BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang bersifat kasuistik. Arikunto (2002) berpendapat, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian (Kerlinger, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI TERHADAP PERAN GENDER DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM KEGIATAN RUMAH TANGGAPADA KARYAWAN SUSHI TEI PEKANBARU SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka, sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, sejauh mana variabel satu berhubungan dengan variabel yang lain. Penelitian ini menghubungkan antara persepsi suami terhadap peran gender (X) dengan partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga (Y). Secara skematis model hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: X Y B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A. Variabel Independen (X): Persepsi suami terhadap peran gender B. Variabel Dependen (Y) : Partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga C. Definisi Operasional 1. Persepsi Suami Terhadap Peran Gender Persepsi suami terhadap peran gender adalah cara pandangan suami memaknakan perbedaan kebiasaan, perilaku dan minat antara laki-laki dan 35

36 perempuan secara kodrati dalam peran sosial yang terbentuk oleh pengaruh budaya dan masyarakat. Skala persepsi suami terhadap peran gender disusun berdasarkan aspekaspek dari Puspitawati (2010 ) yang membagi persepsi pembagian peran gender dalam keluarga terdiri atas: a. Persepsi terhadap peran gender dalam sektor domestik: 1) Mempersepsikan peran memperbaiki alat, memelihara peralatan rumah, dan menggunakan sarana. 2) Mencari nafkah. 3) Mempersepsikan peran berbelanja bahan makanan dan memasak serta menyiapkan makanan dan keperluannya. 4) Mempersepsikan aktivitas sosial kemasyarakatan. 5) Mempersepsikan peran pengasuhan anak, membersihkan lingkungan rumah, perencanaan dan pengaturan keuangan, pengambilan keputusan dalam keluarga, merawat kesehatan, menyediakan air, dan mencari tambahan pekerjaan. 6) Mempersepsikan peran gender dalam pekerjaan domestik. b. Persepsi terhadap peran gender dalam sektor publik 1) Mempersepsikan peran mencari nafkah. 2) Mempersepsikan profesi yang rendah. 3) Mempersepsikan profesi yang tinggi. 4) Mempersepsikan profesi-profesi dalam sektor publik.

37 Tinggi-rendahnya skor yang diperoleh dari skala persepsi suami terhadap peran gender menunjukkan tinggi-rendahnya suami terhadap peran gender. 2. Partisipasi Suami dalam Kegiatan Rumah Tangga Partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga adalah keikutsertaaan suami melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di lingkungan rumah tangga untuk meringan-kan beban tugas istri mencakup segala aktifitas publik, domestik dan sosial kemasyarakatan dalam rutinitas sehari-hari yang bertujuan mengatur kelancaran kehidupan dalam rumah tangga. Partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga diukur berdasarkan skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga yang dikemukakan oleh Supriyantini (2002), beberapa aspek kegiatan rumah tangga adalah yaitu: (1) Pekerjaan yang berhubungan dengan anak, (2) Pekerjaan menyiapkan makanan termasuk berbelanja, (3) Pekerjaan mengurus pakaian, (4) Pekerjaan merawat rumah, (5) Perawatan diri, (6) Mengelola keuangan, (7) Mengadakan kegiatan rekreasi. Tinggi-rendahnya skor yang diperoleh dari skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga menunjukkan tinggi-rendahnya partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga. D. Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek penelitian diambil menggunakan tekhnik pengambilan subjek secara purposive atau sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Sehingga terpilih lah 80 orang karyawan yang berstatus suami di

38 Sushi Tei Pekanbaru di bawah naungan PT. Inter Boga Nusantara yang berjumlah 80 orang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambil sampel secara purposif atau pengambilan subjek dengan kriteria yang telah ditentukan. Teknik penelitian ini digunakan untuk menjelaskan kondisi subjek dengan kriteria tertentu. Hal ini dilakukan karena penelitian ingin memperoleh kasus yang unik dan mendapatkan informasi yang menarik tentang persepsi suami terhadap peran gender dengan partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga. Oleh karena itu kriteria subjek dalam penelitian ini adalah: a. Pria bekerja yang telah menikah b. Telah memiliki anak E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data didapatkan dari instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala persepsi suami terhadap peran gender dengan skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga. 1. Alat Ukur Persepsi Suami Terhadap Peran Gender Skala persepsi suami terhadap peran gender digunakan untuk mengungkap seberapa besar persepsi suami terhadap peran gender. Skala persepsi suami terhadap peran gender yang dipakai dalam penelitian ini adalah aitem yang disusun berdasarkan aspek-aspek persepsi suami terhadap peran gender oleh Puspitawati (2010).

