Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014


Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

POLA ASUH HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI BATITA DI DESA SOKAWERA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATIKRAJA BANYUMAS. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis)

Journal of Health Education

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. keemasan, yang memiliki masa tumbuh kembangnya berbagai organ tubuh. Bila

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Silvia Rane 1, Yusri Dianne Jurnalis 2, Djusmaini Ismail 3

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti perawatan dan makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dukungan gizi yang memenuhi kebutuhan sangat berarti

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Air Tawar Barat Kota Padang

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA

Hubungan Status Gizi Bayi dengan Pemberian ASI Ekslusif, Tingkat Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir

Maria Kareri Hara. Abstract

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

STUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

POLA ASUH MAKAN PADA RUMAH TANGGA YANG TAHAN DAN TIDAK TAHAN PANGAN SERTA KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Catur Saptaning Wilujeng*, Yuseva Sariati**, Ranthy Pratiwi** Abstrak

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) yang di lakukan secara berkelanjutan. Indonesia sehat

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA BANYUANYAR KECAMATAN KALIBARU BANYUWANGI

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Memiliki anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Untuk

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

PERBEDAAN STATUS GIZI BALITA PADA IBU YANG BEKERJA SHIFT DAN NON SHIFT DI KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

KORELASI PERILAKU KADARZI TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS SIMPANG TIMBANGAN INDRALAYA TAHUN 2014

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

Hubungan Pola Asuh, Asih, Asah dengan Tumbuh Kembang Balita Usia 1 3 Tahun

HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2014

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

POLA ASUH MAKAN DAN KESEHATAN ANAK BALITA PADA KELUARGA WANITA PEMETIK TEH DI PTPN VIII PANGALENGAN 1 Cica Yulia 2, Euis Sunarti 3, Katrin Roosita 4

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

Persetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Dalam menciptakan

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT SADAR GIZI KELUARGA DAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN. Oleh : DEA FADLIANA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menjadi kesepakatan global dalam Sustainable Development

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

PERBEDAAN SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA GIZI KURANG DAN GIZI NORMAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian, karena merupakan kelompok yang rawan terhadap

Priyono et al. Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia Bulan...

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 2 5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA BULAN DI DESA JENGGRIK KABUPATEN NGAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

Transkripsi:

661 Artikel Penelitian Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang Tiara Dwi Pratiwi 1, Masrul 2, Eti Yerizel 3 Abstrak gizi merupakan salah satu indikator kesehatan anak. Masa lima tahun (masa balita) adalah periode penting dimana anak membutuhkan kecukupan gizi untuk menunjang pertumbuhan fisiknya. Anak bergantung pada ibu yang berperan dalam pengasuhan dan perawatan anak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Telah dilakukan penelitian dengan desain cross-sectional dengan sampel sebanyak 163 ibu dengan 163 anak berumur 12-60 bulan. Ibu sebagai responden, diwawancarai langsung dengan menggunakan kuesioner. gizi balita diukur dengan indikator berat badan/tinggi badan dan diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi status gizi WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,7% balita memiliki status gizi normal dan 15,3% balita memiliki status gizi kurang. Pola asuh berdasarkan pola asuh makan terbanyak pada kategori sedang yaitu 40,5%, berdasarkan pola asuh kesehatan terbanyak pada kategori baik sebanyak 44,8% dan pola asuh psikososial terbanyak pada kategori sedang sebanyak 78,5%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dan pola asuh kesehatan dengan status gizi (p=0,014; p=0,006). Pola asuh psikososial tidak terdapat adanya hubungan signifikan dengan status gizi (p=0,842). Kesimpulan studi ini menyarankan kepada ibu-ibu agar memperhatikan asupan makan serta perawatan kesehatan anak. Ibu juga seharusnya membawa anak secara rutin ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat. Kata kunci: pola asuh, status gizi, balita Abstract Nutritional status is one of child s health indicator. The first five year of children life is the important period whereby child needs proper nutrition to support the growth. In order to fulfill this, as a caregiver for the children, every mother has an important role. The objective of this study was to determine the association care practices to nutritional status in children.this study was cross sectional on 163 mothers from 163 children whose age were 12-60 months old. Care practices was measured by interviewed mother by using questionnaire and nutritional status was measured by using body weight/body height according to WHO growth chart. The study showed that 84,7% children were normal nutritional status and 15,3% children were underweight. The study also found that 40,5% children with moderate care for feeding, 44,8% with good care for health and 78,5% with moderate care for psychosocial. There was significant association between care for nutrition and care for health with child nutritional status (p=0,014; p=0,006) and there was no significant association between care for psychosocial with child nutritional status (p=0,842). The conclusion suggest the mothers have to pay attention with food intake and child health care. Mothers should take their children regularly to public health center. Keywords: care practices, nutritional status, children Affiliasi penulis: 1. Prodi Profesi Dokter FK UNAND (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Ilmu Gizi FK UNAND, 3. Bagian Ilmu Biokimia FK UNAND Korespondensi: Tiara Dwi Pratiwi, Email: tdwipratiwi@gmail.com Telp: 085287216892 PENDAHULUAN Kemajuan suatu negara dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Salah satu kriteria SDM yang berkualitas dapat dilihat

