Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Permainan Siswa Kelas IV SDK Uwemea

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN X. Fitriah, Najamuddin Laganing, dan Yusdin B.M. Gagaramusu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Ongka

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Transkripsi:

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Desak Made Sriwulandari, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa kelas II SDN Taba. Tujuan untuk meningkatkan hasil belajar murid di kelas II SDN Taba. Jenis penelitian ini adalah penelitian kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan desain penelitian model Kemis dan MC Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaa, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitias guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Taba berjumlah 24 orang. Tes hasil tindakan diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 87,5%, persentase daya serap klasikal 86,04%. Berdasarkan hasil tes dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas II SDN Taba. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Eksperimen. I. PENDAHULUAN Pendidikan masih memegang peranan yang sangat penting, karena melalui pendidikan sumber daya manusia dapat berkembang lebih baik. Salah satunya dapat dilihat dari pemahaman yang dapat dicapai oleh siswa. Dalam perkembangannya, guru harus memiliki keahlian untuk memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan mengetahui kondisi siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ternyata guru dalam mengajar bahasa indonesia kususnya tentang puisi cenderung bersifat informatif atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran yang diterapkan guru masih terbatas pada metode ceramah sehingga mengakibatkan pemahaman siswa menjadi rendah pula. 105

Pada materi puisi, selama ini siswa hanya sekedar membaca puisi tetapi siswa kurang memahami pengertian puisi, ciri-ciri puisi, jenis-jenis puisi, dan tema puisi itu sendiri. Apabila proses pembelajaran dengan menghadirkan suasana baru yaitu belajar dengan situasi dunia nyata atau alamiah bisa menarik perhatian siswa untuk belajar baha Indonesia. Proses belajar tidak hanya sekedar menghapal namun yang penting adalah memahami apa yang sedang dipelajari, sehingga tidak membuat siswa takut dan bosan. Siswa yang aktif dalam belajar dan menemukan konsep sendiri dari materi yang dipelajarinya dan belajar dengan pemahaman akan membuat siswa mudah memahami materi pelajaran termasuk materi puisi. Dalam suatu pembelajaran memang bukan segala-galanya. Masih banyak faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Faktor-faktor tersebut antara lain kurikulum yang menjadi acuan dasarnya, program pengajaran, kualitas guru, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar dan teknik/bentuk penilaian. Ini berarti hanya salah satu faktor saja dan sekian banyak faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam keseluruhan pengelolaan pembelajaran Penetapan metode tertentu dalam ini metode demontrasi dalam suatu pembelajaran dirasa penting. Kesadaran perlunya metode demontrasi dalam pembelajaran didasarkan adanya kenyataan bahwa sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan sebagaimana manfaatnya dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan pemahaman konsep kademik yang mereka peroleh hanyalah merupkan sesuatu yang abstrak, belum menyentuh kebutuhan praktik kehidupan mereka, baik dilingkungan kerja maupun dimasyarakat. Pembelajaran yang selama ini mereka terima hanyalah penonjolan tingkat hafalan dari sekian rentetan topik atau pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau pengertian yang mendalam, yang bisa diterapkan ketika mereka berhadapan dengan situasi baru dalam kehidupannya. Belajar seperti ini siswa cenderung bersifat menerima pengetahuan bukan membangun sendiri pengetahuan. Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat 106

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari adalah metode demontrasi yang oada gilirannya akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka (Nurhadi, 2013:1). Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini karena pemahaman tentang puisi masih kurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Dengan demikian, penelitian tentang peningkatan kemampuan siswa untuk memahami puisi melalui metode demontrasi perlu dilaksanakan. II. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap yang bersiklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral yang dicantumkan Kemmis dan Taggart dalam Dahlia (2012 : 29). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada SDN TABA. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Taba yang jumlahnya 24 orang siswa, laki-laki 13 orang dan 11 siswa perempuan yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Tahap-tahap Penelitian Pra tindakan Kegiatan pada pra tindakan adalah mengamati keadaan siswa maupun kelas dengan tujuan untuk mengetahui dengan jelas keadaan siswa ketika dilakukan proses pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan pelaksanaan tindakan berupa : 1) Meminta izin kepada Kepala sekolah 2) Mempersiapkan istrumen yang dibutuhkan dalam penelitian 3) Melakukan observasi awal Siklus I 107

Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil observasi serta temuan dari sebagian permasalahan yang ada di SDN Taba, maka penulis menerapkan pembelajaran demontrasi dalam perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan ini penulis melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1) Melakukan telaah atau kajian kurikulum terhadap materi IPA kelas II semester I dan II, yang sesuai dan relevan untuk dijadikan tema sentral dalam melaksanakan penelitian dengan Demontrasi dalam kajian kurikulum ini penulis menentukan materi yang sesuai untuk dijadikan tema sentral gaya yang akan disajikan dengan metode eksperimen. 2) Merumuskan persiapan pembelajaran dengan pembelajaran demontrasi pada materi gaya. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses/ atau kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan refleksi pada setiap dan siklus. Secara lebih rinci rencana tindakan untuk setiap siklus diuraikan sebagai berikut: Kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran, yang dibantu oleh teman sejawat untuk memantau atau mengobservasi pelaksanaan KBM. b) Melakukan evaluasi untuk mengetahui efektifitas, kerberhasilan dan hambatan dari pembelajaran demontrasi c) Melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi hasil pemantauan d) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I, yang dilanjutkan pada siklus II. Observasi Tahapan observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan pada saat selesai tindakan fokus observasi adalah aktifitas guru dan siswa. Aktivitas guru dapat diamati melalui pada tahap awal pembelajaran. Data aktivitas guru dan 108

siswa diperoleh dengan menggunakan format observasi, pedoman wawancara, rekaman, dan hasil pembelajaran konsep gaya. Refleksi Menganalisis, memahami, menjelaskan dan menyimpulkan hasil dari pengamatan adalah merupakan rangkaian kegiatan penelitian pada tahap refleksi. Peneliti bersama pengamat menganalisis dan merenungkan hasil tindakan pada siklus tindakan sebagai bahan pertimbangkan apakah pemberian tindakan yang dilakukan perlu diulangi atau tidak. Jika perlu diulangi, maka peneliti menyusun kembali rencana (revisi) untuk siklus berikutnya. Siklus II Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, maka dilakukan perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh dari siklus II dianalisis untuk membuat kesimpulan. Sumber dan jenis data Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh komponen yang meliputi guru dan siswa di kelas II di SDN Taba yang jumlahnya 24 orang siswa, laki-laki 13 orang dan 11 siswa perempuan yang aktif dan terdaftar disemester genap tahun ajaran 2013/2014. Jenis data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari siswa berupa data hasil lembar observasi guru dan siswa, sedangkan data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Tehnik pengumpulan data Observasi Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan demontrasi dalam proses pembelajaran mengenai aktivitas siswa dan guru, terutama yang berkenaan dengan pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Tes 109

Data tentang kemampuan siswa baik secara individual maupun secara klasikal diperoleh dengan memberikan tes kepada siswa Tehnik analisis data Analisis data kuantitatif untuk hasil belajar Teknik yang digunakan dalam menganalisis data untuk menentukan presentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut (sumber: Skor yg diperoleh KKM SDN Taba): Daya serap Skor maksimal tes individu= x 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. Ketuntasan belajar klasikal Banyaknya siswa yang tuntas belajar Presentase tuntas klasikal= x 100% Banyaknya siswa seluruhnya Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika sekurang-kurangnya 80% siswa telah tuntas. Analisis data kualitatif untuk proses belajar siswa dalam belajar Mereduksi data Mereduksi data adalah merangkum hal-hal yang pokok dan penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan data yang jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan dan mencari data selanjutnya. Penyajian Data Menyajikan data dapat dilakukan dalam bentuk narasi. Melalui penyajian data, maka akan terorganisasikan, tersusun dengan pola hubungan sehingga lebih mudah memahami dan merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Indikator Kinerja Indikator kualitatif Indikator kualitatif pembelajaran dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek hasil observasi aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru. 110

Penelitian ini dikatan berhasil, jika kedua aspek tersebut berada dalam kategori baik atau sangat baik. Untuk memperoleh data hasil aktivitas siswa dan guru tersebut digunakan lembar observasi yang dianalisis dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus menurut Depdiknas (2004: 37) yaitu sebagai berikut: Keterangan: 90% NR 100% : Sangat baik 70% NR 90% : Baik 50% NR 70% : Cukup 30% NR 50% : Kurang 0% NR 30% : Sangat kurang Indikator Kuantitatif Indikator keberhasilan pembelajaran atau peningkatan hasil belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas ini jika daya serap individu memperoleh nilai minimal 65% dari skor ketuntasan klasikal minimal 80% dari jumlas siswa yang ada. Ketuntasan ini sesuai KKN yang diberlakukan di SDN Taba. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Siklus I Penelitian ini terdiri atas dua siklus dan pelaksanaan tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan observasi dan refleksi. Adapun hasil pelaksanaan tindakan diuraikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini telah dijelaskan pada prosedur penelitian, diantaranya menyiapkan seluruh perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dan bahan ajar serta instrumen penelitian yang meliputi tes akhir tindakan, lembar observasi, lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Semua perencanaan yaitu perangkat pembelajaran sudah disiapkan sebelum pelaksanaan tindakan. b. Pelaksanaan 111

