KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK BELAKANG DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA CLUB SEPAK BOLA TAWAILI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Abdul Walid, Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Melalui Metode Bermain dalam Kelompok Kecil Siswa SD Guntarano Pada Permainan Sepak bola Mini

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Oleh: Afid Arifianto

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dony Sugianto Putra, Latihan Loncat Gawang di Pasir, Sepakbola

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

Journal of Sport Sciences and Fitness

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SD INPRES KAPIROE KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 3 Tambun Selatan Bekasi.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

Fadlun Almahdali, Meningkatkan Kemampuan Teknik Dasar Menendang Bola Permainan Sepak Bola Melalui Latihan Drill Siswa Kelas V SDN 1 Tangkian

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

Suanrdi, Hubungan Daya Ledak Tungkai Terhadap Ketepatan Menendang dalam Permainan Sepak bola

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

Transkripsi:

KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK BELAKANG DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA CLUB SEPAK BOLA TAWAILI Subaktian Pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Tadulako kampus Bumu Tadulako Tondo Telp. 429743 Pst. 246-247-248-249-250 Palu Sulawesi Tengah Abstrak : Penelitian ini dilaksanakan pada Club Sepak Bola Tawaili Kelurahan Panau, Kecematan Tawaili, Provinsi Sulawesi Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan pengukuran. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik uji analisis korelasi tunggal maupun ganda. Hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa koefisien korelasi kelentukan togok belakang terhadap keterampilan menggiring sebesar r hitung = 0,51 > 0,444 dengan demikian koefisien korelasi tersebut signifikan. Koefisien korelasi panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring sebesar r hitung = 0,45 > 0,444 dengan demikian koefisien korelasi tersebut signifikan. Sumbangan kelentukan togok belakang tersebut adalah 26% dan sumbangan panjang tungkai adalah 20%. Dari analisis korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,67. Besar sumbangan secara bersama-sama adalah 44%. Hasil uji F diperoleh F hitung = 7,66 > F tabel = 2,58 dengan demikian koefisien korelasi tersebut signifikan. Maka hasil penelitian tersebut disimpulkan secara bersamasama ada kontribusi kelentukan togok dan panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring dalam permainan sepak bola. Kata Kunci: Kontribusi Kelentukan Togok Belakang, Panjang Tungkai, Keterampilan Menggiring, Sepak Bola. 1

Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Masing-masing regu berusaha untuk memasukkan bola sebanyakbanyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola. Regu yang lebih banyak membuat gol dinyatakan sebagai pemenang dalam pertandingan. Teknik dasar permainan sepak bola ada beberapa macam yaitu menendang bola, menggiring bola, mengontrol bola, menyundul bola, merebut bola, lemparan kedalam, gerak tipu dan teknik khusus penjaga gawang. Keanekaragaman teknik dasar tersebut harus dikuasai oleh para pemain. Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain adalah menendang bola. Menendang bola adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari satu tempat ketempat yang lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki. Pada era tahun 1990 2000 klub sepak bola Tawaili merupakan salah satu club yang sangat diperhitungkan keberadaannya di Kota Madya Palu, club ini sering mendapatkan juara dan penghargaan pada setiap turnamen, karena pada era ini para pemain mempunyai postur tubuh yang ideal. Terakhir turnamen yang dilaksanakan di Kayumalue antar club Se-Kota Madya pada tahun 2000 karena prestasi club sepak bola menurun. Pada observasi kemarin, tanggal 07 Juli peneliti melihat sebagian pemain kurang mempunyai kelentukan togok belakang dan panjang tungkai Sehingga tidak mempunyai kemampuan dalam menggiring bola sesuai dengan yang diinginkan. Atas dasar tersebut sehingga penulis bermaksud untuk mengetahui pasti tentang adanya kontribusi ketiga faktor tersebut. dengan mengangkat judul penelitian: Kontribusi Kelentukan Togok Belakang dan Panjang Tungkai Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Club Sepak Bola Tawaili. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kontribusi kelentukan togok belakang terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada club sepak bola Tawaili. (2) Untuk mengetahui kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada 2

