BAB I PENDAHULUAN. beragamnya jenis musik, terdapat salah satu jenis musik yang sedang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 1 ayat (3) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sejenis menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberi pelayanan umum. bukti yang sempurna berkenaan dengan perbuatan hukum di bidang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan tingkat hukum yang ketat, aman dan meningkat, serta terwujud

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. bukti dalam ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan hidup terutama kebutuhan untuk tempat tinggal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Notaris sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaanya kedua belah pihak mengacu kepada sebuah perjanjian layaknya

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

Perjanjian yang terjadi antara pedagang klitikan dengan Kantor. pemakaian los Pasar Klitikan Niten juga dipandang menarik untuk diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

BAB I PENDAHULUAN. industri rekaman musik sepertinya melawan arus umum. 3 Industri rekaman musik terus

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari

BAB I PENDAHULUAN. mengatur hidup manusia dalam bermasyarakat. Didalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebutan SV UGM terbentuk berdasarkan Peraturan Rektor UGM No.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa Negara

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dijanjikan. Demikian pengertian jual beli menurut pasal 1457 Kitab Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), hal 1.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bekerja merupakan hak baik bagi laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. hukum diungkapkan dengan sebuah asas hukum yang sangat terkenal dalam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

ASPEK LEGALITAS TINDAKAN HEMODIALISIS RULLY ROESLI BANDUNG

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

I. PENDAHULUAN. juga berarti investasi bagi pembangunan negara. Karena itu setiap upaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 1 ayat (3) menentukan secara tegas bahwa negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. 1. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

[FIKA ASHARINA KARKHAM,SH]

Asas asas perjanjian

PERBEDAAN ANTARA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MoU) DENGAN KONTRAK NO MEMORANDUM OF UNDERSTANDING KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lainnya karena ingin selalu hidup dalam. kebersamaan dengan sesamanya. Kebersamaannya akan berlangsung baik

PENDAHULUAN. unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. harga tanah dan bangunan yang terus naik dari tahun ke tahun. Tanah dan

BAB I PENDAHULUAN. Hak-hak atas tanah di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari UU No 56 tahun 1960

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan pada. (APBN/APBD) yang jumlahnya tidaklah sedikit.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menimbulkan suatu hubungan hukum yang dikategorikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Seiring majunya ekonomi suatu negara, maka semakin banyak. kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pengecualian Dari Ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm adalah sejumlah besar orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenal adanya perikatan yang ditimbulkan karena undang-undang dan perikatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah hak asasi bagi warga negara Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan kekayaan alam yang mempunyai arti sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. sosial, tidak akan lepas dari apa yang dinamakan dengan tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam penulisan ini disebut Undang-undang Penerbangan, menimbang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam setiap hubungan hukum kehidupan masyarakat, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang kurang seimbang merupakan faktor yang sangat. adalah Masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

semua kalangan usia. Tetapi biasanya pelanggan terbesarnya adalah para anak anak muda. Kota Bogor memiliki banyak potensi untuk dijadikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat oleh pihak bank. Salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dengan kodratnya, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia atau yang sering dikenal oleh awam dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang diberikan kewenangan secara

BAB I PENDAHULUAN. sosial guna mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam UUD 1945 Pasal 28C (1) bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh rakyat secara merata oleh segenap lapisan masyarakat. 1. dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia yang tercantum dalam

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala. sumber devisa utama Negara Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri musik nasional di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat lingkupnya tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah merambah dan bahkan sudah menjadi daya tarik bagi dunia internasional. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis musik yang semakin bervariasi. Diantara beragamnya jenis musik, terdapat salah satu jenis musik yang sedang digandrungi oleh kalangan anak muda yaitu Electronic Dance Music (EDM) yang dimainkan oleh seorang Disc Jockey (DJ). Seiring dengan perkembangannya, industri hiburan di Indonesia mulai beralih ke acara festival musik yang juga diiringi hentakan musik oleh DJ. Banyaknya peminat dalam acara festival musik ini mendorong perusahaanperusahaan baik besar maupun kecil yang mempergunakan acara festival musik sebagai media promosi dari sebuah produk yang ingin mereka jual. Dimana perusahaan-perusahaan itu menggunakan jasa Event Organizer (EO) untuk membuat acara festival musik. Banyaknya permintaan akan acara festival musik yang dimainkan oleh Disc Jockey (DJ) karena adanya kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak baik itu klien, Event Organizer (EO), penikmat musik DJ, dan bahkan 1

