BAB I PENDAHULUAN. atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan lanjut usia Bab 1 Pasal 1, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan sosial lanjut usia (lansia) adalah proses pemberian

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

EKA SETYAWAN J Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya

BAB I PENDAHULUAN. (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan. serta dalam berperan aktif dalam pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh jumlah penduduk. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Badan

FIFI AZISYAH NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pelayanan kesehatan lansia meningkat. Peningkatan jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah

PENDUDUK LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri tersebut yaitu permasalahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi. Bila tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada partisipasi masyarakat yang bersangkutan (Kemenkes RI,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diiringi dengan meningkatnya jumlah dan persentase penduduk Lanjut Usia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia. hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya.

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, salah satu indikatornya adalah adalah

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup penduduknya (life expectancy). Indonesia sebagai salah satu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap. lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang baik. Menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak,

BAB I PENDAHULUAN. diulang kembali. Hal-hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu akan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke. atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat

BAB 1 : PENDAHULUAN. disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk Lanjut Usia (Lansia). World

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan dan meningkatkan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai tahapannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ini memiliki beberapa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat menyebabkan meningkatnya Umur Harapan Hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. 1

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian atau incidence rate (IR)

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian,

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga Negara (UUD 1945 pasal 28

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk tahun 2000 menunjukkan, penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan wahana pemberdayaan

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. waktu beberapa dekade (Notoatmodjo, 2007) terdapat sebanyak 130 juta lansia (4% dari total populasi), pada tahun 2000

BAB 1 PENDAHULUAN. infeksi di seluruh dunia setelah HIV. Pada tahun 2014, WHO melaporkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

Organization (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam thypoid diseluruh dunia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggambarkan distribusi frekuensi dari responden.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (UU RI No 13 tahun 1998) (dalam Bratanegara,2012). Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya angka harapan hidup (life expactancy). Usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia pada 1983 hanya 58 tahun dan 1988 menjadi 63 tahun. Proporsi penduduk Indonesia pada tahun 2000 akan meningkat menjadi 9,37 %. Diperkirakan tahun 2010 proporsi itu akan meningkat menjadi 12% dan UHH meningkat menjadi 65 70 tahun (Hartanto, 2009). WHO pun telah memperhitungkan bahwa di tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan tertinggi di dunia. Bahkan PBB memperkirakan bahwa di tahun 2050 jumlah warga lansia di Indonesia akan mencapai lebih dari 60 juta jiwa. Hal ini yang menyebabkan Indonesia berada pada peringkat ke-4 untuk jumlah penduduk lansia terbanyak setelah China, India, dan Amerika serikat. (Notoatmodjo, 2007). Berbagai pihak menyadari bahwa jumlah lanjut usia di Indonesia yang semakin bertambah akan membawa pengaruh besar dalam pengelolaan masalah kesehatannya, yaitu masalah kesehatan fisik dan kesehatan mental. Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam undang undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan, dimana pada pasal 19 disebutkan bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan 1

2 untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal (dalam Sukmawati, 2009). Untuk mengatasi masalah kesehatan lansia perlu upaya pembinaan kelompok lansia melalui Puskesmas dengan didirikan Posyandu lansia. Dengan bertambah lanjutnya usia, pola dan gaya hidup lansia juga akan berubah, seperti misalnya mereka akan menikmati waktu luang lebih banyak karena aktivitas sehari-hari yang mungkin menurun sejalan dengan bertambahnya usia (Hamid, 2001). Maka untuk menangani masalah kesehatan lansia, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan/program yang diterapkan oleh Puskesmas. Program pelayanan lansia disebut juga posyandu lansia (Depkes RI, 1991) dalam (Rufaidah, 2006). Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma kelurga kecil bahagia dan sejahtera (Effendy, 1998). Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu terhadap lansia di tingkat Desa/Kelurahan dalam Wilayah kerja masing-masing Puskesmas. Adapun tujuan dari pembentukan Posyandu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. Kegiatan Posyandu lansia yang berjalan