club sepak bola Tawaili. (3) Untuk mengetahui kontribusi kelentukan togok belakang dan panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada club sepak bola Tawaili. KAJIAN PUSTAKA Sepak bola adalah permainan beregu, namun penguasaan teknik teknik dasar secara individu yang baik sangat diperlukan. Dengan dikuasainya teknik dasar dengan baik oleh setiap individu, taktik dan strategi permainan akan dapat dijalankan dengan baik. Seluruh kegiatan dalam permainan sepak bola dilakukan dengan gerakan-gerakan, baik gerakan dengan bola maupun gerakan tanpa bola. Dari gerakan yang beraneka ragam tersebut dapat diambil pengertian bahwa masalah teknik dasar semata-mata melibatkan orang (pemain) dan bola. Pada saat permainan berlangsung, pemain yang mengolah bola hanya seorang sedangkan yang lainnya melakukan gerakan-gerakan, baik selaku penyerang maupun bertahan (Sucipto dkk, 2000:9). Gerak manipulatif dalam permainan sepak bola tercermin dalam gerakan seperti gerakan menendang bola, menyundul bola, menggiring bola, menyundul bola, melempar bola dan menangkap bola bagi penjaga gawang serta lemparan kegawang (Sucipto dkk, 2000:9). Menurut Sukatamsi (1984:34) teknik-teknik sepak bola dibagi menjadi: (1) Menendang bola adalah merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan dapat bermain secara efisien. (2) Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. (3) Menggiring bola adalah seni menggunakan bagian-bagian kaki menyentuh atau menggulingkan bela terus menerus ditanah sambil berdiri. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelanpelan, oleh karena itu bagian kaki yang di gunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang di gunakan untuk menendang bola. (4) Gerak tipu dengan bola Yaitu Seorang pemain sambil menguasai bola berusaha melewati lawannya dengan melakukan gerakan yang tidak sebenarnya. (5) Merampas bola 3

merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan. Merampas bola dapat dilakukan sambil berdiri dan sambil meluncur. (6) Melempar bola dilakukan apabila bola keluar dari garis samping lapangan.(7) Teknik khusus penjaga gawang yaitu sikap badan dalam siaga menangkap bola, meninju bola, menepis bola dan menerkam bola. (8) Mengoper bola yaitu tendangan bola yang ditujukan pada rekayasa baik itu bola mendatar maupun bola melambung. (9) Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Menurut Hughes (1980:235) menggiring bola adalah kemampuan seseorang pemain menyerang menguasai bola untuk melewati lawan, dikatakan pula oleh Soedjono (1985:143) menggiring bola adalah membawa bola dengan kaki untuk melewati lawan. Dari batasan yang diberikan oleh para ahli diatas tidak menunjukan adanya perbedaan pengertian, sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa dribbling atau menggiring bola adalah suatu kemampuan menguasai bola dengan kaki oleh pemain sambil lari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan lawan. Kelentukan/daya lentur (flexibility) adalah evektivitas seseorang dalam penyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto,1995:9). Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kelentukan togok dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi terutama sendisendi dalam kolumna vertebralis, dimana sangat berguna dalam melakukan kelentukan togok belakang. Panjang tungkai adalah jarak vertical antara telapak kaki sampai dengan pangkal paha yang di ukur dengan cara berdiri tegak. Panjang tungkai sebagai bagian dari postur tubuh memiliki hubungan yang sangat erat dalam kaitannya sebagai pengungkit disaat melakukan tendangan. Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah memiliki peran penting dalam untuk kerja olahraga. Sebagai anggota gerak bawah, panjang tungkai berfungasi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari, lompat maupun menendang. 4

Panjang tungkai melibatkan tulang-tulang dan otot-otot pembentuk tungkai baik tungkai bawah dan tungkai atas. Tulang pembentuk tungkai meliputi tulang kaki, tulang tibia dan fibula, serta tulang femur (Raven, 1981: 14). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan non eksperimen dengan study korelasional, karena akan memberikan deskriptif atau gambaran menurut adanya hubungan keseimbangan. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan atlet sepak bola yang berada di club sepak bola Tawaili sebanyak 20 orang. jumlah sampel penelitian ini sebanyak 20 orang. Dengan menggunakan tehnik total sampling. Adapun alat dan fasilitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah meteran, stopwacth, formulir tes dan alat tulis. Teknik pengumpulan data digunakan dengan pengukuran kelentukan togok belakang, pengukuran panjang tungkai, pengukuran menggiring bola. Penelitian ini akan melihat kontribusi kelentukan togok belakang dan panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dimana terdapat dua variabel bebas dan satu veriabel terikat, maka teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi ganda (Multiple Correlation). Penelitian ini akan melihat kontribusi kelentukan togok belakang dan panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring bola dimana terdapat dua variabel bebas dan satu veriabel terikat, maka teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi ganda (Multiple Correlation), Tabel 1. 1. Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r (Riduwan, 2003: 228) Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 0, 199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Cukup 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat 5