662 dari derajat kesehatan. Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok, maupun masyarakat yang digambarkan dengan usia harapan hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. 1 Sehat dapat mencakup pengertian yang sangat luas, selain bebas dari penyakit tetapi juga tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial dan mental. 2 Masalah kesehatan anak masih merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. 1 Anak yang sehat merupakan dambaan bagi orang tua yang harus memperhatikan, mengawasi dan merawat anak khususnya pertumbuhan dan perkembangannya. Masa lima tahun (masa balita) adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak dan merupakan masa yang akan menentukan pembentukan fisik, psikis dan intelegensinya. 3 Keadaan gizi anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dibedakan menjadi sebab yang langsung dan tidak langsung. Sebab langsung yaitu kecukupan makanan dan keadaan kesehatan anak. Sebab tak langsung yaitu ketahanan makanan keluarga, asuhan bagi ibu dan anak, serta sanitasi lingkungan. 4 Kekurangan gizi merupakan salah satu masalah utama pada balita. WHO melaporkan pada tahun 2003 sampai 2008, 23% balita di dunia mengalami gizi kurang (BB/U< 2 SD) dan 10% gizi buruk (BB/U< 3 SD). Yaman merupakan negara dengan tingkat gizi kurang balita tertinggi yaitu 43%. Di Indonesia, prevalensi gizi buruk menurut BB/U pada tahun 2010 adalah 4,9% dan gizi kurang 13%. Data menurut provinsi di Indonesia tahun 2010 yang tertinggi adalah provinsi Gorontalo sebesar 11,2%. Di Sumatera Barat sebesar 2,8%. 5 Prevalensi gizi kurang kota Padang tahun 2011 sebsesar 0,10% dengan angka tertinggi adalah kecamatan Kuranji di Puskesmas Belimbing sebesar 0,29%. 2 Pada tahap dasar, kebutuhan seorang anak adalah pangan. Ini merupakan unsur utama untuk pertumbuhan anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan genetiknya. kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dapat digolongkan menjadi 3, yaitu asuh, asih, dan asah. 4 Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator dalam mengukur status gizi baik individu, maupun populasi. 6 Orangtua perlu menaruh perhatian pada aspek pertumbuhan anak bila ingin mengetahui keadaan gizi mereka. Peranan ibu sangat berpengaruh dalam keadaan gizi anak. Pola asuh memegang peranan penting dalam terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak. Engle et al menekankan bahwa terdapat tiga komponen penting (makanan, kesehatan- rangsangan psikososial) merupakan faktor yang berperan dalam petumbuhan anak yang optimal. 7 Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya di Jawa Barat mengenai positive deviance (penyimpangan positif) status gizi balita. 8 Masithah et al menyebutkan keluarga yang memiliki faktor pengasuhan balita yang baik, akan mampu mengoptimalkan kualitas status gizi balita. 9 ibu memiliki peranan penting dalam pengasuhan anak. 10 gizi anak merupakan parameter tumbuh kembang anak. 11 Asuhan ibu terhadap anak mempengaruhi tumbuh kembang anak melalui kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. 4 Berdasarkan hal di atas maka perlu diteliti mengenai hubungan pola asuh dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang. METODE Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing kota Padang dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 163 ibu. Metode pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Pola asuh makan dan kesehatan diukur dengan wawancara menggunakan kuesioner, sedangkan pola asuh psikososial diukur dengan menggunakan instrumen HOME (Home Observation for Measurement of The Environment). 12,13 gizi balita diukur dengan indikator berat badan/tinggi badan dan diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi status gizi dari WHO. Untuk melihat hubungan pola asuh dengan status gizi balita dilakukan uji statistik chi-square. Probabilitas (p) lebih kecil daripada α (p<0,05) berarti ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan status gizi balita.