3 dengan baik akan memberi kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal (Grahacendikia,2009). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik RI tahun 2012 lansia yang tidak pernah sekolah sebanyak 26,84%, lansia yang tidak tamat SD sebanyak 32,32%, dan lansia yang lulusan SD sebanyak 23,49%. Dapat dibayangkan bagaimana kelompok lansia berpendidikan rendah ini menghadapi persaingan yang semakin keras dalam memperoleh kesempatan kerja. Menurut Biro Pusat Statistik (1990), tingkat partisipasi angkatan kerja pada penduduk lanjut usia 60 hingga 64 tahun besarnya 59,9 % dan pada usia 65 tahun 40,5 %. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2011) lansia yang bekerja sebanyak 45,41%, bila ditinjau menurut tipe daerah, persentase lansia yang bekerja di daerah Perkotaan (51,46%) lebih tinggi dibandingkan lansia yang bekerja di Pedesaan (38,99%). Berdasarkan Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 secara nasional persentase Puskesmas yang memiliki Posyandu lansia adalah 78,8%. Provinsi dengan persentase Puskesmas tertinggi yang memiliki Posyandu lansia adalah Provinsi DI Yogyakarta (100%) diikuti Jawa Tengah (97,1%) dan Jawa Timur (95,2%). Sedangkan persentase terendah ada di Papua (15%), Papua Barat (18,2%) dan Sulawesi Barat (22,2%). Bila dilihat dari lokasi, persentase

4 Puskesmas di Perkotaan yang memiliki Posyandu lansia 80,9%, sementara di Pedesaan 78,3% (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan penelitian (Juniardi Frans, 2012) pengetahuan mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu lansia hal ini dikarenakan umumnya lansia tidak mengetahui keberadaan dan manfaat dari posyandu lansia hal ini juga sesuai dengan penelitian Khoiriyah (2011) dan penelitian Supriyatno (2000) yang mengemukakan bahwa pengetahuan yang salah tentang tujuan dan manfaat Posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya kunjungan lansia keposyandu rendah. Berdasarkan penelitian Handayani (2012) pekerjaan lansia yang terbanyak adalah petani dan paling sedikit adalah lansia yang tidak memiliki pekerjaan (pensiunan) hal ini dikarenakan lansia tidak ingin bergantung pada keluarganya hal ini juga didukung oleh penelitian Rosyid Nur dkk (2009) yang mengatakan bahwa pekerjaan mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia. Berdasarkan penelitian Handayani (2012) lansia mempunyai dukungan keluarga yang rendah hal ini dikarenakan lansia tidak diingatkan jadwal posyandu oleh keluarga hal ini juga didukung oleh penelitian Khoiriyah (2011) dan penelitian Bratanegara tahun (2012). Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo jumlah lansia yang berada di Provinsi Gorontalo tahun 2012 adalah 45.458 orang dan meningkat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 49.369 orang (Dikes Prov Gorontalo). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo jumlah lansia yang berada di kabupaten Gorontalo tahun 2013 adalah 28.558 orang (Dikes Kab. Gorontalo).

5 Berdasarkan data dari Puskesmas Mongolato jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu lansia tahun 2013 adalah 154 orang dari 934 jumlah lansia yang ada di wilayah Puskesmas Mongolato. Hal ini mengalami penurunan di bandingkan dengan tahun 2012 jumlah lansia yang berkunjung ke Posyandu lansia sebanyak 264 orang (Puskesmas Mongolato). Hal ini menunjukkan minat lansia untuk mengikuti posyandu lansia rendah dan merupakan masalah kesehatan yang harus di atasi. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. I.2 Identifikasi Masalah 1.2.1 Meningkatnya jumlah lansia di Indonesia setiap tahun dan Indonesia menduduki peringkat ke-4 untuk jumlah penduduk lansia terbanyak setelah China, India, dan Amerika Serikat. 1.2.2 Meningkatnya masalah kesehatan pada lansia di Indonesia yaitu masalah kesehatan fisik dan kesehatan mental. 1.2.3 Penurunan jumlah lansia ke Posyandu lansia di Puskesmas Mongolato pada tahun 2012-2013 yaitu dari 264 orang menjadi 154 orang yang berkunjung. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014.

6 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka dirumuskan penelitian ini baik tujuan umum maupun khusus: 1.4.1 Tujuan Umum Adapun yang menjadi tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. 1.4.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan faktor pengetahuan lansia dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan faktor pekerjaan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 3. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan faktor dukungan keluarga lansia dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan dalam ilmu keperawatan khususnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014

7 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Bagi pelayanan keperawatan Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu di Wilayah Puskesmas Mongolato tahun 2014 2. Bagi keluarga Menambah pengetahuan dan menjadi informasi tambahan bagi keluarga tentang pentingnya Posyandu lansia. 3. Bagi responden Menambah pengetahuan dan wawasan bagi lansia tentang pentingnya Posyandu lansia. 4. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang kesehatan khususnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan lansia ke Posyandu.