BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

Raja Grafindo Persada, 2016, hlm.99

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH DALAM PENERAPAN AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI AREA BANJARMASIN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Dari hasil wawancara langsung yang penulis lakukan pada pihak BNI

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Pada bagian ini penulis akan menguraikan tentang data-data yang di

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK (STUDY KASUS DI PASAR KAYEN PATI) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. membedakan pengelolaan lembaga keuangan Islam (syariah) dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK MERTELU LAHAN PERTANIAN CABAI MERAH DI DESA SARIMULYO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

maka dalam bab ini penulis akan menganalisis praktek denda pada pembiayaan

BAB III DENDA KETERLAMBATAN (LATE CHARGE) PADA KARTU KREDIT SYARI AH DALAM FATWA DSN MUI NO: 54/DSN-MUI/X/2006 TENTANG SYARI AH CARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK PENGIRIMAN BARANG BERGARANSI POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA ( PERSERO) KANTOR POS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI BUY ON RUMORS SELL ON NEWS DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BEI SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB I PENDAHULUAN. secara maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, apalagi budaya konsumtif sudah semakin meluas di tengah-tengah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA A. Aplikasi Tabungan Rencana Multiguna PT. Bank Syariah Bukopin, Tbk Cabang Surabaya Tabungan Rencana Multiguna adalah merupakan jenis tabungan berjangka yang bertujuan untuk membantu mewujudkan segala impian dan rencana masa depan nasabah, seperti: wisata ke luar negeri, perjalanan ibadah, pernikahan, hingga untuk persiapan pension. Keuntungan dari tabungan rencana multiguna di Bank Syariah Bukopin Cabang Surabaya yang terletak di jalan raya Darmo No. 136. Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Fleksibel Fleksibel menentukan dan mengubah jumlah setoran bulanan mulai Rp. 100.000,-. Jangka waktu mulai dari 1 (satu) tahun hingga 18 (delapan belas) tahun. Dapat dilakukan setoran dana setiap saat diluar setoran bulanan 2. Perlindungan Asuransi Gratis Dengan pertanggungan : Setoran bulanan dijamin hingga jatuh tempo maksimal Rp.500 juta / Nasabah. Mendapatkan uang duka sebesar 73

74 20x setoran atau maksimal Rp. 100 juta/nasabah untuk nasabah yang meninggal akibat kecelakaan. 3. Nilai Investasi Optimal Bagi hasil yang kompetitif, dan Tanpa biaya administrasi bulanan 4. Mudah dan Nyaman Pembukaan rekening dilakukan dengan mudah tanpa pemeriksaan kesehatan. Konsultasi perencanaan dengan Customer Servis dan Account Officer kami yang professional. Fasilitas Auto Debet untuk setoran bulanan melalui Tabungan SiAga Wadiah atau Giro Wadiah Bukopin Syari ah. Sedangkan persyaratan dari Tabungan Rencana Multiguna di Bank Syariah Bukopin Cabang Surabaya yang terletak di jalan raya Darmo No. 136. Surabaya adalah sebagai berikut: Perorangan, Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat pembukaan, serta maksimal 65 tahun pada saat akhir kontrak, menyerahkan fotokopi identitas diri Penabung (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku, memiliki tabungan SiAga Wadiah atau Giro Wadiah. Dan didalam pembahasan ini, yang menjadi pembahasan aplikasi tabungan rencana multiguna di Bank Syariah Bukopin Cabang Surabaya adalah pada permasalahan pembayaran penalti oleh bank kepada nasabah jika terlambat atau tidak membayar sejumlah nominal uang tertentu 74

75 (sesuai dengan kesepakatan awal). Dalam aplikasinya adalah sebagai berikut : Setiap keterlambatan setoran bulan berjalan akan dikenakan pinalti yang besarnya tergantung kepada lamanya waktu kontrak dan besarnya setoran per bulan, minimal 1% dari setoran bulanan atau 0,00025 x sisa bulan kontrak x setoran bulanan (mana yang lebih besar). Jadi perhitungan besar penalti yang dikenakan adalah memilih antara a. Minimal 1% dari setoran bulanan. b. 0,00025 x sisa bulan kontrak x setoran bulanan. Kedua ketentuan tersebut dipilih pihak bank secara sepihak ketika diketahui nominal terbesar dari penerapan kedua rumus tersebut. Pihak bank tidak diperkenankan untuk menerapkan kedua ketentuan itu dengan cara dijumlahkan, namun harus memilih satu diantara kedua ketentuan tersebut. Namun, jika nasabah tidak melakukan pembayaran tabungan rencana multiguna ini bisa berakibat pemutusan kontrak. Untuk lebih jelasnya, aplikasi Pemutusan kontrak yang terjadi di bank syariah bukopin cabang Surabaya adalah: a. Pemutusan kontrak oleh pihak bank Jika terjadi tunggakan setoran sebanyak 4 kali pembayaran, maka secara otomatis bank akan memutuskn kontrak yang telah 75

