SURVEY ANALISI KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH NAMBANGAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

1

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. tergolong cukup tinggi. Angka kejadian preeklampsia sebanyak 861 dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

HUBUNGAN UMUR, USIA KEHAMILAN DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN PRE

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. normal. Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kematian maternal (maternal mortality). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMSIA DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2012 OLEH : Ajeng Galuh Wuryandari SST.

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PEMAHAMAN TENTANG PELAYANAN KEBIDANAN DI RB KINASIH, SIDOHARJO, WONOGIRI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN RIWAYAT KETURUNAN HIPERTENSI DENGAN IBU BERSALIN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI PADA TAHUN 2017

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN INDUKSI PERSALINAN DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN TAHUN Sri Wahyuni 1), Titin Riyanti 2)

Transkripsi:

SURVEY ANALISI KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH NAMBANGAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI *Rina Harwati *Y. Wahyunti K *) Staf Pengajar Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK Latar Belakang. Pre adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan oedem akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 mg atau segera setelah persalinan. Kejadian yang sering dihubungkan dengan pre diantaranya adalah paritas, umur ibu, usia kehamilan ibu, riwayat penyakit ibu. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan karaketirtik ibu hamil dengan pre di Rumah Sakit PKU Selogiri Kabupaten Wonogiri. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif korelasi dengan retrospective study. Tekhnik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Sampel yang diambil yaitu seluruh kejadian ibu hamil dengan pre di Rumah Sakit PKU sebanyak 31 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist dan merubah dari data kuantitatif menjadi prosentase. Uji validitas dan reliabilitas yang digunakan adalah uji validitas konstrak dengan menyusun instrumen berdasar teori ahli. Analisa data yang digunakan adalah data univariat yaitu untuk mendeskripsikan variabel penelitian guna memperoleh gambaran, dengan hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi pre terbanyak yaitu pre berat 23 responden (74,19 %), gravida terbanyak yang mengalami pre adalah multigravida 18 responden (58,05 %), umur ibu terbanyak yang mengalami pre pada usia 20-35 th 21 responden (67,74 %), usia kehamilan ibu terbanyak yang mengalami pre yaitu >20 mg 31 responden (100 %), dan faktor predisposisi terbanyak pre adalah riwayat penyakit hipertensi 11 responden (73,33 %). Karakteristik ibu hamil tersebut berpengaruh sebesar 0.0001 terhadap kejadian pre. Berdasar hasil penelitian masih banyak kejadian pre di Rumah Sakit PKU dengan beberapa faktor predisposisi, diharapkan kedepannya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nambangan selaku Rumah Sakit rujukan RB dan BPM wilayah Selogiri dapat meningkatkan kemampuan penanganan kasus pre utamanya adalah pre berat, sehingga tidak ada kasus pre berat yang meningkat menjadi dan atau bahkan mengakibatkan kematian. Kata kunci: karakteristik, pre Kepustakaan: 35 (2005-2010)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pre merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Pre dapat dibagi menjadi pre ringan dan pre berat (Saifuddin. A. B, 2010: 542). H. Wiknjosastro (2007) menyebutkan bahwa pre merupakan salah satu penyebab utama dari kematian ibu di Indonesia. Sehingga perlu dilakukan diagnosis dini terhadap pre sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Selain itu, penyebab terjadinya pre sampai sekarang belum diketahui. Pre dibagi menjadi dua golongan yaitu pre ringan merupakan sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel, dan pre berat yaitu pre dengan tekanan darah sistolik 160 mmhg dan tekanan darah diastolik 110 mmhg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam (Saifuddin. A. B, 2010: 543). Menurut Joseph dan Nugroho (2010), faktor resiko yang sering dihubungkan dengan pre yaitu primigravida, riwayat pre, kehamilan ganda, riwayat darah tinggi pada maternal, diabetes progestasional, sindroma antifosfolipid, penyakit vascular atau jaringan ikat, usia maternal yang lanjut >35 tahun, tekanan darah yang meningkat pada awal kehamilan dan badan yang gemuk, dan adanya riwayat pre pada keluarga. Tata laksana umum pada pre yaitu prenatal care yang baik, perbaikan nutrisi (diet rendah garam, diet tinggi protein, suplemen kalsium, suplemen magnesium, suplemen seng, suplemen asam linoleat), intervensi farmakologi (obat antihipertensi, teofilin, dipiridamol, asam asetil salisilat (aspirin), heparin) (Sastrawinata. S. dkk, 2005: 73). Komplikasi yang sering terjadi pada kasus pre diantaranya adalah kejang karena meningkatkan kemungkinan mortalitas maternal 10 kali lipat. Penyebab kematian maternal karena pre dan adalah kolaps sirkulasi, perdarahan serebral dan gagal ginjal (Joseph, dan Nugroho, 2010: 54) Menurut data yang diperoleh dari WHO, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 9900 orang dari 4,5 juta keseluruhan kelahiran pada tahun 2012. Berdasarkan data yang dimiliki oleh WHO, Indonesia berada diperingkat ketiga untuk angka kematian ibu di negara ASEAN. Peringkat pertama ditempati oleh Laos dengan AKI 470 kematian ibu per 100.000 kelahiran, sementara angka kematian paling kecil Singapura dengan 3 kematian per 100.000 kelahiran (Sulaiman. M. R, 2014)

