FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS PADA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG. Enderia Sari 1), Mardalena 2)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ABSTRAK

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

HUBUNGAN KEPATUHAN HAND HYGIENE TENAGA KESEHATAN DAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI HCU NEONATUS RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat untuk melindungi bayi sebelum, selama dan sesudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM ANTARA BAYI KURANG BULAN DENGAN BAYI CUKUP BULAN PADA BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI DENGAN TERJADINYA SEPSIS NEONATORUM DI RSUD DR MOEWARDI SKRIPSI

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN JENIS PERSALINAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2. Yogyakarta ABSTRACT

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia (Kemenkes RI, 2010)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HAMIL GANDA PENYEBAB BERMAKNA BERAT BAYI LAHIR RENDAH

ABSTRAK INSIDENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO IKTERUS NEONATORUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005

HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA

SKRIPSI. FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Studi Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kendangsari Surabaya)

ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN HIDUP BAYI NEONATAL DI INDONESIA

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

INSIDENSI INFEKSI BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN LAMA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

PROPORSI BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI KEMBAR YANG LAHIR DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: ANDRIO GULTOM

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DI ICU DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE BULAN JULI 2014 HINGGA OKTOBER

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. waktu dan tempat, salah satunya adalah kematian janin sewaktu masih

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO PERDARAHAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

BULAN. Oleh: J DOKTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu dan Anak merupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas fasilitas pelayanan kesehatan.

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana starata-1 kedokteran umum

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KEHAMILAN POST TERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOEDIRMAN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS PADA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT MOEHAMMAD HOESIN PALEMBANG Enderia Sari 1), Mardalena 2) 1)2) Enderia Sari,Stikes Muhammadiyah Pelembang, Email : Enderia_sari@yahoo.com Abstrak Sepsis neonatorum merupakan infeksi berat yang diderita neonatus dengan kejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah, dimana perjalanan penyakit cepat yang dapat menyebabkan kematian, seringkali tidak terpantau tanpa pengobatan dan perawatan yang memadai, Sepsis terjadi pada kurang 1 % bayi baru ir tetapi merupakan penyebab dai 3 % kematian pada bayi baru ir. Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian sepsis neonatorum di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 212. Metode Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Sample berjum 97 status pasien Di Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang. Hasil penelitian ada univariat didapatkan bahwa status yang mengalami sepsis neonatorum sebanyak 43 (44,3 %), Status dari ibu yang mengalami ketuban pecah dini sebanyak 7,1%, status dari ibu yang memiliki status paritas tinggi sebanyak 68,%, Jenis kelamin bayi sebanyak 69,1%, status yang mengalami keiran premature sebanyak 64,9% dan status dari ibu yang mederita diabetes mellitus dan atau eklampsia sebanyak 21,6%. Dari uji Chi Square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara kejadian sepsis neonatorum dengan ketuban pecah dini (KPD), status paritas ibu yang tinggi, jenis kelamin bayi, tingkat maturitas, dan tidak ada hubungan ibu yang menderita diabetes mellitus neonatorum di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 212. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi mengenai penyakit infeksi sepsis neonatorum. Kata Kunci :, CRP Abstract Neonatal sepsis is a serious infection that affects neonates with kejala systemic and there was bacteria in the blood, where the course of the disease quickly which can cause death, are often observed without treatment and adequate care, sepsis occurs in less than 1% of newborns but the cause dai 3 % mortality in newborns. This study aims to check your yangberhubungan factors with the incidence of neonatal sepsis in the Hospital Mohammad Hoesin Palembang 212. Methods This study used cross sectional design. Sample totaled 97 Hospital patient status Moehammad Hoesin Palembang. Univariate results are obtained that status neonatal sepsis in 43 (44.3%), Status mothers with premature rupture of as much as 7.1%, the status of the mothers who have high parity status as much as 68.%, Gender baby as much as 69.1%, which experienced a premature birth status as much as 64.9% and the status of mothers who mederita diabetes mellitus or eclampsia as much as 21.6%. From the Chi Square test found no significant relationship between the incidence of neonatal sepsis in premature rupture of membranes (PROM), status parity high maternal, sex, maturity, and no relation to mothers with diabetes mellitus with the incidence of sepsis in the neonatal at Home Mohammad pain Hoesin Palembang 212. The results of this study are expected to be useful as information regarding infectious diseases neonatal sepsis. Keywords:, CRP 18