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel x1 dan x2 terhadap y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r2 x 100% Dimana KP = besarnya koefisien penentu (diterminan) r = koefisien korelasi. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang di peroleh menunjukan bahwa kelentukan togok dan panjang tungkai yang di miliki oleh atlet yang berada di club sepak bola Tawaili sangat berbeda satu dengan yang lainya, begitu pula dengan ketrampilan menggiring. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang di peroleh setiap atlet melalui hasil tes dan pengukuran di lapangan. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi kelentukan togok belakang dengan ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada club Tawaili, yang ditunjang dengan hasil analisis data secara statistik didapatkan hasil r hitung adalah 0.51, konsultasi nilai r tabel N = 20 taraf signifikan 5% didapat r tabel adalah 0.444 dengan demikian r hitung > r tabel atau 0.51 > 0.444, maka hipotesis yang berbunyi ada kontribusi kelentukan togok dengan ketrampilan menggiring adalah signifikan atau ada kontribusi. Besar kontribusi atau sumbangan kelentukan togok belakang terhadap ketrampilan menggiring dengan determinan KP = r 2 x 100% atau 0.51 2 x 100% = 26% sedang interprestasi hubungan terletak pada interval 0.20 0.399 dengan tingkat hubungan kategori rendah. Dalam menggiring salah satu bagian tubuh yang banyak berperan adalah togok belakang yang berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh pada saat melakukan aktivitas. Pada saat pemain menggiring bola, kelentukan togok sangat penting untuk mencapai kualitas hasil menggiring yang optimal. Oleh sebab itu kelentukan togok belakang sangat mempengaruhi hasil ketrampilan menggiring yang dilakukan oleh seorang pemain. Pernyataan ini didukung dengan hasil 6

penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat kontribusi antara kelentukan togok belakang dengan ketrampilan menggiring. Hal ini men unjukkan bahwa kelentukan togok belakang seseorang akan sangat menentukan ketrampilan dalam menggiring bola yang akan dicapai (tentu harus diimbangi dengan teknik yang baik dan benar). (1) Kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring bola. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa panjang tungkai memberikan kontribusi ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada club Tawaili. Bentuk kontribusi dapat dinyatakan apabila suatu obyek yang bergerak pada panjang tungkai yang panjang akan meiliki kecepatan yang lebih baik yang lebih baik dari pada obyek yang bergerak pada panjang tungkai yang pendek. Hasil pengujian selanjutnya menunjukkan adanya kontribusi panjang tungkai terhadap ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada club Tawaili, yang ditunjang dengan hasil analisis data secara statistik didapatkan hasil r hitung adalah 0.45, konsultasi nilai r tabel N = 20 taraf signifikan 5% didapat r tabel adalah 0.444 dengan demikian r hitung > r tabel atau 0.45 > 0.444, maka hipotesis yang berbunyi ada kontribusi panjang tungkai dengan ketrampilan menggiring adalah signifikan atau ada kontribusi. Besar kontribusi atau sumbangan panjang tungkai terhadap ketrampilan menggiring dengan determinan KP = r 2 x 100% atau 0.45 2 x 100% = 20% sedang interprestasi kuat hubungan terletak pada interval 0.20 0.399 dengan tingkat hubungan kategori rendah. Selain itu panjang tungkai juga sangat penting untuk mencapai suatu prestasi dalam dalam permainan sepak bola khususnya ketrampilan menggiring bola. Hal ini menunjukkan bahwa panjang tungkai seseorang akan sangat menentukan ketrampilan dalam menggiring bola yang akan dicapai (tentu harus diimbangi dengan teknik yang baik dan benar). (2) Kontribusi kelentukan togok belakang dan panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring bola. Kelentukan togok dan panjang tungkai terhadap ketrampilan menggiring dalam permainan sepakbola, secara bersama-sama kedua faktor 7