2 Disc Jockey (DJ) itu sendiri. Pihak-pihak ini saling berinteraksi dan menjalin kerja sama dengan yang lain untuk menjaga agar kepentingannya dapat tercapai. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, biasanya dengan melakukan atau mengadakan perjanjian antara para subjek hukum yaitu antara individu dengan individu, individu dengan badan hukum, ataupun antara badan hukum dengan badan hukum lainnya. Perjanjian menurut Sudikno adalah perbuatan hukum yang bersisi dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum. 1 Perjanjian berisi hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak yang membuat suatu perjanjian. Suatu perjanjian dianggap sah secara hukum apabila telah memenuhi rambu-rambu sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata, yakni Pertama, para pihak harus sepakat/setuju untuk melaksanakan perjanjian, Kedua, para pihak harus cakap. Artinya, para pihak harus sudah dewasa di dalam melakukan perbuatan hukum. Ketiga adalah perjanjian tersebut mengatur hal-hal tertentu. Artinya, perjanjian haruslah berisi hal-hal tertentu. Keempat adalah isi dari perjanjian haruslah mengatur hal-hal yang diperbolehkan. Artinya, perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan umum, ketertiban umum, dan kesusilaan. Pada prinsipnya perjanjian yang dibuat antara EO dengan DJ merupakan Perjanjian Bernama yang mana perjanjian tersebut harus memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. 1 Sudikno Mertokusumo, 1999, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Yogyakarta, Liberty, hlm.38

3 Pada penyelenggaraan acara festival musik, dalam hal ini pihak EO melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak DJ yang akan memberikan jasa pertunjukan. Perjanjian kerja sama tersebut diatur secara rinci dalam akta perjanjian yang dibuat oleh para pihak. Perjanjian yang dibuat antara pihak EO dengan DJ mengacu pada asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. 2 Artinya mereka membuat isi perjanjian sendiri asal tidak bertentangan dengan Undang-Undang, ketertiban umum, dan kesusilaan. Begitu juga isi perjanjian yang dibuat oleh EO dengan DJ mengikat para pihak seperti Undang-Undang, tapi dalam praktek ada kalanya para pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena adanya wanprestasi. Permasalahan yang sering terjadi adalah tidak dipenuhinya riders yang berupa daftar permintaan mengenai kebutuhan DJ yang menjadi petunjuk bagi EO. Riders tersebut berisi kepentingan-kepentingan DJ yang harus dipenuhi oleh EO. Permasalahan lain yang sering dialami DJ adalah pembayaran yang dibayarkan terlambat karena adanya faktor kedekatan hubungan antara EO dengan DJ. Jadi pihak EO menganggap perjanjian yang sudah dibuat tidak harus sepenuhnya dijalankan. Kejadian seperti ini tentu sangat merugikan DJ karena pembayaran merupakan hak yang harus diterima oleh DJ. 2 Lihat Pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