663 HASIL DAN PEMBAHASAN Gizi Balita Tabel 1. Distribusi status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB di wilayah kerja Puskesmas Belimbing tahun 2013 Gizi Frekuensi Persentase(%) Kurang 25 15,3 Normal 138 84,7 Jumlah 163 100 Pada Tabel 1 disimpulkan bahwa masih tingginya angka balita dengan status gizi kurang sebanyak 15,3%. Pada penelitian ini tidak ditemukan balita dengan status gizi sangat kurang atau lebih. Hasil ini lebih besar dibanding dengan persentase balita dengan status gizi kurang di Indonesia dan Sumatra Barat sebesar 7,3% dan 4,2%. 14 Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya angka balita dengan status gizi kurang di wilayah kerja puskesmas Belimbing. Mengapa balita dengan status gizi kurang masih banyak di wilayah tersebut? Hal ini bisa saja disebabkan oleh berbagai macam faktor. Pertama, faktor ekonomi. Menurut Adisasmito, proporsi anak dengan gizi kurang berbanding terbalik dengan pendapatan. 15 Dalam penelitian ini kepala keluarga, yaitu ayah, banyak yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 45,4% serta buruh sebesar 21,5%. Selain itu, 90,2% responden ialah ibu rumah tangga sehingga pendapatan keluarga hanya bergantung pada kepala keluarga. Kemudian faktor berikutnya,masih banyaknya pola asuh makan yang rendah sebesar 31,9%. Kecukupan asupan nutrisi anak berperan dalam kebutuhan gizi anak. 11 Kemudian pola asuh kesehatan masih banyak yang rendah sebesar 16,0%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Masithah et al dalam penelitiannya terhadap balita di desa Mulyaharja, Bogor, menemukan pola asuh kesehatan dengan kategori rendah sebesar 1,5%. 8 Anak yang mengalami penyakit tentu akan terhambat penyerapan nutrisinya sehingga dapat berpengaruh pada status gizi anak. 16 gizi merupakan indikator penting untuk kesehatan anak. Hal ini disebabkan karena status gizi merupakan salah satu faktor resiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. gizi yang baik pada anak akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga kemampuan dalam proses pemulihan dari suatu penyakit. 16 Hubungan Pola Asuh Makan dengan Gizi Balita Tabel 2. Hubungan pola asuh makan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing tahun 2013 Pola asuh makan rendah sedang baik p Gizi Kurang 14 56,0% 8 32,0% 3 12,0% Normal 38 27,5% 58 42,0% 42 30,4% 0,014 Jumlah 52 31,9% 66 40,5% 45 27,6% Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa persentase balita dengan status gizi kurang paling banyak pada balita dengan pola asuh makan rendah sebanyak 56,0% dibandingkan dengan balita dengan status gizi normal paling banyak dengan kategori pola asuh makan sedang sebanyak 42,0%. Hasil uji statistic chi-square didapatkan nilai p=0,014. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh makan dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Belimbing. Pemberian makan yang baik sangat penting untuk asupan nutrisi, tidak hanya dari segi apa yang dimakan anak, tapi sikap ibu juga berperan. Misalnya saja adanya kehadiran ibu untuk mengawasi anak makan. Dengan pemberian makan yang baik maka akan menunjang status gizi anak. 17 Sulistijani mengungkapkan bahwa seiring dengan pertambahan usia anak maka ragam makanan yang diberikan harus bergizi lengkap dan seimbang sehingga penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. 3 Pengetahuan ibu mengenai asupan nutrisi anak dan cara pengasuhan terkait dengan pendidikan ibu, serta kebiasaan di keluarga dan masyarakat. Wawasan ini juga dapat diperoleh melalui petugas kesehatan setempat saat berkunjung ke posyandu dan tempat pelayanan kesehatan terdekat.