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan barometer pelayanan kesehatan Ibu dan bayi disuatu negara. Menurut hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012, angka kematian ibu sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup (Sulaiman. M. R, 2014) Menurut data laporan Provinsi Jawa Tengah, angka kematian ibu (AKI) selama tahun 2012 mencapai 675 kasus yang cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penyebab dominan AKI adalah pre dan (Sugihantono. A, 2013). Menurut data laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri (DKK) pada tahun 2012 terdapat 101,05 per 100.000 kelahiran hidup kasus kematian ibu, tahun 2013 kasus kematian ibu 105,04 per 100.000 kelahiran hidup. Terdapat 1 kasus diantaranya kematian ibu disebabkan oleh pre. Pada 2014 kasus kematian ibu 82, 67 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut data rekam medik dari RSUD Kabupaten Wonogiri, pada tahun 2012 dari 969 ibu hamil yang berkunjung terdapat 203 (20,9 %) kasus pre, pada tahun 2013 dari 782 ibu hamil yang berkunjung terdapat 209 (26,7 %) kasus pre, dan pada 2014 dari 497 ibu hamil yang berkunjung terdapat 88 (17,7 %) kasus pre. Kejadian pre di RS PKU Muhammadiyah Nambangan Selogiri Kabupaten Wonogiri dari 1226 ibu hamil yang berkunjung terdapat 23 (1,87 %) kasus pre tahun 2012, pada 2013 dari 2671 ibu hamil yang berkunjung terdapat 19 (0,71 %) kasus pre, pada 2014 dari 2049 ibu hamil yang berkunjung terdapat 31 (1,51 %) kasus pre. Berdasar data tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit PKU karena masih terdapat cukup banyak kasus pre pada ibu hamil. Status Swasta dan letak dari pada Rumah Sakit PKU yang berada di perbatasan kota wonogiri dengan Sukoharjo juga merupakan satu-satunya Rumah Sakit yang berada di kawasan Selogiri menjadikan faktor ketertarikan untuk penelitian. Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 12 Desember 2014 di Rumah Sakit PKU dengan Ibu Fifiena E.L.P Amd, Keb selaku kepala bidan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nambangan Selogiri mengatakan bahwa kejadian kehamilan dengan pre di Rumah Sakit PKU masih cukup banyak dikarenakan faktor lingkungan, nutrisi, paritas, riwayat pre lalu, seperti pada faktor predisposisi pada umumnya. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Analisis Faktor