39 Untuk penelitian ini, nilai diberikan berkisar 1 (satu) hingga 5 (lima) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk pernyataan favorabel jawaban SS (Sangat Setuju) di beri skor 5 (lima), untuk jawaban S ( Setuju) di beri skor 4 (empat), N (netral) diberi skor 3 (tiga), untuk jawaban TS (Tidak Setuju) di beri skor 2 (dua), untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1 (satu). b. Untuk pernyataan unfavorabel jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) di beri skor 5 (lima), untuk jawaban TS (Tidak Setuju) di beri skor 4 (empat), untuk jawaban N (Netral) diberi skor 3 (tiga), untuk jawaban S ( Setuju) di beri skor 2 (dua), untuk jawaban SS (Sangat Setuju) di beri skor 1 (satu). Tabel 3.1 Blue print try out persepsi suami terhadap peran gender Aspek Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah Domestik a. Peran memperbaiki alat 1, 21 2, 22 4 b. Mencari nafkah 3, 23 4, 24 4 c. Peran berbelanja 5 6, 25, 39 4 d. Peran sosial masyarakat 7, 26, 40 8 4 e. Gender domestic 9, 27, 41, 48, 10, 28, 42, 9 52 49 f. Pengasuhan anak 11, 29, 43, 12, 30, 44 7 50 Publik a. Mencari nafkah 13, 31 14, 32 4 b. Profesi rendah 15, 33, 45 16, 34, 46 6 c. Profesi tinggi 17, 35 18, 36 4 d. Profesi public 19, 37, 47, 51, 53 20, 38 7 Jumlah 29 24 53

40 2. Alat Ukur Partisipasi Suami Dalam Kegiatan Rumah Tangga Alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga yaitu skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga. Skala ini diadaptasi dari aspek partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga oleh Supriyantini (2002). Tabel 3.2 Blueprint try out partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga Indikator Favorabel Jumlah 1. Pekerjaan yang berhubungan dengan 1, 8, 15, 22, 29, 56 6 anak. 2. Pekerjaan menyiapkan makanan 2, 9, 16, 23, 30, 37 6 termasuk berbelanja. 3. Pekerjaan mengurus pakaian. 3, 10, 17, 24, 31, 38 6 4. Pekerjaan merawat rumah. 4, 11, 18, 25, 32, 39 6 5. Perawatan diri. 5, 12, 19, 26, 33, 40 6 6. Mengelola keuangan. 6, 13, 20, 27. 34. 41 6 7. Mengadakan kegiatan rekreasi. 7, 14, 21, 28, 35, 42 6 Jumlah 42 42 F. Validitas dan Reliabilitas Dalam pelaksanaan uji coba akan disebarkan skala persepsi suami terhadap peran gender dan skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga kepada maksimal 80 orang pegawai. 1. Uji Validitas Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Menurut Suryabrata (2005 ), validitas isi tes menunjuk kepada sejauh mana tes yang merupakan sepe-

41 rangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi dilakukan dengan meminta pendapat dari dosen pembimbing dan narasumber. 2. Uji Daya Diskriminasi Aitem Dalam seleksi aitem skala psikologi yang mengukur atribut afektif, parameter yang paling penting adalah daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atibut yang diukur. Indeks daya diskrminasi aitem merupakan pula indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 2000). Menurut Azwar (200 0), biasanya pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total digunakan batasan rxy 0,30. Hasil analisa terhadap 53 aitem skala persepsi suami terhadap peran gender yang telah diujicoba terdapat 7 aitem yang gugur dan 46 aitem yang sahih. Dengan koefisien korelasi aitem total di atas 0,3 yaitu berkisar antara 0,343 0,724. Berikut ini menunjukkan blueprint skala persepsi suami terhadap peran gender (X) dengan aitem yang sahih dan gugur setelah dilakukan uji coba ( tryout), dapat dilihat pada tabel 3.3:

