BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Gambar 2.2. Pengukuran EMF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN SISTEM

Termokopel Oleh : Ardhiansyah, MT. Seorang praktisi kalibrasi

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

CHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY

RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL

BAB II DASAR TEORI 2.1 Biogas

PENGUKURAN TEMPERATUR

BAB II LANDASAN TEORI

ALAT AKUISISI DATA SENSOR TERMOKOPEL 8 KANAL DENGAN MIKROKONTROLER. Oleh Imanuel Adityo Galang Roestomo NIM:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASI

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR

KONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PENGUKURAN TERMOMETER

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KECEPATAN PENGADUAN

ABSTRAK. Kata kunci : Termokopel, ATmega16, Data Logger, Temperature.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan

DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Teori Dasar

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

METODE PENELITIAN. Desain pengembangan ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

Oleh. SAEFUL KARIM and SUNARDI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB I PENDAHULUAN. pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian. menghasilkan perkembangan baru dalam perancangannya.

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB II LANDASAN TEORI

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari Termokopel, Prinsip kerja sistem, dan Komponen pembentuk sistem. 2.1. Termokopel Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C [2] Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C. Termokopel terdiri dari dua konduktor atau termoelemen yang berbeda, dihubungkan menjadi satu rangkaian seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. A Dingin B Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Panas Dua termoelemen A dan B dihubungkan (junction) dan jika temperatur antara junction pertama (cold junction) dan kedua (hot junction) berbeda maka akan timbul arus akibat gaya gerak listrik (EMF). Gambar 2.2. Pengukuran EMF 4

5 Jika cold junction hubung buka dan dihubungkan dengan voltmeter dengan impedansi yang tak terhingga (besar sekali), seperti yang terlihat pada Gambar 2.2., maka akan terbaca tegangan pada voltmeter, tegangan tersebut dikenal sebagai tegangan seebeck. Laju perubahan nilai tegangan akibat perubahan temperatur disebut dengan koefisien Seebeck. Jika termokopel digunakan untuk mengukur temperatur hot junction (gambar 2.2) maka tegangan Seebeck pada cold junction, hot junction serta temperatur cold junction harus diketahui terlebih dahulu. Karena cold junction juga menghasilkan tegangan Seebeck maka untuk mempermudah pembacaan temperatur pada tabel termokopel, cold junction ditempatkan pada titik cair es. Gaya gerak listrik (EMF), terjadi karena gradien temperatur pada kawat yang menghubungkan hot junction dan cold junction. Dengan mengasumsikan kawat termokopel homogen maka gaya gerak listrik (EMF) didapat akibat perbedaan temperatur antara hot junction dengan cold junction. Hubungan tegangan antara termoelemen A dan B dapat dilihat pada persamaan 2.1. [3] E AB (T) = S AB (T) T [2.1] Dimana: E AB (T) adalah tegangan Seebeck (Volt) S(T) adalah koefisien Seebeck (Volt / Celcius) T adalah perbedaan temperatur pada hot junction junction. (Celcius) dan cold [3] Ada 3 hukum termoelektrik yang dapat menjelaskan tentang termokopel ideal. 1. Law of Homogenous Metals Gaya gerak listrik (EMF) tidak akan terjadi apabila termoelemen A dan B merupakan konduktor dari bahan yang sama.

6 2. Law of Intermediate Metals Apabila ada penambahan logam atau material lain pada rangkaian termokopel, maka tegangan Seebeck akan sama dengan 0 (nol) jika material tersebut pada temperatur yang sama. Gambar 2.3 Contoh Hukum termoelektrik ke 2 3. Law of Successive or Intermediate Temperature Gaya gerak listrik (EMF) yang terjadi dari termokopel dimana kedua junction yaitu T1 dan T3 sama dengan gaya gerak listrik (EMF) pada T1 dan T2 ditambah gaya gerak listrik (EMF) junction pada T2 dan T3. Gambar 2.4 Contoh hukum termoelektrik ke 3 Akibat dari adanya hukum termoelektrik adalah penghubungan junction dengan penyolderan dan pengelasan tidak akan mempengaruhi tegangan output, tetapi dengan adanya 2 kawat tembaga homogen yang menghubungkan termokopel dengan voltmeter dengan tujuan untuk melakukan pengukuran tegangan akan mempengaruhi tegangan output sehingga tegangan output adalah akumulasi tegangan yang timbul

7 akibat sambungan kawat tembaga dengan dan hot junction. Oleh karena itu pengukuran dengan voltmeter mengharuskan menggunakan eksternal kompensator untuk cold junction dimana hal ini tidaklah efisien karena setiap pengukuran mengharuskan penyediaan media isotermal sebagai reference junction (sambungan referensi) dan memerlukan adanya pentabelan untuk megkonversi tegangan menjadi besaran temperatur. Berdasarkan hal itu maka beberapa Thermocouple readout (Pembaca termokopel) sudah menyediakan Cold Junction Compencator (CJC) yang sudah tertanam didalamnya. Gambar 2.5 Es Batu sebagai sambungan referensi (Reference junction) [3] 2.2. Prinsip Kerja Sistem Alat ukur termokopel ini pada dasarnya adalah alat ukur suhu dengan menggunakan sensor termokopel yang memiliki 8 kanal masukan sensor termokopel dan juga sebagai alat akuisisi data atau pengambilan dan penyimpanan data hasil pengukuran. Alat ini memiliki LCD sebagai penampil data dan juga dapat merekam data melalui perangkat lunak yang terdapat pada komputer atau laptop. Pertama-tama, sensor termokopel akan langsung membaca suhu objek yang akan diukur atau diamati. Setelah itu hasil pengukuran akan diolah oleh mikrokontroler

8 sebagai pengendali utama alat ini. Data hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD yang terdapat pada alat ukur ini. Apabila pengguna ingin menyimpan data hasil pengukuran maka alat dapat dihubungkan ke komputer atau laptop melalui kanal USB yang tersedia dan menjalankan perangkat lunak pada komputer atau laptop untuk melakukan perekaman data. Perangkat lunak di dalam komputer akan merekam dan mengolah data menjadi bentuk tabel. 2.3. Komponen Pembentuk Sistem Alat akuisisi data ini terdiri dari beberapa komponen utama. Sensor suhu termokopel adalah salah satu komponen utama yang digunakan karena untuk mengukur suhu objek yang akan diamati. Data hasil pengukuran oleh sensor kemudian akan diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler adalah komponen yang berfungsi untuk mengolah data dan sebagai pengendali utama dan mengontrol selektor pada multiplexer. Multiplexer berperan sebagai pemilih jalur data yang akan diolah oleh mikrokontroler. Setelah data diolah oleh mikrokontroler, kemudian hasilnya akan ditampilkan oleh LCD. LCD berfungsi untuk menampilkan hasil dari pengukuran suhu oleh sensor. Perangkat lunak yang terdapat pada komputer atau laptop berfungsi sebagai perekam data dan penyimpan data. Berikut ini merupakan komponen-komponen utama yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini : 1. Sensor suhu Termokopel type K 2. Mikrokontroler Atmega 32 3. Multiplexer CD4051 4. Pengondisi sinyal termokopel AD595 5. LCD Grafik 128 x 64 6. Perangkat lunak sebagai perekam data