Penyebab Kehamilan dengan Pre Eklampsia di Rumah Sakit PKU Tahun 2015 B. HIPOTESIS Apa pengaruh karakteristik ibu hamil terhadap kejadian pre C. METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross seksional yaitu untuk melihat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian pre dengan melakukan pengukuran variabel sesaat di Rumah Sakit PKU. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh kasus pre di Rumah Sakit PKU pada tahun 2014 berdasarkan data dari rekam medis yaitu sebanyak 31 kasus. Cara menentukan ukuran sampel yaitu apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto. S, 2006: 130). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah seluruh kasus kehamilan dengan pre di Rumah Sakit PKU tahun 2014 sebanyak 31 kasus. Dalam hal ini peneliti menggunakan tekhnik sampling jenuh dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sample (Hidayat. A. A. A, 2011: 82-83). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel kejadian kehamilan dengan pre. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpul data checklist yaitu suatu daftar untuk men cek, yang berisi nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda check (v) pada daftar tersebut yang menunjukkan adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan. Checklist ini dapat bersifat individual dan juga dapat bersifat kelompok. Checklist yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan variabel yang sudah ditentukan (Notoatmodjo. S, 2012: 137) Penelitian ini menggunakan uji validitas konstrak yang menggunakan pendapat para ahli (Sugiyono, 2010: 177). Dalam hal ini menggunakan uji validitas konstrak dengan menyusun instrumen berdasar teori kebidanan. Untuk mengetahui atau melihat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian pre digunakan uji statistik Chi-Square dengan derajat kemaknaan (p) kurang dari sama dengan 0,05 yang berarti ada hubungan antara 2 variabel. Chi- Square merupakan alat pengetesan hipotesis dimana hanya dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya korelasi bukan besar kecilnya korelasi. D. HASIL DAN BAHASAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL 1. Gravida yang mengalami pre

Berdasarkan hasil penelitian yang, didapatkan gravida yang mengalami pre terbanyak yaitu multigravida 18 responden (58,05 %). Jika dilihat dari hasil penelitian maka hal ini sesuai dengan teori S. Sastrawinata (2005) pada bukunya obstetri patologi yang mengatakan bahwa pre dapat timbul pada multigravida biasanya ada faktor predisposisi seperti riwayat hipertensi, diabetes, dan kehamilan ganda. 2. Umur ibu yang mengalami pre Berdasarkan hasil penelitian yang, didapat umur ibu yang mengalami pre terbanyak yaitu pada usia 20-35 tahun yaitu 21 responden (67,74 %). 3. Umur kehamilan ibu yang mengalami pre Berdasarkan penelitian yang didapat hasil bahwa umur kehamilan ibu yang mengalami pre 100% (31 responden) terjadi pada usia kehamilan >20mg. 4. Faktor predisposisi pre pada ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian yang, didapatkan hasil riwayat penyakit hipertensi merupakan faktor predisposisi terbanyak dari pre yaitu 11 responden (73,33 %). HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA Dari hasil uji hipotesis didapatkan x 2 hitung 3,874 dan x 2 tabel dengan dk 1 dan α 0,05 adalah 3,841 sehingga x 2 hitung > x 2 tabel maka hipotesis diterima yaitu adanya hubungan antara ekonomi keluarga ibu hamil dengan pemahaman tentang pelayanan kebidanan. Jika dilihat dari hasil penelitian, maka terdapat kesenjangan dengan teori Joseph & Nugroho (2010) yang mengatakan bahwa salah satu faktor predisposisi pre adalah usia maternal >35 tahun. Pendapat J.M Kriebs dan C.L Gegor (2010) sesuai dengan kasus di atas, bahwa umur ehamilan ibu yang sering mengalami pre adalah pada usia kehamilan >20 mg. I. B. G. Manuaba (2007) menyebutkan bahwa pre akan terjadi mulai minggu ke-20 masa kehamilan, hal ini dikarenakan berdasar teori iskemia regio uteroplasenter pada trimester II kehamilan normal terjadi invasi endovaskuler masuk ke arteri miometrium. Hal ini menyebabkan pelebaran dan tetap terbukanya arteri sehingga kelangsungan aliran darah, nutrisi, dan O2 tetap terjamin untuk tumbuh kembang janin dalam rahim, namun hal tersebut tidak terjadi pada pre sehingga menimbulkan situasi iskemia regio uteroplasenter. Joseph dan Nugroho (2010) menambahkan bahwa proteinuria hanya timbul setelah usia kehamilan 20 minggu.a. Maryunani (2010) menyebutkan bahwa pada kehamilan terdapat beberapa perubahan pada tubuh atau organ sistem reproduksi