664 Hasil ini sesuai dengan penelitian Masithah et al yang menyatakan bahwa pemberian pola asuh makan yang memadai berhubungan dengan baiknya kualitas konsumsi makanan anak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas status gizi anak tersebut. 9 Penelitian Nti dan Lartey di Ghana menunjukkan bahwa pola asuh makan yang baik berpengaruh terhadap status gizi anak usia 6-12 bulan yang diukur dengan indeks BB/U dan TB/U. 18 Hubungan Pola Asuh Kesehatan dengan Gizi Balita Tabel 3. Hubungan pola asuh kesehatan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing tahun 2013 Pola asuh kesehatan Gizi rendah sedang baik p Kurang 5 20,0% 16 64,0% 4 16,0% Normal 21 15,2% 48 34,8% 69 50,0% 0,006 Jumlah 26 16,0% 64 39,3% 73 44,8% Pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa balita dengan status gizi kurang paling banyak dengan pola asuh kesehatan sedang sebanyak 64,0%. Pada balita dengan status gizi normal paling banyak dengan pola asuh kesehatan baik sebanyak 50,0%. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square didapatkan nilai p=0,006. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh kesehatan dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Belimbing. Anak balita merupakan kelompok rawan gizi dan kesehatan. Penyakit yang paling sering diderita anak ialah infeksi. Anak yang mengalami sakit akan terganggu penyerapan nutrisinya sehingga mempengaruhi status gizi anak. 4 Pola asuh kesehatan yang diukur merupakan upaya preventif seperti pemberian imunisasi maupun pola asuh ketika anak dalam keadaan sakit. 7 Hasil penelitian ini sesuai dengan Lubis ( 2008) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Sumatra Utara yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh kesehatan dengan status gizi balita. 19 Penelitian yang dilakukan Yulia et al pada anak balita yang merupakan keluarga pemetik teh di Pangalengan menyebutkan bahwa pola asuh kesehatan berperan terhadap status gizi anak. 20 Hubungan Pola Asuh Psikososial dengan Gizi Balita Tabel 4. Hubungan pola asuh psikososial dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing tahun 2013 Pola asuh psikososial Gizi Rendah Sedang Baik p Kurang 6 24,0% 19 76,0% 0 0% 0,842 Normal 28 20,3% 109 79,0% 1 0,6% Jumlah 34 20,9% 128 78,5% 1 0,6% Pada Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa balita dengan status gizi kurang paling banyak dengan pola asuh psikososial sedang sebanyak 76,0%. Sedangkan balita dengan status gizi normal juga paling banyak dengan pola asuh psikososial sedang sebanyak 79,0%. Hasil uji statistik dengan chi-square didapatkan nilai p=0,842. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pola asuh psikososial dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2008) pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Pantai Cermin kecamatan Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Utara juga menunjukkan hasil yang sama yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh psikososial dengan status gizi balita. 19 Hal ini bertentangan dengan pendapat Engle (1997), rangsangan psikososial yang baik berkaitan dengan kesehatan anak sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi status gizi anak. 7 Kualitas pola asuh psikososial ini sendiri tergantung dari keadaan keluarga, masyarakat serta lingkungan. 14 Namun status gizi tidak semata-mata dipengaruhi oleh pola asuh psikososial. Ada banyak faktor lain yang mempengaruhi status gizi balita seperti faktor ekonomi, pendidikan keluarga, dan lain-lain. 9

665 KESIMPULAN Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dan pola asuh kesehatan dengan status gizi, tetapi Pola asuh psikososial tidak terdapat adanya hubungan signifikan dengan status gizi. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kepada warga di wilayah kerja Puskesmas Belimbing yang telah bersedia menjadi responden dan berbagi pengalaman serta pengetahuan demi kelancaran penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil kesehatan tahun 2007. Padang; 2007. 2. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan tahunan tahun 2010. Padang; 2011. 3. Sulistijani AD. Menjaga kesehatan bayi dan balita. Jakarta: Puspa Swara; 2001. 4. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 1995. 5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (Riskesdas). Kemenkes RI; 2010. 6. Khomsan A. Pangan dan gizi untuk kesehatan. Jakarta: PT. Grafindo Persada; 2002. 7. Engle PL, Menon P, Hadad L. Care and nutrition: concepts and measurements. Washington DC: FCND Discussion Paper No. 18. 1997. 8. Sanjaya. Penyimpangan positif (positive deviance) status gizi anak balita dan faktor-faktor yang berpengaruh. Bogor: Puslitbang Gizi; 2002. 9. Mashitah T, Soekirman, Martianto D. Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak batita di Desa Mulya Harja. Media Gizi dan Keluarga. 2005; 29(2):29-39. 10. Pola Asuh Tentukan Gizi Anak. 2010 Des (diunduh 21 Februari 2012). Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://www.go4healthylife.com/ articles/3262/1/pola-asuh-tentukan--gizi- Anak/Page1.html 11. Supariasa, Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC; 2001. 12. Caldwell BM, Bradley RH. Home inventory and administration manual. University of Arkansas for Medical Science and University of Arkansas at Little Rock; 2001. 13. Masrul. Kajian peranan sumber daya pengasuhan terhadap tumbuh kembang bayi usia 6-12 bulan pada keluarga etnik Minangkabau di pedesaan Propinsi Sumatera Barat (disertasi). Surabaya: Universitas Airlangga; 2005. 14. Februhartanty J, Usfar AA, Dianawati E, Fransisca DO, Roshita A, Fahmida U. Psychosocial care and nutritional status of children aged 6-36 months among patrilineal (Karo) and matrilineal (Minangkabau) Households in Jakarta. Asia Pacific Journal Clinic Nutrition. 2007;16(2): 293-300. 15. Adisasmito W. Sistem kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2007. 16. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. Gizi dan kesehatan masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2007. 17. Engle PL, Bentley M, Pelto G. The Role of Care in Nutrition Programmers: Current Research and a Research Ganda. Proceedings of The Nutrition Society. 2000;59:25-35. 18. Nti CA, Lartey A. Influence of care practices on nutritional status of Ghanaian children. Nutrition Research and Practice. 2008;2(2):93-9. 19. Lubis R. Hubungan pola asuh dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2008 (skripsi). Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2008. 20. Yulia C, Sunarti E, Roosita K. Pola asuh makan dan kesehatan anak balita pada keluarga wanita pemetik teh di PTPN VII Pangalengan (tesis). Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2008.