Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan dari pemegang. sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (aktiva lancar dan utang lancar). Manajemen modal kerja ini

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola

I. PENDAHULUAN. Analisis laporan keuangan merupakan perhitungan rasio dari data keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

ANALISIS KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. INTI Bandung)

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

Tinjauan Mata Kuliah. nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi didirikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu investasi ditinjau dari sudut pandang manajemen keuangan

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk saham mempunyai tingkat risiko yang tinggi karena sifatnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. di Bursa Efek Indonesia juga mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini. perekonomian Indonesia menjadi lebih kuat.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan perusahaan yang bermunculan di dunia global tentu saja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga. tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, salah satunya menggunakan laporan keuangan. Pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal

BAB I PENDAHULUAN. yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa

penurunan, mendorong tiap-tiap perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam

diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kegiatan ekonomi bergerak maju seiring dengan. perkembangan jaman. Ekonomi sekarang tidak hanya berkutat pada proses

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini membuat persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. atau keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi. telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1993).

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. melalui investasi pada suatu perusahaan dinilai prospektif atau menguntungkan. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan diseluruh dunia saling berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada persaingan untuk menempati posisi yang lebih baik dalam dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi bisnis di Indonesia menjelang milenium ketiga saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan. Perkembangan nilai perusahaan, khususnya perbankan selama lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pada laba (profit oriented) menjadi tujuan yang berorientasi pada nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KINERJA KEUANGAN PADA PT ASTRA AGRO LESTARI, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. pemiliknya (Arisanti & Bayangkara, 2016). Tanggung jawab perusahaan. modal (cost of capital) (Brigham & Houston, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pasar modal Indonesia resmi dimulai pada tahun 1977 sewaktu

SKRIPSI. Oleh : ANGGORO NUR FAJAR B

BAB I PENDAHULUAN. prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari, tingkat

BAB V PEMBAHASAN. bahwa EVA dan MVA secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh

I. PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan telah menjadi perhatian sejak

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menggunakan hasil penilaian kinerja perusahaan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar satu perusahaan dengan perusahaan lain merupakan hal yang

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) : KONSEP BARU UNTUK MENGUKUR LABA EKONOMI SUATU PERUSAHAAN LILIS PUSPITAWATI

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan oleh pemegang saham adalah pendapatan berupa deviden (divident

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu

Transkripsi:

BAB I BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan dari pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis perkembangan kinerja keuangan perusahaan dapat diperoleh melalui analisis terhadap data keuangan perusahaan yang tersusun dalam laporan keuangan. From an investor s standpoint, predicting the future is what financial statement analysis is all about, while from management s standpoint, financial statement analysis is useful both to help anticipate future conditions and, more important, as a starting point for planing actions that will improve the firm s future performance. (Brigham dan Ehrhardt, 2005). Informasi yang diperoleh dari analisis laporan keuangan dapat menunjukkan apakah perusahaan sedang maju atau akan mengalami kesulitan keuangan (Sawir, 2005). Menurut Wibowo (2005), penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada para penyandang dananya. Laba juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Ukuran yang lazim dipakai perusahaan-perusahaan untuk mengukur kinerja keuangannya dinyatakan dalam rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. 1