76 disepakatisebelumnya dan rekening penabung akan diperlukan sebagai berikut: 1) Saldo rekening diberikan bagi hasil secara proporsional. 2) Saldo rekening dapat diambil kapan saja. 3) Keikutsertaan menjadi penabung Tabungan Rencana Bukopin Syari ah tidak berlaku lagi. b. Pemutusan oleh penabung Dilakukan pemutusan kontrak atas permintaan penabung sebelum jangka awaktu berakhir, penabung dikenakan biaya administrasi pemutusan kontrak tengah jalan. c. Pemutusan kontrak yang dilakukan Bank maupun nasabah akan dikenakan biaya administrasi minimal 90% dari setoran bulanan atau 0,001 x jumlah bulan berjalan x jumlah bulan kontrak x setoran bulanan (dipilih diantara kedua system penghitungan yang lebih besar) Hal ini adalah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) NO:17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-Nunda Pembayaran. Adalah sebagai berikut : 1) Sanksi yang disebut dalam fatwa ini adalah sanksi yang dikenakan LKS kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menundanunda pembayaran dengan disengaja. 76

77 2) Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan force majeur tidak boleh dikenakan sanksi. 3) Nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dan/atau tidak mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh dikenakan sanksi. 4) Sanksi didasarkan pada prinsip ta'zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya. 5) Sanksi dapat berupa Penalti sejumlah uang yang besarnya ditentukan atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani. 6) Dana yang berasal dari Penalti diperuntukkan sebagai dana sosial. Klausul transaksi ketentuan dan persyaratan tertulis pada form aplikasi pembukaan tabungan rencana, dan ketentuan ini sangat berguna untuk menjaga hak dan kewajiban antara kedua pihak yang bertransaksi. Kontrak perjanjian yang disepakati akan menjadi acauan pelaksanaan tabungan rencana multiguna, termasuk didalamnya pembagian hasil keuntungan yang akan diperoleh nasabah dan bank pada saat jatuh tempo dikemudian hari. B. Tinjauan hukum Islam terhadap Aplikasi Tabungan Rencana Multiguna PT. Bank Syariah Bukopin Tbk. Cabang Surabaya 77

78 Setelah dijelaskan secara singkat tentang aplikasi Tabungan Rencana Multiguna di Bank Syariah Bukopin Cabang Surabaya, maka kami membatasi permasalahan aplikasi tersebut pada aplikasi pemberlakuan Penalti jika nasabah dengan sengaja telah melalaikan kewajibannya untuk menyetor sejumlah uang tabungan yang telah disepakati pada awal permulaan akad tabungan rencana multiguna ini. Dan Penalti ini berlaku juga jika nasabah terlambat membayar sejunlah setoran bulanan dalam tabungan rencana multiguna ini. Setiap keterlambatan setoran bulan berjalan akan dikenakan pinalti yang besarnya tergantung kepada lamanya waktu kontrak dan besarnya setoran per bulan, minimal 1% dari setoran bulanan atau 0,00025 x sisa bulan kontrak x setoran bulanan (mana yang lebih besar). Jadi perhitungan besar penalti yang dikenakan adalah memilih antara 1. Minimal 1% dari setoran bulanan. 2. 0,00025 x sisa bulan kontrak x setoran bulanan. Kedua ketentuan tersebut dipilih pihak bank secara sepihak ketika diketahui nominal terbesar dari penerapan kedua rumus tersebut. Pihak bank tidak diperkenankan untuk menerapkan kedua ketentuan itu dengan cara dijumlahkan, namun harus memilih satu diantara kedua ketentuan tersebut. Namun, jika nasabah tidak melakukan pembayaran tabungan rencana multiguna ini bisa berakibat pemutusan kontrak. Untuk lebih jelasnya, 78

79 aplikasi Pemutusan kontrak yang terjadi di bank syariah bukopin cabang Surabaya adalah: a. Pemutusan kontrak oleh pihak bank Jika terjadi tunggakan setoran sebanyak 4 kali pembayaran, maka secara otomatis bank akan memutuskn kontrak yang telah disepakatisebelumnya dan rekening penabung akan diperlukan sebagai berikut: 1) Saldo rekening diberikan bagi hasil secara proporsional. 2) Saldo rekening dapat diambil kapan saja. 3) Keikutsertaan menjadi penabung Tabungan Rencana Bukopin Syari ah tidak berlaku lagi. b. Pemutusan oleh penabung Dilakukan pemutusan kontrak atas permintaan penabung sebelum jangka awaktu berakhir, penabung dikenakan biaya administrasi pemutusan kontrak tengah jalan. c. Pemutusan kontrak yang dilakukan Bank maupun nasabah akan dikenakan biaya administrasi minimal 90% dari setoran bulanan atau 0,001 x jumlah bulan berjalan x jumlah bulan kontrak x setoran bulanan (dipilih diantara kedua system penghitungan yang lebih besar). Prinsip-prinsip pokok yang mempengaruhi keabsahan suatu transaksi muamalat selain unsur saling rela (antara>d}in), dalam transaksi itu harus tidak ada unsur penipuan, tidak menyebabkan kerugian bagi orang lain serta 79

