BAB III METODE PENELITIAN. Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoretis. yang rumit dengan peristiwa dan situasi lain.

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan usaha untuk menangkap gejala-gejala alam dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, sebagaimana yang menjadi salah satu ciri penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB II SEMIOTIK. A. Sistem Kerja Semiotik dalam Penelitian ini

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical

BAB III METODE PENELITIAN. empiris (bisa diamati indra manusia) dan siste matis (menggunakan tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. suatu kebenaran yang sesuai dengan target dan tujuan. Seorang peneliti perlu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan jalan untuk mencapai pengertian baru pada bidang ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ingin mengetahui secara mendalam bagaimana proses staffing yang diterapkan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma-paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk dapat mencapai hasil yang optimal, sistematis dan metodis serta secara moral

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari firman Allah yang terdokumentasikan dalam mushhaf al-quran, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Pertimbangan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Media Dakwah KH.

BAB III METODE PENELITIAN. berasal dari kata Methodh, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis)

BAB III METODE PENELITIAN. yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Koperasi Setia Budi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

52 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset bahasa inggrisnya adalah disebut: Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology, maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode / cara-cara. Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris Reseach yang terdiri dari kata re (mengulang) dan search (pencarian, penelusuran, penyidikan atau penelitian), maka reseach berarti berulang melakukan pencarian. Adapun fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metode penelitian, yakni seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahannya. 1 Penelitian juga merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam munculnya fenomena tertentu. Dengan didukung oleh penguasaan teori dan konseptualisasi yang kuat atas fenomena tersebut. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sebuah metodologi atau prosedur penelitian penelitian yang mengahasilkan data deskriptif yang diarahkan pada latar dan individu secara 1 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 1 52

53 holistik disebut dengan penelitian kualitatif, pendekatan inilah yang digunakan penulis pada skripsi ini, sedangkan untuk jenis penelitian digunakan discourse analysis, artinya suatu model yang dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, dan sebagainya. Pada dasarnya discourse analysis merupakan suatu tekhnik sistematik untuk menganalisis pesan dan mengelola pesan, suatu alat untuk menganalisa isi perilaku. Discourse analysis diapakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks gambar, simbol dan sebagainya. Dalam analsis isis kualitatif, jenis atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah teks, apapun bentuknya gambar, tanda (sign), symbol gambar bergerak (moving image) dan sebagainya, atau dengan kata lain yang disebut dengan dokumen dalam discourse analysis adalah wujud direprersintasi simbolik yang dapat direkam atau didokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. B. Unit analisis Unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian, adapun yang menjadi unit analisis pada penelitian ini adalah program acara pengajian sore Birrul Walidaini yang disampaikan oleh KH. Ma ruf Islamuddin di radio El- Victor. Sedangkan obyek yang akan dianalisis yakni teks yang ada dalam pengajian sore Birrul Walidaini yang disampaikan oleh KH. Ma ruf Islamuddin di radio El- Victor yang berdurasi 30 menit dan disiarkan sekali dalam satu bulan. Tema tersebut disiarkan pada tanggal 09 Maret 2011. Pengajian sore Birrul Waliadaini merupakan pengajian yang berisikan tentang akhlak berbakti kepada orang tua karena pada zaman

54 sekarang banyak anak anak yang tidak memiliki sopan santun terhadap ke dua orang tua. C. Jenis dan sumber data Untuk mendapatkan data yang terjadi pada berbagai fenomena yang ada, banyak sekali digunakan jenis dan sumber data yang digunakan, namun banyak sumber data itu tidaklah dapat digunakan semua, sebab harus disesuaikan dengan site yang menjadi subyek penelitian, adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer merupakan jenis data yang didapatkan untuk kepentingan penelitian ini yakni data deskriptif, yang merupakan data utama yaitu rekaman ceramah Pengajian sore " Birrul Walidaini" yand disamapaikan oleh KH. Ma ruf Islamuddin yang kemudian di jadikan teks secara tertulis untuk di teliti. 2. Jenis data sekunder merupakan data tambahan atau data pelengkap yang sifatnya untuk melengkapi data yang sudah ada, seperti bukubuku referensi, koran, majalah, dan internet, ataupun situs-situs lainnya yang mendukung dalam penelitian ini. D. Tahap-tahap Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahapan dalam melakukan peneliti diantranya : a. Identifikasi masalah Tahapan awal dalam penelitian ini adalah menentukan permasalahan, permasalahan merupakan titik tolak bagi keseluruhan

