PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENUNAIKAN HAK PELAYANAN KESEHATAN NAPI DAN TAHANAN

PETUNJUK TEKNIS ANTARA. NOMOR : PAS-07.HM TAHUN 2414 NOMOR : J U KNlSlO 1 llt,l201 4 BARESKRIM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terpercaya terkait dengan Strategi Humas Badan Narkotika Nasional Pada

la>- t8r. p?.dt.7,ol rh+4utt 2-ot6 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Republik Indonesia Nomor 3614); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 288, 2012

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Narkotika Na

PERJANJIAN KERJA SAMA A1\[TARA TENTAIYG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi Kita Semua Yth. Para Narasumber, Para Peserta Sosialisasi, Serta hadirin yang berbahagia.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI INSTANSI VERTIKAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-2- pembangunan nasional di pusat maupun di daerah sebagaimana penjabaran dari Nawa Cita demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepr

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

A. PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

2015, No Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembar

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penjara bagi kalangan awam adalah tempat bagi penjahat/ kriminal

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pem

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

PRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2016 KERJA NYATA PERANGI NARKOTIKA

STRUKTUR ORGANISASI BNNK SLEMAN

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Asimilasi. Pembebasan Bersyarat.

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Medis dan Lembaga Rehabilitasi Sosial bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkotika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP. 41/MEN/2003 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENCABUTAN KAWASAN KARANTINA IKAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi kebijakan..., Atiek Meikhurniawati, FISIP UI, Universitas Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Sistem Penanganan Pengaduan. Tindak Pidana Korupsi.

Institute for Criminal Justice Reform

Hari Raya Natal tahun 2014 bagi narapidana dan anak pidana yang

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BIO DATA KOTA TANGERANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Nega

Transkripsi:

PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Mencermati kondisi dan permasalahan saat ini bahwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan dan sudah merambah pada Lapas dan Rutan, kondisi tersebut di perkuat dengan adanya pernyataan dari Presiden Republik Indonesia yang menyatakan bahwa hampir 50% peredaran narkoba di Indonesia terjadi dan dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan). Kondisi tersebut berdampak pada terbentuknya pandangan negatif masyarakat terhadap pelaksanaan penegakan hukum di Indonesia terutama di lingkungan institusi pemasyarakatan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dan langkah nyata terhadap penanggulangan dan pemberantasan peredaran narkoba di dalam Lapas dan Rutan melalui pelaksanaan program aksi penangulangan dan pemberantasan narkoba di Lapas dan Rutan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dilaksanakannya Kegiatan Program Aksi Penanggulangan dan Pemberantasan Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah suatu upaya serta komitmen nyata dari jajaran Pemasyarakatan dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di dalam Lapas dan Rutan guna mewujudkan Lapas/Rutan 100% bebas dari narkoba. 1

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM AKSI Pelaksanaan program aksi terhadap penanggulangan dan pemberantasan narkoba di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia harus menjadi suatu upaya untuk menyatukan langkah, tindakan serta komitmen dari seluruh jajaran petugas pemasyarakatan dalam memerangi bahaya narkoba. Langkah tersebut perlu diwujudkan dengan melaksanakan rangkaian kegiatan program aksi secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan, adapun rangkaian upaya dalam program aksi penanggulangan dan pemberatasan narkoba di Lapas dan Rutan adalah sebagai berikut : A. Program Aksi Berkelanjutan Pelaksanaan program aksi berkelanjutan merupakan inti dari keseluruhan rangkaian kegiatan penanggulangan dan pemberantasan narkoba di dalam Lapas/Rutan, adapun langkah-langkah yang harus dilaksanakan antara lain : a). Kepala Divisi Pemasyarakatan. Melakukan kerja sama penanggulangan dan pemberantasan narkoba di dalam Lapas/Rutan dengan instansi terkait (Kepolisian, TNI, BNN dan Dinas Kesehatan). Mengaktifkan Satuan Petugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (Satgas P4GN) untuk melakukan penggeledahan, razia, atau sidak terhadap narkoba, handphone dan barang terlarang lainnya di dalam Lapas/Rutan secara periodik dan insidentil. Melakukan asistensi dan supervisi secara terus-menerus terhadap upaya penanggulangan dan pemberantasan narkoba di Lapas/Rutan. Melakukan penetapan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah terhadap Lapas/Rutan 100% bebas narkoba untuk selanjutnya dilakukan pemasangan banner yang menandakan Lapas/Rutan 100% bebas narkoba di UPT yang ditentukan. Melakukan penetapan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Lapas pengampu rehabilitasi di UPT yang ditentukan. 2

