PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST

BAB I PENDAHULUAN. terdapat paling sedikit dua orang gamer dan memiliki satu perangkat pribadi

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN RULER DROP TEST LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN RULER DROP TEST JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP ATENSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP ATENSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. yang sama. Rata-rata anak dan remaja di Amerika Serikat bermain video game. bermain tiga belas jam per minggunya.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi.

12. Tuominen L. Business Games As a Vehicle For Training and Developing The Business Process Perspective of Managers and Executive Board Members.

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP MEMORI PADA KEADAAN DEHIDRASI. (Studi Perbandingan dengan Air Mineral)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME KINETIK SIMULASI TARI SEBAGAI EXERGAME TERHADAP KELINCAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH REHIDRASI DENGAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP WAKTU REAKSI (Studi Perbandingan dengan Air Mineral) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang diselenggarakan oleh Entertainment Software Association di Amerika pada

Hubungan Gaya Hidup dengan Miopia Pada Mahasiswa Fakultas. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

PENGARUH AROMATERAPI ROSEMARY TERHADAP ATENSI LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK. PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA WANITA DEWASA

23. Colzato LS, Leeuwen PJAv, Wildenberg WPMvd, et al. DOOM d to switch: superior cognitive flexibility in players of first person shooter games.

ABSTRACT. THE EFFECT OF VALERIAN ROOT EXTRACT (Valeriana officinalis L.) ON SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALE

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

PERBEDAAN WAKTU REAKSI TANGAN ANTARA CABANG OLAHRAGA PERMAINAN DAN BELA DIRI LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respon motorik secara sadar terhadap adanya stimulus sensorik. 12. koordinasi visual dan motorik akan semakin baik.

PENGARUH BRAIN TRAINING TERHADAP MEMORI DIUKUR DENGAN SCENERY PICTURE MEMORY TEST LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Kedokteran Umum

EFEK TERTAWA TERHADAP KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. Memori merupakan salah satu fungsi kognitif yang sangat penting dalam

ABSTRAK. EFEK MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt ) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) PADA LAKI-LAKI DEWASA

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

ABSTRAK PENGARUH KAFEIN TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG PADA WANITA DEWASA NORMAL

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

PENGARUH REHIDRASI DENGAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP WAKTU REAKSI (Studi Perbandingan dengan Air Mineral)

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO2MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

EFEK EKSTRAK ETHANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA

EFEK PEMBERIAN MADU TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA RIA DEWASA THE EFFECT OF HONEY TOWARDS THE SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALES ABSTRAK

PERBEDAAN PENGLIHATAN STEREOSKOPIS PADA PENDERITA MIOPIA RINGAN, SEDANG, DAN BERAT LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. PENGARUH JUS NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI JASMINE (Jasminum officinale) TERHADAP PEMENDEKAN WAKTU REAKSI SEDERHANA LAKI LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis.l) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA LAKI-LAKI DEWASA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan di dalam 2008 Physical Activity Guidelines dan orang dewasa yang

ABSTRAK. PENGARUH INFUSA HERBA PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn) DALAM MENURUNKAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA PEREMPUAN DEWASA

ABSTRAK EFEK COKELAT HITAM TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI LAKI DEWASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

ABSTRAK PENGARUH ALKOHOL TERHADAP WAKTU REAKSI PADA PRIA DEWASA. M.Ekky.R, Pembimbing: Drs., dr. Pinandojo Djojosoewarno, AIF

ABSTRAK PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA. Arie, Pembimbing : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs., AIF.

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN PENGUKURAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN PENGUKURAN SKINFOLD CALIPER DAN BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS (BIA)

PERBEDAAN ANTARA KESEIMBANGAN TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Pengantar Teori Game

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE ENDLESS RUNNING TERHADAP ATENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KAFEIN PADA COKELAT (Theobroma Cacao) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PRIA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI- LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PEREMPUAN DEWASA

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

Dio Angga Dewa, 2012, Pembimbing 1 : Jo Suherman,dr.,MS.,AIF. Pembimbing 2 : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes.