55 penelitian. Permasalahn yang terjadi pada peneliti adalah pada isi kolompentinya jaminan masakan halal yang mengandung pesan dakwah.yang akan dijadikan obyek penelitian. b. Menentukan sumber penelitian. Pada tahapan ini, peneliti menentukan sumber informasi yang terdiri dari KH. Ma ruf Islamuddin dan manajemen radio El Viktor. Penentuan informan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa KH. Ma ruf Islamuddin adalah da i yang menyampaikan pesan di radio el viktor. Sementara manajemen radio el viktor dipilih salah seorang penyiar yang bernama Hilmi. Hilmi diasumsikan memahami permasalahan penelitian ini karena yang bersangkutan adalah alumni Fakultas Dakwah sehingga akan memahami permasalahan penelitian ini yang berkait tentang pesan dakwah. E. Tehnik Pengumpulan Data Setiap penelitian pasti dapat ditemui atau dapat dinamakan tekhnik pengumpulan data, karena tekhnik pengumpulan data adalah suatu cara untuk sampai pada hasil penelitian data yang dikumpulkan hendaknya sebanyak mungkin, yang kemudian apabila sudah berkumpul maka akan diteliti kembali dengan cermat validitasnya atau (kebenarannya), agar tidak terjadi kekeliruan pada hasil penelitian oleh karena itudalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data yang terdiri dari:

56 1. Observasi Pengalaman (observasi) bermaksud mengumpulkan fakta, yaitu mengumpulkan pernyataan-pernyataan yang merupakan deskripsi, pengggambaran dari kenyataan yang menjadi perhatiannya. 2 Dari hasil observasi dapat diperolaeh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkan yang diobservasikan oleh peneliti untuk mendapatkan data atau informasi adalah: a. Keadaan geografis Radio Elvictor Surabaya b. Strategi crew Radio Elvictor surabaya dalam menjaga eksistensinya. c. Sarana dan prasarana Radio Elvictor Surabaya. 2. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancaradengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan interview guide (panduan wawancara). 3 Peneliti berhasil melakukan wawancara dengan ketua jurusan komunikasi dan penyiaran islam, pengarah radio elvictor dan beberapa anggota (crew) untuk menjaga kevalidan informasi. Dalam tehnik wawancara peneliti menggunakan bentuk semi structured artinya mula-mula peneliti menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah terstruktur (terlampir) dalam skripsi kemudian 2 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 78 3 Moh. Nazir, Metode Penelitian, 3 (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 234

57 satu persatu diperdalam dalam memberi keterangan lebih lanjut dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan lengkap dan mendalam. 4 Jenis informasi yang digali peneliti untuk mendapatkan data tentang: a. Sejarah berdirinya Radio Elvictor 93,30 FM b. Materi yang dibawakan oleh penyiar c. Proses rekrutmen di Radio Elvictor d. Eksistensi Radio Elvictor 93,30 FM sebagai media dakwah e. Metode atau cara yang dipakai oleh pihak karyawan Radio Elvictor 93,30 FM. f. Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat dan pendengar Radio Elvictor 93,30 FM. 4 Erny Cahya Riptasari, Strategi Rekrutmen Anggota di Koperasi Simpan Pinjam Syari`ah Ben Iman Lamongan, hh. 51-52.