diantaranya adalah sistem kardiovaskuler. Pada sistem kardiovaskuler ini terjadi peningkatan curah jantung pada ibu hamil. Hal ini memicu timbulnya hipertensi. Kejadian hipertensi ini tidak hanya terjadi pada usia >35 tahun tapi juga dapat menyerang usia muda. Ketika pada usia muda ibu hamil tidak dapat menjaga pola hidup sehat, seketika dapat terserang hipertensi. Karena hipertensi merupakan faktor predisposisi pre, maka pada ibu hamil muda yang tidak menjaga pola hidup sehatnya dapat terjadi pre E. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Gravida yang mengalami pre yang terbanyak adalah multigravida yaitu 18 responden (58,05 %) sehingga terjadi kesenjangan dengan teori. Pada teori disebutkan primigravida yang banyak mengalami pre. 2. Umur ibu yang mengalami pre terbanyak yaitu pada umur reproduktif 20-35 tahun sebanyak 21 responden (67,74 %) sehingga ada kesenjangan dengan teori. Pada teori disebutkan bahwa umur ibu yang rentan terhadap kejadian pre adalah >35 tahun bukan 20-35 tahun. 3. Umur kehamilan ibu yang mengalami pre terbanyak pada usia kehamilan >20 mg yaitu 31 responden (100 %) hal ini sesuai dengan teori, bahwa umur kehamilan ibu yang berpengaruh dengan terjadinya pre adalah >20 minggu. 4. Faktor predisposisi pre dilihat dari riwayat penyakit yaitu riwayat penyakit hipertensi sebanyak 11 responden (35,50 %) hal ini sesuai dengan teori bahwa riwayat hipertensi merupakan faktor predisposisi terjadinya pre. 5. Berdasar uji hipotesis penelitian dapat diisimpulkan bahwa di Rumah Sakit PKU Selogiri ada hubungan yang signifikan antara karakteristik ibu hamil dengan kasus pre Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan penelitian mengenai pre lebih mendalam serta menambah metode pengumpulan data dengan wawancara. 2. Bagi Rumah Sakit PKU Selogiri Bagi Rumah Sakit PKU selaku tempat rujukan RB dan BPM wilayah Selogiri diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menambah dokter SPOG sehingga penanganan resiko tinggi, khususnya pre berat ketika datang rujukan bisa langsung ditangani sebaik mungkin dan diharapkan tetap memperbarui pengetahuan atau penanganan mengenai pre. 3. Bagi Ibu hamil dan keluarga Bagi calon ibu hamil/ibu hamil dan keluarga diharapkan dapat aktif menggali informasi pada tenaga kesehatan atau sumber lain mengenai pre, sehingga dapat ikut mendeteksi dini adanya tanda-tanda pre sehingga

tidak menjadi pre berat pada kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Abdul, BS. (2010). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan pertama. Jakarta: YBP- SP. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan pertama. Jakarta: YBP- SP Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Azrul. (2008). Pengantar Adsministrasi Kesehatan. Edisi ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara Budiarto, Eko. (2006). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Cetakan pertama. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Manuaba, IBG. (2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Cetakan Pertama. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Notoatmodjo, Soekidjo. (2008). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan pertama. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2008). Metodologi Penelitian. Cetakan keempat. Bandung: Alfabet Riduwan. (2010). Dasar Dasar Statistika. Cetakan kedelapan. Bandung: Alfabet Sugiono. (2010). Metode Penelitian. Cetakan kesembilan. Bandung: Alfabet Sofyan, Mustika. (2003). Lima Puluh Tahun IBI, Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan kedua. Jakarta: PP IBI Wijono, Wibisono, dkk. (2005). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: IBI- Depkes RI