80 tidak menyempitkan peredaran perekonomian masyarakat Allah SWT melarang manusia memakan harta sesamanya dengan cara yang bat}il, boleh memakan-nya dengan cara saling menyepakati atau saling rela. Dalam al- Qur an di jelaskan dalam surat an-nisa 29 ت ا آ ل وا ل ا ء ام ن وا ا لذ ي ن ي اأ يه ا أ م و ال ك م ب ال ب اط ل ب ي ن ك م ت ر اض م ن ك م و ل ا ت ق ت ل وا أ ن ف س ك م إ ن ال ل ه آ ا ن ب ك م ر ح يم ا ع ن ت ج ار ة ت ك و ن أ ن إ لا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 1 Pihak-pihak yang bertransaksi mempunyai kebebasan untuk membuat kesepakatan-kesepakatan dalam transaksi tersebut selama untuk kemaslahatan dan dalam ketentuan aturan halal-haram. Dalam hadis riwayat Amru bin Awf dari Abi Hurairah disebutkan bahwa Nabi Saw menyatakan bahwa : ح ل ال ا ح ر م إ لا ص ل ح ا ال م س ل م ي ن ب ي ن ج اي ز الص ل ح ع ل ى ش ر وط ه م إ لا ش ر ط ا ح ر م ح ل ال ا أ و أ ح ل ح ر ام ا. و ال م س ل م و ن ح ر ام ا أ ح ل أ و Perdamaian sesama orang muslim (juga semua manusia) diperbolehkan selama perdamaian itu tidak mengharamkan hal yang halal dan tidak menghalalkan yang haram, dan orang-orang muslim (juga semua manusia) terikat dengan kesepakatan syarat (ketentuan) yang dibuatnya selama bukan ketentuan yang mengharamkan hal yang halal dan bukan ketentuan yang menghalalkan hal yang haram. 2 Dalam akad Mudharabah sendiri, unsur saling rela diperoleh ketika terjadi akad (ijab qabul), dimana dengan adanya suatu akad, maka para pihak 1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, h. 214 2 Imam Muslim, Sah}i>h Muslim, juz II, h. 120 80

81 yang terkait dengan ketentuan yang berupa hak-hak dan pemenuhan kewajiban harus di wujudkan. Hal ini juga terlaksana pada operasional tabungan rencana multiguna yang berprinsip Mud}a<rabah di Bank Syari ah Bukopin Cabang Surabaya, dimana para nasabah dalam menyatakan kesediaannya dengan mengisi aplikasi, dan terlebih dahulu memahami tentang ketentuan dan syarat-syarat tabungan rencana multiguna sehingga dengan terjadinya akad mud}a<rabah maka ketentuan serta syarat tersebut akan mengikat nasabah. Akan tetapi apabila nasabah melanggar ketentuan, dalam hal ini melakukan kelalaian yakni terlambat dalam melakukan setoran (bulanan) bulan berjalan, maka Bank Syari ah Bukopin Cabang Surabaya akan memberlakukan penalti, sesuai dengan ketentuan dan syarat syarat tabungan rencana multiguna poin 15 (lima belas) yang menyatakan bahwa: Setiap keterlambatan setoran bulan berjalan akan dikenakan pinalti yang besarnya tergantung kepada lamanya waktu kontrak dan besarnya setoran per bulan, minimal 1% dari setoran bulanan atau 0,00025 x sisa bulan kontrak x setoran bulanan (mana yang lebih besar). Namun demikian tidak mempengaruhi nisbah bagi hasil yang telah diperhitungkan dan disepakati antara Mud}a>rib dengan s{a>h{ibul ma>l. Penalti berupa biaya pengurangan bagi hasil atas tabungan tidak masuk dalam pendapatan bank, tetapi sebagai Qard} al-h}asan. Dengan demikian pengurangan bagi hasil (penalti) sebesar 1% akibat keterlambatan setoran bulan berjalan, adalah sesuai akad. 81

82 Sedangkan pada bab dua diuraikan bahwa jika salah satu syarat Mud}a<rabah tidak terpenuhi, sedangkan modal sudah dipegang oleh pengelola dan sudah diperdagangkan maka pengelola mendapatkan sebagian keuntungannya sebagai upah, karena tindakannya atas izin pemilik modal dan ia melakukan tugas berhak menerima upah. Jika terdapat keuntungan maka keuntungan tersebut untuk pemilik modal. Jika ada kerugian maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemilik modal karena pengelola adalah sebagaimana buruh yang hanya berhak menerima upah dan tidak bertanggung jawab sesuatu apapun, kecuali atas kelalaiannya. Adapun dalam aturan Dewan Syariah Nasional, pada pelaksanaan tabungan Mud}a<rabah telah di jelaskan mengenai penalti, pada fatwa DSN- MUI NO:17/DSN-MUI/IX/2000. Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-Nunda Pembayaran. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa penalti (Penalti) yang di ambil dari bagi hasil kepada nasabah diperbolehkan karena disebabkan nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja, dan Sanksi didasarkan pada prinsip ta'zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya. Sedangkan dana yang berasal dari penalti, diperuntukkan sebagai dana sosial. 82