58 3. Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. 5 Pada teknik dokumentasi ini data yang digali oleh peneliti antara lain: a. Dokumen mengenai Profil Radio Elvictor. b. Dokumen tentang Job Description Radio Elvictor. c. Dokumen mengenai Schedule Program di Radio Elvictor d. Dokumen tentang visi dan misi Radio Elvictor e. Dokumen tentang kepengurusan di Radio Elvictor f. Dokumen materi siaran di Radio Elvictor F. Tehnik Analisis Data Dalam penelitian ini, tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis domain (Domain Analysis) artinya analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari obyek yang diteliti, tanpa harus diperinci secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan obyek penelitian tersebut. 6 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 231 6 Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis Dan Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h. 68.

59 Menurut Miles dan Huberman (1984), juga Yin (1987), tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umjum dimulai sejak pengumpiulan data, reduksi data yang diperoleh di lapangan akan di bentuk dalam uraian yang lengkap. Penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan serta verifikasi yaitu dipolakan, difokuskan dan disusun secara sistematik. 7 Dalam penelitian ini proses yang dilakukan peneliti adalah mencari data sebanyak mungkin mulai dari pengumpulan informasi-informasi dan memasukkannya dalam bentuk catatan-catatan kemudian peneliti memasukkan catatan-catatan- tersebut ke dalam bentuk data, kemudian peneliti melakukan pemilahan data-data yang tidak begitu penting dalam penelitian ini. Kemudian langkah selanjutnya peneliti melakukan kajian secara mendalam terhadap data-data yang telah di[pilih dan siap untuk diolah dan disajikan dalam penelitian ini. 1. Tematik Secara harfiah tema berarti sesuatu yang telah diuraikan. Atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari kata yunani tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. Dilihat dari sudut tersebut sebuah tulisan yang telah selesai, teman adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya. 8 Sebuah tema bukan merupakan hasil dari seperangkat elemen yang spesifik, melainkan wujud-wujud kesatuan yang dapat kita lihat di 7 Erny Cahya Riptasari, Strategi Rekrutmen Anggota di Koperasi Simpan Pinjam Syari`ah Ben Iman Lamongan, hh. 55-56. 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media..hal. 75

60 dalam teks atau bagi cara-cara yang kita lalui agar beraneka kode dapat terkumpul dan koheren. Kata tema kerap disandingkan dengan apa yang disebut topik. Kata topik berasal dari kata yunani topoi yang berarti tempat. Aristoteles, yang dianggap sebagai salah seorang tokoh retorika zaman klasik, menegaskan bahwa untuk membuktikan sesuatu mula-mula harus ditentukan dan dibatasi topoi tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Topik secara teoritis dapat digambarkan sebagai dalil (proposisi), sebagai bagian dari informasi penting dari suatu wacana dan memainkan peranan penting sebagai pembentuk kesadaran sosial. Topik menunjukkan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator. Sementara itu, Teun A. Van Dijk mendefinisikan topik sebagai struktut makro dari suatu wacana. Dari topik kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Topik ini, jika kita menggunakan kerangka Van Dijk, dalam teks akan didukung oleh beberapa subtopik. Masing-masing subtopik ini mendukung, memperkuat, bahkan membentuk topik utama. Gagasan Van Dijk ini didasarkan pada pandangan ketika wartawan meliput suatu peristiwa dan memandang suatu masalah didasarkan pada suatu mental atau pikiran tertentu.