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH PERBEDAAN GENDER TERHADAP WAKTU REAKSI TERHADAP CAHAYA MERAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

ABSTRACT. Keyword : robusta coffee, arabica coffee, vigilance, meticulousness

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis.l) TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA LAKI-LAKI DEWASA

Kata Kunci: cokelat hitam, kewaspadaan, ketelitian

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN KINESIO TEX TAPE TERHADAP POWER OTOT MEMBRUM INFERIUS PADA LAKI-LAKI DEWASA

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang harus di perhatikan. Video game yang memiliki unsur kekerasan kini

ABSTRAK PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN JAZZ TERHADAP READING COMPREHENSION PADA WANITA DEWASA MUDA

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH KOPI LUWAK

HUBUNGAN BERMAIN VIDEO GAME DEFENSE OF THE ANCIENTS- 2 DENGAN WAKTU REAKSI

ABSTRAK. EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT

PENGARUH EKSTRAK ETANOL HERBA PURWOCENG

Transkripsi:

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum TAUFAN PRAMADIKA 22010110130193 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014

Disusun oleh ANINDITA KUSUMA ARDIANI G2A009148 Telah disetujui Semarang, 4 September 2013 Pembimbing drg. Windriyatna 196903061999031002 Ketua Penguji Penguji dr. Gana Adyaksa, M.si.Med drg. Gunawan Wibisono, M.si.Med 198307202008121003 196605281999031001

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST Taufan Pramadika *, Gana Adyaksa **, Budi Laksono ** ABSTRAK Latar Belakang: Bermain video game merupakan salah satu kegiatan rekreasi yang paling populer. Video game tipe First Person Shooter menuntut pemainnya untuk berkonsentrasi, berpikir dan bereaksi cepat sehingga memerlukan koordinasi visual dan motorik yang baik. Salah satu parameter fisiologis untuk mengevaluasi kemampuan koordinasi visual dan motorik adalah waktu reaksi. Tujuan: Mengetahui pengaruh bermain video game tipe First Person Shooter terhadap waktu reaksi. Metode: Penelitian menggunakan metode eksperimental murni. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=36) yang diukur waktu reaksi sebelum dan sesudah bermain video game selama 30 menit, 1 jam dan 2 jam menggunakan software Attention Network Test. Waktu reaksi sebelum dan sesudah bermain video game dianalisis dengan uji-t berpasangan. Perubahan waktu reaksi antarkelompok dianalisis dengan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey. Hasil: Ditemukan rerata penurunan waktu reaksi yang bermakna pada subjek penelitian yang bermain video game First Person Shooter selama 30 menit yaitu 37,00±28,24 milisekon (p=0,004) dan selama 1 jam yaitu 35,88±15,61 milisekon (p<0,001). Terdapat perbedaan perubahan waktu reaksi yang bermakna antara subjek penelitian yang bermain video game simulasi dengan yang bermain video game First Person Shooter (p=0,046) dan antara subjek penelitian yang bermain First Person Shooter selama 30 menit dengan 2 jam (p=0,003) dan yang bermain video game First Person Shooter selama 1 jam dengan 2 jam (p=0,004). Kesimpulan: Bermain video game tipe first person shooter selama 30 menit dan 1 jam menurunkan waktu reaksi seseorang. Kata Kunci: Waktu Reaksi, Video Game, First Person Shooter, Attention Network Test * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ** Staf Pengajar Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

FIRST PERSON SHOOTER VIDEO GAME EFFECTS ON REACTION TIME MEASURED BY ATTENTION NETWORK TEST Taufan Pramadika *, Gana Adyaksa **, Budi Laksono ** ABSTRACT Background: Playing video games is one of the most popular leisure activities in the world. First Person Shooter video game requires players to concentrate, think and react quickly that needs good visual-motor coordination. Reaction time is one of many physiological parameters to evaluate the visual-motor coordination ability. Aim: To investigate the effect of playing First Person Shooter video game on reaction time Method: This research was true experimental study using Faculty of Medicine Diponegoro University s students as research subjects (n=36), their reaction time were measured by Attention Network Test before and after playing video game for 30 minutes, 1 hour and 2 hours. For data analysis paired T-test, One Way Anova and tukey post-hoc tests were used. Result: There is significant mean reaction time reduction on subjects playing First Person Shooter video game for 30 minutes (37,00±28,2 milliseconds; p=0,004) and 1 hour (35,88±15,61 milliseconds; p<0,001). Then there is a significant difference in mean reaction time alteration between subjects playing simulation video game and First Person Shooter video game (p=0,046). Later, there is a significant difference in mean reaction time alteration between subjects playing First Person Shooter video game for 30 minutes and 2 hours (p=0,003) and between subjects playing First Person Shooter video game for 1 hour and 2 hours (p=0,004). Conclusion: Playing First Person Shooter video game for 30 minutes and 1 hour reduce reaction time. Keywords: Reaction Time, Video Game, First Person Shooter, Attention Network Test * Undergraduate student of Faculty of Medicine Diponegoro University ** Department of Physiology Faculty of Medicine Diponegoro University

game. 9 Salah satu parameter yang bisa diukur untuk mengevaluasi kemampuan PENDAHULUAN Bermain video game merupakan kegiatan rekreasi yang paling populer di seluruh dunia. Video game dapat dimainkan oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. 1 Saat ini rata-rata setiap rumah tangga di Amerika terdapat paling sedikit dua orang gamer dan memiliki satu perangkat pribadi untuk bermain video game. 2 Popularitas video game yang semakin tinggi membuat pemain video game, orang tua, peneliti, dan produsen video game memperdebatkan efek negatif dan positif dari bermain video game. 3 Penelitian yang dilakukan Orosy Fildes tahun 1989 membuktikan bahwa dalam tes diskriminasi warna, pemain video game konsol Atari 2600 secara signifikan merespon lebih cepat daripada mereka yang bukan pemain video game. 4 Sedangkan Guggenheim tahun 2007 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara bermain video game dengan peningkatan jumlah anak yang menderita myopia. 5 Saat ini telah dikenal berbagai macam jenis video game, contohnya adalah game jenis Puzzle, aksi menembak, RTS (Real-Time Strategy), RPG (Role Playing Game), Simulasi, Sport dan lain-lain. 6 Video game tipe First Person Shooter (FPS) termasuk dalam jenis video game aksi menembak yang mengandalkan kecepatan dan ketepatan tembak-menembak dengan memakai sudut pandang orang pertama. Maka pemain akan merasa seperti mengalami sendiri segala aksi dan ketegangan yang dirasakan karakter utama dalam video game tersebut. 7 Contoh video game FPS yang populer antara lain Counter Strike dan Call of Duty. Suatu penelitian yang menggunakan residen bedah sebagai sampel, memiliki kesimpulan bahwa video game dapat menjadi program latihan dokter bedah untuk membantu meningkatkan keahlian bedah laparoskopi dan menjahit. 8 Penelitian lain menunjukkan bahwa pemain video game memiliki koordinasi visual dan motorik yang lebih baik daripada individu yang tidak bermain video koordinasi visual dan motorik adalah waktu reaksi (reaction time). Waktu reaksi

adalah jeda waktu antara penerimaan stimulus hingga terjadinya respon motorik secara sadar. Waktu reaksi merupakan salah satu parameter fisiologis yang penting untuk mengetahui seberapa cepat reaksi seseorang terhadap suatu stimulus. Pengukuran waktu reaksi secara visual biasanya digunakan untuk evaluasi kecepatan pemrosesan pada sistem saraf pusat dan koordinasi antara sistem visual dan motorik. 10 Video game FPS menuntut pemainnya untuk berkonsentrasi, berpikir dan bereaksi cepat sehingga memerlukan koordinasi visual dan motorik yang baik. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang meneliti efek langsung dari bermain video game FPS terhadap waktu reaksi. Dalam penelitian ini waktu reaksi diukur menggunakan Attention Network Test (ANT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain video game tipe First Person Shooter terhadap waktu reaksi. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan pre test dan post test. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Maret sampai April 2014. Responden dipilih dengan cara random sampling. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang diukur waktu reaksi sebelum dan sesudah bermain video game selama 30 menit, 1 jam dan 2 jam menggunakan software Attention Network Test. Pada penelitian ini didapatkan 36 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sebagai subjek penelitian. Kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol merupakan subjek penelitian yang bermain video game non- first person shooter selama 1 jam, kelompok perlakuan 1 merupakan subjek penelitian yang bermain video game first person shooter selama 30 menit, kelompok perlakuan 2 merupakan subjek penelitian yang bermain video game first person shooter selama 1 jam, sedangkan kelompok perlakuan 3 merupakan subjek penelitian yang bermain video game first person shooter selama 2 jam. Tiap kelompok terdiri dari 9 subjek penelitian.

Kriteria inklusinya adalah laki laki berusia 17-25 tahun, bisa mengoperasikan komputer, dominan tangan kanan (tidak kidal), memiliki suhu tubuh normal (37±0,5 C), dan bermain video game tidak lebih dari 7 jam dalam seminggu (low frequency gamer), sedangkan kriteria eksklusi adalah kelainan musculoskeletal yang menyebabkan kesulitan bermain video game, memiliki kelainan refraksi berat yang tidak terkoreksi, memiliki riwayat kejang, dan menolak untuk dijadikan subjek penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah durasi bermain video game dengan variabel terikat adalah waktu reaksi. Analisis data dilakukan menggunakan uji-t berpasangan dan uji One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey. HASIL Karakteristik Subjek Penelitian Hasil penelitian terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh karakteristik subjek penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1. Seluruh subjek penelitian diminta kesediaannya untuk mengikuti penelitian dan kemudian mengisi kuesioner sebelum dilakukan penelitian.subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan umur subjek penelitian dengan rerata 21,28±0,85 tahun dan lama bermain subjek penelitian selama satu minggu dengan rerata 4,79±1,75 jam dalam satu minggu. Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik Rerata ± SB (min maks) n Umur 21,28±0,85 (19-23) 36 Lama bermain video game (dalam 1minggu) 4,79±1,75 (0,5-7,0) 36 SB= simpang baku; Min=minimum; Maks=maksimum Pengukuran Waktu Reaksi Setelah dilakukan uji statistik, dapat dilihat rerata waktu reaksi sebelum dan sesudah bermain video game untuk tiap kelompok pada Tabel 2

Tabel 2. Pengukuran Waktu Reaksi Kelompok Waktu Reaksi (milisekon) Rerata ± SB (min-maks) P Pre Test Post Test Kontrol 529,66±51,51 (462-625) 521,22±50,78 (452-614) 0,095 * Perlakuan 1 523,11±50,27 (455-621) 486,11±38,30 (436-538) 0,004 * Perlakuan 2 531,33±15,46 (505-547) 495,44± 8,47 (483-505) <0,001 * Perlakuan 3 547,88±51,83 (492-644) 548,88±61,77 (488-685) 0,903 * * Uji-t berpasangan SB= simpang baku; Min=minimum; Maks=maksimum Tabel 2. Menunjukkan adanya penurunan rerata waktu reaksi pada kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2. Sedangkan pada kelompok perlakuan 3 yaitu bermain video game First Person Shooter selama 2 jam didapatkan peningkatan rerata waktu reaksi. P=0,004 P<0,001 Gambar 1. Diagram Pengukuran Rerata Waktu Reaksi Tiap Kelompok Pada gambar 1. tampak adanya penurunan rerata waktu reaksi setelah bermain video game pada kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2. Namun penurunan waktu reaksi yang bermakna hanya tampak pada kelompok perlakuan 1 yaitu bermain video game first person shooter selama 30 menit dengan nilai

p=0,004 dan kelompok perlakuan 2 yaitu bermain video game first person shooter selama 1 jam dengan nilai p<0,001. Sedangkan pada perlakuan 3 terjadi peningkatan rerata waktu reaksi setelah bermain video game first person shooter selama 2 jam. Perbandingan Perubahan Waktu Reaksi Antarkelompok Tabel 3. Perubahan Waktu Reaksi Kelompok Perubahan Waktu Reaksi (milisekon) Rerata ± SB (min-maks) Kontrol 8,44±13,39 (-22 22) Perlakuan 1 37,00±28,24 (10-88) Perlakuan 2 35,88±15,61 (16-54) Perlakuan 3-1,00±23,92 (-41-36) SB= simpang baku; Min=minimum; Maks=maksimum Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan terdapat perbedaan bermakna pada perubahan waktu reaksi antarkelompok dengan nilai p=0,001. Selanjutnya dilakukan uji statistik lanjutan untuk mengetahui kelompok mana saja yang memiliki perbedaan perubahan waktu reaksi yang bermakna. Perbandingan perubahan waktu reaksi antarkelompok ditampilkan pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Perubahan Waktu Reaksi Antarkelompok Nilai signifikansi Kelompok Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3 Kontrol - 0,035 0,046 0,780 Perlakuan 1 0,035-0,999 0,003 Perlakuan 2 0,046 0,999-0,004 Perlakuan 3 0,780 0,003 0,004 - perbedaan bermakna p<0,05 Tabel 4. menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara rerata perubahan waktu reaksi pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 1 (p=0,035) dan kelompok perlakuan 2 (p=0,046). Ditemukan pula perbedaan bermakna antara rerata perubahan waktu reaksi pada kelompok perlakuan 3 dengan kelompok perlakuan 1 (p=0,003) dan kelompok perlakuan 2 (p=0,004). Perubahan waktu reaksi antarkelompok ditampilkan dalam gambar 2.

Gambar 2. Diagram Perbandingan Perubahan Waktu Reaksi Antarkelompok PEMBAHASAN Waktu Reaksi Sebelum dan Sesudah Bermain Video Game Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang tak bermakna pada karakteristik umur dan durasi bermain video game dalam satu minggu pada subjek penelitian, sehingga hal ini tidak berpengaruh pada hasil penelitian secara keseluruhan. Perlakuan terhadap subjek penelitian dengan bermain video game tipe First Person Shooter dapat mempengaruhi waktu reaksi seseorang. Reaksi adalah respon sadar terhadap suatu stimulus, di antara penerimaan stimulus dengan respon motorik terdapat suatu periode waktu yang disebut dengan waktu reaksi. Waktu reaksi adalah salah satu parameter fisiologi yang penting untuk mengetahui seberapa cepat respon seseorang terhadapat suatu stimulus. Jadi semakin rendah nilai waktu reaksi maka semakin cepat seseorang merespon suatu stimulus. 10 Penelitian ini menunjukkan penurunan rerata waktu reaksi pada kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2. Penurunan rerata waktu reaksi secara bermakna hanya ditemukan pada kelompok perlakuan 1 dan 2 yaitu bermain video game tipe First Person Shooter selama 30 menit dan 1 jam. Sedangkan pada

kelompok perlakuan 3 yaitu bermain video game video game tipe First Person Shooter selama 2 jam didapatkan peningkatan rerata waktu reaksi. Terdapat perbedaan perubahan rerata waktu reaksi yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 1 dan perlakuan 2. Hal ini mungkin disebabkan subjek pada kelompok kontrol dalam penelitian ini memainkan video game dengan durasi dan tipe yang berbeda yatu simulasi. Video game simulasi menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan dunia nyata seperti mencari jodoh, membangun rumah, gedung, kota, mengatur pajak kota, keputusan memecat atau menambah karyawan. Tempo permainan video game simulasi cenderung lambat dan tidak membutuhkan konsentrasi tinggi. Hal ini bertolak belakang dengan video game FPS yang memiliki tempo yang cepat dan membutuhkan konsentrasi tinggi. 6 Pada kelompok perlakuan 3 yang bermain video game tipe First Person Shooter selama 2 jam didapatkan perbedaan perubahan rerata waktu reaksi yang bermakna terhadap kelompok perlakuan 1 dan 2. Hal ini mungkin disebabkan karena kelelahan visual yang dialami subjek penelitian. Kelelahan visual adalah perasaan tidak nyaman seperti nyeri di sekitar mata, mata lelah, penglihatan kabur atau nyeri kepala setelah melakukan aktivitas visual. 11 Sornboot pada tahun 2009 menganjurkan untuk tidak bekerja dengan komputer lebih dari 2 jam secara terus menerus. 12 Sedangkan Lin dan Abel pada tahun 2011 melaporkan bahwa kelelahan otot mata mulai dirasakan seseorang yang menatap monitor komputer selama 1 jam secara terus menerus. 13 Manfaat Bermain Video Game Tipe First Person Shooter Berdasarkan hasil penelitian, bermain video game tipe First Person Shooter dapat memberi pengaruh positif yaitu membuat seseorang memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Hal ini disebakan Video game FPS mengandalkan kecepatan dan ketepatan tembak-menembak dengan memakai sudut pandang orang pertama, yaitu si pemain video game itu sendiri. Dalam video game FPS di layar monitor tidak akan terlihat karakter utama yang dimainkan, hanya tangan dari karakter video game tersebut yang memegang senjata. Video game FPS memang berusaha menempatkan pemainnya sebagai karakter utama sehingga pemain akan merasa

seperti mengalami sendiri segala aksi dan ketegangan karakter utamanya seperti mendeteksi musuh baru, melacak musuh yang ada, menembak dan menghindari tembakan. 7 Oleh karena itu video game First Person Shooter (FPS) membuat pemainnya mengembangkan pola pikir yang tidak kaku agar bisa bereaksi cepat dalam merespon stimulus dan berpikir taktis saat memainkannya. 14 Waktu reaksi berbeda dengan refleks karena reaksi berpusat di otak sehingga merupakan suatu respon yang disadari. Sedangkan refleks berpusat pada medulla spinalis dan tidak melibatkan otak sehingga merupakan suatu respon yang tidak disadari. Dengan demikian waktu reaksi seseorang dapat dilatih agar menjadi lebih cepat. Waktu reaksi yang cepat ditunjukkan dengan rendahnya nilai waktu reaksi. 15 Latihan dapat mempengaruhi waktu reaksi, tetapi hingga saat ini masih belum ditemukan latihan yang tepat untuk menurunkan waktu reaksi. 16 Bermain video game diduga dapat menurunkan waktu reaksi. 17 Berdasarkan hasil penelitian ini bermain video game First Person Shooter mungkin dapat digunakan sebagai latihan untuk menurunkan waktu reaksi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan waktu reaksi yang bermakna setelah bermain video game tipe First Person Shooter selama 30 menit dan 1 jam pada laki-laki dewasa muda. Maka dibuktikan bahwa bermain video game tipe First Person Shooter dapat memberi pengaruh positif yaitu membuat seseorang memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Perubahan waktu reaksi dari seseorang dipengaruhi oleh durasi dan jenis video game yang dimainkan. Durasi yang optimal untuk bermain video game tipe First Person Shooter agar dapat menurunkan waktu reaksi adalah 30 menit hingga 1 jam. Saran Pada penelitian ini diketahui adanya pengaruh bermain video game tipe First Person Shooter terhadap penurunan waktu reaksi sehingga bermain video game tipe First Person Shooter dapat dilakukan sebelum melakukan kegiatan

