BAB I PENDAHULUAN. pelajaran seni dan budaya. Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN TARI DENOK (STUDI SITUS DI SMA NEGERI 12 SEMARANG) NASKAH PUBLIKASI

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari

BAB I PENDAHULUAN. adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah. pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini adalah studi aplikatif terhadap materi penyadapan seni tradisi

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB V. Simpulan yang peneliti paparkan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang. telah dirumuskan pada bab I. Penjabaran oprasionalnya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I P E N D A H U L U A N. Pendidikan seni berperan penting dalam pengembangan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

76. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. pada masalah kompetensi guru seni budaya dalam pembelajaran seni musik pada

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Salah satu indikator kerusakan lingkungan tersebut didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. karya sastra, baik karya sastra lama maupun karya sastra baru. Kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI TARI DI KELAS VII SMP NEGERI I KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

BAB I PENDAHULUAN. antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga

Pert Kompetensi Dasar Indikator Hasil Belajar Kegiatan Pembelajaran Rujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siaran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat dalam memberi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata pelajaran seni tari merupakan bagian dari pendidikan seni budaya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata pelajaran seni tari merupakan salah satu bidang dari mata pelajaran seni dan budaya. Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya, menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global (Tursinah, 2009: 3). Inti dari kurikulum mata pelajaran seni adalah memperbaiki citra atau sikap siswa di samping memacu daya kreatifitas siswa, dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana membentuk siswa yang mandiri dengan mengembangkan kemampuan diri yang terarah yang dipandu oleh guru melalui mata pelajaran kesenian. Mata pelajaran seni merupakan media atau jembatan untuk mendorong siswa dapat bertoleransi, berkreasi dengan mengembangkan diri dan kepribadiannya (Indrayuda, 2009: 110-111). Pendidikan kesenian seperti drama, musik, tari teater dan seni rupa sangat berbeda dengan pendidikan atau mata pelajaran lain dalam pengungkapannya. Seni drama menggunakan dialog dan akting atau mimik wajah dan bahasa tubuh, sedangkan musik menggunakan bunyi-bunyian dantari menggunakan gerak yang mengisi ruang dan waktu, seni rupa meggunakan unsur rupa sebagai media ekspresi mengungkapkan gagasan. 1

2 Keempat jenis kesenian ini, perlu mendapat cara dan pemahaman tertentu untuk menyampaikannya pada orang lain. Andai guru adalah penyampai, maka orang lain itu adalah siswanya (Astuti, 2009:19). Lebih lanjut Fadli (2010:1979) menjelaskan bahwa kegagalan guru dalam mentransformasi mata pelajaran kepada siswa diantaranya disebabkan olh metoda pembelajaran dan strategi pembelajaran. Bahwa guru tidak enguasai metoda dan strategi pembelajaran dengan baik yang pada akhirnya berakibat pada tidak tercapainya hasil pembelajaran yang baik. Seharusnya guru menguasai metoda dan strategi dengan baik agar proses transformasi dari guru ke siswa dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya siswa dapat menangkap komunikasi yang disampaikan oleh guru sehinggga pengetahuan tari tersebut dapat diserap oleh siswa. Kemampuan menguasai metode dan strategi belum juga menjadi jaminan akan tetapi bagaimana kemampuan menguasai metode dan strategi sejalan dengan kemampuan menempatkannya. Maksudnya, adalah penguasaan metoda ditempatkan pada kondisi yang tepat. Terkadang mungkin metoda ceramah yang tepat digunakan dalam situasi dan kondisi saat pembelajaran berlangsung, dan sebaliknya metoda diskusi ataupun metoda demonstrasi yang lebih tepat digunakan dalam saat kondisi dan situasi yang lain. Begitu juga dengan memilih strategi mesti menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran yang dilaksanakan. Pembelajaran tari erat kaitannya dengan aspek kognitif dan psikomotorik, artinya bahwa dalam mata pelajaran tari yang diajarkan adalah

3 pengetahuan dan keterampilan. Kedua aspek in terdapat dalam pembelajaran tari. Pembelajaran tari yang berhubungan dengan aspek kognitif terlihat dari pemberian materi pengetahuan secara teoritis sedangkan untuk aspek psikomotorik terlihat dari kegiatan praktik. Kedua aspek tersebut saling mendukung satu sama lain sebab pembelajaran tari seperti tari Denok kurang optimal dipraktikkan oleh siswa tanpa pengetahuan dasar dari konsep tari Denok itu sendiri. Begitu pula pengetahuan tentang tari Denok tidak akan bermanfaat jika siswa belum mampu mempraktikkannya. Oleh karena itu, dibutuhkan guru-guru tari di sekolah menengah yang mampu menggunakan metode dan strategi yang tepat agar siswa mampu menyerap secara kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (praktek). Tari Denok sebagai salah satu ragam seni tari yang berkembang di Kota Semarang, merupakan tarian yang diajarkan di sekolah-sekolah di Kota Semarang. Salah satu yang mengajarkan Tari Denok adalah SMA Negeri 12 Semarang. Dengan demikian, tari Denok sebagai warisan budaya yang mengajarkan kearifan lokal dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Tari Denok merupakan kesenian tradisional yang diartikan sebagai suatu kesenian yang tumbuh dan berkembang di Semarang, yang didukung oleh masyarakat Semarang. Tari Denok Semarang pun lahir karena inisiatif dan dukungan masyarakat Semarang yang ingin memenuhi kebutuhannya akan kesenian. Tari Denok Semarang sebagai kesenian yang lahir dan berkembang di Semarang, menampilkan unsur-unsur seni musik, vokal, dan tari. Tari Denok