BAB I PENDAHULUAN 2 Penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional dianggap tidak lagi memadai untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan. Pada saat ini, banyak perusahaan menggunakan ukuran kinerja yang lebih menekankan value (Value based management). Konsep Value based management (VBM) mendorong manajemen lebih termotivasi dan fokus pada penciptaan arus kas di masa mendatang bagi pemegang saham. VBM memiliki dua elemen kunci. Pertama, penciptaan nilai bagi pemegang saham (shareholder value) sebagai tujuan utama perusahaan. Kedua, sebagai ukuran kinerja internal perusahaan yang mampu memotivasi manajemen mengejar tujuan maksimalisasi tujuan di atas. (Pradhono dan Christiawan, 2004) Sebagai alternatif pengukur akuntansi dikembangkan konsep Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan oleh Bennet Stewart dan Joel Stern dari Stewart & Company, sebuah konsultan manajemen terkemuka. Economic Value Added merupakan salah satu varian value based management. (Durant, 1999), (Pradhono dan Christiawan, 2004) Konsep EVA dapat berdiri sendiri tanpa perlu analisis perbandingan dengan perusahaan sejenis ataupun membuat analisis kecenderungan (trend). EVA menghitung economic profit dan bukan accounting profit. Pada dasarnya, EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan (profit) di atas cost of capital perusahaan. Secara matematis, EVA dihitung dari laba setelah pajak dikurangi dengan cost of capital tahunan. Jika EVA positif, menunjukkan perusahaan telah menciptakan kekayaan. EVA didasarkan pada konsep residual income, dengan

BAB I PENDAHULUAN 3 menambahkan adanya penyesuaian akuntansi (accounting adjustment). (Pradhono dan Christiawan, 2004) From management s standpoint, financial statement analysis is useful both to help anticipate future conditions and, more important, as a starting point for planing actions that will improve the firm s future performance. (Brigham dan Ehrhardt, 2005). Dari pengertian ini, pengukuran kinerja keuangan melalui analisis laporan keuangan perusahaan tidak hanya sebatas penilaian terhadap pencapaian tujuan perusahaan oleh manajemen dan memprediksi kejadian di masa depan. Hal lain yang lebih penting dikatakan oleh Brigham adalah as a starting point for planing actions that will improve the firm s future performance. Hasil analisis keuangan kemudian digunakan untuk melakukan perencanaan terhadap tindakan-tindakan (actions) yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang. Hasil dari analisis keuangan digunakan dalam perencanaan organisasi, dan banyak perusahaan yang mengandalkan pengukuran kinerja keuangannya dengan menggunakan metode konvensional melalui analisis rasio-rasio keuangan. Pentingnya informasi yang dihasilkan dari pengukuran kinerja bagi manajemen, investor dan kreditor membuat informasi ini harus benar-benar menggambarkan kondisi perusahaan. Investor dan kreditor merasa bahwa informasi kinerja manajemen yang diukur hanya dengan rasiorasio keuangan belumlah mencukupi apa yang dibutuhkan mereka untuk mengambil keputusan. Demikian pula halnya dengan manajemen perusahaan yang juga berurusan dengan proses perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan diambil.