Pembelajaran pada tindakan ini menggunakan metode demontrasi dengan materi puisi. Pembelajaran demontrasi terdiri atas tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. c. Observasi Tindakan Siklus I Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan dan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan mengamati kegiatan guru dalam proses pembelajaran dengan metode demontrasi. a. Observasi terhadap aktivitas guru Pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi guru. Dan hasil observasi, secara keseluruhan peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berdemontrasi adalah (1) Penyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, (2) Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan pra syarat siswa dengan materi yang akan dipelajari, (3) Membagi dan mengorganisir siswa kedalam kelompok belajar (4) Menyajikan materi pembelajaran dengan mengajukan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan materi puisi, (5) Mendemontrasikan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan materi puisi, (6) Memberikan petunjuk kepada siswa kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok, (7) Mengontrol pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya (8) Membagi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok, (9) Meminta siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan rekan sekelompoknya, (10) Membimbing siswa dalam menyelesaikan LKS yang telah diberikan (11) Memberikan te akhir individu dan (12) Menutup pembelajaran dengan memberikan salam 112

b. Observasi terhadap aktivitas siswa Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat, secara keseluruhan, subjek penelitian memiliki antusias yang baik dalam proses pembelajaran. Semua informan subjek penelitian bekerja dengan baik dalam kelompoknya. Bila terdapat siswa yang belum memahami materi pembelajaran, siswa yang lain membantu memberikan arahan, sehingga pembelajaran tidak hanya didominasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi d. Refleksi Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I selesai peneliti bersama pengamat mendiskusikan hasil pembelajaran. Dari hasil observasi diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaaan siklus I ini guru dan siswa dan guru terlihat sangat aktif dan antusias. Guru telah melaksanakan rencana pembelajaran sebagaimana yang diharapkan. Kegiatan kelompok belajar juga berdemontrasi sangat baik. Pembelajaran pada siklus I diarahkan agar siswa dapat memahami puisi dengan baik. Dari hasil tes akhir lembar kerja siswa diperoleh informasi bahwa indikator keberhasilan tindakan pembelajaran telah tercapai, yaitu daya serap individu sekurang-kurangnya 65%, daya serap klasikal sekurang-kurangnya 75% dan ketuntasan belajar klasikal 80%. Berdasarkan hasil tes akhir, hasil wawancara, hasil observasi mengacu pada indikator keberhasilan tindakan, maka pembelajaran pada siklus I ini dari segi hasil dan proses telah berhasil dan kemampuan seluruh siswa pada penelitian ini telah meningkat. Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pembahasan pada penelitian meliputi pelaksanaan empat fase pembelajaran demontrasi. Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Komponen-komponen kontekstual telah terlihat sejak kegiatan awal. 113

Pada kegiatan awal dilakukan pembelajaran fase 1, kegiatan yang dilakukan adalah (1) menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa (2) menggali pengetahuan prasyarat siswa dan memotifasi siswa. Tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa adalah memahami puisi. Melalui penyampaian tujuan pembelajaran diharapkan siswa dapat termotivasi dan terfokus pada tujuan yang harus dicapai. Materi pelajaran yang akan diterima oleh siswa merupakan hal baru bagi mereka. Oleh karena itu, untuk mencapai indikator keberasilan tindakan maka diperlukan materi prasyarat. Materi prasyarat yang diajukan merupakan materi yang telah dipelajari oleh siswa sebelumnya yang ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari. Dengan membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa akan membentuk pemahaman awal siswa tentang puisi. Metode pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah pembelajaran demontrasi. Peneliti bencoba menerapkan pembelajaran demontrasi dimana pembelajaran ini merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan umur. Berikut uraian pelaksanaan setiap fase pembelajaran demontrasi. Pada awalnya guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mempersiapkan siswa kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu guru menggali pengetahuan prasyarat siswa dan memotivasi siswa. Selanjutnya guru menyajikan materi pelajaran dengan demontrasi. Pada akhir tindakan umumnya siswa pemperoleh nilai yang baik dibandingkan tes awal dengan ketuntasan klasikal 87,5%. Pada fase ini guru sering mengontrol pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Setelah seluruh siswa dapat memahami pokok materi. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 114

1. Metode demontrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami puisi pada SDN Taba 2. Berdasarkan tes akhir tindakan pada siklus I hasil yang diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 21 siswa dan 24 siswa dan tuntas klasikal 87,5%. Daya serap klasikal 86,04%. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa, aktivitas guru dan selama pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan berjalan dengan baik, ini menuntukkan pemahaman siswa terhadap puisi telah meningkat. Saran 1. Metode demontrasi yang diterapkan dengan belajar kelompok layak dipertimbangkan dalam pembelajaran khususnya materi puisi. 2. Penerapan metode demontrasi perlu memperhatikan efisiensi waktu, perencanaan yang matang serta suasana belajar yang nyaman guna merangsang cara berpikir dan keaktifan siswa agar pembelajaran demontrasi berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Dahlia. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Palu: Edukasi Mitra Grafika. Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontektual dan Penerapannya dalam KBK. Malang FKIP Universitas Negeri Malang. 115