61 2. Skematik Kalau topik menunjukkan makna umum dari suatu wacana, maka struktur skematis atau superstruktur menggambarkan bentuk umum dari suatu teks. Bentuk wacana umum itu disusun dengan sejumlah kategori atau pembagian umum seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah, penutup, dan sebagainya. Dengan kata lain, struktur memberikan tekanan : bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa dikemudiankan sebagi strategi untuk menyembunyikan itu dilakukan dengan menempatkan bagian penting di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. Dalam konteks penyajian berita, meskipun mempunyai bentuk dan skema yang beragam, berita umumnya secara hipotetik mempunyai dua kategori skema besar, yaitu pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan lead (teras pesan ). Elmen skema ini merupakan elmen yang dipandang paling penting. Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Menurut Van Dijk, arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

62 3. Semantik Dalam pengertian umum, semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna unit semantik yang terkecil yang disebut leksem, sedangkan makna gramatikal adalah makna yang berbentuk dari penggabungan satuan-satuan kebahasaan. Semantik dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan antarproposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Analisis wacana banyak memusatkan perhatian pada dimensi teks seperti makna yang eksplisit ataupun implisit, makna yang sengaja disembunyikan dan bagaimana orang menulis atau berbicara mengenai hal itu. Semua strategi semantik selalu dimaksudkan untuk menggambarkan diri sendiri atau kelompok sendiri secara positif; sebaliknya, menggambarkan kelompok lain secara buruk, sehingga menghasilkan makna yang berlawanan. Bagian dalam struktur semantik ini disajikan dengan detail pendek, implisit adalah : a. Latar, yakni merupakan bagian pesan yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. merupakan elemen wacana

63 yang dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Oleh karena itu, latar teks merupakan elemen yang berguna karena dapat membongkar apa maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan. b. Detail, adalah detail suatu wacana. Elmen wacana detail berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang (komunikator) komunikator akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam jumlah sedikit kalau hal itu merugikan kedudukannya. c. Maksud, elemen ini melihat apakah teks itu disampaikan secara eksplisit ataukah tidak, apakah fakta disajikan secara telanjang atau tidak. Umumnya, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi. d. Pengandaian (prersupposition), adalah strategi lain yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima khalayak. Elemen wacana pengandaian merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Elemen pengandaian ini merupakan elmen penalaran yang digunakan untuk memberi basis nasional, sehingga teks yang disajikan komunikator tampak benar dan

64 meyakinkan sehingga mudah dipercaya kebenarannya. 4. Sintaksis Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani ( sun = dengan + tattein = menempatkan ). Jadi, kata sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Strategi untuk menampilkan diri sendiri secara positif dan lawan negatif juga bisa menggunakan sintaksis seperti pada pemakaian kata ganti, aturan tata kata, pemakaian kategori sintaksis yang spesifik, pemakaian kalimat aktif dan pasif. Bagian dalam struktur sintaksis tersebut adalah sebagai berikut : a. Koherensi : pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam konteks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seorang menghubungkannya. Bisa juga melalui hubungan sebab akibat dengan melihat kata penghubung yang dipakai untuk menghubungkan sebuah fakta atau proposisi. b. Bentuk kalimat : adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa, tetapi

65 menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif, seseorang menjadi objek pernyataannya. c. Kata ganti : yang merupakan elmen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Adalah suatu gejala yang universal bahwa dalam berbahasa sebuah kata yang mengacu kepada manusia, benda, atau hal, tidak akan dipergunakan berulang kali dalam sebuah konteks yang sama. 5. Stilistik Pusat perhatian stilistik adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa. Elemen dalam stilistik adalah leksikal, pada dasarnya ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atau frase atas berbagai kemungkinan kata atau frase yang tersedia. Dengan demikian, pilihan kata-kata atau frase yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. 6. Retoris Strategi dalam level retoris di sini adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya, dengan pemakaian

66 kata yang berlebihan (hiperbolik) atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak. Selanjutnya, strategi lain pada level strutktur retoris ini antara lain : a. Ekpresi : dimaksudkan untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan dan memperkuat sebuah argumentasi. b. Grafis : elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaian caption, raster,grafik, gamabr atau tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan. c. Metafora : dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari suatu berita. Metafora dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atau pendapat atau gagasan tertentu kepada publik.dengan demikian, pendekatan yang penulis gunakan adalah model teori Teun A. Van Dijk