BAB I PENDAHULUAN 4 Semakin terbatasnya sumber kekayaan alam sebagai faktor modal serta semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, telah menjadikan dunia usaha sebagai ajang pertarungan yang semakin bersifat kompetitif. Oleh karena perusahaan harus dikelola secara profesional, dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran/kekayaaan bagi para pemilik, tenaga kerja yang ada di dalamnya, serta pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat dapat tercapai, seorang akuntan manajemen atau manajer keuangan perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang baik, mengambil keputusan dan pengendalian pengawasan yang efektif dan sesuai dengan fungsinya di dalam perusahaan yakni membentuk sumber modal serta mengopersikannya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal. Salah satu metode pengukuran kinerja keuangan yang sedang populer belakangan ini adalah Balanced Scorecard (BSC). BSC tidak hanya mengukur aspek keuangan perusahaan semata. Aspek-aspek nonfinansial juga menjadi perhatian dalam BSC. Pada langkah awal penelitian, berdasarkan hasil wawancara dengan bagian terkait diperoleh informasi bahwa PT. INTI adalah BUMN yang diharuskan membuat laporan kinerja keuangan perusahaan sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992, namun untuk tujuan internal perusahaan pengukuran dengan BSC pernah dicoba dilakukan tetapi tidak berhasil diterapkan karena berbagai faktor seperti keterbatasan sumber daya manusia, waktu, biaya, dan lain-lain. Kegagalan dalam menerapkan BSC inilah peneliti mencoba untuk memberikan konsep lain yang dapat diterapkan dalam pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Konsep Economic Value Added sebagai pengukur kinerja manajemen yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN 5 diharapkan mampu memberikan informasi yang relevan bagi manajemen dalam mengambil putusan. Konsep EVA sendiri tidaklah bertentangan dengan BSC, bahkan dapat digunakan sebagai salah satu pengukur aspek keuangan dlam BSC. Disamping itu, konsep EVA juga memberikan sudut pandang lain pengukuran kinerja keuangan perusahaan selain daripada analisis rasio-rasio. Isu penelitian yang perlu dikaji peneliti adalah pengukuran kinerja keuangan PT. INTI, sebuah perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Kota Bandung. Pengukuran kinerja keuangan dengan EVA memberi informasi mengenai laba ekonomi yang dihasilkan perusahaan. Pemilik atau pemegang saham perusahaan tentu mengharapkan pengembalian atas investasi mereka dalam perusahaan. Memberikan perhatian lebih terhadap penciptaan nilai dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai bagi perusahaan dan memberikan pengembalian yang lebih baik bagi investor. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melihat bahwa isu mengenai pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangatlah luas dan dapat dilihat dari berbagai perspektif. Maka peneliti tertarik untuk membahas mengenai salah satu model pengukuran kinerja keuangan ini yang ditinjau dari segi laba ekonomik, tidak hanya laba akuntansi semata. Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul: ANALISIS KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. INTI BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN 6 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan PT. INTI berdasarkan metode konvensional yang diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio leverage? 2. Bagaimana jika kinerja keuangan PT. INTI dihitung dengan menggunakan analisis Economic Value Added? 3. Informasi-informasi apakah yang penting, diperlukan, dan relevan dalam melakukan perhitungan laba ekonomi? 4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang ditunjukkan oleh pendekatan Economic Value Added dengan pengukuran rasio-rasio keuangan? 5. Bagaimana konsep Economic Value Added dapat memberikan informasi yang relevan bagi manajemen? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. INTI berdasarkan metode konvensional dengan menggunakan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. 2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. INTI yang diukur melalui analisis Economic Value Added.

BAB I PENDAHULUAN 7 3. Untuk mengetahui informasi apa saja yang penting, diperlukan, dan relevan dalam menghitung laba ekonomi. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang ditunjukkan oleh pendekatan Economic Value Added dengan pengukuran rasio-rasio keuangan. 5. Untuk mengetahui bagaimana konsep Economic Value Added dapat memberikan informasi yang relevan bagi manajemen. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan hasil penelitian ANALISIS KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. INTI BANDUNG) ini diharapkan dapat memberi kegunaan baik bagi perusahaan, pihak lain, maupun bagi penulis sendiri. Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada perusahaan dalam membuat kebijakan keuangan dan target perusahaan di masa yang akan datang. 2. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi pihak lain, yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian sejenis di masa yang akan datang. 3. Bagi Penulis

BAB I PENDAHULUAN 8 Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang keuangan dan perencanaan yang berdasar pada analisis Economic Value Added. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan proposal ini, secara garis besar diuraikan secara singkat terdiri dari lima bab dimana antara satu bab dengan bab lainnya saling berhubungan. Uraian tersebut adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, identifikasi masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori dan konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah yang dirumuskan, yang meliputi tentang definisi, konsep dasar, asumsi, manfaat, serta langkah-langkah dalam perhitungan Economic Value Added. Di samping itu akan ada sedikit penjelasan mengenai pengukuran konvensional dan perencanaan laba. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam mengadakan penelitian, pendekatan penelitian, jenis data yang dikumpulkan, prosedur pengumpulan data, serta teknik analisis data. Dalam bab ini juga dibahas tentang gambaran umum PT. INTI yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, operasional perusahaan dan lokasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan memberikan pembahasan tentang permasalahan yang ada berdasarkan konsep-konsep yang telah dijelaskan dalam tinjauan kepustakaan sesuai dengan teori dan konsep-konsep yang relevan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menguraikan simpulan mengenai hasil penelitian yang telah dibahas dan juga memberikan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan.