IV. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

III. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

VII. RENCANA KEUANGAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

VII. ANALISIS FINANSIAL

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

BAB III LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB VI ASPEK KEUANGAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini sedang merencanakan bisnis untuk melakukan peningkatan usaha di bidang pakan konsentrat. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2011. 4.2 Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian pada perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming, Kampung Barusireum Desa Cibeurem Kecamatan Cisarua, Bogor ini meliputi data primer dan data sekunder, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan diskusi dengan mengajukan pertanyaan kepada manajer perusahaan, supervisor unit usaha pakan konsentrat, staf karyawan bagian administrasi dan keuangan, seluruh karyawan bagian produksi pakan konsentrat, pemasaran serta pihak-pihak terkait lainnya. Selain itu, data juga diperoleh dari hasil pengamatan penulis selama mengikuti kegiatan di lokasi peternakan untuk memperoleh informasi tambahan mengenai teknis produksi pakan konsentrat guna mendukung data lain yang diperoleh. Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dan dikumpulkan secara tidak langsung dari studi literatur dari bahan-bahan kepustakan yang relevan, baik yang berasal dari perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, arsip pada unit usaha produksi pakan konsentrat, laporan magang dan skripsi yang berhubungan dengan usaha ternak sapi perah. Data sekunder juga diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai literatur yang digunakan, seperti laporan-laporan yang terdapat di perusahaan, majalah, koran dan internet untuk melengkapi penulisan penelitian. 26

4.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode pengumpulan data melalui survey dan studi kasus, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi langsung di lokasi peternakan selama 2 bulan di CV. Cisarua Integrated Farming. Selain itu data juga diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pimpinan, staf manajemen dan juga karyawan perusahaan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan perusahaan, staf manajemen atau karyawan perusahaan. 4.4 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam Analisis kelayakan Usaha ini adalah metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menguraikan data-data yang bersifat kualitatif dengan penguraian deskriptif meliputi aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, organisasi dan manajemen, dan finansial. Selain itu berbagai informasi yang mendukung strategi peningkatan kemampuan jumlah produksi pakan konsentrat dan juga melalui perbaikan sistem manajemen dalam unit usaha pakan konsentrat yang akan diusulkan pada Peternakan Sapi Perah CV. Cisarua Integrated Farming. Metode lain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif berupa analisis rugi laba dan perhitungan kriteria kelayakan investasi secara finansial berdasarkan nilai bersih kini (Net Present Value), rasio manfaat dan biaya (Internal Rate of Return), dan waktu pengembalioan investasi (Payback Period) dan arus tunai (Cash Flow) yang dihasilkan serta analisis kepekaan (Sensitivitas) untuk melihat kepekaan usaha ternak sapi perah terhadap perubahan atau kesalahan dalam perhitungan biaya dan manfaat. Sedangkan analisis laporan laba/rugi digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan tambahan yang akan diperoleh perusahaan dengan adanya rencana peningkatan kemampuan jumlah produksi pakan konsentrat tersebut. 4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran Penilaian dari segi aspek pasar dan pemasaran didasarkan pada hal-hal yang meliputi permintaan dan penawaran pasar akan pakan konsentrat; penetapan harga; perkiraan penjualan produk dan straregi pemasaran yang meliputi bauran 27

pemasaran (marketing mix) mengenai produk pakan konsentrat yang akan dihasilkan. 4.4.2 Aspek Teknis dan Teknologi Penilaian aspek teknis didasarkan pada hal-hal yang bersifat teknis baik pada saat perencanaan maupun pengoperasian unit usaha produksi pakan konsentrat. Penilaian tersebut meliputi layout unit usaha pakan konsentrat pada lokasi peternakan setelah pengembangan usaha, skala operasi, mesin dan alat-alat yang sudah tersedia, jenis dan karakteristik saprotan yang akan dijadikan bahan baku dalam proses produksi pakan konsentrat, teknologi yang akan digunakan, serta bagaimana tahapan proses produksi yang akan diterapkan oleh perusahaan setelah adanya recana pengembangan usaha tersebut. Secara teknis rencana pengembangan usaha dalam peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat dapat dilaksanakan apabila kebutuhan bisnis dapat dipenuhi, baik kebutuhan akan bahan-bahan maupun kebutuhan akan fasilitas dan teknologi. Hasil dari aspek teknis akan menentukan nilai-nilai yang terdapat dalam aspek finansial dan ekonomi sehingga menentukan menguntungkan (layak) atau tidaknya bisnis secara finansial. 4.4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen Aspek organisasi dan manajemen merupakan deskripsi mengenai peranan fungsi manajemen dalam pelaksanaan rencana pengembangan usaha tersebut. Deskripsi ini akan menjelaskan tentang perencanaan manajemen organisasi (struktur organisasi dan uraian pekerjaan), perencanaan manajemen sumberdaya manusia (pembagian tugas, perekrutan tenaga kerja, dan pembagian jam kerja untuk setiap bagian pekerjaan), perencanaan manajemen pemasaran, dan perencanaan manajemen keuangan. 4.4.4 Aspek Finansial Aspek finansial akan menguraikan perencanaan biaya dan pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha melalui peningkatan jumlah produksi dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan kosentrat. Penilaian aspek finansial diperlukan untuk menilai kelayakan usaha dari segi finansial. Alat ukur kelayakan usaha yang digunakan antara lain terdiri dari 28