memiliki sumbangan dengan kriterium. Memiliki kelentukan togok dan panjang tungkai yang baik akan menghasil ketrampilan menggiring bola yang lebih jauh dibandingkan dengan kelentukan togok belakang dan panjang tungkai yang kurang baik. Berdasarkan pada hasil analisis data kelentukan togok belakang dan panjang tungkai memberikan sumbangan secara bersamasama terhadap ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada club Tawaili diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.67, termasuk kategori hubungan kuat karena terletak diinterval 0.60-0.799. Besarnya sumbangannya secara bersama-sama antara kelentukan togok dan panjang tungkai dengan ketrampilan menggiring diterminan KP = r 2 x 100% atau 0.67 2 x 100% = 44% hasil analisis data secara statistik didapatkan hasil r hitung adalah 0.67, konsultasi nilai r tabel N = 20 taraf signifikan 5% didapat r tabel 0.444 dengan demikian r hitung > r tabel atau 0.67 > 0.444. Maka hipotesis yang berbunyi ada kontribusi kelentukan togok belakang dan panjang tungkai dengan ketrampilan menggiring adalah signifikan atau ada kontribusi. Sedangkan untuk mencari harga F distribusi. Uji F distribusi didapatkan F hitung > F tabel atau 7,66 > 2.88, dengan kaidah keputusan hubungan yang signifikan. Hal yang perlu diperhatikan agar hasil ketrampilan menggiring bola lebih optimal adalah mengkoordinasikan unsur-unsur kelentukan togok dan panjang tungkai agar membentuk suatu gerakan yang sinkron mengarah pada bola yang ingin digiring, sebab menurut Luxbacher (1997:87) keberhasilan menggiring sangat ditentukan oleh koordinasi yang baik antara gerakan dengan waktu yang tepat melakukan menggiring bola serta kemantapan perkenaan bola pada kaki. Dengan penguasaan teknik yang baik serta didukung oleh kondisi fisik pada bagian-bagian tubuh yang menunjang ketrampilan menggiring yang baik pula, maka ketrampilan menggiring yang dihasilkan akan menjadi lebih optimal. 8

KESIMPULAN Berdasar pada hasil pengolahan data penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : (1) Ada hubungan positif (kategori rendah) kelentukan togok terhadap ketrampilan menggiring pada club sepak bola Tawaili. (2) Ada hubungan positif (kategori rendah) panjang tungkai terhadap keterampilan menggiring pada club sepak bola Tawaili. (3) Ada hubungan positif secara bersama-sama (kategori kuat) antara kelentukan togok dan panjang tungkai terhadap ketrampilan menggiring pada club sepak bola Tawaili. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bompa, T.O. 1986. Theory and Methodologi of Training. The Key to Athletik Performance. Ontario Canada: Kendall/Hunt. Csanadi, A. 1972. Soccer. Budapest: Corvina press. Engkos Kosasi. 1994. Bahan Ajar dan Kesehatan: Erlangga. Jakarta. Harsono, 1988. Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta Dirjen. http://aasiyahhaniifah.blogspot.com/2010/07/gait.html Hughes, C. 1980. Soccer Tactics and Skill. London: British Broadcasting Coporation. Lutan, R. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta:P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud. Luxbacher. Josep. A. 2004. Sepakbola Taktik Dan Teknik Bermain. Jakarta : PT. Rajagrafindo persada. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prizes. Morrow. 2000. Penetapan Parameter Tes Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar Sekolah Khusus Olahragawan. Noer, dkk, 1993. Kepelatihan Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. 9

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani. Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta: Depdiknas Ditjen Pendesman. Rani, Abid. 1974. Pengembangan Prestasi Olahraga. Ujung Pandang: KONI Kota Madya Ujung Pandang. Riduwan, 2003. Dasar-dasar Atletik. Bandung : Alfabeta. Raven. 1981. Www Scribd. Com/doc/37570537/84. (Online) 30 Januari 2012. Soedjono, 1985. Sepak Bola: Taktik dan Kerjasama. Yogyakarta: PT.Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat. Jakarta: Depdiknas Sucipto, dkk, 2000. Olahraga Pilihan: Sepak Bola Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Sugiono. 2000. Rancangan Penelitian. Sukatamsi. 1984. Bahan Ajar dan Melatih: Semarang. Sarumpaet. 1991. Permainan Besar. Depdikbud: Jakarta. Usman, H. B,dkk. 2005. Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah Edisi Kedua. Palu: FKIP Universitas Tadulako. William & Michael, 1984. Life the fitness and wellness second edition. Dubuquewoc. C Brown publishers. 10