4.Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak.

Kista E. coli memiliki ciri-ciri berikut: 1. bentuk membulat dengan ukuran 10-35 μm 2. kista matang berisi 8-16 inti 3. chromatoidal bodies berupa batangbatang langsing yang menyerupai jarum

Siklus hidup

Patogenesis Infeksi E. coli bersifat asimtomatis dan non patogen. Namun parasit E.coli sering dijumpai bersamaan dengan infeksi E. histolytica pada penderita amebiasis. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan tinja. Bentuk trofozoit E. coli agak sukar dibedakan dengan bentuk prekista E. histolytica. Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih dari 4 inti. Pengobatan tidak diperlukan karena protozoa ini non patogen.

Balantidium coli

B. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Bentuk trofozoitnya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. bentuk oval, panjang 30-100 μm, lebar 30-80 μm, seluruh permukaan tubuh ditumbuhi rambut (cilia) 2. terdapat cytostome (mulut sel) pada bagian anterior dan cytopyge (alat pembuangan) pada bagian posterior 3. memiliki dua buah inti, makronukleus berbentuk seperti ginjal dan mikro-nukleus berbentuk bulat, keduanya berdekatan 4. terdapat vakuola kontraktil pada sitoplasma

Bentuk kistanya memiliki morfologi sebagai berikut: 1. bentuk bulat hingga elips dengan ukuran 45-65 μm 2. dinding dua lapis, di antara keduanya terdapat cilia, namun dapat meng-hilang pada kista yang matang 3. memiliki makro dan mikronukleus 4. terdapat vakuola

Siklus hidup

Patogenesis B. coli menimbulkan gastroenteritis yang disebut balantidiasis, ditandai dengan gejala nyeri abdomen dan diare yang berdarah. Pada infeksi berat dapat timbul abses dan ulkus di mukosa dan submukosa usus besar dengan gambaran seperti disentri ameba. Infeksi kronis dapat timbul tanpa terlihat gejala. Komplikasi ekstraintestinal bisa terjadi di hati, paru, dan organ lainnya, tetapi hal ini jarang terjadi. Insiden balantidiasis cukup rendah, walaupun organisme ini tersebar di seluruh dunia. Hospes reservoir yang penting adalah babi.

Pengobatan Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan feses, didukung oleh klinis yang sesuai. Terapi dapat diberikan dengan obat-obatan antimikroba seperti metronodazol, tetrasiklin, dan iodoquinol. Karena penularan terjadi dengan jalan fecal-oral route, maka pencegahan yang terbaik adalah menjaga higiene pribadi maupun lingkungan. Penularan dapat terjadi dari babi, sehingga penting untuk mencegah kontak dengan kotoran hewan tersebut.

Entamoeba gingivalis

Keseluruhan mengandung butir-butir atau banyak vakuola terutama vakuola-vakuola makanan di dalam sitoplasma. Inti sel berbentuk bola, diameternya 2-4 mikron Terdapat endosome di dalam ini yang terletak hampir di tengah Tidak mempunyai kista, tetapi di dalam kulture ada bentuk kistoid Ukurannya kira-kira 12-30 mikron diameternya

Patogenesis E. gingivalis sebelumnya dianggap parasit yang komensal, sampai akhirnya beberapa peneliti menemukan bahwa E. gingivalis bersifat patogen yaitu dapat memfagosit sel darah putih dan sel darah merah.

Endolimax nana

Endolimax nana Merupakan spesies yang komensal di usus Merupakan protozoa yang hidup parasit didalam alat pencernaan dan alat kelamin manusia Tropozoitnya berbentuk bulat, sitoplasma seperti jala dan mengandung bakteri Endosome umumnya berbentuk segitiga, segiempat/sisinya tak teratur, letaknya ditengah Kista sitoplasmanya seperti jala, inti bervariasi jumlahnya dari satu empat, dan strukturnya sama seperti tropozoit

Siklus Hidup

Pencegahan dan pengobatan Pengandung kista tidak diperbolehkan menyentuh atau memegang makanan Diberi penerangan higiene per orangan dan harus di obati Sanitasi lingkungan yang baik dengan cara menghindarkan kontaminasi air dan makanan Pembuangan kotoran dan sampah pada tempat yang baik Pengobatannya istirahat, mendapat makanan yang lunak, banyak protein, vitamin, serat cairan cukup, dan kemoterapi

Dientamoeba fragilis Bentuk bulat memanjang, bulat, dan memiliki flagela. Dientamoeba fragilis hanya ditemukan dalam fase trophozoit, tidak ditemukan fase kistanya. Ciri trophozoit: Ukurannya kecil (5 to 15 µm ) Berinti dua Bentuk bulat (saat tidak bergerak) Pergerakannya cepat Pseudopodium banyak dengan bentuk seperti daun

Tropozoit dengan dua inti

Patogenesis Infeksi oleh Dientamoeba fragilis disebut Dientamoebiasis, dengan gejala nyeri di bagian perut, penurunan berat badan, diare, anoreksia, mual-mual, dan demam. Jika infeksi sudah kronis, gejala yang muncul akan berlangsung hingga lebih dari dua bulan.

Pencegahan dan Pengobatan Pencegahan dengan cara, membiasakan cuci tangan sebelum makan dan saat menyiapkan makanan. Obat yang aman dan efektif sudah tersedia.