42 Tabel 3.3 Blue print persepsi suami terhadap peran gender sahih dan gugur Aspek Indikator Sahih Gugur Jumlah Favorabel Unfavorabel Favorab Unfavorabel Domestik a. Peran memperbai ki alat 1, 21 2, 22 - - 4 b. Mencari nafkah 3, 23 4, 24 - - 4 c. Peran berbelanja 5 6, 25, 39 - - 4 d. Peran sosial masyarakat 7, 26, 40 8 - - 4 e. Gender domestik f. Pengasuhan anak 9, 27, 41, 48, 52 11, 29, 43, 50 10, 28, 42, 49 - - 9 12, 30, 44 - - 7 Publik a. Mencari nafkah 13 14 31 32 4 b. Profesi rendah 15, 45 16, 46 33 34 6 c. Profesi tinggi 35 36 17 18 4 d. Profesi publik 37, 47, 51, 53 20, 38 19-7 Jumlah 25 21 4 3 53 Berikut ini menunjukkan blue print skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga (Y) dengan aitem yang sahih dan gugur setelah dilakukan uji coba, dapat dilihat pada tabel 3.4: Tabel 3.4 Blue print partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga yang sahih dan gugur Indikator Sahih Gugur Jumlah 1. Pekerjaan yang berhubungan 1, 8, 15, 22, 29 36 6 dengan anak 2. Pekerjaan menyiapkan makanan 2, 9, 16, 23, 37 30 6 termasuk berbelanja 3. Pekerjaan mengurus pakaian 3, 10, 17, 24, 38 31 6 4. Pekerjaan merawat rumah 11, 18, 25, 39 4, 32 6

43 5. Perawatan diri 5, 12, 19, 26, 40 33 6 6. Mengelola keuangan 6, 13, 20, 27. 41 34 6 7. Mengadakan kegiatan rekreasi 14, 28, 42 7, 21, 35, 6 Jumlah 32 10 42 Hasil analisis 42 aitem partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga (Y) yang telah diujicoba terdapat10 aitem yang gugur dan 32 aitem yang sahih, dengan daya beda aitem total di atas 0,3 yaitu berkisar antara 0,336 0,750. Tabel 3.5 Blue print penelitian persepsi suami terhadap peran gender Aspek Indikator Sahih Jumlah Favorabel Unfavorabel Domestik a. Peran memperbaiki alat 1,18 2, 19 4 b. Mencari nafkah 3, 20 4, 21 4 c. Peran berbelanja 5 6, 22, 32 4 d. Peran sosial masyarakat 7, 23, 33 8 4 e. Gender domestic 9, 24, 34, 41, 10, 25, 35, 42 9 45 f. Pengasuhan anak 11, 26, 36, 43 12, 27, 37 7 Publik e. Mencari nafkah 13 14 4 f. Profesi rendah 15, 38 16, 39 6 g. Profesi tinggi 28 29 4 h. Profesi publik 30, 40, 44, 46 17, 31 7 Jumlah 25 21 46 Tabel 3.6 Blue print penelitian partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga Indikator Sahih Jumlah 1. Pekerjaan yang berhubungan dengan 1, 6, 13, 19, 26 5 anak 2. Pekerjaan menyiapkan makanan 2, 7, 14, 20, 27 5 termasuk berbelanja 3. Pekerjaan mengurus pakaian 3, 8, 15, 21, 28 5 4. Pekerjaan merawat rumah 9, 16, 22, 29 4 5. Perawatan diri 4, 10, 17, 23, 30 5

44 6. Mengelola keuangan 5, 11, 18, 24, 31 5 7. Mengadakan kegiatan rekreasi 12, 25, 32 3 Jumlah 32 32 3. Uji Reliabilitas Koefisien reliabilitas Alpha diperoleh lewat penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden (Azwar, 2000). Skala yang diestimasi dibelah menjadi dua, sehingga setiap belahan berisi aitem dengan jumlah yang sama banyak. Hasil analisis reliabilitas skala persepsi suami terhadap peran gender (X ) dari 46 aitem yang diterima, dan reliabilitas skala partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga (Y) dari 32 aitem yang diterima, diketahui nilai Cronbach s Alpha seperti pada tabel 3.7: Tabel 3.7 Rekapitulasi hasil uji coba instrumen No. Skala 1. Persepsi suami terhadap peran gender 2. Partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga Koefisien Reliabilitas (Cronbach s Alpha) 0,941 0,918 Reliabilitas skala penelitian dinyatakan berada dalam rentang 0 sampai 1. Apabila koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1, berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Menurut Azwar (2010 ), reliabilitas dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal r xy = 0,900. Dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas Alpha. Perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows.

45 G. Analisa Data Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis, dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik dan berdasarkan identitas variabel penelitian (Pearson dalam Azwar, 2004). Teknik uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengkorelasikan antara variabel persepsi suami terhadap peran gender dan variabel partisipasi suami dalam kegiatan rumah tangga.