Mempercepat proses pemeriksaaan terhadap pemberian sanksi bagi petugas yang terlibat dalam penggunaan dan peredaran narkoba di Lapas/Rutan. b). Kepala UPT Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. 1). Berantas Peredarannya : Melakukan penggeledahan, razia, atau sidak terhadap narkoba, handphone dan barang terlarang lainnya di dalam Lapas/Rutan secara periodik dan insidentil yang dilaksanakan oleh intern maupun melibatkan instansi terkait lainnya. Mengoptimalkan peran Petugas Penjaga Pintu Utama (P2U) dalam melakukan pengawasan dan penggeledahan terhadap setiap petugas, pengunjung, tamu dinas dan setiap barang yang masuk Lapas/Rutan, untuk mencegah terjadinya peredaran narkoba, handphone dan barang terlarang lainnya di dalam Lapas/Rutan. Mengoptimalkan peran regu pengamanan dalam melakukan penggeledahan dan pengawasan terhadap setiap petugas, pengunjung, tamu dinas yang diduga mengedarkan narkoba, handphone dan barang terlarang lainnya di dalam Lapas/Rutan. Memaksimalkan pengawasan dan penguatan terhadap area rawan yang dapat menjadi jalur/akses keluar masuknya narkoba dan barang terlarang lainnya di Lapas/Rutan. Membatasi kunjungan bagi penghuni yang terindikasi terlibat peredaran narkoba di dalam Lapas/Rutan. Mengoptimalkan peran intelijen dalam rangka melakukan pencegahan peredaran narkoba. Mengoptimalkan Program Bebas Peredaran Uang (BPU) di dalam Lapas/Rutan. Menyatakan sikap perang dan melawan peredaran narkoba kepada para penghuni dan masyarakat melalui pemasangan banner/spanduk. Melaksanakan tes narkoba secara rutin terhadap penghuni dan petugas secara berkala. Melaksanakan pengawasan intensif terhadap penghuni maupun petugas yang terindikasi terlibat dalam peredaran narkoba. 3

Melakukan pengawasan komunikasi yang dilaksanakan penghuni melalui kunjungan dan wartel secara intensif. Melaksanakan koordinasi dengan institusi setempat (Kepolisian, TNI, BNN dan Pemda) guna menciptakan sinergitas dalam upaya penanggulangan dan pemberantasan narkoba di Lapas/Rutan. 2). Tindak Tegas Pelakunya : a. Narapidana : Melakukan pengusutan secara tuntas setiap kasus narkoba dan penggunaan handphone di Lapas/Rutan. Memberikan sanksi tegas kepada narapidana dan tahanan yang menggunakan atau mengedarkan narkoba di Lapas/Rutan sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. b. Petugas : Petugas yang terbukti melakukan penyalahgunaan dan peredaran narkoba serta penggunaan handphone di dalam Lapas/Rutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 3). Rehabilitasi Penggunanya : a) Narapidana pengguna narkoba: Melakukan assesment narapidana pengguna. Melaksanakan program rehabilitasi secara terencana dan berkesinambungan dengan melibatkan instansi terkait dan keluarga. Melakukan pemindahan narapidana pengguna ke Lapas pengampu rehabilitasi. b. Petugas yang menggunakan narkoba : Melakukan tes urine bagi petugas yang diduga menggunakan narkoba. Melakukan pemeriksaan dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap petugas yang terbukti positif menggunakan narkoba 4

