BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

LAELA MIFTAHUL JANNAH

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut Permenkes No.269 Tahun lain yang telah diberikan kepada pasien. (2)

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

ANALISIS KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI BAGIAN ASSEMBLING DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TRIWULAN I TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nugrahaning Pundi Astanti

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

Kata Kunci PENDAHULUAN

B. Quality Assurance C. Analisa Kuantitatif TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 50131

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN REKAM MEDIS AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS. Oleh: Lily Wijaya Amd.PK., SKM, MM

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1) Menurut E.K Huffman, rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang di perolehnya serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosa dan pengolahan data. (4) Rekam medis yang memuat informasi evaluasi keadaan fisik dan riwayat penyakit pasien sangat penting dalam perencanaan dan koordinasi pelayanan pasien, bagi evaluasi lanjut serta menjamin kontinuitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu kelengkapan, keakuratan dan ketepatan waktu pengisian harus diupayakan dalam organisasi kesehatan karena amat penting bagi kalayakan tindakan pelayanan dan rujukan. (5) 2. Tujuan Rekam Medis Rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. 1

3. Kegunaan Rekam Medis Menurut seorang pakar Gibony, menyatakan kegunaan rekam medis mengunakan singkatan ALFRED, yaitu : a. Administration (Administrasi) Data dan informasi yang dihasilkan dalam rekam medis dapat digunakan menejemen untuk melaksanakan fungsinya guna pengelolaan berbagai sumber daya. b. Legal (Hukum) Rekam medis dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang dapat melindungi pasien, provider (dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya) serta pengelolaan dan pemilik sarana pelayanan kesehatan terhadap hukum. c. Financial (Keuangan) Catatan yang ada dalam dokumen rekam medis dapat digunakan untuk memprekdisikan pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan. d. Research (Penelitian) Dapat dilakukan penelusuran terhadap berbagai macam penyakit yang telah dicatat kedalam dokumen rekam medis guna kepentingan penelitian. e. Education (Pendidikan) Dokumen rekam medis dapat digunakan untuk pengembangan ilmu. f. Documentation (Dokumentasi) Dapat digunakan sebagai dokumen karena menyimpan sejarah medis seseorang. (5) 2

B. Formulir Rekam Medis Rawat Inap Formulir rekam medis rawat inap adalah kertas yang memiliki fungsi untuk merekam terjadinya transaksi pelayanan yang dilakukan di unit rawat inap. Macam-macam formulir rekam medis rawat inap yaitu: a. Formulir ringkasan masuk dan keluar b. Resume dokter c. Lembar pengkajian medis umum d. Grafik perkembangan pasien e. Formulir catatan perkembangan pasien terintegrasi f. Formulir informasi pasien dan keluarga g. Formulir pemeriksaan penunjang h. Formulir laporan anestesi i. Laporan operasi j. Formulir pencatatan pemberian obat k. Catatan keperawatan l. Resume keperawatan m. Laporan persalinan dan identitas bayi. n. Laporan identitas bayi lahir o. Surat persetujuan rawat inap p. Informed consent C. Fungsi dan Tugas Assembling Yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok : 1. Merakit kembali formulir-formulir dalam DRM dari rawat jalan, gawat darurat,dan rawat inap menjadi urutan atau runtut sesuai dengan kronologis penyakit pasien yang bersangkutan. 3

2. Meneliti kelengkapan data yang tercatat didalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya. 3. Mengendalikan DRM yang kembali ke unit pencatatan data karena isinya tidak lengkap. 4. Mengendalikan penggunaan nomor rekam medis 5. Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan formulir rekam medis. (6) D. Quality Assurance 1. Pengertian Quality Assurance a. Quality Assurance disebut juga dengan jaminan mutu, merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan, melaksanakan dan memonitor pelaksanaan standar, serta rangkaian peningkatan kinerja melalui upaya perbaikan atau proses secara kesinambungan sehingga pelayanan yang diberikan memenuhi harapan pelanggan dan dilakukan dengan efektif efisien dan seaman mungkin. (6) b. Sedangkan menurut Depkes RI, Jaminan mutu merupakan upaya yang dilaksanakan secara kesinambungan, sistematis, objektif, dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan selanjutnya menetapkan serta melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. 2. Tujuan Quality Assurance Makin meningkatnya mutu pelayanan agar berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu 4

pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia. 3. Analisa Pendokumentasian Rekam Medis a. Analisa statistik Analisa statistik yaitu suatu analisa berdasarkan data yang dihasilkan dalam pelayanan rekam medis dan diolah dengan menggunakan metode statistik deskriptif atau inferensial sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk keperluan pengambilan keputusan organisasi (klinis atau administrasi). b. Analisa kuantitatif Komponen analisa kuantitatif 1.) Review Identifikasi Yaitu data identitas pasien dengan cara memeriksa setiap halaman atau memeriksa lembar rekam medis. Meliputi : No RM, Nama Pasien, Umur, Jenis Kelamin. 2.) Review Pelaporan Yaitu beberapa laporan tertentu yang ada dilaporkan rekam medis dalam pelayanan kesehatan, sedangkan laporan lain disesuaikan dengan penyakit pesien selama dirawat di Rumah Sakit. Meliputi : Anamnesa, pemeriksaan fisik, laporan operasi, anasthesia, informed consent, konsultasi, pemeriksaan penunjang. 5

3.) Review Autentifikasi Yaitu data yang memastikan penulisan data rekam medis mempunyai autentifikasi berupa tanggal pelayanan, nama terang, tanda tangan, inisial petugas atau akses komputer berupa kode dan kunci sandi yang hanya dipegang oleh pemilik, inisial (singkat nama). 4.) Review Pencatatan Yaitu pencatatan yang tidak lengkap dan tidak bisa dibaca. Meliputi : cara penulisan, cara pembetulan kesalahan, penggunaan simbol dan istilah yang sah. c. Analisa Kualitatif Komponen analisa kualitatif meliputi : 1.) Review kelengkapan dan kekonsistensian diagnosa Yaitu adanya kesesuaian penulisan diagnosa dari diagnosa masuk sampai diagnosa akhir, yang meliputi Diagnosa tambahan, differensial diagnosa, preoperative diagnosa, postoperative diagnosa dan lainlain. 2.) Review kekonsistensian pencatatan diagnosa Yaitu penyesuaian atau adanya kecocokan pencatatan antara satu bagian dengan bagian lain dan seluruh bagian yang mencerminkan perkembangan informasi mengenai kondisi pasien. Meliputi : hasil operasi, hasil PA, catatan perkembangan, instruksi dokter dan catatan obat. 6

3.) Review pencatatan yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan Yaitu hal-hal yang harus dicatat selama pasien dirawat, tindakan yang telah dilakukan pada pasien dan menyimpan seluruh hasil pemeriksaan. 4.) Review adanya informed consent yang seharusnya ada Adalah pencatatan pada surat-surat pernyataan atau informed consent secara lengkap sesuai tindakan atau pengobatan yang diberikan kepada pasien, sesuai peraturan yang ada. 5.) Review cara atau praktek pencatatan Adalah pencatatan yang mudah dibaca, jelas, tinta yang tahan lama, menggunakan singkatan umum dan tidak menulis hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pengobatan pasien. 6.) Review hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntutan ganti rugi Yaitu Rekam Medis harus mempunyai semua catatan mengenai kejadian yang dapat menyebabkan atau berpotensi tuntutan kepada Rumah Sakit, baik oleh pasien maupun pihak ketiga. 4. Cara untuk mengetahui ketidaklengkapan dokumen dapat di cari sebagai perhitungan berikut : a.) IMR ( Incomplete Medical Record ) Yaitu : Jumlah rekam medis yang belum lengkap dan batas waktu melengkapi selambat lambatnya 2 X 24 jam sejak dokumen rekam medis diserahkan ke unit pencatatan. Jumlah berkas rekam medis yang belum lengkap X 100 % Jumlah seluruh berkas yang diteliti b.) DMR ( Delinquent Medical Record ) atau disebut dokumen yang membandel. 7

Yaitu : Rekam medis yang masih tetap belum lengkap setelah melewati masa perlengkapan dari batas waktu yang telah ditentukan yaitu 14 X 24 jam setelah waktu penyerahan dokumen rekam medis tak lengkap. Jumlah berkas rekam medis yang bandel X 100 % Jumlah berkas rekam medis yang dilengkapi E. Ketentuan Pengisian Dokumen Rekam Medis Untuk mencapai data yang optimal pada semua Rumah Sakit tentunya memiliki sebuah atau pengawasan yang baik dan dapat diwujudkan dengan menganalisa ketidaklengkapan pengisiannya. Setiap bukti dari pelayanan medis terhadap pasien melalui dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab untuk mengisi berkas rekam medis sebagai berikut : 1. Setiap tindakan atau konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat lambatnya dalam waktu 1 X 24 jam harus ditulis dalam lembar rekam medis. 2. Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal. 3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran atau mahasiswa lainnya di tanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh dokter yang membimbingnya. 4. Pencatatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter pembimbingnya. 5. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan melakukan pada saat itu juga serta dibubuhi paraf. 8