4 Perlindungan hukum bagi DJ yang diatur dalam ketentuan di perjanjian yang dibuat kedua belah pihak dianggap belum cukup memadai karena dalam pelaksanaannya, pihak EO masih tidak memenuhi hal-hal yang menjadi kewajibannya. Dengan adanya perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak, penulis tertarik untuk meneliti perjanjian kerja sama yang dilakukan antara EO dengan DJ dan pelaksanaan perlindungan hukum bagi DJ dalam perjanjian kerja sama ini yang merupakan hal penting yang harus ditegakkan. Berkaitan dengan uraian-uraian tersebut, Penulis tertarik melakukan penelitian sebagai dasara penyusunan penulisan hukum dengan judul PERLINDUNGAN HUKUM PADA DISC JOCKEY (DJ) DALAM PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN EVENT ORGANIZER (EO) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan hukum dengan fokus kepada permasalahanpermasalahan sebagai berikut: 1. Apakah perjanjian kerja sama antara Event Organizer (EO) dengan Disc Jockey (DJ) sudah melindungi kepentingan Disc Jockey (DJ)? 2. Apakah dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama antara Event Organizer (EO) dengan Disc Jockey (DJ) sudah memenuhi kategori perlindungan hukum?

5 C. Tujuan Penelitian Mengacu kepada judul dan permasalahan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Tujuan Subyektif Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2. Tujuan Obyektif Tujuan obyektif penulisan hukum ini adalah : a. Untuk mengetahui hambatan-hambatan mengenai pemenuhan kepentingan dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama antara Event Organizer (EO) dengan Disc Jockey (DJ). b. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap Disc Jockey (DJ) dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama dengan Event Organizer (EO) dalam suatu acara. D. Keaslian Penelitian Sepanjang pengamatan penulis berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, belum pernah ada penelitian maupun penulisan hukum yang

6 mengangkat judul Perlindungan Hukum Pada Disc Jockey (DJ) Dalam Perjanjian Kerjasama Dengan Pihak Event Organizer. Meski demikian, telah terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian hukum yang dilakukan oleh penulis, namun terdapat beberapa substansi yang berbeda dan jika terdapat kesamaan, maka bukanlah menjadi suatu kesengajaan dari penulis. Adapun beberapa penelitian hukum yang memiliki keterkaitan atau kesamaan topik dengan penelitian dan penulisan hukum yang dilakukan oleh penulis, diantaranya yaitu : 1. Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Peserta JKN BPJS Kesehatan Dalam Perjanjian Kerjasama Antara BPJS Kesehatan Dengan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Merupakan sebuah penulisan hukum yang ditulis oleh Disa Victoria Deran, lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015. Dalam penulisan hukum tersebut membahas mengenai pelindungan hukum terhadap pasien peserta jaminan kesehatan nasional BPJS dalam perjanjian kerjasama antara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan RSUD Arifin Achmad, khususnya pada ruang Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan serta bentuk pertanggungjawaban rumah sakit dalam hal terjadi kerugian dalam pelayanan kesehatan.

7 2. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Sales Promotion Girls (SPG) dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Antara SPG Rokok Djarum dengan Event Organizer (EO) CV. Berkah Abadi Sentosa Yogyakarta. Merupakan sebuah penulisan hukum yang ditulis oleh Desi Anggraeni Kasih, lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 2012. Dalam penulisan hukum tersebut, penulis membahas mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara SPG Rokok Djarum dengan EO CV.Berkah Abadi. Dalam penulisan hukum tersebut menekankan pada perjanjian kerja waktu tertentu antara SPG dengan EO CV. Berkah Abadi sementara dalam penulisan hukum ini, penulis menekankan pada perlindungan hukum pada profesi DJ dalam perjanjian kerjasama dengan pihak EO. Objek dan/atau Subjek serta waktu penelitian dalam penulisan hukum ini berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dianggap asli dan layak untuk diteliti. Penelitian serupa diluar sepengetahuan penulis diharapkan dapat saling melengkapi serta menambah literatur dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum khusunya di bidang hukum perdata. E. Manfaat Penelitian

8 Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang Disc Jockey (DJ) khususnya terkait perlindungan hukum yang semestiya diterima oleh Disc Jockey (DJ). Penulisan ini juga diharapkan sebagai bahan kajian untuk menambah literatur tentang Disc Jockey (DJ) yang selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. 2. Manfaat Praktis Penulisan ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi masukan bagi para pihak yang berkepentingan yaitu Disc Jockey (DJ) sebagai suatu profesi dan Pihak Event Organizer sebagai pihak yang akan mengikat.