4 sebagai kesenian tradisional kerakyatan, karena ia berkembang di kalangan rakyat jelata, telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama, dan perkembangannya tetap bertumpu pada unsur-unsur seni yang telah dimilikinya sejak dulu. Sebagai warisan budaya masyarakat Semarang, maka keinginan untuk melestarika seni ini cukup beralasan. Saluran untuk melestarikannya diantaranya melalui pengajaran di sekolah-sekolah. Pelestarian tari Denok di Semarang diantaranya dipelopori di Fakultas Ilmu Budaya Undip dengan menggelar berbagai perunjukan. Di tingkat sekolah tari Denok diajarkan di SMA Negeri 12. Tari Denok yang diajarkan di SMA Negeri 12 pun berkembang secara baik. Perkembangan ini dapat dilihat dari keberlangsungan pembelajaran tari Denok sampai sekarang yang masih terus dilestarikan guru kesenian. Disamping itu, perkembangan yang baik juga dilihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran Tari Denok pun tinggi, hal ini sebagaimana wawancara dengan guru Seni dan Budaya SMA tersebut: Pembelajaran tari Denok yang kami lakukan ini bermaksud untuk melestarikan budaya masyarakat Semarang agar jangan sampai punah. Jadi, pembelajaran ini kami berharap mampu meregenerasi penari agar terus lestari. Kebetulan sambutan siswa juga baik. Sebagai pelajaran yang mengajarkan seni olah tubuh, maka pengajaran tari Denok jua memerlukan konsep, metode, dan strategi yang tepat. Konsep, metode, dan strategi yang tepat dari guru agar siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan metode dan strategi serta konsep pengajaran yang baik, maka pembelajaran tari Denok akan tercapai sesuai dengan harapan bersama (Indrayuda, 2009: 111).

5 Dalam upaya untuk merealisasikan pelaksanaan pembelajaran tari Denok, guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang memadai dan teknik-teknik mengajar yang baik agar ia mampu menciptakan suasana pengajaran yang efektif dan efisien atau dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Hamdani, 2008: 1). Untuk itu guru perlu memiliki kompetensi dalam mengajarkan tari Denok. Kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan pengelolaan pembelajaran. Dengan kompetensi yang baik, maka seorang guru akan mampu mengelola pembelajaran dengan baik pula. Diantara kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah pengetahuannya tentang teori-teori belajar terkait tugas pengelolaan pembelajaran yang diembannya (Mulyasa, 2007: 38). Guru yang berkompeten adalah guru yang mampu mengelola pembelajaransecara baik. Menurut Hamalik (2007: 79) tujuan pengelolaan pembelajaran adalah mencakup nilai-nilai tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan murid dalam proses pengajaran, tujuan pendidikan memberikan motvasi kepada guru dan siswa. B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian di atas, fokus penelitian adalah bagaimana pengelolaanpembelajaran Tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang? Fokus tersebut di abarkan ke dalam 5 subfokus.

6 1. Bagaimana penyiapan konteks tari denok di SMA Negeri 12 Semarang? 2. Bagaimana penyiapan kurikulum tri Denok di SMA Negeri 12 Semarang? 3. Bagaimana penyiapan tenaga pendidik tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang? 4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang? 5. Bagaimana evaluasi kurikulum tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada fokus penelitian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang. Secara khusus bertujuan untuk mendeskripsikan: 1. Konteks Tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang. 2. Penyiapan kurikulum tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang. 3. Penyiapan tenaga pendidik tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang. 4. Mendeskripisikan pelaksanaan pembelajaran tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang. 5. Mendeskripisikan evaluasi kurikulum tari Denok di SMA Negeri 12 Semarang. D. Manfaat Penelitian praktis bagi: Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis maupun

7 1. Teoritis a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan pembelajaran kesenian, khususnya seni tari yang diajarkan di SMA. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengungkap permasalahan sejenis yang memerlukan penelitian lebih lanjut. 2. Praktis a. Dinas Pendidikan: Hasil penelitian ini sebagai masukan dalam mengamabil kebijakan-kebijakan publik terkait bagaimana sekolahsekolah yang ada di bawah naungannya itu bisa menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Juga menambah khasanah pengetahuan terkait dengan manajemen pengelolaan di sekolah-sekolah di bawah naungan dinas pendidikan. b. Bagi kepala sekolah: Sebagai masukan untuk mengevaluasi program yang telah ada, jika sudah baik maka di tingkatkan dan jika ada yang kurang baik maka perlu di benahi sehingga pengajaran tari Denok lebih baik lagi ke depan. c. Bagi guru: bahan evaluasi atas kerja mereka dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar apakah sudah berhasil apa belum, jika memang sudah baik maka perlu di pertahankan dan ditingkatnkan dan jika kurang tepat maka di cari sisi mana yang kurang optimal.

8 E. Penegasan Istilah 1. Pengelolaan Pembelajaran: Kegiatan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukannya. 2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 3. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapi tujuan pembelajaran. 4. Seni Tari: Gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. 5. Tari Denok: Ragam tari yang berkembang di wilayah Kota Semarang.