6. Bila terjadi ketidaklengkapan rekam medis yang telah dikembalikan ke sub bagian pencatatan medis, maka dokter yang bersangkutan di panggil untuk melengkapinya. 7. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.(5) F. Pengaruh Dari Ketidaklengkapan Isi Dokumen Rekam Medis Jika rekam medis tidak lengkap, maka dapat mempengaruhi dokter atau perawat dalam memberikan rencana pengobatan karena kurang lengkapnya informasi yang diperlukan. Kemungkinan-kemungkinan lain adalah kesulitan dalam melakukan evaluasi terhadap pelayanan medis yang diberikan dan pada akhirnya tidak bisa dijadikan bukti di pengadilan, padahal kalau terjadi tuntutan malpraktik dari pasien, rekam medis yang lengkap dapat membantu dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya sebagai bukti pelayanan yang telah diberikan. Kualitas rekam medis melalui indikator kelengkapan pengisian dokumen rekam medis menunjukan bahwa masalah ketidaklengkapan menjadi masalah yang serius tetapi sering terlupakan, apabila tidak lengkap dalam membuat rekam medis maka akan kena sanksi seperti pada Pasal 79 Undang-undang Praktek Kedokteran, yang menyebutkan bahwa, Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 50.000.0 00,- (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud pasal 46 Ayat (1). Masalah ketidaklengkapan rekam medis perlu segera diatasi sebelum terjadi tuntutan dari masyarakat karena dugaan malpraktik. (5) 9

G. Bedah Orthopedi Bedah Orthopedi adalah tindakan pembedahan yang dilakukan oleh ahli Orthopedi yang berpengalaman atau ahli bedah ortopedi untuk merawat masalah muskuloskeletal yang mempengaruhi tulang, sendi, otot, tendon, dan ligamen yang disebabkan oleh kecelakaan, trauma, cedera, atau kondisi kronis lainnya. Pembedahan Orthopedi juga dapat memperbaiki permasalahan pada sistem saraf yang terhubung ke tulang belakang, kelainan bawaan, serta permasalahan muskuloskeletal yang disebabkan oleh penuaan. (7) Tindakan yang umum dalam pembedahan Orthopedi adalah sebagai berikut: 1. Artroskopi merupakan teknik invasif minimal yang canggih untuk mendiagnosis dan memperbaiki jaringan sendi yang rusak dilakukan dengan menggunakan sonde, tabung tipis dan peralatan kecil. 2. Perbaikan patah tulang adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk mengobati patah pada bagian pergelangan kaki, kaki, pinggul, rusuk, lengan, tulang selangka (hampir pada semua hal yang berbau tulang); melibatkan penyayatan melalui tulang yang diperbaiki atau dikembalikan ke tempat semula, biasanya dengan menggunakan sekrup atau pelat. 3. Artroplasti (Penggantian/Mobilisasi sendi) berbagai teknik bedah untuk penggantian seluruh sendi seperti pinggul atau lutut, seperti dalam kasus kronis dari radang sendi; teknik ini melibatkan penggantian sendi yang sakit dengan bahan karet prostetik untuk mengembalikan gerakan pada sendi seperti semula. 4. Perbaikan jaringan yang rusak tindakan bedah dimana ligamen atau tendon yang robek dipulihkan dengan cara pencangkokan yang diambil dari tempat lain di tubuh. 10

5. Operasi korektif Berbagai tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan alur dan kerusakan bagian tubuh tertentu atau tulang belakang untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pergerakan; tindakan yang umum diantaranya adalah pembedahan gabungan (menyambungkan dua bagian untuk membentuk satu tulang) dan osteotomy (pemotongan dan reposisi tulang). (7) 11

H. Kerangka Teori Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap : 1. SDM 2. Desain formulir Bangsal Rawat Inap Assembling Kelengkapan isi DRM Analisa Kuantitatif : 1. Identifikasi 2. Pelaporan 3. Autentifikasi 4. Pencatatan Analisa Kualitatif : 1. Kekonsistensian diagnosa 2. Kekonsistensian pencatatan diagnosa 3. Pencatatan pada saat perawatan dan pengobatan 4. Adanya Informed Consent 5. Cara pencatatan 6. Hal-hal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi Dokumen Rekam Medis Tidak Lengkap Dokumen Rekam Medis Lengkap DMR ( Delinquent Medical Record ) Filing 12