PENDAHULUAN Sepsis neonatal merupakan sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan pertama kehidupan yang terjadi pada bayi dalam 28 hari pertama sete keiran penyebab utama Bakteri, virus, jamur, dan protozoa dapat menyebabkan sepsis bayi baru ir 1. Kejadian Sepsis Neonaturom dapat dikategorikan sebagai early (dini) atau late (lambat). 85% bayi yang baru ir dengan infeksi awal dalam waktu 24 jam, 5% pada 24-48 jam, dan kemungkinan besar terjadi dalam waktu 48-72 jam. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru ir tetapi merupakan penyebab dari 3% kematian pada bayi baru ir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru ir yang berat badannya kurang dari 275 kg dan 2 kali lebih sering menyerang bayi laki-laki. Pada lebih dari 5% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam sete bayi ir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam sete ir. Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan oleh infeksi nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit). Insidensi ini ia 1 hingga 8 kasus setiap 1 keiran. 2 WHO juga melaporkan case fatality rate pada kasus Sepsis Neonatorum masih tinggi, yaitu sebesar 4%,sepsis neonatorum sebagai sa satu bentuk penyakit infeksi pada bayi baru ir masih merupakan masa utama yang belum dapat terpecahkan sampai saat ini, sepsis neonatorum diperberat jika ibu mengalami ketuban pecah dini (KPD), dinyatakan bahwa 72 % bayi sepsis berasal dari ibu hamil dengan ketuban pecah dini (KPD), ketuban pecah dini juga merupakan faktor risiko sepsis neonatorum menjadi 8,16 kali lebih besar, dan sebanyak 8-1 % wanita hamil pada usia kehamilan aterm mengalami ketuban pecah dini dan sebanyak 1-2 % pada usaia kehamilan prematur yang merupakan penyumbang utama kejadian sepsis neonatorum dan kematian perinatal. 3 Angka kejadian sepsis di negara yang sedang berkembang masih cukup tinggi (18 pasien/1 keiran hidup) dibanding dengan negara maju (1-5 pasien /1 keiran). Kejadian sepsis juga meningkat pada bayi kurang bulan (BKB) dan berat badan ir rendah (BBLR). Pada bayi berat ir amat rendah (kurang dari 1 g) kejadian sepsis terjadi pada 26/1 keiran hidup dan keadaan ini berbeda bermakna dengan bayi berat ir antara 1 2 gram yang angka kejadiannya antara 8-9 perseribu keiran. 4 METODE Desain penelitian ini menggunakab cross sectional untuk melihat hubungan antara Variabel Independent ( ketuban pecah dini (KPD), status paritas, jenis kelamin, tingkat maturitas, ibu yang menderita DM dan ekslampsia ) dan variabel dependennya ada kejadian sepsis. Populasi penelitian ini ada semua neonatus yang ir di RSMH Palembang pada tahun 211 sebanyak 3.11 dan tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian secara acak sederhana (Simple random sampling), penentuan jum sample dengan menggunakan rumus n = N 1+N (d) 2 Di dapat hasil 97 sample 19

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi Kasus Berdasarkan Kejadian Ketuban Pecah Dini Distribusi Ketuban Pecah Dini 1. Ya 68 7,1 2. Tidak 29,9 29,9 Berdasarkan table 5.2 dari 97 responden yang mengalami ketuban pecah dini sebanyak 7,1 %. Tabel 2 Distribusi Status Paritas Distribusi Status Paritas 1. Tinggi 66 68, 2. Rendah 31 32, Berdasarkan table 5.3 diatas responden yang memiliki status paritas tinggi lebih banyak degan persentase 68, %. Tabel 3 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Bayi Distribusi Jenis Kelamin Persen tase 1. Laki-Laki 67 69,1 2. Perempuan 3 3,9 Berdasarkan table 5.4 dari 97 responden lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 69,1 %. Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Maturitas Distribusi Tingkat Maturitas 1. Prematur 63 64,9 2. Aterm 34 35,1 Dari table 4 menjelaskan bahwa dari 97 responden lebih banyak kehamilan premature yaitu sebesar 64,9%. Analisis Bivariat Tabel 5 Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Sepsis Pada Neonatorum Ketu ban Pecah Dini Ya Ti dak Dari tabel 6 dari 97 responden terdapat 68 ibu mengalami ketuban pecah dini dimana 55,9 % mengalami chi square didapatkan nilai ρ =,1 < ketuban pecah dini dengan kejadian ada hubugan antara ketuban pecah dini Berdasarkan odds ratio neonatus dari ibu yang mengalami ketuban pecah dini 6 kali lebih cenderung untuk mengalami sepsis. Tabel. 6 Hubungan Status Paritas Dengan Kejadian Sepsis Pada Neonatorum Status ρ Paritas Ya Tidak value n % n % n % 1. Tinggi 35 53, 31 47, 66 1,22 3,246 2. Rendah 8 25,8 23 74,2 31 1 Dari tabel 5.8 dari 97 responden terdapat 35 ibu dengan status paritas tinggi dimana 53, % mengalami sepsis neonatorum. ρ value,1 n % n % n % 1. Ya 38 55,9 3 44,1 68 1 2. Tidak 5 17,2 24 82,8 29 1 11