enam komponen yaitu Bisnissi Laba Rugi, Bisnissi Cashflow, Net Presen Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), analisis Sensitivitas. 1. Laba Rugi Salah satu analisis finansial yang digunakan dalam Analisis kelayakan Usaha ini adalah laba rugi. Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang meringkas penerimaan dan pengeluaran selama periode akuntansi (Gittinger, 1986). Laporan laba rugi terdiri dari beberapa komponen yaitu Total Revenue (TR), Total Fixed Cost (TFC), Total Variabel Cost (TVC), Total Cost (TC), laba kotor, pajak dan laba bersih setelah pajak. Pendapatan bersih atau laba adalah apa yang tersisa setelah dikurangkan dengan pengeluaran pengeluaran yang timbul di dalam memproduksi barang dan jasa atau dan penerimaan yang diperoleh dengan menjual barang dan jasa tersebut. a. Total Penerimaan Penerimaan total merupakan total uang yang dibayarkan kepada produsen untuk suatu produk, dan dihitung sebagai perkalian antara produk dan kuantitas produk yang diminta. Komponen penerimaan diperoleh dari penjualan produk pakan konsentrat dan penjualan karung bekas kemasan bahan baku pakan konsentrat. b. Biaya Biaya merupakan sejumlah nilai atau pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usaha. Secara umum, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan suatu usaha terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi. Sedangkan biaya vairiabel adalah biaya yang jumlahnya berubah seiring dengan jumlah produksi dan besarnya proposional. c. Laba atau Rugi Bersih Laba bersih dapat diperoleh dari selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran yang telah dikurangi dengan pajak yang telah ditetapkan oleh 29

pemerintah dalam UU No. 36 Pasal 17 ayat 1 huruf b Tahun 2008 mengenai pajak penghasilan badan. Rugi laba dihitung dengan menggunakan rumus berikut : 2. Cashflow Menurut Umar (2003) laporan perubahan kas (Cashflow) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya. Suatu cashflow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan nilai tahapan bisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri dari komponen inflow (Arus Penerimaan), outflow (Arus Pengeluaran), net benefit (Manfaat Bersih) dan Incremental Net Benefit (Manfaat Bersih Tambahan). Komponen inflow meliputi Nilai Produksi Total, Penerimaan Pinjaman, Grants (Bantuan), Nilai Sewa, dan Salvage Value (Nilai Sisa). Komponen outflow terdiri dari biaya investasi, biaya operasional/produksi, Pajak dan Debt Service (bunga Pinjaman). Komponen-komponen pada cashflow dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komponen Komponen pada Perhitungan Cashflow A. Inflow (Penerimaan) 1. Nilai Produksi Total 2. Pinjaman (Kredit) 3. Grants (Bantuan) 4. Nilai Sewa 5. Salvage Value Total Inflow B. Outflow (Pengeluaran) 1. Investasi 2. Operasional / Produksi 3. Debt Service 4. Replacement Total Outflow Tahun Bisnis 1 2 3.. n C. Benefit Sebelum Pajak (A+B) D. Pajak E. Benefit Sesudah pajak (C-E) PV ( E x Discount factor ) 30

3. Net Present Value Net Present Value (NPV) suatu bisnis adalah selisih Present Value (PV) dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (Umar, 2003). NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu bisnis selama umur bisnis dan tingkat discount rate tertentu. Nilai NPV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : Bt : Manfaat (penghasilan) kotor pada tahun t Ct : Biaya usaha yang dikeluarkan pada tahun t t : Tahun N : Umur Ekonomis i : Discount Rate (tingkat suku bunga) Kriteria penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV adalah sebagai berikut : a. NPV > 0, artinya usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dijalankan. b. NPV < 0, artinya usaha tersebut tidak menguntungkan atau tidak layak untuk dijalankan. Ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumbersumber yang diperlukan usaha. 4. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rati0) Menurut Umar (2003) Net Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif. Perhitungan Net B/C digunakan untuk mengetahui berapa nilai manfaat yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan. Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah : 3. Net B/C > 1, artinya usaha layak dan menguntungkan untuk dilaksanakan. 4. Net B/C < 1, artinya usaha tidak layak dan tidak menguntungkan untuk dilaksanakan. 31

Rumus yang digunakan untuk menghitung Net B/C adalah : Keterangan : Bt : Benefit (penghasilan) yang diterima pada tahun t Ct : Cost (biaya) yang dikeluarkan pada tahun t i : Discount Rate (tingkat suku bunga) t : Tahun n : Umur Ekonomis 5. Internal Rate of Return (IRR) Menurut Umar (2003), metode ini digunanakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari IRR adalah sebagai berikut : Keterangan : i1 : Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 1 (positif) i2 : Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 2 (negatif) NPV1 : Nilai bersih sekarang yang bernilai positif NPV2 : Nilai bersih sekarang yang bernilai negative Adapun penilaian kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai IRR adalah sebagai berikut : a. IRR < i (tingkat discount rate yang berlaku), artinya usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan. 32

b. IRR = i, artinya usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian (berada pada titik impas). c. IRR > I, artinya usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. 6. Payback Period (PP) Menurut Umar (2003), Payback Period (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (Initial Cash Invesment) dengan menggunakan aliran kas. Rumus yang digunkan untuk menghitung Payback Period (PP) adalah sebagai berikut : Keterangan : PP : Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi V : Jumlah modal investasi I : Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode n : Umur Ekonomis usaha (tahun) i : Tingkat suku bunga yang berlaku Nilai Payback Period berbanding terbalik dengan nilai NPV, jika nilai NPV semakin besar maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu bisnis dikatakan menguntungkan dan layak jika PP lebih kecil dari umur bisnis (PP n). 4.5 Asumsi Dalam Perhitungan Dalam perhitungan kelayakan terdapat beberapa perkiraan atau asumsi untuk memudahkan perhitungan. Adapaun perkiraan yang digunakan pada usaha produksi pakan konsentrat ini adalah sebagai berikut : a. Umur bisnis adalah 10 tahun berdasarkan pada umur ekonomis mixer yang terbuat dari baja besi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa mesin mixer merupakan asset penting dalam kegiatan pengolahan pakan konsentrat. b. Jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 360 hari, dengan asumsi hari libur tetap berproduksi. 33

c. Harga pakan konsentrat dalam penelitian ini adalah harga rata-rata tetap yang berlaku bulan Mei 2011 yaitu sebesar Rp. 2.200/kg selama umur bisnis. d. Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga deposito karena modal yang digunakan adalah modal sendiri. Besarnya bunga deposito yang dipilih adalah suku bunga deposito pada Bank BRI sebesar 6% per tahun. Bank BRI dipilih karena perusahaan melakukam transaksi di bank tersebut yang paling dekat lokasinya dengan perusahaan. e. Pajak Penghasilan (PPh) badan ditentukan menggunakan perhitungan pajak yang diatur dalam Undang-Undang RI No.36 pasal 17 ayat 1 huruf b Tahun 2008. (Sumber : Undang-Undang Pajak Penghasilan, Fokusmedia 2008) 1) Tarif tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25 persen yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010. Oleh karena itu pada tahun pertama bisnis sampai dengan akhir tahun bisnis dikenakan pajak penghasilan sebesar 25 persen. f. Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berdasarkan UU RI No.12 Tahun 1994 adalah sebagai berikut : Jika nilai lahan dan bangunan dibawah 1 Milyar rupiah maka nila jual kena pajak diperhitungkan sebesar 20 persen, sedangkan jika nilai lahan dan bangunan di atas 1 Milyar rupiah maka nila jual kena pajak diperhitungkan sebesar 40 persen. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dikalikan 0,5 persen sebagai tarif PBB itulah hasil kena pajaknya. Adapun nilai lahan dan bangunan pada unit usaha pakan konsentrat adalah sebagai berikut : 1. Lahan = Rp 200.000.000,- Bangunan = Rp 60.000.000,- + Nilai Lahan & Bangunan = Rp 260.000.000,- 2. Nilai kena pajak 20% (20% x Rp 260.000.000) = Rp 52.000.000,- 3. Nilai lahan & bangunan kena pajak yaitu : = 0,5 % x Rp 52.000.000 = Rp 260.000 g. Metode Penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus. 34