yang membutuhkan waktu reaksi yang cepat seperti berkendara atau bagi olahragawan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bermain video game tipe First Person Shooter terhadap waktu reaksi pada berbagai kelompok usia terutama usia lanjut atau dengan metode berbeda yaitu 1 jam selama 7 hari/seminggu atau 30 hari/sebulan untuk melihat efek jangka panjang. Kemudian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan video game yang melatih fungsi lain tubuh seperti akurasi, konsentrasi, kemampuan visuospasial, kemampuan menyusun strategi dan memori jangka pendek. Selain itu, perlu juga diciptakan video game yang dirancang khusus sebagai latihan untuk menurunkan waktu reaksi seseorang. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dr. Gana Adyaksa Msi. Med dan dr Budi Laksono yang telah memberikan saran-saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada dr.aryoko Widodo Msi. Med selaku ketua penguji dan dr. Darmawati Ayu Indraswari selaku penguji, serta pihak lain yang membantu hingga penelitian ini terlaksana dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Griffiths M. Video Games and Health. British Medical Journal. 2005;331:122. 2. Essential Facts About the Computer and Video Game Industry. Entertainment Software Association 2013. 3. Prot S, McDonald KA, Anderson CA, et al. Video Games: Good, Bad, or Other? Pediatric Clinics of North America. 2012;59(3):647-658. 4. Orosy-Fildes C, Allan R. Psychology of Computer Use: XII. Video Game Play Human Reaction Time to Visual Stimuli. Perceptual and Motor Skills. 1989;69(1):243-247. 5. Guggenheim JA, Pong-Wong R, Haley CS, et al. Correlations in refractive errors between siblings in the Singapore Cohort Study of Risk factors for Myopia. Journal of Ophtalmology. 2007.

6. Arsenault D. Video Game Genre, Evolution and Innovation. Eludamos Journal for Computer Game Culture. 2009;3. 7. Bell P. Realism & Subjectivity in First-Person Shooter Games. Gnovis Journal of Communication, Culture & Technology. 2003;3. 8. Rosser JC, Lynch PJ, Cuddihy L, et al. The Impact of Video Games on Training Surgeons in the 21st Century. Archives of Surgery. 2007;142(2):181-186. 9. Green S, Bavelier D. Action Video Game Modifies Visual Selective Attention. Nature. 2003;423:534-537. 10. Ritesh K, Tejas G. Comparative Study of Simple and Choice Visual Reaction Time on Medical Students of Bhavnagar Region. International Research Journal of Pharmacy. 2012;3(7). 11. Ziaei M, Yarmohammadi H, Moradi M, et al. Prevalence and risk factors of Visual Fatigue in computer users. Journal of Ergonomics. 2014;1(3):47-54. 12. Sornboot J. Prevalence of visual fatigue and its determinants among computer users Songkla Medical Journal. 2009;27(2):91-104. 13. Lin ST, Abel LA. Ocular motor fatigue induced by prolonged visual display terminal (VDT) tasks. Journal of Vision. 2011;11(11). 14. Colzato LS, Leeuwen PJAv, Wildenberg WPMvd, et al. DOOM d to Switch: Superior Cognitive Flexibility in Payers of First Person Shooter Games. Frontiers in Psychology. 2010;1. 15. Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press 2008. 16. Lemmink K, Visscher C. Effect of Intermittent Exercise on Multiple- Choice Reaction Times of Soccer Players. Perceptual and Motor Skills. 2005;100:85-95. 17. Dye M, Green S, Bavelie D. Increasing Speed of Processing With Action Video Games. Current Directions in Psychological Science. 2009;18.