berdasarkan hasil tes urine untuk selanjutnya dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Merekomendasikan petugas yang terbukti positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine dan telah dikenakan sanksi untuk mendapatkan program rehabilitasi bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional. C. TARGET CAPAIAN 1. Terwujudnya Lapas dan Rutan yang bebas dari peredaran gelap narkoba dan handphone di setiap wilayah. 2. Meningkatnya disiplin dan tanggung jawab setiap petugas pemasyarakatan dalam pelaksanaan tugas. 3. Terlaksananya program pembinaan dan rehabilitasi bagi narapidana di setiap Lapas dan Rutan serta tercapainya ketertiban penghuni dalam melaksanakan dan mengikuti setiap program pembinaan yang diselenggarakan. D. MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program aksi merupakan salah satu bentuk pengendalian dan penilaian untuk mengetahui sejauh mana program dapat berjalan dan apa saja hambatan yang muncul selama pelaksanaan kegiatan. Adapun mekanisme pelaporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program aksi sebagai berikut : a). Kepala UPT Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara Kepala UPT Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara wajib melaporkan secara tertulis secara berkala terhadap pelaksanaan program aksi kepada Kepala Divisi Pemasyarakatan dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan. b). Kepala Divisi Pemasyarakatan Kepala Divisi Pemasyarakatan wajib melaporkan rekapitulasi pelaksanaan program aksi kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan disertai dengan data dan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. 5

c). Direktur Jenderal Pemasyarakatan Direktur Jenderal Pemasyarakatan melakukan pemantauan, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan program aksi berdasarkan hasil laporan Divisi Pemasyarakatan dan hasil pemantauan langsung guna memastikan pelaksanaan program berjalan sebagaimana diharapkan. d). Inspektur Jenderal Inspektur Jenderal melakukan pengawasan, reviu, evaluasi, dan pemantauan pelaksanaan rencana aksi sebagai laporan kepada Menteri dan masukan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai target capaian yang telah ditentukan dalam rencana aksi yakni meningkatnya disiplin dan tanggung jawab setiap petugas pemasyarakatan dalam pelaksanaan tugas, terlaksananya program pembinaan dan rehabilitasi bagi narapidana di setiap Lapas dan Rutan serta terciptanya ketertiban penghuni dalam mengikuti setiap program pembinaan yang diselenggarakan dapat tercapai guna mendukung terwujudnya Lapas/Rutan 100% bebas narkoba di setiap wilayah. 6

BAB III PENUTUP Dengan tersusunnya Rencana Aksi ini, diharapkan adanya konsistensi upaya yang berkelanjutan dalam pelaksanaan di daerah sesuai dengan urgensi dan semangat perang melawan narkoba. Selain itu juga diharapkan adanya keinginan yang kuat dari seluruh jajaran Pemasyarakatan dalam pelaksanaan rencana aksi ini, karena keberhasilan dari pelaksanaan program tersebut sangat bergantung pada kesadaran yang kuat dari seluruh insan di lingkungan pemasyarakatan baik petugas maupun warga binaan pemasyarakatan dan peran serta masyarakat sebagaimana tergambarkan dalam tiga pilar pemasyarakatan. Demikian Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penanggulangan dan Pemberantasan Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara dibuat, agar seluruh jajaran pada Divisi Pemasyarakatan, UPT Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara turut serta dalam mensukseskan program aksi tersebut. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K Dusak NIP. 19570727 198303 1 001 7

Lampiran FORMAT LAPORAN PENGGELEDAHAN PROGRAM AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN JL. VETERAN NO.11 JAKARTA PUSAT 10110 TLP. (021) 3857611 FAX. (021) 3857612 Website : www.ditjenpas.go.id LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENGGELEDAHAN Nama UPT :... Pada hari...,... 2016, pada jam... telah dilakukan penggeledahan oleh : 1.... 2.... (nama tim satgas/perorangan) Barang-barang hasil penggeledahan : 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... (dst) Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,... 2016 Penanggung Jawab, Nama Jelas NIP.... 8