chi square didapatkan nilai ρ =,22 < status paritas dengan kejadian sepsis pada neonatorum. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara status paritas dengan kejadian sepsis pada neonatorum terbukti secara statistik. Berdasarkan odds ratio neonatus dari ibu yang memiliki status paritas tinggi 3,2 kali lebih cenderung untuk mengalami Tabel 7 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Jenis ρ Kelami Ya Tidak value n Bayi n % n % n % 1. Lakilaki 2. Perem Puan 35 52,2 32 47,8 67 1 8 26,7 22 73,3 3 1,34 3,8 43 44,3 54 55,7 97 1 bahwa neonatus yang berjenis kelamin laki-laki mengalami kejadian sepsis neonatorum (52,2%) lebih besar bila dibandingkan dengan neonatus berjenis kelamin perempuan yang mengalami kejadian sepsis neonatorum (26,7%). chi square didapatkan nilai ρ =,34 < jenis kelamin dengan kejadian sepsis pada neonatorum. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara jenis kelamin Berdasarkan odds ratio neonatus yang berjenis kelamin laki-laki 3 kali lebih cenderung untuk mengalami Tabel 8 Hubungan Tingkat Maturitas Dengan Kejadian N Tingkat ρ o Maturitas Ya Tidak valu n % n % n % e 1. Prematur 34 54, 29 46, 63 1,1 2. Aterm 9 26,5 25 73,5 34 1 7 3,25 7 bahwa neonatus dari ibu yang memiliki tingkat maturitas premature yang mengalami kejadian sepsis neonatorum (54,%). chi square didapatkan nilai ρ =,22 < tingkat maturitas dengan kejadian ada hubungan antara tingkat maturitas Berdasarkan odds ratio neonatus dari ibu yang memiliki tingkat maturitas 3,2 kali lebih cenderung untuk mengalami Tabel 9 Hubungan Ibu yang Menderita Diabetes Melitus dan Eklampsia Dengan Kejadian DM dan Eklamp sia ρ Ya Tidak valu e n % n % n %,11 3 3,25 7 1. Ya 13 61,9 8 38,1 21 1 2. Tidak 3 39,5 46 6,5 76 1 bahwa neonatus dari ibu yang menderita diabetes mellitus dan atau eklampsia yang mengalami kejadian sepsis neonatorum (61,9 %). chi square didapatkan nilai ρ =,113 > α,5, berarti tidak ada hubungan antara 111

ibu yang menderita diabetes mellitus dan atau eklampsia dengan kejadian ada hubungan antara ibu yang menderita diabetes mellitus dan atau eklampsia neonatorum tidak terbukti secara statistik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang te dilakukan maka dapat disimpulkan halhal sebagai berikut : 1. Neonatus yang mengalami sepsis sebanyak 44 (44,3%), ibu yang mengalami ketuban pecah dini (KPD) mengalami sepsis sebanyak 38 (55,9%), status paritas tinggi sebanyak 66 (68,%), kelamin bayi laki-laki sebanyak 67 (69,1%), dari kehamilan premature sebanyak 63 (64,9%), dari ibu yang menderita penyakit tertentu sebanyak 13 (61,9). 2. Ada hubungan yang bermakna antara ketuban pecah dini (KPD) dengan kejadian sepsis neonatorum dengan nilai ρ =,1. 3. Ada hubungan yang bermakna antara status paritas dengan kejadian sepsis neonatorum dengan ρ =,22. 4. Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian sepsis neonatorum dengan ρ =,34. 5. Ada hubungan yang bermakna tingkat maturitas dean kejadian sepsis neonatorum dengan ρ =,17. 6. Tidak ada hubungan yang bermakna ibu yang menderita penyakit tertentu dengan kejadian sepsis neonatorum dengan ρ =,113. DAFTAR PUSTAKA Aminul: Masa terkini sepsis neonatorum (Hegar B. Update in neonatal infection. Jakarta 28 Departemen kesehatan RI: Penyebab Utama dan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Jakarta: 27. Tri Utomo, Martono, Risk Factors of Neonatal Sepsis A Preliminary Study in Dr. Sutomo Hospital Journal of Tropical and Infectious Disease, Vol.1.1, Indonesia: 21. Depkes RI. HTA (Health Technology Assassment). Jakarta: 28... 112